Saat tiba malam harinya..
"Kak, Putra terasa lapar. Adakah makanan yang bisa Putra makan?" Tanya Putra kepada Nayla sambil memegang perutnya yang terasa lapar.
"Putra lapar? Putra ingin makan apa?." Tanya Rakha melihat Putra sambil tersenyum. "Ini sudah malam, emang udah waktunya kita makan malam sihh." Jawab Rina dengan melihat jam ditangan nya yang menunjukkan pukul 21.00.
"Baiklah, Mari kita pergi makan bersama di restoran Jepang deket mall, aku pernah makan disana dan makanan nya enak walaupun harga nya sedikit tinggi dibandingkan makanan di kedai-kedai kopi gitu, tapi aku masih ada cukup uang buat kita makan disana sambil mengobrol santai, Putra mau kita kesana?." Ajak Adi dengan tersenyum.
"Ahh.. gak perlu repot, ini juga masih banyak makanan yang kalian bawakan, Putra bisa memakan makanan ini aja." Jawab Nayla yang merasa tak enak merepotkan teman-temannya.
"Gapapa kok Nay, lagian makanan yang kami bawakan bisa dimakan lain kali. Ini makanan tahan lama dan gak perlu terlalu cepat dihabiskan, kita bisa makan yang lain dulu. Aku bisa menelaktir kalian makan sepuasnya tetapi gak bisa makan BBQ atau sushi, kita hanya bisa memesan ramen saja untuk malam ini. Bagaimana apa kalian mau?" Ujar Adi.
"Yuk pergi sekarang, jika terlalu banyak berbicara Putra akan tertidur dengan perut kelaparan karna terlalu lama menunggu." Jawab Rakha dengan tertawa melihat Putra yang sudah mengantuk menunggu Adi berbicara.
"Hehe, maaf yaa dek. Kamu jadi lama menunggu, ayoo kita makan sekarang. Mobilku parkir pinggir jalan utama soalnya rumah Nayla sedikit masuk gang jadi aku gak bisa parkir mobil depan rumah mu, gapapa yaa jalan sedikit ke depan kita." Jawab Adi menjelaskan.
"Iyaa gapapa kok, maaf jadi merepotkan kalian." Ucap Nayla sambil menggendong adiknya karena Nayla tak ingin adiknya kecapean berjalan.
"Lepaskan aku !!! Aku gak mau di gendong, aku udah gede kak." Jawab Putra yang merasa malu di perlakukan seperti anak kecil oleh kakaknya.
"Kamu akan kelelahan dek, gapapa kakak gendong. Teman-teman mu ga akan ada yang lihat kok." Jawab Nayla yang tetap erat memeluk adiknya sambil digendong.
"Nay, biarkan Rakha yang menggendong Putra kamu masih sakit lohh." Ucap Rina memberikan saran.
"Sini.. biar sama kakak aja yaa, soalnya kak Nayla masih sakit." Kata Rakha sambil mengulurkan kedua tangan nya lalu mengambil Putra dalam pelukan Nayla. Putra hanya terdiam malu.
Mereka pun berjalan menuju jalan utama dan ditengah perjalanan mereka menyaksikan sepasang kekasih yang sedang berciuman mesra tanpa menghiraukan keadaan sekitar, Rakha yang saat itu menggendong Putra pun dengan cepat menutup mata Putra pakai tangannya.
Sesampainya di mobil mereka mengobrol dengan santai walaupun obrolannya biasa saja tetapi mereka terlihat bahagia dan tidak berlangsung lama mereka pun sampai di restoran Jepang dan memesan ramen yang telah dijanjikan oleh Adi saat dirumah Nayla.
*****
Tak lama mereka menunggu makanan pun datang dan pelayan nya berkata. "Silahkan. Selamat menikmati makan malam anda, semoga suka yaa. (Dalam bahasa Jepang)
"Terimakasih." (Dalam bahasa Jepang) Jawab Adi dengan tersenyum ramah.
Mereka pun menikmati ramen nya dengan tertawa bersama dan Putra yang saat itu sedang lahap menyantap ramen nya hanya fokus pada makanan nya tak mendengarkan cerita Nayla dan teman-temannya.
"Aku ingin Putra pindah sekolah yang lebih baik lagi dan Putra juga sudah merasa gak nyaman disekolah lamanya karna temannya suka membully nya, tetapi dia menyembunyikan dariku." Ucap Nayla pada teman-temannya dengan membuka cerita saat di restoran sambil makan dengan pelan.
"Sebaiknya begitu, kamu harus secepatnya memindahkan Putra ke sekolah barunya agar gak menjadi trauma nya suatu saat nanti." Jawab Rina.
"Aku juga berpikir begitu, tetapi aku belum menemukan sekolah yang baik untuknya, apakah kalian punya rekomendasi sekolah terbaik untuk Putra?. " Tanya Nayla yang sedikit kebingungan.
"Aku ada keponakan ku yang seumuran dengan adikmu dan aku rasa sekolah itu juga cocok untuk adikmu karna ada keponakan ku juga, sebaiknya Putra disekolahkan disana saja." Tutur Adi memberikan sarannya pada Nayla.
"Apa sekolah nya jauh? Jika iya, aku gak bisa membiarkan Putra sekolah disana karena aku gak bisa setiap waktu menjemputnya ke sekolah tetapi aku juga gak bisa membiarkan Putra terus berada disekolah lamanya." Ucap Nayla.
"Aku bisa mengantar nya setiap hari, pulang dan pergi bersamaku soalnya aku setiap hari mengantar keponakan ku. Apalagi jalan ke sekolahnya melewati rumahmu jadi aku bisa sekalian antar Putra dan keponakan ku secara bersama." Jawab Adi dengan santai sambil memakan ramen nya yang sudah mulai dingin karena fokus berbicara pada Nayla.
"Apakah enggak merepotkanmu, aku jadi gak enak selalu merepotkan mu." Ujar Nayla sambil menatap Adi dengan perasaan tak enak hati.
"Gak ada repot kok, aku hanya sekedar membantumu aja dan kasian juga lihat Putra jika harus bertahan disekolah lamanya. Jalan terbaik adalah pindah sekolah, aku akan membantu pendaftaran nya paling gak lusa Putra udah bisa sekolah disana." Jawab Adi dengan rasa khawatirnya terhadap adiknya Nayla.
"Makasih banyak yaa Di, aku banyak berhutang Budi padamu dan secepatnya beri tahu aku biaya pendaftaran dan perbulannya." Ucap Nayla yang merasa tertolong kan karena Adi.
"Semoga Putra bisa betah sekolah disana dan punya banyak teman yang baik yaa Nay." Sambung Rakha dengan senyuman.
"Mudah-mudahan sekolahnya baik untuk adikku dan gak ada yang membully nya lagi." Jawab Nayla dengan lega.
*****
"Karena makan malam ini udah selesai aku dan Rakha pulang bersama yaa, kami gak bisa ikut mobil Adi lagi karena arah rumah kami berbeda dan lagian ini udah larut jadi kapan-kapan aja kami mampir lagi yaa Nay dan makasih untuk teraktiran nya malam ini yaa Di." Ucap Rina sambil beranjak berdiri dan mengisyaratkan pada Rakha untuk berdiri lalu pulang bersama.
"Ohh.. baiklah jika begitu. Berhati-hatilah dan semoga sampai rumah dengan selamat." Jawab Adi dengan tersenyum.
Lalu Adi, Nayla, dan Putra pun pulang bersama tetapi Putra yang saat itu sudah kekenyangan tak kuasa menahan ngantuk nya lalu Putra pun tertidur di mobil sedang dalam perjalanan pulang. Kemudian tiba-tiba Adi melihat papanya yang sedang berada di depan pintu masuk hotel bersama seorang wanita.
"Ada apa Di? Kok kita berhenti didepan hotel. Kamu jangan sembarangan yaa." Ucap Nayla yang ketakutan dan berpikir Adi akan melakukan hal tak senonoh.
"Kamu kenapa? Aku bukan pria seperti itu. Aku melihat papaku dengan seorang wanita, dan aku ingin melihatnya secara dekat. Kamu disini terlebih dahulu yaa." Ucap Adi yang segera membuka pintu mobil dan tak sabar untuk melihat apa yang dilakukan papa nya pada seorang wanita.
"Aku ikut kamu Di." Ucap Nayla membuka pintu mobil dan bergegas menyusul Adi dengan berlari kecil.
Adi tak menjawab Nayla. Adi terlihat emosi dan ingin segera menanyai papa nya, dia berlari dengan cepat.
"Papa? Apa yang kau lakukan disini bersama wanita murahan ini?, Kau gak memikirkan perasaan mama yang sedang sakit struk dirumah. Kau pria bajingan yang tak punya hati." Ucap Adi dengan emosi yang sangat tinggi dan meluapkan semua amarahnya pada papanya tersebut dengan keras.
Lalu Nayla yang baru sampai pun mencoba menenangkan Adi dan terus memegang tangan Adi dengan lembut.
"Praakk !!" Adi ditampar papanya didepan umum dan semua orang disana memperhatikan dengan mata melotot.
"Anak gak tau diuntung, sana pergi !!!
Jangan pernah hiraukan aku dan berhenti berbicara soal mama mu yang gak bisa apa-apa itu, udah bagus yaa aku masih mau menampung perempuan penyakitan itu. Jangan menggangu kesenangan ku lagi dan cepat pergi dari sini, anak kurang ajar !!!" Ucap papa nya dengan emosi karena kecewa terhadap mama nya yang tak bisa berbuat apa-apa selain di kursi roda.
Adi terlihat sangat emosi tetapi Nayla terus mencoba untuk berbicara pelan dan jangan bertindak kasar, karena Nayla takut jika Adi membalas tamparan papanya maka keadaannya akan semakin kacau. Nayla melihat wanita yang sedang bersama papanya adalah Rika teman yang diceritakan Rina pada saat jam kerja tadi. Lalu Nayla berkata.
"Perempuan murahan, anda pasti senang melihat anak dan ayah sedang bertengkar karena kamu." Ucap Nayla dengan senyuman sinisnya.
Rika yang saat itu mendengar perkataan Nayla pun menjawab dengan santai.
"Apa saja akan aku lakukan demi uang, bahkan aku bisa merebut anaknya yang sedang bersama mu sekarang. Tetapi uang ayahnya lebih banyak, jadi jangan pernah ganggu aku jika kamu gak mau hancur."
"Perempuan murahan emang gak tau diri." Ucap Nayla yang emosi melihat Rika tetapi kemudian papa nya Adi dan Rika pun masuk ke hotel tanpa rasa malu dan mereka pun berlalu.
Adi yang saat itu merasa kacau, perasaannya sedih dan hancur melihat keluarganya seperti ini tetapi dengan adanya Nayla disampingnya Adi merasa agak lebih baik dari sebelumnya.
Kemudian Nayla pun mengajak Adi untuk pulang karena Nayla tahu perasaan yang sedang Adi alami tidaklah mudah untuknya menerima semuanya lalu Nayla menyetir mobilnya dengan pelan tetapi di lihatnya Adi hanya terdiam tak mampu menangis didepan Nayla dan hanya melihat pemandangan dari kaca mobil saja.
Sesampainya dirumah Nayla, Adi menggendong Putra yang terlihat pulas tidurnya dan mencoba memeluknya dengan erat. Lalu menidurkan nya dikamar sambil mencium kening Putra dengan meneteskan air mata.
"Adi jika perasaanmu ingin menangis maka menangislah jangan pernah ditahan, bukan seorang wanita aja yang bisa menangis bahkan seorang pria pun bisa melakukan nya, jangan terlihat kuat saat kamu sedang lemah." Ucap Nayla sambil menatap Adi yang sedang merasa sedih lalu Adi pun memeluk Nayla dengan tangisannya.
"Menginaplah malam ini jika kamu merasa sedang enggak dalam keadaaan baik-baik aja, dan tertidurlah bersama Putra atau aku bisa menemani mu sampai tertidur, semua orang pasti punya masalahnya masing-masing dan aku berharap kamu akan tetap kuat dan semangat menjalani hari-harimu." Tutur Nayla dengan lembut dan penuh perhatian, Nayla mencoba menguatkan Adi yang saat itu hanya terdiam melepaskan pelukannya dari Nayla.
Kemudian Nayla pun beranjak pergi tetapi tangannya ditahan Adi dan Adi berkata. "Makasih yaa Nay untuk malam ini dan makasih udah di izinkan menginap dirumahmu tanpa peduli omongan dari tetangga."
"Gapapa. Cepat membaik yaa." Ucap Nayla membalikkan badannya dan pergi ke kamarnya. Lalu mereka pun tertidur.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜
oalah nay kenapa berani sekali menyuruh seorang laki" menginap walaupun itu teman mu..
semoga para tetangga mu mulutnya gak pake karet 2 ya nay..
2022-10-12
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
hati2 bawa orang nginap ya
2022-09-14
1
🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠
loh ko adi disuruh menginap sih..nayla nayla apa bedanya km sama Rika..sebenarnya ada hubungan apa antara adi dan nayla
2022-09-14
2