BAB 5

...Di balik mata INDIGO season 2...

...BAB 5 Semakin aneh...

Cukup lama Alia tak sadarkan diri, saat ia membuka matanya ia melihat Bu Mia yang sedang duduk di sampingnya.

"Mama... aku di mana Mah?" tanya Alia dengan nada pelan.

"Kamu tenang sayang, ini di rumah sakit" jawab Bu Mia.

"Rumah sakit? bayi aku?"

Alia langsung teringat kejadian sebelumnya yang ia alami, dia langsung memegangi perutnya dan terus bertanya-tanya kepada Bu Mia apakah kandungannya baik-baik saja atau tidak.

Bu Mia menundukkan kepalanya lalu meraih tangan Alia dengan perlahan.

"Nak... kamu yang sabar yah, kita tunggu kabar dari dokter lagi" ujar Bu Mia.

Jantung Alia berdetak semakin kencang, ternyata Bu Mia sendiri juga belum tahu mengenai keadaan kandungan Alia karena dokter belum memberitahu.

*****

Sekitar 30 menit kemudian dokter datang menemui Alia dan Bu Mia, mereka sungguh sudah tidak sabar lagi ingin mendengar bagaimana keadaan bayi dalam kandungan Alia.

Untuk sejenak dokter itu terdiam sambil menatap ke arah Alia, lalu ia mulai menggelengkan kepalanya. Hal itu membuat Alia semakin berpikir yang tidak-tidak dan membuatnya khawatir.

"Jadi kondisi bayi dalam kandungan saya bagaimana dok?" tanya Alia yang sudah tidak sabar lagi.

Terlihat sang dokter membawa sebuah amplop coklat sedang dan membukanya di hadapan Alia dan Bu Mia.

"Kandungan Ibu Alia baik-baik saja, bahkan sangat baik! dan itu sebenarnya membuat saya agak heran." ujar sang dokter.

"Yang benar dok?" ucap Alia yang masih tidak percaya dengan perkataan dokter tadi.

"Yah walaupun sempat terjadi pendarahan, tapi janinnya baik-baik saja kok, dan ini ada beberapa foto hasil USG nya." jawab dokter sembari menunjukkan hasil USG janin Alia.

Dengan cepat Alia segera meraih foto itu dan melihatnya, senyuman langsung terpancar di wajahnya karena mengetahui keadaan kandungannya baik-baik saja, namun berbeda dengan Bu Mia, beliau justru semakin yakin bahwa memang telah terjadi hal yang aneh pada kandungan Alia.

Karena jika di pikir secara umum, meskipun tidak sampai keguguran, orang yang sedang hamil muda dan mengalami kecelakaan pasti akan terjadi pergeseran pada posisi janin di dalam perut, namun pada Alia benar-benar tidak terjadi apa-apa.

Bu Mia cukup mengerti tentang kehamilan karena memang neneknya dulu adalah dukun beranak, jadi entah sedikit atau banyak pasti ada kemampuan yang menurun kepadanya, bahkan bibinya pun ada yang menjadi dukun beranak yaitu istrinya Mbah Hadi.

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya Alia di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit karena keadaannya sudah baik-baik saja, hanya ada beberapa luka ringan di kaki dan tangannya karena jatuh dari motor tadi.

Bu Mia pun membawa Alia pulang dengan menggunakan angkutan umum, sementara itu motor Alia harus menetap di bengkel karena ada beberapa kerusakan yang harus segera di perbaiki.

*****

Sesampainya di rumah, Bu Mia langsung menyuruh Alia untuk masuk ke dalam kamar dan beristirahat, sementara beliau berpamitan untuk keluar sebentar.

Dan lagi... Alia kini hanya sendirian di rumahnya, ia kembali merasa bosan karena hanya berbaring sendirian sambil menatap langit-langit kamarnya. Dia mencoba mengambil ponsel dan memainkannya.

Tak lama kemudian Bu Mia kembali dengan membawa seorang dukun beranak yang sudah cukup terkenal di desanya, beliau meminta dukun itu untuk memastikan keadaan janin yang ada di dalam kandungan putrinya itu.

Karena itu hanya bertujuan untuk mengecek keadaan janinnya, jadi Alia menurut saja. Dengan pelan dukun itu mulai membuka baju Alia di bagian perutnya, lalu perlahan-lahan mulai meraba ke seluruh bagian perutnya.

Sang dukun beranak itu terus saja menggelengkan kepalanya seperti keheranan.

"Jadi bagaimana mbok? apakah kehamilan anak saya benar baik-baik saja?" tanya Bu Mia yang sudah sangat penasaran.

"Baik! sangat baik! janinnya sangat kuat sekali!" jawab dukun beranak itu dengan sangat singkat.

Setelah selesai memeriksa perut Alia, sang dukun itu mengajak Bu Mia untuk keluar dan mengatakan sesuatu, sementara itu Alia kembali di tinggal sendirian di kamarnya.

_____-----_____

Beberapa saat kemudian Bu Mia kembali masuk ke dalam kamar Alia sambil membawakan vitamin yang di berikan dokter dari rumah sakit tadi.

"Gimana Mah, kandungan aku beneran baik-baik aja kan?" tanya Alia.

"Iya nak, tapi..." ucapan Bu Mia terputus kala teringat perkataan sang dukun tadi.

"Tapi apa Mah?" tanya Alia lagi.

"Nggak papa kok, oh iya besok kita main ke rumah Mbah Hadi ya, Mama ingin beliau memeriksa perut kamu juga." ujar Bu Mia.

Alia pun hanya terdiam mendengar ucapan Bu Mia, ia merasa ada yang aneh dengan sikap Mama nya itu. Soal kehamilannya memang terasa ada yang aneh, namun Alia menganggap hal itu sebagai anugerah karena Tuhan masih menjaga janinnya supaya tetap baik-baik saja meskipun telah mengalami berbagai macam hal.

*****

Keesokan harinya...

Pagi-pagi sekali Bu Mia sudah menyiapkan segala sesuatu untuk keberangkatan dirinya bersama Alia menuju ke rumah mbah Hadi.

Setelah Pak Aji dan Sita pergi, Bu Mia pun bergegas untuk mengajak Alia pergi menggunakan angkutan umum. Mereka berdua harus menaiki bus sebanyak dua kali dan juga angkudes satu kali. Karena letak rumah Mbah Hadi yang cukup jauh dari jalan besar dan juga keramaian, maka mereka juga masih harus menaiki ojek untuk sampai ke sana.

Setelah kurang lebih dua jam perjalanan, akhirnya Alia dan Bu Mia pun sampai di depan rumah Mbah Hadi, mereka berdua di sambut hangat oleh istri dari mbah Hadi. Karena memang jarang sekali Alia main ke sana, jadi suasana di desa itu memang masih terasa agak asing.

Alia duduk di ruang tamu bersama Mbah Putri, sementara Bu Mia mengobrol dengan mbah Hadi di ruang tengah, beliau menceritakan semua kejadian yang di alami Alia dan juga keadaan janinnya.

"Jadi... sebenarnya saya khawatir kalau ada jin atau semacam mahluk tak kasat mata yang masuk ke dalam kandungan Alia, sehingga membuat janinnya sangat kuat bahkan setelah mengalami kecelakaan." jelas Bu Mia.

Mendengar hal itu Mbah Hadi terus saja menganggukkan kepalanya, pertanda bahwa sudah paham dengan apa yang dikatakan dan juga di keluhkan Bu Mia.

_____-----_____

Setelah cukup lama berdiskusi dengan Bu Mia, Mbah Hadi akhirnya keluar dari ruang tengah dan menuju ke ruang tamu. Beliau duduk di samping Alia dan melihatnya dengan tatapan cukup dalam.

Alia pun hanya terdiam melihat perlakuan Mbah lik nya yang seperti itu.

"Nak... boleh Mbah pegang perut kamu?" tanya Mbah Hadi dengan pelan.

Alia pun hanya mengangguk saat mendengar perkataan itu, sebenarnya ia penasaran karena ekspresi wajah Mbah Hadi sangatlah serius, tidak seperti biasanya yang selalu hangat dan memperlakukan Alia layaknya cucu yang masih anak-anak.

Mbah Hadi menyentuh bagian perut Alia yang masih rata, beberapa saat kemudian beliau lalu menarik tangannya dengan perlahan. Untuk sejenak beliau terdiam sambil menggelengkan kepalanya. Hal itupun membuat Alia serta Bu Mia menjadi bingung dan juga penasaran.

...*...

...*...

...*...

...Jangan lupa dukung author yah! like komen dan juga kasih vote di karya author ini!...

Terpopuler

Comments

WORLD

WORLD

wehhhh gk keguguran😆

2020-11-20

4

Sri Winingsih

Sri Winingsih

hei tunggu heiii
-bang saleh-

2020-11-06

1

Trna_

Trna_

lanjut thor, penasaran aku tuh, suka banget sih bikin penasaran🥺🥺

2020-11-05

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!