Ratna meminta pada Egga untuk bertamu ke rumah orang tua gadis yang sudah mendonorkan jantung nya untuk Ratna.
Ia ingin mengucapkan rasa terimakasih nya kepada orang tua gadis itu.
"Kalian pergi berdua saja? Tidak kan?". Bu Hanna bertanya pada mereka di saat Egga sedang membantu Ratna untuk masuk ke dalam mobil.
Kesehatan Egga jauh lebih cepat sembuhnya ketimbang kesehatan Ratna, Egga pun sudah bisa berjalan dengan normal karena usaha nya selama sebulan ini tiada hentinya.
" Enggak Ma. Kami perginya sama Eggy dan Almira, lagian kami juga enggak tahu dimana alamat rumah orang tua gadis itu he he he, cuma kami ketemuan nya di tengah karena Eggy harus mengantar Ghifari dulu ke sekolah". Egga menjawab pertanyaan Bu Hanna.
"Hemm... Kalau bisa kamu jangan dulu lah menyetir mobil sendiri. Kamu pakai supir gitu. Kaki kamu kan baru saja sembuh". Beliau merasa sedikit khawatir.
" Enggak apa - apa Ma. Kalau enggak di latih dari sekarang nanti Egga keburu lupa cara nya menyetir mobil he he he". Celetuknya.
Bu Hanna /"Kamu ini. Mama kan khawatir sama kalian, kalian baru saja sembuh".
Egga mendekati Bu Hanna lalu memeluk beliau. Ratna tak berbicara sepatah kata pun, ia hanya tersenyum melihat keduanya.
"Mama jangan khawatir. Mama cukup doakan saja agar kita selalu di beri keselamatan dan kesehatan".
Bu Hanna menganggukkan kepalanya.
" Iya, kalau itu sudah pasti Mama lakukan Ga".
"Ya sudah. Kami berangkat ya Ma. Kami titip Tara bentar". Egga melepaskan pelukan nya lalu mengecup dahi beliau.
" Kami berangkat ya Ma". Ratna pun juga berpamitan.
"Iya kalian hati - hati di jalan ya".
" Iya Ma".
Mereka pun berlalu. Kemudian bertemu dengan Eggy sesuai dengan tempat yang mereka janjikan.
Setelah melalui perjalanan yang menghabiskan waktu 1 jam akhirnya mereka pun sampai di depan rumah tersebut.
Mata Ratna berkaca - kaca ketika ia melihat rumah itu dan jantungnya pun berdegup kencang seakan ia sangat mengenal rumah itu.
"Assalamualaikum". Eggy mengucapkan salam dengan suara yang cukup keras agar sang pemilik rumah mendengarnya.
Tak butuh waktu yang lama menunggu, sautan itu pun terdengar dari dalam rumah.
" Waalaikumsalam. Siapa ya?".
Seorang wanita paruh baya pun muncul setelah ia membukakan pintu rumah nya.
Beliau memperhatikan satu per satu dari mereka berempat dan beliau hanya mengenali Eggy saja.
"Ehh Pak Dokter. Silahkan masuk, silahkan". Dengan ramah nya ia mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumahnya.
" Silahkan duduk Pak, Bu. Saya permisi ke belakang dulu".
"Iya Bu terimakasih". Almira menjawabnya.
Sedangkan Ratna hanya terdiam melihat sekeliling rumah itu. Ia mendorong kursi roda nya sendiri kemudian ia mengarah ke satu potret di dalam rumah itu yang terdapat sekumpulan foto - foto keluarga sang pemilik rumah.
Hatinya terasa ada yang aneh ketika ia melihat foto - foto itu dan tanpa ia sadari air matanya mengalir seketika.
Seorang anak perempuan berumur 4 tahun tiba - tiba memeluk tubuh Ratna.
"Kak Sarah!". Ucapnya.
Sontak membuat mereka terkejut terutama Ratna. Jantung Ratna berdegup semakin kencang di saat anak perempuan itu memeluknya dengan erat.
" Shella. Kamu enggak boleh kayak gitu lho. Ayo sini nak sama Bunda". Beliau mencoba menggendong anak perempuan yang bernama Shella itu, namun ia tidak mau.
"Enggak mau Bun. Shella mau sama Kak Sarah saja, Shella enggak mau sama Bunda. Shella mau sama Kak Sarah". Ia semakin mengeratkan pelukannya.
Air mata Beliau mengalir seketika lalu tertawa kecil. Beliau pun merasa tidak enak melihat anak nya seperti itu.
" He he he maaf kan anak saya ya Bu. Soalnya anak saya mungkin lagi rindu sekali sama Kakak nya. Kakak nya baru saja meninggal, karena Shella masih kecil jadi dia belum mengerti soal ini. Dia kira Kakak nya pergi ke sekolah yang jauh he he he".
Almira, Eggy, Egga dan Ratna sebenarnya dari awal sudah mengerti kenapa Shella tiba - tiba memanggil Ratna dengan sebutan Sarah dan memeluknya.
Karena Shella merasakan detakan jantung Sarah masih hidup di dalam tubuh Ratna.
Air mata Ratna mengalir tak tertahankan.
"He he he. Tidak apa - apa Bu. Mungkin Shella merasakan Sarah ada di sini". Ratna berkata sembari memegang dadanya tepat pada jantungnya.
Wanita paruh baya itu terkejut, ternyata yang menerima jantung anak nya adalah wanita yang sedang di peluk oleh anak bungsunya itu. Beliau baru lah sadar kenapa Shella tiba - tiba memeluk Ratna dan memanggilnya Sarah.
Air matanya pun mengalir sejadi - jadinya. Beliau langsung memeluk Ratna, ia ingin merasakan detakan jantung anaknya sedang berdetak meski tidak di dalam tubuh anaknya sendiri dan ia juga ingin melepaskan rasa rindunya pada Sarah.
Tak lama mereka pun di bawa ke makam nya Sarah yang terletak tak jauh dari perumahan itu.
Ratna meneteskan air mata nya sembari mengusap batu nisan yang tertulis nama Sarah Wulandari, gadis belia yang rela memberikan jantungnya untuk Ratna.
"Padahal kita tidak saling mengenal satu sama lain. Kamu hanya mengetahui sedikit dari kisah saya dan kamu langsung rela memberikan jantung ini untuk saya. Andaikan saja kita di pertemukan walau hanya sebentar. Saya ingin mengucapkan terimakasih banyak sama kamu karena kamu sudah memberikan saya kehidupan. Saya berjanji, saya akan menjaga jantung ini sebaik - baik mungkin dan semoga kamu termasuk golongan orang - orang yang berada di sisi ALLAH, Aamiin".
"Aamiin". Yang lain pun berseru sembari meneteskan air mata mereka karena melihat moment yang mengharukan tersebut.
Hari sudah menjelang sore, mereka pun berpamitan pada keluarga Sarah meski ada nya drama sang adik, Shella bersikeras melarang Ratna untuk pergi darinya namun Ratna berhasil membujuknya dengan menjanjikan nya akan datang lagi menemuinya suatu hari nanti.
" Bang kami langsung pulang saja lah ya? Soal nya bentar lagi Ghifari pulang nih. Kami mesti jemput dia". Eggy membuka kaca mobilnya dan langsung meminta mereka berpisah arah.
Egga /"Iya enggak apa - apa. Kalian hati - hati ya di jalan".
Eggy /"Iya Bang. Kalian juga hati - hati. Kalau sudah sampai di rumah langsung hubungi aku. Terus titip salam sama Mama dan Papa, sampaikan maaf karena aku enggak singgah ke sana".
Egga /"Iya, bawel kali lah kau hi hi hi".
" Ha ha ha, ya sudah. Assalamualaikum". Eggy pun berlalu dengan arah yang berbeda.
"Waalaikumsalam. Memang lah anak itu, bawel nya minta ampun, binik nya saja tidak se-bawel itu ha ha ha". Egga geleng - geleng kepala lalu melajukan mobilnya.
Ratna pun tertawa kecil.
" He he he, iya Eggy sangat berbeda di antara kalau dia lagi di rumah sakit dan lagi bersama kita. Bahkan aku sangat terkejut waktu pertama kali mengenalnya dari dekat. Ternyata asli orang nya bocor he he he".
Egga /"Ha ha ha iya dia memang gitu orang nya. Kalau di rumah sakit sok wibawa dan galak tapi kalau sudah di rumah hmmm jangan tanya lagi, emak - emak kalah di buat nya ha ha ha".
Ratna ikut tertawa dan menyenderkan kepalanya pada lengan kiri Egga lalu melingkarkan tangan nya memeluk lengan Egga.
Egga tersenyum kemudian mencium kepala Ratna.
"Habis ini kita mau kemana?".
Ratna /" Pulang donk lalu apa lagi selain pulang".
Egga /"Jangan pulang dulu donk. Sudah lama kita enggak jalan berdua. Jalan ke mall atau kemana gitu".
Ratna menggelengkan kepalanya.
"Enggak mau. Aku enggak mau jalan - jalan ke tempat yang di kunjungi banyak orang".
" Ya sudah. Kalau gitu gimana kalau kita booking tempat saja khusus untuk kita berdua. Misalkan hotel atau pun restaurant. Pokoknya terserah kamu saja nanti tinggal kita booking saja. Gimana?". Egga mengusulkan idenya sebab ia memahami kondisi Ratna yang masih belum siap berada di tengah - tengah keramaian.
Ratna /"Hemm... Terserah kamu saja deh. Eh tapi kamu harus ngasi tahu dulu sama Papa Mama dan Tara kalau kita pulang telat, nanti takutnya mereka khawatir".
"Iya pasti di kabarin kok sayang. Nanti aku kasi tahu ke mereka kalau kita enggak pulang malam ini karena kita mau bulan madu semalaman saja hi hi hi". Egga menggoda Ratna sembari memegang dagu Ratna dengan gemas.
Ratna tersipu malu sehingga wajah nya memerah.
Akhirnya Egga memutuskan untuk membooking sebuah kamar hotel dengan fasilitas yang mewah dan lengkap. Ia pun tak lupa mengambil fasilitas candle light dinner untuk paket bulan madu.
Mata Ratna berbinar - binar menatap dekorasi yang di buat khusus untuk pasangan yang sedang berbulan madu di hotel tersebut serta langit yang bertaburan bintang tak mau kalah menghiasi suasana malam romantis itu.
"Kamu suka enggak?". Egga mendekati Ratna yang sudah duduk di kursi pas di pinggir kolam renang. Kemudian ia melingkarkan tangan nya pada pinggang Ratna.
Ratna menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
" Suka banget. Terimakasih ya sayang".
"Iya. Aku senang kalau kamu suka". Egga memandangi wajahnya.
Ratna menyenderkan kepalanya pada bahu Egga dengan manja lalu menggenggam tangannya.
"Aku enggak menyangka perjalanan cinta kita sampai sejauh ini. Pokoknya ada banyak perjalanan yang kita lewati dan itu tidak mudah. Dari Tari kita di pertemukan kembali dan dari Tari juga kita di persatukan. Aku sangat ber terimakasih pada nya".
Egga /"Heem... Iya kamu benar. Ternyata dengan hadirnya Tari dalam hidup kita tersimpan rencana ALLAH yang menyatukan aku pada cinta pertama ku he he he".
Ratna menoleh melihat wajah Egga sembari tersenyum.
"Iya, tapi walau pun begitu. Sampai kapan pun aku tak akan bisa menggantikan posisi Tari dalam hati dan hidup kamu. Aku tak akan mengubah sedikit pun hati kamu untuk Tari".
Egga tersenyum sembari menatapnya begitu dalam. Perlahan ia mendekatkan wajah nya pada wajah Ratna lalu menciumnya dengan bertubi - tubi dan tanpa penolakan dari Ratna bahkan ia pun melingkarkan tangannya pada leher Egga.
Kemudian Egga menggendong tubuh Ratna dan masuk ke dalam kamar serta menutup jendela itu lalu membiarkan malam romantis itu menjadi saksi cinta mereka yang menggebu - gebu.
...
"Suam". Almira memanggil Eggy dengan manja sembari memainkan tangan Eggy yang berada di pinggangnya.
" Hmm?". Eggy meliriknya.
Almira /"Ist pengen makan rujak yang pedas".
Sontak membuat Eggy bangkit yang sejak tadi rebahan sembari memeluk Almira.
"Apa? Serius lah Ist?".
Almira mengangguk pelan.
"Iya serius. Ist pengen makan rujak lho".
" Ist enggak lihat itu sudah jam berapa?". Eggy menunjuk ke arah jam dinding.
Almira melirik nya juga.
"Lihat, itu sudah jam 12 malam, tapi Ist pengen kali lho Suam".
" Nah tuh tahu. Mau dimana Suam cari rujak nya jam segini sayang? Mana ada lagi tukang rujak yang buka. Jangan kan tukang rujak, tukang - tukang lainnya pun sudah pada tutup lho". Eggy merengek sembari guling - guling di atas tempat tidur.
Almira memanyunkan bibirnya.
"Hiks hiks... Tapi Ist pengen kali lho Suam".
Eggy berhenti berguling - guling kemudian mendekati Almira.
"Ist seriusan kepengen kali makan rujak malam ini juga?".
Almira menganggukkan kepalanya sembari melihat wajah Eggy yang sembringah.
Tiba - tiba Eggy melompat - lompat kegirangan di atas tempat tidur seperti anak kecil.
"Yeee yeee yeee yeee..."
Alis mata Almira menyatu melihat tingkahnya.
"Suam kenapa?".
" Ayo kita makan rujak, biar Suam saja yang buat rujaknya untuk Ist". Eggy langsung menarik tangan Almira menuju ke dapur mereka.
Eggy menyuruh Almira duduk cantik sembari menunggu ia membuat rujak.
Meski Almira masih merasa heran namun ia tetap menurut dan enggak sabar mau makan rujak buatan Eggy.
Eggy sibuk membongkar semua isi kulkas lalu ia mengeluarkan semua buah - buahan serta bahan - bahan untuk membuat bumbu rujak.
Hanya buah apel, pir, jambu madu dan semangka yang bisa di jadikan rujak, sedangkan buah - buahan yang lainnya seperti pisang, strawberry, jeruk ia simpan kembali ke dalam kulkas.
"Kalau buah nya cuma ini bisa enggak Ist?".
Almira melihat buah - buahan itu sudah tergeletak di atas meja.
" Hmm... Bisa sih, tapi enggak ada mangga muda sama jambu kelutuk (jambu biji) nya mana enak".
"Hmm...". Eggy memutar bola matanya, ia sedang memikirkan sesuatu.
" Tunggu bentar ya". Eggy langsung bergegas menuju ke arah pintu belakang rumah mereka. Ia teringat bahwa mereka memiliki pohon mangga arum manis yang kebetulan sedang berbuah.
"Suam mau kemana?".
" Bentaaaaaaar". Teriaknya sembari berlari.
Tak lama Eggy pun kembali ke dapur dengan membawa 2 buah mangga muda di tangannya.
Almira nyaris terpelongo melihat Eggy.
"Jadi Suam lari - lari karena mau ngambil mangga di halaman belakang?".
" Iya he he he. Tapi tadi Ist bilang, kalau enggak ada mangga muda dan jambu kelutuk rasa nya enggak enak. Jadi Suam teringat kalau pohon mangga kita lagi berbuah maka nya Suam langsung petik, untung buah nya masih mengkal (muda) hi hi hi". Eggy pun nyengir bagaikan kuda. Lalu segera mencuci buah - buahan itu.
"Ma Sya ALLAH sayang. Iiih gemes banget sih. Ummmm....". Almira mencubit kedua pipi Eggy dengan gemas. Ia pun terharu melihat kegigihan Eggy demi memenuhi keinginannya yang pengen makan rujak.
Setelah lama menunggu akhirnya Almira pun menikmati rujak buatan Eggy.
Eggy berharap - harap cemas melihat eskpresi wajah Almira yang kurang mengenakan di saat ia mencicipi rujak buatannya.
Eggy /"Gimana? Enak enggak Ist?".
"Emm... He he he". Almira tertawa getir.
Karena Eggy penasaran ia langsung menyomot rujak itu dan sontak wajah nya berubah getir.
" Gimana Suam?". Almira meliriknya sambil menahan senyumnya.
"Rasanya kok manis kali ya? He he he". Eggy menggaruk kepalanya.
Almira tertawa kecil.
" He he he. Mungkin Suam terlalu banyak narok (meletakkan) gula merah nya makanya manis kali rasanya he he he".
Wajah Eggy terlihat murung.
"Jadi gimana donk? Apa Suam harus nyari juga rujak nya di luar?".
Almira tersenyum dan ia tahu bagaimana perjuangan Eggy membuat rujak itu untuk nya.
" Enggak perlu Suam. Ini tinggal di tambah saja lagi bahan bumbu lainnya biar seimbang rasa manisnya".
Almira pun mengatasi bumbu rujak itu agar terasa enak.
"Hmm... Aturannya Ist tinggal enak menikmati rujak nya ehh malah Ist juga turun tangan memperbaiki rasa bumbu rujak nya karena rasa buatan Suam enggak enak. Hufft". Eggy tertunduk kesal pada dirinya.
Almira tersenyum.
"Hmm... Sama seperti suatu hubungan, kita harus melengkapi kekurangan pasangan kita dengan kelebihan yang kita punya. Jadi maka dari itu Ist harus mengatasi bumbu rujak ini biar jadi semakin enak he he he". Almira pun selesai lalu menyodorkan bumbu rujak itu.
Akhirnya mereka pun bisa menikmati rujak itu sesuai dengan selera lidah mereka, bahkan mereka melahap habis rujak itu hingga tak bersisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
62 😄
2021-10-04
0
Sofhia Aina
Almira ngidam rujak trngah malam 🤭🤭🤭🤭💖💖💖💖💖💖💖💖
2020-11-10
0
Bundae Abidzar Caem
mgkn hamil lgi tuch...
2020-10-29
0