Pria tampan memandangi wajah Nayla yang terlihat menunduk seperti banyak sekali yang di pikirkan nya..
Kemudian pria tampan mendekati Nayla walaupun saat itu tubuhnya masih basah dan hanya memakai handuk setengah badan saja, air mengalir dari rambut nya yang basah ke badannya yang sangat kekar bagaikan aktor kesatria pada film acction, penuh dengan pesona membuat semua wanita yang melihatnya ingin langsung memeluknya.
Nayla yang saat itu terbangun dari lamunannya kemudian melihat pria tampan dan betapa ia membayangkan..
"Wahh.. pria ini sungguh sempurna, kenapa dia membuat aku tak bisa berbicara, sungguh pria tampan di dunia ini." Gumam Nayla dalam hati. Matanya terus memandangi tubuh pria tampan hingga Nayla tak sadar pria tampan dengan cepat mendekati Nayla dan berkata.
"Ehmm.. terlihat kamu wanita yang berpikiran kotor, tak bisa kah? Kamu sedikit terlihat jaim dan tak melihat tubuhku penuh dengan keinginan." Ucap pria tampan dengan rasa sombongnya.
Kemudian Nayla tersadar dan membuatnya sangat malu karna menatap tubuh pria tampan dengan penuh kagum, pipinya merona dan tak bisa berbicara. Tetapi Nayla membuang semua pikiran kagumnya dan akhirnya berkata.
"Aku ingin pulang !!!"
"Heh, mau kabur dari hutang budi mu yaa. Aku menyesal menolong mu.
"Bukan begitu, aku tak ingin membiarkan adikku sendirian dirumah."
"Itu hanya alasanmu saja, kamu sekarang memakai seragam kerja. Justru adikmu akan merasa heran jika kamu pulang lebih cepat. Jam kerja normalnya 8jam, sekarang masih tersisa 3jam lagi." Ucap pria tampan sambil duduk dekat Nayla.
"Itu.. aku ingin izin ke toilet dahulu." Ucap Nayla yang bergegas berdiri dari tempatnya semula. Kemudian ketika Nayla melangkah kan kakinya ke arah kamar mandi tiba-tiba tangan Nayla di pegang oleh pria tampan dan jatuh ke dalam pelukan pria tampan.
Pria tampan pun mendorong Nayla hingga jatuh kedalam kasurnya..
Tubuh pria tampan terbawa dalam satu kasur bersama Nayla.
"Itu.. aku ingin ke toilet." Ucap Nayla yang belum siap untuk membalas Budi pria tampan, tetapi ucapan Nayla tak di dengarkan dan pria tampan terus memandangi wajah Nayla dengan dekat.
Air mengalir dari rambut pria tampan membasahi pipi Nayla yang terlihat malu dan kemudian Nayla mencoba bergerak karena merasa terganggu.
"Jangan bergerak. Atau aku akan melakukan hal yang tak ingin ku lakukan." Ucap pria tampan yang mencoba menahan hasratnya.
"Itu.. rambutmu basah, izinkan aku untuk mengeringkan rambut mu." Ucap Nayla dengan pelan.
"Diam lah sejenak." Jawab pria tampan yang memeluk tubuh nayla.
Akhirnya Nayla hanya terdiam mendengar perkataan dari pria tampan. Mereka berpelukan diatas kasur yang empuk dan sangat lembut.
"Aku melihat wajahmu begitu mirip dengan mendiang ibu ku, aku ingin memeluk mu lebih lama lagi." Ucap pria tampan menjelaskan.
Nayla terlihat bingung. dia hanya terdiam saja tetapi tubuh pria tampan sangat dirasa berat oleh Nayla sehingga terasa susah bernafas karena tertekan tubuh pria tampan akhirnya Nayla bergerak. Merasa tak nyaman dengan keadaannya.
Pria tampan yang saat itu merespon gerakan Nayla pun tak kuasa menahan hasratnya dan tiba-tiba mencium bibir Nayla dengan lembut.
"Ini ciuman pertama ku, apakah ini sudah waktunya? Tidak!!! Aku seharusnya memberikan ciuman pertama ku untuk cinta sejati ku. Tidakk!! Aku tidak mencintai pria ini." Ucap Nayla dalam hati yang terlihat tak rela dan tak bisa menerima.
Kemudian Nayla mendorong tubuh pria tampan dengan kuat dan matanya Nayla terlihat berkaca-kaca. Pria tampan pun terdorong, handuk yang semula berada di pinggangnya kemudian terlepas ke lantai dan alhasil pria tampan berdiri tanpa memakai busana.
Nayla yang saat itu melihatnya dan berteriak dengan kerass karna kaget. Kemudian langsung menutup kedua matanya dan berkata.
"Arghhh... Pergi, cepat pergi kamu."
Pria tampan pun segera mengambil handuknya dan pergi ke kamar mandi dengan cepat karena merasa malu kemudian berkata.
"Gadis kecil, berikan aku pakaian dilemari. Jangan di sentuh!! Silahkan pegang hanger nya saja."
"Hmm.. udah minta tolong, bukannya makasih malah ngelarang ini itu. Pria aneh.. sok pembersih." Ucap Nayla dengan kesall tetapi tetap saja menurut yang diperintahkan oleh pria tampan.
Setelah selesai memakai pakaian pria tampan melupakan kejadian yang baru saja terjadi tetapi Nayla tak bisa melupakan nya lalu berkata.
"Hutang Budi telah lunas, aku tak ingin berhutang budi padamu lagi. Kamu telah mengambil ciuman pertama ku dan sekarang sudah impas. Aku ingin pulang.
Nayla bergegas ke pintu lift dan menekan semua tombol dengan cepat.
"Percuma, lift nya tak akan terbuka jika aku tak mendekati lift nya."ujar pria tampan.
Kemudian Nayla bergegas menarik tangan pria tampan dan lift nya pun terbuka, Nayla dengan cepat masuk lift nya disusul pria tampan.
Keadaan dalam lift..
"Baiklah, kamu sudah tak ada hutang Budi dengan ku lagi dan semua sudah berakhir sampai sini." Ucap pria tampan dengan tersenyum.
"Ngapain senyum-senyum." Ujar Nayla dengan wajah tak senang, tetapi hatinya Nayla berkata. "Sungguh pria tampan saat dia tersenyum bikin jantung ku berdetak dengan cepat saja."
Pria tampan kemudian hanya terdiam.
*****
Suasana mall tempat Nayla bekerja..
"Hmm, kok Nayla ga masuk hari ya?" Ucap Rina kepada Rakha.
"Bibi tolong berikan aku segelas cappucino dengan sedikit gula." Ucap Rina sama bibi kantin. Karena saat jam istirahat mereka hanya berada di kantin untuk makan dan suasana kantin terasa ramai karena bnyak karyawan lain yang juga makan lalu bersantai selama satu jam istirahat.
"Aku juga gak tahu Rin, biasanya aku selalu melihat dia kelelahan karena berangkat kerja dengan lari, tapi tadi pagi aku ga lihat dia." Ucap Rakha menjelaskan sambil memakan Snack.
"Kemana tuh anak, jangan-jangan sakitnya makin parah yaa." Jawab Rina sambil mengambil cappucino nya.
"Sebaiknya saat pulang kerja kita kerumahnya aja." Ajak Rakha.
"Aku gak bisa, ada party temanku di club'. Club' nya sudah dipesan untuk party nya, jika kamu enggak keberatan kita bisa pergi kesana bareng. Gimana kamu mau gak?" Ucap Rina mengalihkan pembicaraan sambil melihat wajah Rakha dengan senyuman.
"Tapi Nayla gimana?" Tanya Rakha.
"Biarkan Nayla dirumah aja, ada adiknya dan tunggu sampai besok aja mungkin Nayla kerja lagi. Jangan khawatir yaa." Jawab Rina.
"Hmm..baiklah jika begitu, aku ikut bersamamu aja." Ucap Rakha.
Kedua nya pun makan bersama dan melupakan keadaan Nayla.
Di sisi lain kediaman Nayla..
Adi terus menemani Putra mendaftar ke sekolah barunya, Adi belum pulang kerumahnya dari semalam dia pergi dan membuat mamanya khawatir.
Kring !! Kring !! Kring !!
"Halo, Iya ma. Ada apa?"
"Dari semalam kamu belum pulang nak, kamu dimana? Apakah kamu baik-baik saja? Tak biasanya kamu tak pulang."
"Aku baik-baik saja ma, sekarang sedang dirumah teman. Aku akan pulang jika urusanku udah selesai."
"Urusan? Apakah begitu penting."
"Enggak ma, hanya sebentar. Aku mau urus pindahan sekolah adiknya temanku. Mama jangan khawatir, setelah semuanya selesai aku akan pulang dengan cepat.
"Baiklah jika begitu, Jangan lupa untuk makan dan mama tunggu dirumah."
Telepon nya pun terputus.
Sebenarnya Adi sudah selesai mengurus semua kebutuhan disekolah baru nya Putra dan Putra anak yang sangat berprilaku baik, sehingga pihak sekolah dengan mudah menerimanya.
Tetapi Adi tak tega untuk meninggalkan Putra sendirian dirumah, maka dari itu Adi tak bisa pulang kerumahnya saat Nayla belum pulang kerja dan sampai dirumah barulah Adi bisa pulang.
"Putra? Kak Nayla pulang jam berapa ya?" Tanya Adi sambil melihat jam ditangannya.
"Sepertinya kak Nayla pulang jam 5 sore kak, ada apa kak? Jika kakak ingin pulang, Putra bisa dirumah sendiri soalnya Putra biasa sendiri saat kak Nayla gak ada dirumah. Putra udah besar jadi Putra bisa jaga diri." Jawab Putra dengan bangga karena tak ingin membuat Adi khawatir.
"Hmm.. anak pandai. Tapi kakak akan tunggu kak Nayla pulang." Ucap Adi.
Tak lama kemudian..
"Tok Tok Tok"
"Ada tamu, aku akan membuka pintu." Ucap Putra dengan cepat berlari ke depan pintu dan membuka pintu.
"Kakak !!!" Teriak Putra.
"Hahaha.. anak pinter, sayangku, rinduku, semua cintaku." Ucap Nayla pada Putra dan memeluknya dengan erat. Terlihat adik kakak yang sangat harmonis. Adik yang pengertian dan kakak pekerja keras yang sangat menyayangi adiknya.
Sambil memeluk Putra, Nayla pun masuk kerumahnya dan dilihatnya masih ada Adi yang sedang duduk di sofa.
"Kamu belum pulang Di?"
"Belum Nay. Aku menunggumu pulang dan kata Putra kamu pulang jam 5sore, tapi ini masih tersisa setengah jam lagi menuju jam 5sore. Kamu pulang cepat hari ini?." Tanya Adi sambil melihat jam.
"Emm.. aku haus, Putra? Bisa ambilkan kakak air minum terlebih dahulu." Ucap Nayla kepada adiknya.
"Baiklah, kakak silahkan ganti pakaian terlebih dahulu. Putra akan siapkan air minum nya." Jawab Putra.
"Makasih sayang." Ucap Nayla pada Putra.
Kemudian Nayla menceritakan kejadian yang dia alami kepada Adi.
"Syukurlah kamu selamat dan bisa melarikan diri dari preman itu." Ucap Adi dengan menatap Nayla.
"Iya aku berhasil lari, dan dibantu orang akhirnya para preman pergi." Ucap Nayla menjelaskan kepada Adi tetapi tak memberitahu secara detail kejadian yang dia alami karena merasa malu.
Adi pun pamit pulang karena selalu teringat dengan mama nya yang sudah menunggu dirumah kemudian Nayla mengganti pakaiannya dan meminum air yang sudah siapkan adiknya..
"Siapa pria itu? Kenapa dia bilang wajahku mirip seperti ibunya? Aku jadi penasaran bagaimana wajah ibunya tetapi aku gak sempat bertanya karena tingkah lakunya sangat memalukan." Gumam Nayla dalam hati.
"Hmm.. sudahlah lupakan, lagian aku juga enggak kenal siapa dia. Pria aneh dan memalukan seperti dia gak pantas untuk di ingat."Gumam Nayla dalam hati.
"Putra?" Ucap Nayla memanggil Putra.
"Iya kak, sebentar lagi Putra akan kesana." Jawab Putra yang sedang memakai baju karena habis mandi.
"Kak, ada apa?" Ujar Putra.
"Kamu mau makan apa sayang? Atau kakak masakin makanan kesukaan mu."
"Apa aja kak, Putra suka semua yang kakak masak." Jawab Putra dengan memperhatikan kakaknya.
"Kakak akan masak nasi goreng kesukaanmu."
"Wahh... Kakak emang yang terbaik."
"Bagaimana sekolahmu?" Tanya Nayla.
"Besok baru mulai sekolah kak, kata kak Adi besok pagi kak Adi akan menjemputku bersama keponakan nya tetapi Putra belum tahu siapa keponakannya kak." Jawab Putra menjelaskan kepada kakaknya.
"Putra.. semoga kamu selalu di kelilingi teman-teman yang baik yaa, di sekolah baru mu. Jaga sikap dan tetap belajar dengan tekun." Ucap Nayla sambil mengelus kepala adiknya dengan lembut.
"Makasih kak, Putra berjanji akan menjadi anak yang baik dan bisa menjaga kakak." Ujar Putra sambil memeluk kakaknya dengan senang.
Malam harinya mereka pun makan bersama dengan lahapnya..
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠
spa sih laki laki itu, ishhh kli nolong itu harus ikhlas g boleh berharap pamrih..
2022-09-21
1
🎯™ꨄ᭄⃟™Suci Anatasya❀⃟⃟✵🅠🅛
wkwkwk nayla yang diikutin kok aku yang deg2an🤣🤣 semoga cogan nay yang ngikutin 🤭
2022-09-21
0
.
bikin penasaran aja
jangan jangan pengagum rahasia mu nay
2022-09-21
0