BAB 3

...Di balik mata INDIGO season 2...

...BAB 3 Kembali melihat...

Alia masih saja berteriak sampai Bu Mia menghampirinya. Dia kemudian menunjukkan celana dalamnya yang terdapat bercak darah cukup banyak. Dengan cepat Bu Mia pun segera membawa Alia ke rumah bidan terdekat untuk memeriksakan kandungannya.

Setelah 10 menit akhirnya mereka sampai di rumah bidan yang berada di desanya, Alia dan Bu Mia menceritakan semua yang terjadi ke pada Bu bidan.

Alia melakukan berbagai macam tes untuk mengetahui bagaimana keadaan janinnya sekarang, dia berharap bahwa keadaannya baik-baik saja, dan benar saja, keadaan janin Alia masih baik saja. Namun hal itu justru menimbulkan keheranan pada sang bidan yang memeriksa Alia, karena biasanya jika seorang ibu hamil dengan usia kandungan yang tergolong tahap awal, pasti janinnya sudah mengalami masalah jika melihat gejala yang seperti itu, entah itu kandungan yang lemah ataupun yang lainnya, tapi keadaan janin Alia sungguh baik, bahkan sangat kuat.

Alia hanya tersenyum bersyukur karena keadaannya masih baik-baik saja, namun Bu Mia tahu betul jika ada sesuatu yang aneh terjadi pada putrinya.

*****

Sesampainya di rumah Alia berbaring di kamarnya dan di temani oleh Bu Mia. Beliau masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada Alia.

"Kamu beneran tadi sakit perut nak?" tanya Bu Mia.

" Iya Mah, sakit banget, terus keluar darah" jawab Alia.

"Kamu kemarin makan apa aja? terus apa kamu nggak sengaja membunuh binatang?" Bu Mia kembali bertanya dengan wajah yang sangat serius. Sementara itu Alia terdiam kaget saat mendengar pernyataan itu, karena dirinya jadi teringat kejadian kemarin saat tak sengaja membunuh seekor cicak.

"Kenapa kamu diam?" Bu Mia kembali bertanya saat Alia hanya terdiam.

"Em... sebenarnya... sebenarnya kemarin aku nggak sengaja menginjak seekor cicak Mah" ucap Alia agak ragu.

Alia juga mengatakan bahwa kemarin dia sempat memakan mahkota bunga mawar merah yang dijadikan sesaji pada pertunjukan kuda lumping.

"Ngawur!! orang hamil itu nggak boleh makan bunga! nanti bisa jadi keles!" Bu Mia menjawab dengan cepat setelah mendengar cerita Alia.

Keles/kelesan, dalam bahasa Jawa artinya keguguran, keluarga besar Alia masih percaya jika orang yang sedang hamil pantang untuk memakan bunga, apapun itu, termasuk bunga pepaya dan juga jantung pisang, karena mereka percaya bahwa itu akan menyebabkan keguguran. Dan mengenai cicak itu, karena sudah terjadi maka Bu Mia terus mewanti-wanti Alia agar selalu berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu.

Usia kandungan Alia sudah dua bulan lebih, namun baru kemarin ia mengalami mual dan muntah yang sangat menyiksa hingga membuatnya hanya bisa berbaring di tempat tidur, bahkan ia pun kesulitan untuk makan.

Sudah dua bulan setengah juga Alia merasa hidupnya berbeda dari sebelumnya, karena sejak ia hamil, ia sama sekali sudah tidak pernah melihat sesuatu yang aneh ataupun hal yang akan terjadi di masa depan.

Sejak saat itu ia merasa bahwa hidupnya sangatlah damai karena ternyata ia bisa juga menjalani hidup layaknya orang lain pada umumnya, ia juga sempat berpikir bahwa kehamilannya lah yang telah membuat dirinya kehilangan kemampuan yang ia miliki, meskipun begitu ia merasa sangat bersyukur sekali, karena memang hal itulah yang selalu ia inginkan sejak dulu.

Malam itu... seperti biasa, sehabis Isya Azam menelpon Alia untuk menanyakan keadaannya hari ini, Alia sengaja tidak memberitahu Azam tentang kejadian tadi pagi karena tidak ingin membuatnya menjadi khawatir dan tidak fokus bekerja. Dia berniat untuk menceritakannya nanti jika Azam sudah berada di rumah saja.

Mereka menghabiskan banyak waktu lewat telepon hanya untuk sekedar mengobrol, bahkan terkadang membicarakan hal yang mungkin tidak penting. Meskipun setiap hari seperti itu, namun Azam sama sekali tidak merasa bosan karena dirinya bisa mendengar suara Alia meskipun dari jarak jauh, namun terkadang Alia yang merasa bosan karena setiap hari melakukan itu, tak jarang juga Alia sampai tertidur saat Azam sedang berbicara.

*****

Keesokan harinya seperti biasa Alia hanya berbaring di tempat tidur sendirian, karena Pak Aji sudah berangkat kerja, Sita pergi ke kampus, dan Bu Mia juga keluar untuk membeli keperluan dapur.

Sore itu Alia tertidur dengan sangat lelap, dia bahkan belum pernah merasa bisa tidur se lelap itu semenjak dirinya mengalami mual-mual.

Waktu itu, saat sedang tertidur begitu lelap, tiba-tiba saja Alia merasa ada sesuatu yang menyentuh perutnya, sesuatu itu terasa sangat dingin dan lembab, seperti tangan yang sedang mengelus-elus lembut perutnya.

Dengan cepat Alia pun segera membuka matanya dan mencoba melihat apa yang sebenarnya sedang menyentuh perutnya itu.

Betapa terkejutnya Alia saat melihat baju bagian bawahnya terbuka dan perutnya pun terlihat dengan jelas, yang lebih mengejutkan lagi adalah sebuah tangan yang terlihat menempel di atas perutnya, namun Alia tidak melihat adanya siapapun di dekatnya, bahkan tangan itu juga tidak terlihat seperti tangan manusia, karena bentuknya sangat kurus bagai tulang berselimut kulit dengan kuku yang panjang dan juga hitam.

Alia berusaha untuk bangun namun sayang, seluruh tubuhnya terasa kaku, tangan dan kakinya sama sekali tidak bisa di gerakkan, dia hanya bisa terus melihat ke arah tangan yang dengan perlahan masih bergerak mengelus perut Alia yang masih rata. Pikirannya terasa kacau, otaknya seakan tidak bisa berpikir lagi, tidak tahu harus berbuat apa, bahkan untuk berteriak minta tolong saja suaranya benar-benar tidak bisa keluar.

Sentuhan tangan itu terasa sangat dingin sampai membuat Alia merinding, dia bahkan mengeluarkan keringat dingin yang mulai menetes di sekujur tubuhnya. Sampai akhirnya dia mulai memutuskan untuk memejamkan kembali kedua matanya dan berdoa di dalam hati.

Cukup lama Alia berdoa sambil memejamkan matanya, sampai ia mulai merasa bahwa sentuhan tangan itu sudah tidak ada lagi. Alia pun segera membuka kedua matanya dan melihat ke arah perutnya yang masih rata.

Sudah tidak ada apapun lagi di atasnya, namun baju bagian bawahnya masih terbuka, dengan cepat ia pun segera menutup kembali bajunya dan bangun dari tempat tidurnya.

Alia melihat ke arah sekeliling kamarnya, ia tersadar bahwa tiba-tiba suasana di dalam kamarnya itu terasa sangat gelap seolah hari sudah malam.

Tak lama kemudian hawa dingin pun mulai berhembus dan membuat suasana menjadi semakin dingin, namun ada sesuatu yang menarik perhatian Alia, yaitu sesosok bayangan perempuan yang berdiri di balik jendela dan seperti sedang melihat ke arahnya.

"Apa itu kakak? tapi... sepertinya bukan" ujar Alia sembari terus melihat ke arah bayangan hitam itu.

Note: Kepercayaan setiap desa maupun kota berbeda-beda, bahkan setiap kasepuhan turun temurun pun mempunyai kepercayaan tentang pantangan makanan yang berbeda. Jadi tidak bisa diartikan secara umum ataupun paten.

...*...

...*...

...*...

...Jangan lupa dukung author yah! like komen dan juga kasih vote di karya author ini!...

Terpopuler

Comments

~secret👀

~secret👀

semngat ya thor .novelnya sudah lebih gereget karena sudah ada gambarannya

2022-03-08

1

Sri Winingsih

Sri Winingsih

kenapa yang S2 malah ditampilin foto foto
kan jadi tambah serem woooiii

2020-11-06

4

Skyreenazyca shentara

Skyreenazyca shentara

deg degan gw liat gambarnya...
.
semangat trus nulisnya author
.

2020-11-02

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!