MATA ITU

" putri Alice! putri...!! Putri Alice! "

Sepertinya aku mendengar seseorang memanggil namaku.

" lihat itu dia...!!! " ucap salah satu dari malaikat.

Alice menengok kebelakang dan betapa terkejutnya dia banyak sekali malaikat-malaikat berterbangan menghampirinya.

" putri Alice apa kau tidak apa-apa...?? putri kemana saja..? kami semua mencari putri ke seluruh pelosok negeri.."

Pelayan itu mendekap Alice sambil menangis.

"Alice....!!! " ibu dan ayah Alice pun juga datang.

" ke mana saja kamu..?!" kali ini ibu benar-benar marah.

" harus bagaimana lagi ibu mengurus mu !! dan bagaimana bisa kamu sampai disini.. ?! apa kamu tidak tahu kami semua sangat khawatir..." ucap ibu Alice dengan marah bercampur panik.

"maafkan Alice ibu, tadi Alice hanya ingin terbang bersenang-senang saja tapi tanpa Alice tau ternyata Alice sudah terbang terlalu jauh dan menabrak pohon hingga kaki dan sayap alice terluka.."

Sang ibu langsung memeluk Alice sambil menangis, Alice pun ikut menangis di dekapan ibunya.

Ayah menghampiri Alice.

" Alice ayah harap kamu tidak mengulanginya lagi, semua malaikat di negeri ini tau bahwa siapapun tidak boleh melewati perbatasan, hutan ini adalah perbatasan antara negeri malaikat dan negeri iblis dan itu sudah menjadi hukum di sini..."

Alice mengangguk perlahan.

" kamu tau apa konsekuensinya jika ada yang melanggar alice..?" ucap Ayah Alice.

"tidak tau Ayah " jawab Alice.

" siapapun yang melewati perbatasan ini maka akan di turun kan ke bumi "

" entah itu malaikat ataupun iblis, itu sudah menjadi perjanjian sejak jaman dahulu dari nenek moyang kita dari kaum malaikat ataupun iblis ".

"Baik ayah alice lain kali akan berhati-hati, maafin Alice ayah sudah membuat semuanya khawatir."

Ayah Pun memeluk Alice dan begitu juga Bella yang tadi juga ikut mencari.

" kak Alice ayo kita pulang..." ucap Bella.

" eemm.. " Alice mengangguk

Mereka semua kembali dengan perasaan lega karena Alice yang mereka cari sudah ketemu, Bella menggandeng tangan Alice.

Setelah sampai di istana.

" terimakasih semuanya telah membantu mencari putri ku.." ucap ayah Alice kepada seluruh kaumnya.

Semuanya pun mengangguk dan mulai pergi.

...****************...

Sudah sepuluh tahun berlalu, entah ada apa dengan Alice.

Alice merenung di depan jendela sambil menutup mataku, masih terbayang wajah itu, mata itu, dan tatapan itu, suara angin laut menghanyutkannya.

Semenjak kejadian itu Alice selalu memikirkannya, wajah nya selalu terbayang bahkan selama 10 tahun ini, mata itu dan tatapan itu membuat dia bisa senyum-senyum sendiri, Alice sungguh ingin bertemu dengannya lagi.

"Sebenarnya ada apa dengan ku.." ucap Alice dengan perasaan bingung.

Ingin Alice kembali ke hutan itu tapi itu jelas tidak mungkin, karena itu di larang di negerinya.

" tuan putri ibu ratu memanggil anda untuk turun kebawah.." ucap seorang pelayan.

Pelayan itu berdiri di pintu kamar Alice.

"iya nanti aku turun.." jawab Alice.

Hari ini adalah hari sepesial yang mana seluruh malaikat di negeri itu berkumpul di istana, untuk acara memeriahkan hari kejayaan negeri mereka, memang dalam 20 tahun sekali selalu di adakan acara itu, mereka bersenang-senang dan bercanda gurau.

Tapi Alice benar-binar tidak tertarik untuk mengikutinya, baginya acara itu sangat membosankan tapi karena tuntutan orang tuanya akhirnya dia terpaksa menghadirinya.

Alice bersiap-siap untuk turun ke bawah.

Kenapa semua melihat ku ??!

"Alice kesini sayang.." panggil ibu Alice.

Alice pun menghampiri ibunya, di mana ibu dan ayahnya sedang berbincang dengan seseorang.

" ini Alice anak pertama kami " ibu memperkenalkan Alice.

Orang itu tersenyum kepada Alice tapi Alice hanya terdiam.

" Alice ini Breand, dia adalah pemimpin dari pasukan perang malaikat di bagian utara dan selatan dan kabarnya sebentar lagi dia akan di angkat menjadi panglima kita untuk menjaga kaum kerajaan.. " ucap ibu Alice.

" tuan putri sangat cantik hari ini.." ucap Breand sambil mengulurkan tangannya kepada Alice.

Alice meraih tangannya dan dia mencium tangan Alice, Breand memang lumayan tampan dan gagah, rambutnya kuning ke emasan, matanya biru dan punya senyum yang manis.

" kami tinggal dulu, silahkan kalian nikmati pestanya " ucap ibu Alice.

Ibu dan ayah Alice meninggalkan mereka berdua, itu membuat Alice canggung bersama Breand, karena mereka belum saling kenal sebelumnya.

Ayah dan ibu Alice pergi untuk menyambut para tamu yang baru datang, sedangkan Alice mulai mencoba berbincang-bincang dengan Breand.

"Nona Alice boleh kah temani saya untuk berkeliling melihat istana...??" ucap Breand.

" eemm baiklah..."

Mereka pun berjalan-jalan sambil berbincang-bincang, sekali-kali di iringi tertawa bersama.

Dia asik juga di ajak ngobrol.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!