ME AND MY LAST LOVE
Terlihat seorang wanita sedang dalam keadaan terburu-buru ia berlari kecil sambil melihat jalanan yang akan di seberangin nya, sepatu heels yang tingginya mencapai 7cm tidak terlalu tinggi tetapi cukup menyulitkan nya untuk berlari karena sudah terbiasa jadi ia tetap mahir dalam memakainya, apalagi karna tuntutan dalam pekerjaan nya mengharuskan memakai heels serta rok mini.
Ketika di jalan ia sudah terbiasa dapat godaan dari pria hidung belang karena pakaiannya, tetapi ia tidak peduli selama mereka tidak melakukan hal yg tidak senonoh maka ia akan diam saja.
"Namaku Nayla. umurku Dua puluh tahun saat ini aku bekerja di sebuah mall hanya sebagai SPG (Sales Promosion Girl) tugasku terus berdiri menunggu konsumen yang akan membeli pakaian branded dan sesekali menjawab, jikalau salah satu konsumen menanyakan keunggulan dari produk yang dipasarkan tersebut."
"Sudah Dua tahun berlalu aku terus bekerja disini dan merasa nyaman serta terbantu untuk kehidupanku dan adikku yang saat ini berusia Tujuh tahun, ibu dan ayahku meninggal akibat dari kecelakaan pesawat saat hendak pulang ke rumah dalam melakukan perjalanan bisnisnya."
"Sangat disayangkan, perusahaan ayahku harus di lelang karena untuk membayar semua kerugian, pembayaran gaji karyawan, dan menutupi semua hutang bank."
"Sampai sekarang rasa itu masih membekas walaupun sudah tiga tahun berlalu"
"Aku bekerja part time untuk mendapatkan penghasilan yang lebih agar bisa menabung untuk biaya sekolah adikku yang berkelas, walaupun adikku sekarang masih berusia Tujuh tahun tetapi aku menyiapkan dana sekolah nya lebih awal."
"Aku akan melakukan yang terbaik untuk kehidupan adikku karna hanya dia satu-satunya yang aku punya di dunia ini, terkadang aku merasa tak tega untuk meninggalkan nya selama bekerja dan ingin segera pulang saat jam kerja sedang berjalan tetapi hanya pikirku saja."
Gubrakkk..
"Astaga. Tolong!! Tolong!! Tolong!!." Teriakan semua orang yang kaget melihat kecelakaan didepan nya dan semua dalam kepanikan.
"Astaga. Kasian sekali dengan anak itu, kepalanya penuh dengan darah dan tak sadarkan diri, semua orang berusaha menolongnya dan tak lama kemudian terdengar suara sirine ambulans."
Nayla terlihat kaget dan ingin menolong nya tetapi kemudian Nayla melihat jam ditangannya dan tersisa lima menit lagi waktunya masuk kerja.
Kemudian Nayla bergegas meninggalkan tempat kejadian dimana kecelakaan tersebut terjadi karena waktunya bekerja sudah sangat mepet, akhirnya terfokus ingin segera sampai ke mall yang dimana tempat Nayla bekerja.
Ting!! Suara lift berbunyi pertanda lift tersebut akan terbuka..
Tetapi Nayla yang masih berjarak jauh dari lift ingin segera ikut masuk ke lift wajahnya terlihat lelah karna berlari dan berusaha mengisyaratkan orang yang sudah berada dalam lift tersebut untuk menekan tombol pause atau berhenti sebentar tetapi semua orang hanya memperhatikan nya saja, lalu lift nya pun tertutup.
"Hahh..hah..ha.. aku ketinggalan lift lagi." Sambil membuang nafas panjang karna kelelahan berlari.
Nayla terus melihat jam tangannya, sebetulnya ingin menaiki tangga darurat tetapi Nayla sudah tidak punya tenaga untuk menaiki anak tangga akhirnya ia hanya menunggu lift terbuka dan tiba-tiba terdengar suara.
"Hai, mau tissue ?" Tanya seorang pria.
Sambil menoleh, mendengar ada yang menyapanya lalu Nayla pun menjawab.
"Ahh.. terimakasih, kamu sift pagi juga kha?"
"Iya Nay, kamu jalan setiap pagi dari rumahmu ke mall, itu cukup jauh Nay. Terlihat kamu kelelahan sebelum waktu kerja mulai. Yang biasanya orang-orang suka terlihat lelah saat pulang kerja. Kamu malah terlihat lelah saat berangkat kerja. Hahaha." Ujar Rakha sambil tertawa melihat Nayla.
"Hughh.. mau bagaimana lagi, yang penting masih bisa sampai tempat kerja dengan tepat waktu, walaupun sering telat semenit tetapi supervisor tetap menganggap itu tepat waktu." Jawab Nayla dengan tersenyum.
"Yayaya.. tapi sekarang kamu udah telat 5menit lohh." Ucap Rakha sambil melihat jam ditangannya.
"Astagaa. Aku telat !!" Nayla terlihat gelisah.
"Ha-ha-ha. Kamu akan dihukum Nay." Ucap Rakha sambil ngeledekin Nayla.
"Hugh.. aku terima saja apapun hukuman nya asalkan enggak sampai potong gajiku. Lagian ini lift lama amat sih jalannya, bikin telatnya lama." Ucap Nayla Sambil melihat lift.
"Lohh. kok lift yang kamu salahkan Nay, dari dulu kamu emang aneh. Lift diam juga disalahkan." Ucap Rakha sambil menyeringai melihat temannya tersebut.
Ting!! Tak lama lift pun terbuka, Nayla bergegas masuk tanpa menjawab perkataan dari Rakha dan Rakha hanya mengikuti Nayla dari belakang. Keduanya masuk ke lift dengan berdesak-desakkan.
Semua nya terdiam, tetapi ada juga yang sibuk melihat handphone. Nayla terus melihat jam ditangannya dan tiba-tiba Nayla mencium bau tak sedap dalam lift.
"Astaga. Ini bau apa sihh, sungguh pengen muntah dan bikin pusing." Gumam Nayla dalam hati sambil menutup hidungnya dengan tissue pemberian Rakha.
"Duhh.. mohon maaf, anak saya pup." Ucap seorang ibu yang membawa bayinya belanja di mall dan merasa tidak enak semua orang yang ada dalam lift tersebut.
"Ahh tidak apa-apa Bu, namanya juga anak kecil dan sebentar lagi pintu lift juga terbuka." Ucap salah seorang dari penumpang lift yang merasa maklum dan tetap merasa biasa saja tanpa menutup hidung.
Ting !! Kemudian lift pun terbuka.
Nayla bergegas keluar dan menghembuskan nafas panjang karena tak tahan dengan bau tak sedap dalam lift.
"Hahaha. Dasar Nayla, tingkah laku mu sangatlah lucu." Ucap Rakha.
"Hmm.. terserah katamu, aku udah gak ada waktu buat ngobrol denganmu lagi." Jawab Nayla dengan berlari kecil yang kemudian meninggalkan Rakha dengan cepat.
"Nayla. Nayla. Lagi-lagi kamu terlambat. Kamu niat kerja gak sih sebenarnya." Tegur supervisor dengan mata melotot.
"Maaf pak, kali ini yang terakhir Nayla telat masuk kerjanya. Gak akan terulang lagi di lain waktu pak." Jawab Nayla dengan kepala menunduk mengartikan ia salah.
" Ya sudah. Jangan ulangin lagi, jika di ulangin lagi surat peringatan pertama akan keluar untukmu." Tegas supervisor.
"Nayla akan berusaha pak, dan terimakasih untuk kesempatan nya." Ucap Nayla sedih.
Dan Nayla pun kembali bekerja dengan santai, sambil memikirkan laporan penjualan Sesekali ia melipat pakaian yang konsumen acak-acak. Tiba-tiba salah seorang teman datang menghampiri nya dan berkata.
"Nay. Nay. Ehh nihh orang ngelamun, dipanggil ga ada mau sahut balik."
"Woii.. Naylaaa..."Ucap Rina dengan kencang dan mengagetkan Nayla.
Nayla tersadar dari lamunannya, tetapi ekspresi wajahnya masih terlihat kaget sambil memandang Rina ia menjawab.
"Ada apa sih!! Aku udah denger Rin, satu mall bakal denger kalo kamu ngomong nya teriak gitu, ahh nihh anak. Ga bisa diem aja apa?"
"Hugh.. kenapa jadi marah sama aku, kamu nya yang salah Nay. Dipanggil ga ada mau nyahut, jadi aku teriak aja biar kamu denger." Ucap Rina yang tak ingin disalahkan Nayla.
"Ya udah aku minta maaf Rin, ada apa Rin? Koqq kamu ngajak ngobrol. Jika ketahuan supervisor kita bakalan dimarahin." Ucap Nayla Sambil melihat-lihat, karena takut di lihat supervisor.
"Iya, aku hanya canda saja tadi. gak perlu meminta maaf segala Nay, sini dech.. duduk di bawah biar gak terlihat supervisor." Rina mengajak Nayla duduk padahal sangat dilarang duduk untuk SPG tetapi Rina tidak menghiraukan larangannya.
"Kamu mau cerita apa? Jangan lama-lama nanti kita ketahuan, aku masih banyak kerjaan tuhh pakaian jualanku pada acak-acakan." Ucap Nayla dengan bisik-bisik.
"Kamu tahu ga, si Rika semalem jalan sama om-om lohh. Abis sift malem dia masuk mobil om-om dan aku lihat mereka stop di sebuah hotel." Ucap Rina dengan antusias.
"Masa sihh? Bukannya Rika orangnya kalem gitu yaa, terlihat lugu dan ga keliatan nakal. Kamu ga boleh ngomong sembarangan Rin." Jawab Nayla dengan mengingatkan tetapi terlihat penasaran atas cerita dari Rina.
"Beneran lohh !!! Aku melihat sendiri Nay." Ucap Rina dengan menyakinkan Nayla yang masih penasaran dan ingin tahu lebih banyak lagi.
"Oh gitu ya, kok Rika mau sih? Kalo aku sih lebih memilih kerja sampingan jadi pelayan rastaurant kan lumayan juga hasilnya walaupun enggak sebesar bayaran nya yang Rika kerjain sih." Ucap Nayla dengan bangga.
"Hmm.. Aku gak tau Nay, tapi mungkin karena gaya hidupnya ingin mewah dan ketika ada yang ngajak pekerjaan begitu Rika langsung mau. Asalkan semua keinginan nya tersampaikan." Jawab Rina dengan serius.
Ehemm..
"Udah selesai ngobrol nya, enak banget yaa Nayla udah kerja datang terlambat terus kerjaan nya cuman bisa ngerumpi doang yaa." Ucap supervisor dengan senyum sinisnya, sambil melihat Nayla dan Rina yang sedang duduk santai sambil asik mengobrol.
Tanpa tersadar mereka sudah diperhatikan supervisor dari tadi dan Nayla yang saat itu duduk langsung berdiri dengan terkejut, hingga kepala nya membentur meja besi yang diatasnya tersusun pakaian.
" Ahh.." Ucap Nayla dengan rasa sakit dikepala nya kemudian tangannya memegang kepalanya dan terlihat ditangannya terdapat aliran darah dari kepala nya, Nayla yang melihat nya pun langsung tak sadarkan diri.
"Ya tuhan , Nayla pingsan pak." Ucap Rina dengan khawatir dan langsung memegang nayla yang sudah tidak sadarkan diri.
Supervisor terlihat panik dan semua orang yang sedang berbelanja pada menghampiri Nayla hanya untuk melihat nya dan semua berbisik-bisik hanya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Tetapi supervisor lain nya tetap menyarankan untuk tidak perlu melihat dan silahkan nikmati berbelanja anda.
Melalui informasi suara, MC tetap berbicara dan menyetelkan lagu agar suasana santai kembali. Nayla pun dibawa ke ruang kesehatan di mall.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
𝘴𝓴yᄂₐᵣ Kᵝ⃟ᴸ🤡
hadir thor pertama kali disini
2022-10-12
0
RaraQRF
Semangat trs Nayla
2022-10-12
0
🍒⃞⃟🦅␝ᵇᵃⁿᵍ ᵦᵣₐ𝒹ᵧᬊ᭄
Wajar dong.. Apalagi insidennya tragis
2022-10-12
0