Ada seorang cowok yang berjalan cepat sambil menggendong seorang cewek yang tidak lain itu adalah Raina. Tidak ada yang melihat adegan itu karena semua murid sudah masuk kelas sedangkan murid baru dan anggota OSIS lainnya berada dilapangan belakang melanjutkan acara MOS dihari pertama.
‘Brakk’ cowok itu menendang pintu UKS dengan paksa,
“Tolong ini ada yang pingsan!” ujarnya kepada penjaga UKS yaitu petugas PMR.
“Iya kak baringkan saja disitu” sahut PMR sambil menunjukkan ranjang untuk meletakkan Raina.
Setelah ditangani oleh PMR yang ada di UKS Raina masih belum membuka matanya, “Kak Deva boleh minta tolong nggak?” tanya PMR itu kepada cowok yang menolong Raina.
“Ah iya kenapa?” jawab cowok itu dengan ramah.
“Kakak tolong tunggu dia sampai dia bangun ya setelah bangun kakak kasih aja dia minum dulu kalau masih pusing suruh tidur aja lagi maaf soalnya aku ada rapat PMR kak sama guru.” ujar petugas PMR dengan ragu-ragu.
“Oh iya aku akan tunggu sampai dia bangun.” balas cowok itu sambil tersenyum.
“Terima kasih kak” itu yang diucapkan petugas PMR lalu dia berlari keluar meninggalkan Raina bersama cowok yang mengantarkannya sampai ke UKS.
Setelah beberapa saat, Raina mulai bergerak kepalanya terasa sangat pusing namun perlahan dia membuka matanya. Raina merasa asing dengan tempat ini tangan kirinya merasa susah diangkat, dia langsung menoleh dan disana ada cowok yang tertidur disampingnya.
Karena terkejut Raina langsung bangun membuat cowok itu juga ikut terkejut sehingga terbangun, “Kamu udah bangun?” tanya cowok itu pada Raina dengan suara beratnya.
Raina hanya terdiam sampai dia menyadari bahwa jilbabnya terlepas dari kepalanya dan tersampir dikursi yang diduduki cowok itu, “Maaf kak boleh tolong ambilkan jilbab saya?” ujar Raina dengan nada ketakutan.
Ini pertama kalinya ada cowok asing melihatnya tanpa memakai jilbab karena Raina sudah memakai jilbab sejak SD. Cowok itu langsung mengambilkan dan mengamati Raina yang memakai jilbab dengan terburu-buru.
“Oh ya kenalin namaku Devano Julian” cowok yang bernama Deva sambil mengulurkan tangannya.
“Saya Raina kak, terima kasih sudah bawa saya ke UKS.” jawab Raina saat bersalaman dengannya sambil tersenyum.
“Ini diminum dulu” ujar Deva sambil menyodorkan segelas air putih pada Raina.
“Maaf kak saya puasa” dengan sopan Raina menjawabnya.
“Batal aja dulu kamu kan habis pingsan dari pada kenapa-napa nanti lagian kalau sakitkan tidak dianjurkan untuk berpuasa.” ucap Deva dengan lembut dan senyumannya.
Dengan patuh Raina menerima gelas yang berisi air putih itu dan membaca basmalah lalu meminumnya, entah kenapa Deva terus tersenyum melihat Raina.
“Oh kak jam tanganku mana?” tanya Raina.
Deva langsung mengambilkannya dan memberikan pada Raina, “Astaghfirullah udah jam segini,” ucap Raina sambil menepuk jidat setelah melihat jam menunjukkan pukul 13.15.
Raina langung memakai sepatu lalu berlari dan berhenti didepan pintu, “Ehm kak masjidnya disebelah mana ya?” tanyanya sambil membalikkan badan.
“Ayo aku anterin aku juga belum sholat.” ujar Deva.
Mereka pergi kemasjid lalu melaksanakan sholat, Deva yang sudah selesai lebih dulu menunggu Raina didepan pintu.
Raina yang sudah selesai sholat langsung terburu-buru memakai sepatu, “Mau kemana kamu?” tanya Deva yang melihat Raina hendak meninggalkannya.
“Mau balik kelapangan kak ikut MOS.” jawab Raina dengan santai.
Deva hanya menahan tawanya. “Kenapa Kak Deva ketawa?” Raina heran melihat Deva.
“Jam segini mau ikut MOS dimana? Udah pada pulang dari tadi jam 12 kalik,” ujar Deva.
“Hah?” Raina hanya melongo seperti orang bod*h.
‘Astaga Raina, kamu gimana sih bisa-bisanya melewatkan MOS dihari pertamamu’ batinnya menjerit.
“Kamu tadi udah aku ijinin kok sama panitia MOS.” ujar Deva.
“Berarti Kak Deva nungguin aku sampai sadar dari pingsan tadi? Aku pingsannya lama banget ya kak?” sahut Raina.
“Heem yaa kamu cuma pingsan sekitar 2 jam kok.” ujar Deva sambil mengangguk.
“APA?” teriak Raina dan langsung jongkok memeluk kedua kakinya sambil menunduk.
“Hahaha udah nggak apa besok masih ada MOS, ayo mau pulang nggak?” ucap Deva sambil berjalan diikuti dengan Raina dibelakangnya.
Mereka berjalan namun tidak berdampingan tanpa berbicara, “Maafin Nathan tadi ya udah menghukum kamu terlalu lama.” Deva membuka suara.
“Nathan siapa?” jawab Raina sambil mengerutkan dahinya.
“Itu Jonathan cowok yang menghukum kamu tadi dia ketua OSIS disini dia juga sahabatku.” ujar Deva dengan lembut.
“Ya ampun kok Kak Deva mau sih kak sahabatan sama dia kelakuan minus gitu upss...” Raina kebablasan langsung menutup mulutnya.
Deva tertawa kecil mendengarkan Raina berbicara dengan nada kesal, “Hehe maaf kak” Raina langsung salah tingkah.
“Mau aku anterin pulang?” ujar Deva sambil membalikkan badannya menghadap Raina.
“Enggak kak makasih aku bisa pulang naik angkot kok.” jawab Raina sambil menggelengkan kepala dan tersenyum.
“Makasih udah nolongin aku sampai nungguin aku, nggak usah minta maaf buat kak ketos nyebelin itu yang salah kan aku juga karena telat bukan kak ketos, yaudah aku balik ya kak sekali lagi terima kasih Assalamu’alaikum.” imbuh Raina sambil tersenyum lalu meninggalkan Deva.
“Wa’alaikumsalam” jawab Deva dengan singkat.
‘Raina cewek yang unik dan baik, kenapa aku senang melihatnya tersenyum’ batin Deva seraya melihat punggung Raina berjalan semakin jauh.
***
Keesokan harinya MOS hari kedua dimulai, Raina sudah berada disekolahan sejak pagi jauh sebelum bel masuk berbunyi. Bel masuk telah berbunyi peserta MOS memasuki lapangan, Raina belum memiliki teman yang diajak kenalan karena dari tadi semua orang melihat kearahnya sambil berbisik-bisik, entah apa yang orang katakan dia tidak dapat mendengarnya namun firasatnya mengatakan bahwa ini menyangkut kejadian kemarin.
Waktu berjalan dengan cepat bel istirahat berbunyi, Raina langsung menuju masjid untuk melaksanakan sholat dhuha. Kegiatan selanjutnya peserta MOS harus berpasang-pasangan, Raina hanya celingukan mencari seseorang yang sendirian tapi dari indra penglihatannya semua sudah memiliki pasangan. Raina hanya menghela nafas panjang lalu tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang, “Ya?” Raina menoleh kebelakang ternyata ada cewek dengan paras cantik dengan rambut lurus panjang sebahu tersenyum padanya.
“Udah dapet pasangan belum?” tanya cewek itu pada Raina.
“Belum kok” jawab Raina dengan ramah.
“Sama aku aja ya? Kenalin namaku Senja Nirmala Aditya, panggil aja Senja ” cewek itu memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.
“Oh iya aku Raina” sahut Raina sambil menjabat tangan Senja.
Setelah semua mendapat pasangan kegiatan dilanjutkan secara berpasang-pasangan, “Kita butuh bantuan satu pasang untuk maju kedepan” ujar ketua OSIS yang tak lain adalah Jonathan.
“Lo cewek berjilbab sama temen pasangan lo maju sini!” imbuhnya dengan nada tegas.
Semua bersorak entah iri atau apa tapi Raina dan Senja langsung maju kedepan, “Lo apaan sih Nat!” ucap Deva saat mereka berdua sudah berada didepan.
“Udah diem aja” sahut Jonathan.
‘Huft mau ngapain lagi sih nih ketos’ batin Raina sambil menghela nafas dan memutar bola matanya.
Ternyata Jonathan hanya ingin mempermalukan Raina didepan umum seperti kemarin namun sekarang lebih memalukan, Raina disuruh menjoget seperti anak kecil didepan semua orang sedangkan Senja hanya disuruh menyanyikan lagu anak-anak untuk mengiringi Raina, semua peserta tertawa mengejeknya namun Raina mencoba tak acuh karena percuma dia memberontak.
“Udah cukup ya Nat! Lo keterlaluan tau nggak!” bentak Deva lalu menarik Raina dan membawa pergi dari acara itu, sedangkan Senja mematung memperhatikan adegan itu.
“Dihh, kenapa sih tuh orang gue kan cuma butuh hiburan.” ucap Jonathan setelah mereka berdua pergi.
Deva membawa Raina sampai depan perpustakaan, Deva berhenti lalu menghela nafas panjang.
“Maafin Nathan ya kali ini dia bener-bener keterlaluan.” ujar Deva dengan tulus.
“Udah kak aku nggak papa kok.” jawab Raina dengan tersenyum.
Tidak lama kemudian bel pulang berbunyi, “Udah bel kamu pulang aja nanti aku akan tegur Nathan biar nggak seenaknya sama murid baru.” ucap Deva yang terus menghela nafasnya.
“Ehm iya kak makasih ya, Assalamu’alaikum” ujar Raina sambil senyum.
“Wa’alaikumsalam, hati-hati ya pulangnya” sahut Deva sambil tersenyum.
‘Kak Deva baik banget beda sama kak ketos, dia bikin aku kagum deh’ batin Raina sambil mengulas senyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
asisten dadakan jejak lagi kak😘
like dan semangat ya😊💪
mampir juga yuk
2021-01-22
2
Dinasti22
Semangat, Author 💪🏻
2020-12-12
3
fejuu_
semangat Thor aku mendukungmu
2020-11-09
2