Ze melihat tumpukan orang-orang yang telah dilumpuhkan oleh Jin hu dan yang lain membuatnya menghela nafas berat.
"Cukup melelahkan harus mengeluarkan parasit itu satu per satu." gumam Ze.
"Dasar bodoh, sudah jadi wanita dewasa masih saja otakmu itu dangkal bahkan sangat dangkal." cibir Hui tu.
"Hei kakek, kau paling suka mengatai aku orang bodoh. Aku butuh solusi bukan cibiran tidak berguna." ucap Ze kesal.
Wen yuan dan Liu yu menatap kagum Hui tu, orang pertama dan satu-satunya yang berani menyinggung bahkan menghina Ze dan tidak terluka.
"Siapa pria itu? Mengapa seorang yang tampak muda dipanggil kakek dan mengapa putri tidak menyerangnya saat pria itu menghinanya?" batin Wen yuan.
"Wah hebat pria itu, dia berani mengatakan kalau putri itu bodoh. Putri juga hanya kesal dan tidak melakukan apapun padanya." batin Liu yu.
"Dengan kemampuan berfikir yang lambat itu kau tidak ingin dikatakan sebagai orang bodoh. Huh jangan terlalu memandang tinggi dirimu." ejek Hui tu yang memang paling suka melihat Ze kesal.
Sedangkan Jin hu yang sudah tahu siapa Hui tu, dia tidak menghiraukan perkataan Hui tu. Dia hanya tersenyum memandang wajah kesal istrinya yang tampak lebih menggemaskan.
"Kita tidak memiliki banyak waktu untuk saat ini. Ada satu masalah yang menunggu untuk diselesaikan sebelum masalahmu itu. Jadi, jika kamu tidak ingin tinggal lebih lama untuk berdebat dan tidak segera mengatasi masalah di sini, maka langsung pada intinya." ucap Ze serius.
"Baiklah baiklah, pertama bukankah kau harus menggunakan ramuan pada mereka untuk mengeluarkan ulat dari tubuh mereka?" tanya Hui tu dan Ze hanya mengangguk sambil mendengarkan Hui tu dengan serius.
"Ramuan itu tidak berpengaruh pada tubuh manusia walaupun mereka menelannya karena itu bukan racun hanya ramuan yang membuat parasit itu tidak nyaman dan tersiksa untuk tetap di dalam tubuh inangnya bukan?" tanya Hui tu lagi.
"Mengapa kau terus menerus bertanya bukannya memberikan jawaban." protes Ze.
"Bukankah untuk memberikan solusi aku harus mengetahui titik masalahnya lebih dulu? Cukup jawab jika aku bertanya gadis bar-bar yang tidak sabaran." ucap Hui tu.
"Dia bukan lagi seorang gadis melainkan seorang istri yaitu wanita dewasa." protes Jin hu yang tidak terima jika istrinya disebut gadis yang artinya pernikahan mereka tidak diakui menurutnya.
"Baiklah, nyonya Jin, apakah aku dapat melanjutkan penjelasan ini?" tanya Hui tu dengan nada mengejek.
"Lanjutkan." ucap Ze.
"Mengapa kita tidak melakukan metode yang sama seperti saat di desa shang saja? Bukankah kita melewati sebuah kolam yang cukup besar sebelumnya di depan bangunan ini? Kita tinggal merendam beberapa orang secara bergiliran sehingga kita tidak harus membalur satu per satu tubuh mereka dengan ramuan."jelas Hui tu.
"Mengangkat tubuh mereka satu per satu juga cukup melelahkan dan butuh waktu lama." keluh Liu yu yang sudah membayangkan harus mengangkat satu per satu ratusan warga yang ada.
"Bodoh sekali, apa gunanya ular api yang besar dan ceri emas yang sudah semakin kuat jika kita yang harus mengangkat mereka." ucap Hui tu kesal.
"Jenius kau kakek." puji Ze yang sudah kehilangan kekesalan pada Hui tu.
Ze segera mengeluarkan ceri emas dari batu dimensi. Ze segera ke kolam dan menuangkan banyak ramuan yang dia buat secara singkat di tempat itu karena tidak membutuhkan pembakaran atau sejenis itu.
Ze hanya mencampur bahan dan menghaluskan bahan itu. Ceri emas dengan sulur yang semakin banyak dan kuat itu memindahkan beberapa orang sekaligus keatas punggung ular api dan ular api membawa mereka keluar menuju tepi kolam dan menumpuk mereka di sana.
Setelah mencampur bahan sementara menunggu ular api dan ceri emas memindahkan tubuh warga, Ze mengeluarkan ulat yang ditanam pada kulit kepala Jin hu dan yang lain dengan hati-hati karena tidak ingin ada bagian ulat yang tertinggal dan tumbuh menjadi larva lagi di sana.
Setelah semua ulat yang ditanam termasuk di kepala Ze dikeluarkan, mereka segera ke kolam.
"Tangkap semua larva yang keluar dari telinga hidung atau mulut mereka dan masukkan ke dalam wadah yang kalian bawa." ucap Ze.
"Baik putri." jawab Liu yu dan Wen yuan bersama.
Mereka sudah siap di dalam kolam untuk menjaga dan menangkap larva yang akan keluar dari tubuh warga yang akan di masukkan ke dalam kolam.
"Cece, kau cukup memasukkan 10 orang dalam sekali waktu. Saat aku katakan angkat maka segera keluarkan mereka dari air." ucap Ze.
Ceri emas segera membelit kan masing-masing sulurnya pada sepuluh orang warga dan segera merendam tubuh mereka kedalam kolam.
"Tangkap segera dan jangan biarkan satu ekor pun lolos. Kau sebaiknya turun juga kakek agar segera selesai masalah di sini." ucap Ze.
Hui tu hendak protes tapi dia urungkan karena merasa jika memang hanya dia yang bisa membantu mengingat Jin hu tidak akan sanggup mengingat Jin hu adalah pencinta kebersihan sejati.
Setelah cukup lama melakukan hal yang sama pada semua warga, akhirnya selesai semua kegiatan mereka dan para warga segera sadar kembali.
Para warga tampak bingung tentang mengapa mereka dapat berakhir dengan basah kuyup di tepi kolam. Karena mereka hanya dapat mengingat kejadian sebelum mereka terjangkit parasit.
Dengan sabar Ze menjelaskan apa yang terjadi setelah itu para warga berterima kasih dan dengan segera Ze beserta rombongan melanjutkan perjalanan.
"Siapa pria yang tadi membantu kita mengatasi masalah di desa Guilin putri?" tanya Liu yu yang sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya.
"Dia adalah Shi Hui tu, kaisar yang memimpin negri yang sudah berubah menjadi hutan." jawab Ze.
"Maksudnya Shi Hui tu pemilik gua Shi Hui tu?" tanya Wen yuan semangat.
Ze akhirnya menjelaskan tentang Hui tu dan mengapa dia harus merahasiakan keberadaan Hui tu.
"Berarti setelah dari Kerajaan Beicheng, kita akan ke tempat keturunan pria bernama Shi Hui tu itu?" tanya Liu yu.
"Hm kamu benar." jawab Ze.
"Semakin seru dan panjang saja perjalanan kita ini." ucap Liu yu sambil tersenyum mengejek ke arah Wen yuan yang mulai memasang wajah kesalnya.
"Kau dapat kembali ke negeri atas awan lebih dulu jika kau merindukan istrimu." ucap Ze yang menyadari wajah kesal Wen yuan.
"Ti tidak usah pu putri." jawab gugup Wen yuan yang walaupun tidak kuat berpisah dari sang istri terlalu lama, dia juga tidak dapat mengabaikan tugas sesuai janji dan sumpahnya untuk selalu mendampingi Jin hu dalam keadaan apapun.
Jangan lupa untuk tetap memberi dukungan
Tinggalkan jejak dengan like vote dan komen untuk menambah semangat author menulis cerita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Lee Fay
Wkwkwk pengantin baru harus pisah dan menyaksikan pertunjukan kasih syg di jinhu yg gatau tempat hahaha
2022-01-06
0
Lee Fay
jika klian tau klo hui tu sering bully ze, mgkin klian akn menyempah hui tu krna berani membully si ratu iblis wkwkwkwkwk
2021-12-29
0
Sdm Anto
maju trus thor
2021-09-18
0