ME AND MY LAST LOVE

ME AND MY LAST LOVE

Chapter 1. Namaku Nayla

Terlihat seorang wanita sedang dalam keadaan terburu-buru ia berlari kecil sambil melihat jalanan yang akan di seberangin nya, sepatu heels yang tingginya mencapai 7cm tidak terlalu tinggi tetapi cukup menyulitkan nya untuk berlari karena sudah terbiasa jadi ia tetap mahir dalam memakainya, apalagi karna tuntutan dalam pekerjaan nya mengharuskan memakai heels serta rok mini.

Ketika di jalan ia sudah terbiasa dapat godaan dari pria hidung belang karena pakaiannya, tetapi ia tidak peduli selama mereka tidak melakukan hal yg tidak senonoh maka ia akan diam saja.

"Namaku Nayla. umurku Dua puluh tahun saat ini aku bekerja di sebuah mall hanya sebagai SPG (Sales Promosion Girl) tugasku terus berdiri menunggu konsumen yang akan membeli pakaian branded dan sesekali menjawab, jikalau salah satu konsumen menanyakan keunggulan dari produk yang dipasarkan tersebut."

"Sudah Dua tahun berlalu aku terus bekerja disini dan merasa nyaman serta terbantu untuk kehidupanku dan adikku yang saat ini berusia Tujuh tahun, ibu dan ayahku meninggal akibat dari kecelakaan pesawat saat hendak pulang ke rumah dalam melakukan perjalanan bisnisnya."

"Sangat disayangkan, perusahaan ayahku harus di lelang karena untuk membayar semua kerugian, pembayaran gaji karyawan, dan menutupi semua hutang bank."

"Sampai sekarang rasa itu masih membekas walaupun sudah tiga tahun berlalu"

"Aku bekerja part time untuk mendapatkan penghasilan yang lebih agar bisa menabung untuk biaya sekolah adikku yang berkelas, walaupun adikku sekarang masih berusia Tujuh tahun tetapi aku menyiapkan dana sekolah nya lebih awal."

"Aku akan melakukan yang terbaik untuk kehidupan adikku karna hanya dia satu-satunya yang aku punya di dunia ini, terkadang aku merasa tak tega untuk meninggalkan nya selama bekerja dan ingin segera pulang saat jam kerja sedang berjalan tetapi hanya pikirku saja."

Gubrakkk..

"Astaga. Tolong!! Tolong!! Tolong!!." Teriakan semua orang yang kaget melihat kecelakaan didepan nya dan semua dalam kepanikan.

"Astaga. Kasian sekali dengan anak itu, kepalanya penuh dengan darah dan tak sadarkan diri, semua orang berusaha menolongnya dan tak lama kemudian terdengar suara sirine ambulans."

Nayla terlihat kaget dan ingin menolong nya tetapi kemudian Nayla melihat jam ditangannya dan tersisa lima menit lagi waktunya masuk kerja.

Kemudian Nayla bergegas meninggalkan tempat kejadian dimana kecelakaan tersebut terjadi karena waktunya bekerja sudah sangat mepet, akhirnya terfokus ingin segera sampai ke mall yang dimana tempat Nayla bekerja.

Ting!! Suara lift berbunyi pertanda lift tersebut akan terbuka..

Tetapi Nayla yang masih berjarak jauh dari lift ingin segera ikut masuk ke lift wajahnya terlihat lelah karna berlari dan berusaha mengisyaratkan orang yang sudah berada dalam lift tersebut untuk menekan tombol pause atau berhenti sebentar tetapi semua orang hanya memperhatikan nya saja, lalu lift nya pun tertutup.

"Hahh..hah..ha.. aku ketinggalan lift lagi." Sambil membuang nafas panjang karna kelelahan berlari.

Nayla terus melihat jam tangannya, sebetulnya ingin menaiki tangga darurat tetapi Nayla sudah tidak punya tenaga untuk menaiki anak tangga akhirnya ia hanya menunggu lift terbuka dan tiba-tiba terdengar suara.

"Hai, mau tissue ?" Tanya seorang pria.

Sambil menoleh, mendengar ada yang menyapanya lalu Nayla pun menjawab.

"Ahh.. terimakasih, kamu sift pagi juga kha?"

"Iya Nay, kamu jalan setiap pagi dari rumahmu ke mall, itu cukup jauh Nay. Terlihat kamu kelelahan sebelum waktu kerja mulai. Yang biasanya orang-orang suka terlihat lelah saat pulang kerja. Kamu malah terlihat lelah saat berangkat kerja. Hahaha." Ujar Rakha sambil tertawa melihat Nayla.

"Hughh.. mau bagaimana lagi, yang penting masih bisa sampai tempat kerja dengan tepat waktu, walaupun sering telat semenit tetapi supervisor tetap menganggap itu tepat waktu." Jawab Nayla dengan tersenyum.

"Yayaya.. tapi sekarang kamu udah telat 5menit lohh." Ucap Rakha sambil melihat jam ditangannya.

"Astagaa. Aku telat !!" Nayla terlihat gelisah.

"Ha-ha-ha. Kamu akan dihukum Nay." Ucap Rakha sambil ngeledekin Nayla.

"Hugh.. aku terima saja apapun hukuman nya asalkan enggak sampai potong gajiku. Lagian ini lift lama amat sih jalannya, bikin telatnya lama." Ucap Nayla Sambil melihat lift.

"Lohh. kok lift yang kamu salahkan Nay, dari dulu kamu emang aneh. Lift diam juga disalahkan." Ucap Rakha sambil menyeringai melihat temannya tersebut.

Ting!! Tak lama lift pun terbuka, Nayla bergegas masuk tanpa menjawab perkataan dari Rakha dan Rakha hanya mengikuti Nayla dari belakang. Keduanya masuk ke lift dengan berdesak-desakkan.

Semua nya terdiam, tetapi ada juga yang sibuk melihat handphone. Nayla terus melihat jam ditangannya dan tiba-tiba Nayla mencium bau tak sedap dalam lift.

"Astaga. Ini bau apa sihh, sungguh pengen muntah dan bikin pusing." Gumam Nayla dalam hati sambil menutup hidungnya dengan tissue pemberian Rakha.

"Duhh.. mohon maaf, anak saya pup." Ucap seorang ibu yang membawa bayinya belanja di mall dan merasa tidak enak semua orang yang ada dalam lift tersebut.

"Ahh tidak apa-apa Bu, namanya juga anak kecil dan sebentar lagi pintu lift juga terbuka." Ucap salah seorang dari penumpang lift yang merasa maklum dan tetap merasa biasa saja tanpa menutup hidung.

Ting !! Kemudian lift pun terbuka.

Nayla bergegas keluar dan menghembuskan nafas panjang karena tak tahan dengan bau tak sedap dalam lift.

"Hahaha. Dasar Nayla, tingkah laku mu sangatlah lucu." Ucap Rakha.

"Hmm.. terserah katamu, aku udah gak ada waktu buat ngobrol denganmu lagi." Jawab Nayla dengan berlari kecil yang kemudian meninggalkan Rakha dengan cepat.

"Nayla. Nayla. Lagi-lagi kamu terlambat. Kamu niat kerja gak sih sebenarnya." Tegur supervisor dengan mata melotot.

"Maaf pak, kali ini yang terakhir Nayla telat masuk kerjanya. Gak akan terulang lagi di lain waktu pak." Jawab Nayla dengan kepala menunduk mengartikan ia salah.

" Ya sudah. Jangan ulangin lagi, jika di ulangin lagi surat peringatan pertama akan keluar untukmu." Tegas supervisor.

"Nayla akan berusaha pak, dan terimakasih untuk kesempatan nya." Ucap Nayla sedih.

Dan Nayla pun kembali bekerja dengan santai, sambil memikirkan laporan penjualan Sesekali ia melipat pakaian yang konsumen acak-acak. Tiba-tiba salah seorang teman datang menghampiri nya dan berkata.

"Nay. Nay. Ehh nihh orang ngelamun, dipanggil ga ada mau sahut balik."

"Woii.. Naylaaa..."Ucap Rina dengan kencang dan mengagetkan Nayla.

Nayla tersadar dari lamunannya, tetapi ekspresi wajahnya masih terlihat kaget sambil memandang Rina ia menjawab.

"Ada apa sih!! Aku udah denger Rin, satu mall bakal denger kalo kamu ngomong nya teriak gitu, ahh nihh anak. Ga bisa diem aja apa?"

"Hugh.. kenapa jadi marah sama aku, kamu nya yang salah Nay. Dipanggil ga ada mau nyahut, jadi aku teriak aja biar kamu denger." Ucap Rina yang tak ingin disalahkan Nayla.

"Ya udah aku minta maaf Rin, ada apa Rin? Koqq kamu ngajak ngobrol. Jika ketahuan supervisor kita bakalan dimarahin." Ucap Nayla Sambil melihat-lihat, karena takut di lihat supervisor.

"Iya, aku hanya canda saja tadi. gak perlu meminta maaf segala Nay, sini dech.. duduk di bawah biar gak terlihat supervisor." Rina mengajak Nayla duduk padahal sangat dilarang duduk untuk SPG tetapi Rina tidak menghiraukan larangannya.

"Kamu mau cerita apa? Jangan lama-lama nanti kita ketahuan, aku masih banyak kerjaan tuhh pakaian jualanku pada acak-acakan." Ucap Nayla dengan bisik-bisik.

"Kamu tahu ga, si Rika semalem jalan sama om-om lohh. Abis sift malem dia masuk mobil om-om dan aku lihat mereka stop di sebuah hotel." Ucap Rina dengan antusias.

"Masa sihh? Bukannya Rika orangnya kalem gitu yaa, terlihat lugu dan ga keliatan nakal. Kamu ga boleh ngomong sembarangan Rin." Jawab Nayla dengan mengingatkan tetapi terlihat penasaran atas cerita dari Rina.

"Beneran lohh !!! Aku melihat sendiri Nay." Ucap Rina dengan menyakinkan Nayla yang masih penasaran dan ingin tahu lebih banyak lagi.

"Oh gitu ya, kok Rika mau sih? Kalo aku sih lebih memilih kerja sampingan jadi pelayan rastaurant kan lumayan juga hasilnya walaupun enggak sebesar bayaran nya yang Rika kerjain sih." Ucap Nayla dengan bangga.

"Hmm.. Aku gak tau Nay, tapi mungkin karena gaya hidupnya ingin mewah dan ketika ada yang ngajak pekerjaan begitu Rika langsung mau. Asalkan semua keinginan nya tersampaikan." Jawab Rina dengan serius.

Ehemm..

"Udah selesai ngobrol nya, enak banget yaa Nayla udah kerja datang terlambat terus kerjaan nya cuman bisa ngerumpi doang yaa." Ucap supervisor dengan senyum sinisnya, sambil melihat Nayla dan Rina yang sedang duduk santai sambil asik mengobrol.

Tanpa tersadar mereka sudah diperhatikan supervisor dari tadi dan Nayla yang saat itu duduk langsung berdiri dengan terkejut, hingga kepala nya membentur meja besi yang diatasnya tersusun pakaian.

" Ahh.." Ucap Nayla dengan rasa sakit dikepala nya kemudian tangannya memegang kepalanya dan terlihat ditangannya terdapat aliran darah dari kepala nya, Nayla yang melihat nya pun langsung tak sadarkan diri.

"Ya tuhan , Nayla pingsan pak." Ucap Rina dengan khawatir dan langsung memegang nayla yang sudah tidak sadarkan diri.

Supervisor terlihat panik dan semua orang yang sedang berbelanja pada menghampiri Nayla hanya untuk melihat nya dan semua berbisik-bisik hanya untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

Tetapi supervisor lain nya tetap menyarankan untuk tidak perlu melihat dan silahkan nikmati berbelanja anda.

Melalui informasi suara, MC tetap berbicara dan menyetelkan lagu agar suasana santai kembali. Nayla pun dibawa ke ruang kesehatan di mall.

Terpopuler

Comments

𝘴𝓴yᄂₐᵣ Kᵝ⃟ᴸ🤡

𝘴𝓴yᄂₐᵣ Kᵝ⃟ᴸ🤡

hadir thor pertama kali disini

2022-10-12

0

RaraQRF

RaraQRF

Semangat trs Nayla

2022-10-12

0

🍒⃞⃟🦅␝ᵇᵃⁿᵍ ᵦᵣₐ𝒹ᵧᬊ᭄

🍒⃞⃟🦅␝ᵇᵃⁿᵍ ᵦᵣₐ𝒹ᵧᬊ᭄

Wajar dong.. Apalagi insidennya tragis

2022-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Namaku Nayla
2 Chapter 2. Akibat Bergosip
3 Chapter 3. Cerita Adi
4 Chapter 4. Awal Pertemuan
5 Chapter 5. Pria Tampan
6 Chapter 6. Party
7 Chapter 7. Kegiatan Sehari-hari
8 Chapter 8. Sekolah Baru Putra
9 Chapter 9. Ibu Kecil
10 Chapter 10. Ling Queen Square
11 Chapter 11. Perampokan
12 Chapter 12. Kerja Sampingan
13 Chapter 13. Bioskop
14 Chapter 14. Penyesalan Rakha
15 Chapter 15. Kepergian Rina
16 Chapter 16. Bintang Iklan
17 Chapter 17. Iya. Aku mau
18 Chapter 18. Masalah selesai
19 Chapter 19. Jepang
20 Chapter 20. Gadis Kecil
21 Chapter 21. Pengalaman baru
22 Chapter 22. Kepulangan
23 Chapter 23. Putraku
24 Chapter 24. Jia Li
25 Chapter 25. Sangat Kacau
26 Chapter 26. Pertolongan
27 Chapter 27. Ketulusan
28 Chapter 28. Kepercayaan
29 Chapter 29. Ibu kecil mencintainya?
30 Chapter 30. Penculikan
31 Chapter 31. Dalam kesulitan
32 Chapter 32. Bukti Penculikan
33 Chapter 33. Perjuangan
34 Chapter 34. Misi Berhasil
35 C35. Putra Kecelakaan
36 C36. Rakha tersenyum kembali
37 C37. Melamar di pemakaman
38 C38. Xinyue
39 C39. Ibunda Adi pergi
40 C40. Kesedihan Adi
41 C41. Pertemuan kedua di pemakaman
42 C42. Ungkapan hati Nayla
43 C43. Qiara meninggalkan Putra
44 C44. KE MALL
45 C45. Gaun pilihan kekasih
46 C46. Meet dinner with you
47 C47. Pertemuan dengan nenek
48 C48. Bertemu Xinyue
49 C49. Hadiah untuk Xinyue
50 C50. Ibu guru
51 C51. Surat wasiat
52 C52. Harta warisan
53 C53. Kembali pulang
54 C54. Putra siuman
55 C55. Wajah baru
56 C56. Pernyataan cinta Ani
57 C57. Gaun pengantin
58 C58. Cincin berlian
59 C59. Teman curhat
60 C60. Sang mantan
61 C61. Menikah!
62 C62. Acara pernikahan
63 C63. Langit malam
64 C64. Ada yang berbeda
65 C65. Insting Meimei
66 C66. Sentuhan pertama
67 C67. Awal musim salju
68 C68. Harbin ice festival
69 C69. Festival lentera
70 C70. Inseminasi
71 C71. Niat jahat
72 C72. Perjodohan
73 C73. Masalah perusahaan
74 C74. Penyemangat hidup
75 C75. Sebab-akibat
76 C76. Gerd
77 C77. Memaafkan kesalahan
78 C78. Welcome to the world
79 C79. Teman sepermainan
80 C80. Anniversary
81 C81. Suprise
82 C82. Buah hati
83 C83. Nathe dan Lathe
84 C84. Bikin khawatir
85 C85. Hukuman
86 C86. Kemunculan mantan
87 C87. Dinding pemisah
88 C88. Lathe Penasaran
89 C89. Terungkap
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Chapter 1. Namaku Nayla
2
Chapter 2. Akibat Bergosip
3
Chapter 3. Cerita Adi
4
Chapter 4. Awal Pertemuan
5
Chapter 5. Pria Tampan
6
Chapter 6. Party
7
Chapter 7. Kegiatan Sehari-hari
8
Chapter 8. Sekolah Baru Putra
9
Chapter 9. Ibu Kecil
10
Chapter 10. Ling Queen Square
11
Chapter 11. Perampokan
12
Chapter 12. Kerja Sampingan
13
Chapter 13. Bioskop
14
Chapter 14. Penyesalan Rakha
15
Chapter 15. Kepergian Rina
16
Chapter 16. Bintang Iklan
17
Chapter 17. Iya. Aku mau
18
Chapter 18. Masalah selesai
19
Chapter 19. Jepang
20
Chapter 20. Gadis Kecil
21
Chapter 21. Pengalaman baru
22
Chapter 22. Kepulangan
23
Chapter 23. Putraku
24
Chapter 24. Jia Li
25
Chapter 25. Sangat Kacau
26
Chapter 26. Pertolongan
27
Chapter 27. Ketulusan
28
Chapter 28. Kepercayaan
29
Chapter 29. Ibu kecil mencintainya?
30
Chapter 30. Penculikan
31
Chapter 31. Dalam kesulitan
32
Chapter 32. Bukti Penculikan
33
Chapter 33. Perjuangan
34
Chapter 34. Misi Berhasil
35
C35. Putra Kecelakaan
36
C36. Rakha tersenyum kembali
37
C37. Melamar di pemakaman
38
C38. Xinyue
39
C39. Ibunda Adi pergi
40
C40. Kesedihan Adi
41
C41. Pertemuan kedua di pemakaman
42
C42. Ungkapan hati Nayla
43
C43. Qiara meninggalkan Putra
44
C44. KE MALL
45
C45. Gaun pilihan kekasih
46
C46. Meet dinner with you
47
C47. Pertemuan dengan nenek
48
C48. Bertemu Xinyue
49
C49. Hadiah untuk Xinyue
50
C50. Ibu guru
51
C51. Surat wasiat
52
C52. Harta warisan
53
C53. Kembali pulang
54
C54. Putra siuman
55
C55. Wajah baru
56
C56. Pernyataan cinta Ani
57
C57. Gaun pengantin
58
C58. Cincin berlian
59
C59. Teman curhat
60
C60. Sang mantan
61
C61. Menikah!
62
C62. Acara pernikahan
63
C63. Langit malam
64
C64. Ada yang berbeda
65
C65. Insting Meimei
66
C66. Sentuhan pertama
67
C67. Awal musim salju
68
C68. Harbin ice festival
69
C69. Festival lentera
70
C70. Inseminasi
71
C71. Niat jahat
72
C72. Perjodohan
73
C73. Masalah perusahaan
74
C74. Penyemangat hidup
75
C75. Sebab-akibat
76
C76. Gerd
77
C77. Memaafkan kesalahan
78
C78. Welcome to the world
79
C79. Teman sepermainan
80
C80. Anniversary
81
C81. Suprise
82
C82. Buah hati
83
C83. Nathe dan Lathe
84
C84. Bikin khawatir
85
C85. Hukuman
86
C86. Kemunculan mantan
87
C87. Dinding pemisah
88
C88. Lathe Penasaran
89
C89. Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!