Raina dan Senja berbincang cukup lama di kantin sampai akhirnya ada Deva diantara mereka dan sempat menimbulkan kecanggungan diantara Raina dan Deva. “Kak Deva, Kok sendirian?” tanya Raina memecah keheningan sedangkan Senja makan dengan enjoy.
“Iya nih pada pacaran sendiri-sendiri padahal bentar lagi tanding.” ucap Deva.
“Siapa kak? Kenapa Kak Deva nggak cari pacar?” tanya Raina yang mulai kepo.
“Itu Nathan sama Sonya nggak tau kemana kalau Verrel dikelas pacarnya, nggak lah” ujar Deva.
“Kak? Kak Verrel punya pacar lagi?” tanya Senja yang tiba-tiba nimbrung. Deva mengangguk ragu menjawab pertanyaan dari Senja.
“Kak Verrel apa kabar kak?” ucap Senja dengan penuh keragu-raguan.
‘Senja kenapa ya? Kok setiap ngomongin Kak Verrel jadi sedih apa jangan-jangan Senja mantannya dan belum bisa move on?’ batin Raina yang terus bertanya-tanya dan belum bisa mencerna arah pembicaraan dari Senja dan Deva.
“Verrel baik kok Nja, udah nggak usah sedih dong nanti aku sampaikan sama dia kalo kamu nanyain ya.” ucap Deva dengan tersenyum.
“Makasih kak” jawab Senja yang tersenyum getir.
“Yaudah kalian lanjut aja makannya aku ke lapangan dulu ya, bentar lagi tanding.” ujar Deva yang beranjak dari duduknya.
“Iya kak semangat ya semoga kalian menang.” ucap Senja yang penuh semangat, Deva hanya mengangguk dan tersenyum.
“Semangat Kak Dev” imbuh Raina sambil tersenyum.
"Iya makasih ya” jawab Deva lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
“Kamu deket ya sama Kak Deva?” tanya Senja dengan santai.
“Apaan sih nggak lah nggak tau diri banget aku suka sama Kak Deva.” jawab Raina salah tingkah.
“Ra, aku tanyanya kamu deket ya sama Kak Deva bukan kamu suka nggak sama Kak Deva kamu gimana sih.” Senja mengulangi pertanyaannya dan terkekeh sendiri.
“Oh salah ya?” kata Raina sambil menggaruk tengkuknya yang tertutupi dengan jilbab karena salah tingkah.
Setelah makan dikantin Raina dan Senja hendak kembali ke kelas, mereka berdua terhenti pada kerumunan yang membuat hampir satu sekolahan heboh. Yah, tidak salah lagi apalagi kalau bukan tiga pangeran sedang bertanding basket.
Raina ingin melanjutkan perjalanannya namun berbeda dengan Senja yang terlihat sangat fokus melihat pertandingan itu, Raina langsung mengikuti arah pandangan Senja ternyata tertuju pada Verrel. Wajah Senja yang cantik terhiasi oleh senyum saat melihat Verrel dari kejauhan, akhirnya Raina menunggu Senja untuk melihat pertandingan Basket itu.
Tiba-tiba bola basket melayang kearah seorang cewek, dengan sigap Raina berlari mendorong cewek itu agar tidak terkena bola basket namun malah kepala Raina yang terkena bola basket.
‘Bugh’ bunyi yang sangat keras terdengar membuat Senja mengedarkan pandangannya, “Raina!?” teriak Senja dengan nada khawatir.
“Raina?” gumam Deva dengan lirih dan langsung berlari kearah Raina yang sudah tergeletak dilantai.
“Kak Deva? Tolong bawa Raina ke UKS” ujar Senja dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Deva langsung menggendong Raina membawanya ke UKS.
“Sonya kamu nggak papa sayang?” tanya Jonathan sambil membantunya berdiri, mungkin jika tadi Raina tidak mendorong Sonya maka Sonyalah yang pingsan terkena bola basket.
“Nathan kamu gimana sih main basket kok bolanya kemana-mana, untung aja tadi ditolongin sama adik kelas tapi dia malah pingsan terus dibawa Deva sama Senja ke UKS.” ujar Sonya panjang lebar.
“Yang penting kamu nggak papa sayang” ucap Jonathan yang membuat Sonya mendengus kesal.
“Ish kamu mah! Yaudah ayo kita susul mereka ke UKS” ucap Sonya sambil menggandeng Jonathan.
Sampainya di UKS Deva langsung membaringkan Raina diranjang yang kosong, “Eh eh bentar aku keluar aja dulu.” ucap Deva saat petugas PMR hendak melepas jilbab yang melekat dikepala Raina.
“Loh kenapa kak?” tanya Senja yang kebingungan.
“Nggak papa yaudah kamu jaga dia ya.” ujar Deva sambil menepuk bahu Senja lalu berjalan keluar.
“Gimana dia Dev?” tanya Sonya yang baru saja datang dengan Jonathan.
“Belum sadar masih ditangani sama PMR” ujar Deva dengan santai.
“Yaudah aku masuk dulu ya ” ujar Sonya lalu masuk kedalam.
Jonathan yang mengekor dibelakang Sonya ingin ikut masuk ke dalam, “Eh eh lo disini aja didalem cewek semua” ucap Deva menahan Jonathan.
“Lah? Kenapa?” tanya Jonathan sambil menaikkan sebelah alisnya.
“Nggak usah banyak nanya deh, Raina nggak suka ada cowok yang ngelihat dia nggak pake jilbab.” ucap Deva kembali.
“Raina siapa? Cewek yang pingsan tadi? Kok lo tau? Jangan-jangan....” kalimat Jonathan yang menganggantung seakan menggoda Deva sambiil menaik turunkan alisnya.
“Apaan sih lo!” ketus Deva sambil nonjok lengan Jonathan.
Didalam UKS ada petugas PMR dan juga Senja yang setia menunggu Raina sadar, “Senja temen lo belum bangun?” ucap Sonya yang tiba-tiba datang.
“Belum kak” jawab Senja dengan singkat.
“Yaudah saya tinggal dulu ya kak nanti kalau 2 jam belum bangun kita bawa saja kerumah sakit.” ujar petugas PMR.
Senja dan Sonya hanya mengangguk, tiga puluh menit kemudian Raina mengerjabkan matanya untuk menyesuaikan penglihatannya, kepalanya terasa pusing lalu Raina menatap lekat ruangan ini dan tidak merasa asing dengan tempat ini.
‘UKS?’ batin Raina saat sadar dirinya didalam UKS mengingat hari pertamanya sekolah dihukum sampai pingsan lalu Deva membawanya sampai ke UKS bahkan menunggunya sampai sadar.
“Shhh...Akhh” Raina mencoba bangkit lalu memegang kepalanya yang terasa pusing.
“Raina?.....” Senja langsung memeluk Raina sambil nerocos karena khawatir.
“Udah aku nggak papa” ucap Raina sambil tersenyum.
“Jilbab aku Nja?” imbuhnya karena dia takut ada cowok yang melihatnya tanpa berhijab.
Senja langsung memberikan jilbabnya pada Raina,
“Tenang aja nggak ada cowok disini” imbuh
Senja seolah paham dengan ketakutan Raina.
Raina hanya tertawa kecil mendengar perkataan Senja, “Lo udah bangun?” tanya Sonya.
“Eh iya kak” jawab Raina dengan canggung dan merasa tidak asing dengan wajahnya.
“Maaf tadi aku dorong kakak” imbuhnya karena merasa tidak enak dengan kejadian tadi.
“Nama gue Sonya, makasih tadi udah nolongin gue ya dan maaf tadi cowok gue nglempar bola terlalu kencang” ucap Sonya dengan ramah.
“Oh iya kak nggak papa” jawab Raina sambil tersenyum.
Akhirnya mereka bertiga keluar dari UKS dan ternyata diluar masih ada Deva dan Jonathan, “Kak Deva?” gumam Raina dengan lirih dan merasa kaget.
“Oh iya Ra tadi Kak Deva yang bantuin aku bawa kamu sampai ke UKS” ucap Senja memberi penjelasan.
“Makasih Kak Deva” balas Raina sambil tersenyum.
‘Astaga, dua kali dibopong Kak Deva kan malu kalo aku berat’ batin Raina sambil memejamkan matanya dan merasa bersalah.
“Iya, masih pusing nggak? Atau mau dibawa ke rumah sakit?” tanya Deva yang terlihat khawatir, Raina hanya menggeleng sambil tersenyum.
“Nathan, minta maaf dong sama dia” ucap Sonya sambil menyenggol lengan Jonathan yang dari tadi sibuk berkutat dengan ponselnya.
“Ah iya, Hah? Cewek aneh?” ujar Jonathan saat menyadari bahwa itu Raina.
.
.
.
Assalamu'alaikum, tinggalkan jejak dengan Like ya thank you🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
semangat kak
2021-01-22
2
Dinasti22
Selalu like 😉
2020-12-12
3
fejuu_
jempol hadir
2020-11-09
2