BAB 4

...Dibalik mata INDIGO season 2...

...BAB 4 Kecelakaan...

Suasana di kamar Alia semakin terasa hening, bahkan tidak terdengar hembusan angin sama sekali. Alia berjalan mendekati jendela itu dengan perlahan karena masih penasaran dengan bayangan hitam yang berdiri di balik jendela itu.

Srek... Alia mencoba membuka gorden di jendelanya itu, namun bayangan hitam itu langsung menghilang. Seketika ruang kamar Alia menjadi lebih terang karena sudah terkena cahaya matahari dari balik jendela kamarnya. Karena masih penasaran, Alia akhirnya membuka jendelanya dengan perlahan, ia melihat sekeliling dan memang bayangan hitam dari sosok perempuan tadi sudah menghilang. Namun ada sesuatu yang menarik perhatiannya, ia mencium aroma mawar merah yang sangat menyengat dari balik jendelanya, saat ia melihat ke bawah ternyata terdapat mahkota bunga mawar merah yang berserakan di bawah jendela kamarnya. Anehnya bunga-bunga itu seperti sengaja di taburkan di sana, dan terlihat masih sangat segar.

Alia kembali terdiam sejenak, dia terus berpikir apa maksud dari semua itu.

Tok tok tok...

Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu utama.

"Alia... buka pintunya nak... Mama pulang!" teriak Bu Mia sambil mengetuk pintu.

Alia pun segera meninggalkan jendela kamarnya dan membukakan pintu rumahnya.

"Kan pintunya nggak di kunci Mah..." ucap Alia sambil berjalan mendekati pintu rumahnya.

Saat Alia membuka pintu, ia melihat Bu Mia berdiri dengan dua kantong kresek cukup besar di kedua tangannya, dengan segera Alia meraih satunya dan membantu Bu Mia untuk membawanya masuk.

"Kamu kenapa Alia? wajahmu terlihat bingung." tanya Bu Mia yang heran saat melihat Alia masih kebingungan.

"Ah nggak papa kok Mah, cuma agak lemas aja." ujar Alia.

"Oh iya kamu belum makan yah, ini Mama belikan buah-buahan supaya kamu nggak kekurangan vitamin." Bu Mia pun mengeluarkan beberapa buah yang ia beli dari pasar, sementara Alia langsung mengambil buah kesukaannya yaitu pisang.

Untuk sejenak, rasa penasaran di benak Alia mulai terlupakan karena mengobrol dengan Mama nya, namun saat ia kembali ke kamar dan melihat jendela kamarnya yang terbuka, ia pun otomatis langsung teringat dengan keanehan tadi.

Alia mencoba menengok ke bagian luar jendela untuk memastikan lagi, namun kali ini beberapa kelopak mawar yang tadi sempat ia lihat ternyata sudah tidak ada sama sekali. Seolah-olah yang di lihat oleh Alia tadi hanyalah khayalan saja.

"Nggak mungkin lah aku menghayal! tadi itu kan jelas banget di sini ada!" ucap Alia pelan.

*****

Hari-hari berlalu... kini usia kandungan Alia sudah memasuki tiga bulan lebih satu Minggu, meskipun sudah bisa bangun dan beraktivitas seperti biasa, namun ia masih sering juga mengalami mual-mual dan tidak nafsu makan.

Pagi itu Alia sedang bersiap-siap untuk berangkat mengajar di MTs. Meskipun ia telah mengambil cuti untuk satu bulan, namun karena merasa dirinya sudah cukup baikan meskipun belum genap satu bulan ia pun memutuskan untuk segera memulai kesibukannya itu agar bisa menghilangkan rasa bosan ketika ia hanya duduk dan berbaring di rumah.

Sekitar jam setengah tujuh pagi Alia sedang memanasi motor kesayangannya.

"Kamu yakin sudah mau berangkat mengajar lagi nak?" tanya Bu Mia yang masih belum tega melepaskan Alia untuk bekerja.

"Yakin Mah... lagian aku udah mendingan kok, bosen juga di rumah nggak ada kegiatan." jelas Alia.

"Azam gimana?" Bu Mia kembali bertanya.

"Udah ngizinin kok, semalam aku udah ngomong sama dia."

_____-----_____

Sebenarnya Azam juga melarang Alia untuk mengajar kembali, namun sifat Alia yang begitu keras kepala membuat Azam tidak bisa lagi menolak keinginan istrinya itu. Alia mengatakan begitu banyak hal dan alasan sehingga Azam tidak memiliki pilihan lain selain berkata iya.

"Oh astaga! tas aku masih di kamar!" gerutu Alia.

Dengan cepat Alia pun segera kembali ke kamarnya untuk mengambil tas yang akan ia bawa.

"Eh perasaan tadi jendelanya udah aku buka deh, kok sekarang ke tutup lagi si?" tanya Alia dalam hati.

Alia pun segera berjalan untuk membuka jendela kamarnya supaya cahaya matahari bisa masuk ke dalamnya.

Tiba-tiba saja sosok bayangan hitam itu kembali muncul dari balik jendela, dengan cepat Alia membuka tirai nya.

"Ah sial! sebenarnya bayangan siapa itu? kalau kakak tidak akan mungkin menampakkan diri secara sembunyi-sembunyi seperti itu!" ucap Alia dalam hati.

Alia kembali merasa ada sosok tangan dingin yang menyentuh perutnya, namun saat ia berusaha untuk melihat, sosok tangan itu langsung hilang tanpa jejak, hal itu membuatnya semakin kesal karena bingung.

"Alia... sudah siang nak, kamu jadi berangkat atau tidak?" teriak Bu Mia.

"Ya Mah sebentar!"

Alia pun segera keluar dan bergegas untuk segera berangkat ke sekolah tempatnya mengajar. Alia pergi setelah berpamitan kepada Bu Mia, dia berangkat ke sekolah dengan mengendarai motor sendiri.

Sekitar jam 7 kurang 5 menit Alia sampai di sekolah dan segera bersiap untuk mengajar. Kagiatan mengajarnya kali ini berjalan dengan lancar karena sudah banyak murid yang mengenalnya.

*****

Sekitar jam 2 siang Alia keluar dari gerbang sekolah dan berniat untuk segera pulang ke rumah, namun ia teringat untuk memfotokopi beberapa berkas yang diperlukan untuk bahan mengajarnya besok, jadi Alia pun memutuskan untuk pergi ke fotokopian terlebih dahulu.

Tadinya Alia masih fokus dalam menyetir motornya, namun tiba-tiba saja perasaannya berubah menjadi sangat tidak enak. Ia merasa ada orang yang duduk di belakangnya, padahal sejak tadi ia hanya mengendarai motor itu sendirian.

Laju motornya semakin lama semakin melambat dan terasa berat meskipun Alia sudah menarik gasnya, ia bahkan menarik gas sampai tidak bisa lagi di tarik. Jika dalam keadaan normal, biasanya motor itu sudah melaju dengan kecepatan 90 atau 100km/jam, namun motornya kini hanya melaju dengan kecepatan 20km/jam.

Fokus Alia dalam mengendarai jadi menurun, dia mencoba berdoa dalam hati agar halangan yang sedang mengganggunya sekarang segera di hilangkan.

Braaakkkk!!!!!

Tiba-tiba saja motor Alia di tabrak oleh motor lain yang berlawanan arah dengannya. Seketika motor Alia pun langsung terguling dan menyeret tubuhnya ke pinggir jalan, namun posisinya motor bagian depan menindih bagian kaki Alia sampai ke perutnya.

"Tolong! tolong saya!" teriak Alia yang begitu panik.

Alia terus saja berteriak sampai beberapa orang datang menghampirinya dan mencoba menyingkirkan motor itu menjauh darinya.

Alia merasakan sakit yang luar biasa pada bagian perutnya, pikirannya sudah bercampur aduk dan tidak tahu harus berbuat apalagi. Dia terus saja berdoa agar bayi yang ada di dalam perutnya itu tidak apa-apa.

"Astaghfirullah!! darah! ada darah!!" teriak salah seorang yang berusaha menolong Alia.

Alia sudah tidak dapat lagi berteriak ataupun bicara, pandangan matanya mulai kabur dan kesadarannya pun mulai hilang. Alia pun pingsan sembari terus memegangi perutnya yang masih rata.

...*...

...*...

...*...

...Jangan lupa dukung author yah! like komen dan juga kasih vote di karya author ini!...

Terpopuler

Comments

Echaleo Alfurqon Albantani

Echaleo Alfurqon Albantani

ngeyel sih gk mu nurut sama suami..

2021-02-22

1

Asri

Asri

si alya ngeyel sih dasar keras kepala

2020-11-21

1

DIAH PRATIWI

DIAH PRATIWI

mampir di karyaku, CEO Girl VS CEO Boy. atau langsung klik aja profil ku😉

2020-11-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!