Chapter 3. Cerita Adi

Saat tiba malam harinya..

"Kak, Putra terasa lapar. Adakah makanan yang bisa Putra makan?" Tanya Putra kepada Nayla sambil memegang perutnya yang terasa lapar.

"Putra lapar? Putra ingin makan apa?." Tanya Rakha melihat Putra sambil tersenyum. "Ini sudah malam, emang udah waktunya kita makan malam sihh." Jawab Rina dengan melihat jam ditangan nya yang menunjukkan pukul 21.00.

"Baiklah, Mari kita pergi makan bersama di restoran Jepang deket mall, aku pernah makan disana dan makanan nya enak walaupun harga nya sedikit tinggi dibandingkan makanan di kedai-kedai kopi gitu, tapi aku masih ada cukup uang buat kita makan disana sambil mengobrol santai, Putra mau kita kesana?." Ajak Adi dengan tersenyum.

"Ahh.. gak perlu repot, ini juga masih banyak makanan yang kalian bawakan, Putra bisa memakan makanan ini aja." Jawab Nayla yang merasa tak enak merepotkan teman-temannya.

"Gapapa kok Nay, lagian makanan yang kami bawakan bisa dimakan lain kali. Ini makanan tahan lama dan gak perlu terlalu cepat dihabiskan, kita bisa makan yang lain dulu. Aku bisa menelaktir kalian makan sepuasnya tetapi gak bisa makan BBQ atau sushi, kita hanya bisa memesan ramen saja untuk malam ini. Bagaimana apa kalian mau?" Ujar Adi.

"Yuk pergi sekarang, jika terlalu banyak berbicara Putra akan tertidur dengan perut kelaparan karna terlalu lama menunggu." Jawab Rakha dengan tertawa melihat Putra yang sudah mengantuk menunggu Adi berbicara.

"Hehe, maaf yaa dek. Kamu jadi lama menunggu, ayoo kita makan sekarang. Mobilku parkir pinggir jalan utama soalnya rumah Nayla sedikit masuk gang jadi aku gak bisa parkir mobil depan rumah mu, gapapa yaa jalan sedikit ke depan kita." Jawab Adi menjelaskan.

"Iyaa gapapa kok, maaf jadi merepotkan kalian." Ucap Nayla sambil menggendong adiknya karena Nayla tak ingin adiknya kecapean berjalan.

"Lepaskan aku !!! Aku gak mau di gendong, aku udah gede kak." Jawab Putra yang merasa malu di perlakukan seperti anak kecil oleh kakaknya.

"Kamu akan kelelahan dek, gapapa kakak gendong. Teman-teman mu ga akan ada yang lihat kok." Jawab Nayla yang tetap erat memeluk adiknya sambil digendong.

"Nay, biarkan Rakha yang menggendong Putra kamu masih sakit lohh." Ucap Rina memberikan saran.

"Sini.. biar sama kakak aja yaa, soalnya kak Nayla masih sakit." Kata Rakha sambil mengulurkan kedua tangan nya lalu mengambil Putra dalam pelukan Nayla. Putra hanya terdiam malu.

Mereka pun berjalan menuju jalan utama dan ditengah perjalanan mereka menyaksikan sepasang kekasih yang sedang berciuman mesra tanpa menghiraukan keadaan sekitar, Rakha yang saat itu menggendong Putra pun dengan cepat menutup mata Putra pakai tangannya.

Sesampainya di mobil mereka mengobrol dengan santai walaupun obrolannya biasa saja tetapi mereka terlihat bahagia dan tidak berlangsung lama mereka pun sampai di restoran Jepang dan memesan ramen yang telah dijanjikan oleh Adi saat dirumah Nayla.

*****

Tak lama mereka menunggu makanan pun datang dan pelayan nya berkata. "Silahkan. Selamat menikmati makan malam anda, semoga suka yaa. (Dalam bahasa Jepang)

"Terimakasih." (Dalam bahasa Jepang) Jawab Adi dengan tersenyum ramah.

Mereka pun menikmati ramen nya dengan tertawa bersama dan Putra yang saat itu sedang lahap menyantap ramen nya hanya fokus pada makanan nya tak mendengarkan cerita Nayla dan teman-temannya.

"Aku ingin Putra pindah sekolah yang lebih baik lagi dan Putra juga sudah merasa gak nyaman disekolah lamanya karna temannya suka membully nya, tetapi dia menyembunyikan dariku." Ucap Nayla pada teman-temannya dengan membuka cerita saat di restoran sambil makan dengan pelan.

"Sebaiknya begitu, kamu harus secepatnya memindahkan Putra ke sekolah barunya agar gak menjadi trauma nya suatu saat nanti." Jawab Rina.

"Aku juga berpikir begitu, tetapi aku belum menemukan sekolah yang baik untuknya, apakah kalian punya rekomendasi sekolah terbaik untuk Putra?. " Tanya Nayla yang sedikit kebingungan.

"Aku ada keponakan ku yang seumuran dengan adikmu dan aku rasa sekolah itu juga cocok untuk adikmu karna ada keponakan ku juga, sebaiknya Putra disekolahkan disana saja." Tutur Adi memberikan sarannya pada Nayla.

"Apa sekolah nya jauh? Jika iya, aku gak bisa membiarkan Putra sekolah disana karena aku gak bisa setiap waktu menjemputnya ke sekolah tetapi aku juga gak bisa membiarkan Putra terus berada disekolah lamanya." Ucap Nayla.

"Aku bisa mengantar nya setiap hari, pulang dan pergi bersamaku soalnya aku setiap hari mengantar keponakan ku. Apalagi jalan ke sekolahnya melewati rumahmu jadi aku bisa sekalian antar Putra dan keponakan ku secara bersama." Jawab Adi dengan santai sambil memakan ramen nya yang sudah mulai dingin karena fokus berbicara pada Nayla.

"Apakah enggak merepotkanmu, aku jadi gak enak selalu merepotkan mu." Ujar Nayla sambil menatap Adi dengan perasaan tak enak hati.

"Gak ada repot kok, aku hanya sekedar membantumu aja dan kasian juga lihat Putra jika harus bertahan disekolah lamanya. Jalan terbaik adalah pindah sekolah, aku akan membantu pendaftaran nya paling gak lusa Putra udah bisa sekolah disana." Jawab Adi dengan rasa khawatirnya terhadap adiknya Nayla.

"Makasih banyak yaa Di, aku banyak berhutang Budi padamu dan secepatnya beri tahu aku biaya pendaftaran dan perbulannya." Ucap Nayla yang merasa tertolong kan karena Adi.

"Semoga Putra bisa betah sekolah disana dan punya banyak teman yang baik yaa Nay." Sambung Rakha dengan senyuman.

"Mudah-mudahan sekolahnya baik untuk adikku dan gak ada yang membully nya lagi." Jawab Nayla dengan lega.

*****

"Karena makan malam ini udah selesai aku dan Rakha pulang bersama yaa, kami gak bisa ikut mobil Adi lagi karena arah rumah kami berbeda dan lagian ini udah larut jadi kapan-kapan aja kami mampir lagi yaa Nay dan makasih untuk teraktiran nya malam ini yaa Di." Ucap Rina sambil beranjak berdiri dan mengisyaratkan pada Rakha untuk berdiri lalu pulang bersama.

"Ohh.. baiklah jika begitu. Berhati-hatilah dan semoga sampai rumah dengan selamat." Jawab Adi dengan tersenyum.

Lalu Adi, Nayla, dan Putra pun pulang bersama tetapi Putra yang saat itu sudah kekenyangan tak kuasa menahan ngantuk nya lalu Putra pun tertidur di mobil sedang dalam perjalanan pulang. Kemudian tiba-tiba Adi melihat papanya yang sedang berada di depan pintu masuk hotel bersama seorang wanita.

"Ada apa Di? Kok kita berhenti didepan hotel. Kamu jangan sembarangan yaa." Ucap Nayla yang ketakutan dan berpikir Adi akan melakukan hal tak senonoh.

"Kamu kenapa? Aku bukan pria seperti itu. Aku melihat papaku dengan seorang wanita, dan aku ingin melihatnya secara dekat. Kamu disini terlebih dahulu yaa." Ucap Adi yang segera membuka pintu mobil dan tak sabar untuk melihat apa yang dilakukan papa nya pada seorang wanita.

"Aku ikut kamu Di." Ucap Nayla membuka pintu mobil dan bergegas menyusul Adi dengan berlari kecil.

Adi tak menjawab Nayla. Adi terlihat emosi dan ingin segera menanyai papa nya, dia berlari dengan cepat.

"Papa? Apa yang kau lakukan disini bersama wanita murahan ini?, Kau gak memikirkan perasaan mama yang sedang sakit struk dirumah. Kau pria bajingan yang tak punya hati." Ucap Adi dengan emosi yang sangat tinggi dan meluapkan semua amarahnya pada papanya tersebut dengan keras.

Lalu Nayla yang baru sampai pun mencoba menenangkan Adi dan terus memegang tangan Adi dengan lembut.

"Praakk !!" Adi ditampar papanya didepan umum dan semua orang disana memperhatikan dengan mata melotot.

"Anak gak tau diuntung, sana pergi !!!

Jangan pernah hiraukan aku dan berhenti berbicara soal mama mu yang gak bisa apa-apa itu, udah bagus yaa aku masih mau menampung perempuan penyakitan itu. Jangan menggangu kesenangan ku lagi dan cepat pergi dari sini, anak kurang ajar !!!" Ucap papa nya dengan emosi karena kecewa terhadap mama nya yang tak bisa berbuat apa-apa selain di kursi roda.

Adi terlihat sangat emosi tetapi Nayla terus mencoba untuk berbicara pelan dan jangan bertindak kasar, karena Nayla takut jika Adi membalas tamparan papanya maka keadaannya akan semakin kacau. Nayla melihat wanita yang sedang bersama papanya adalah Rika teman yang diceritakan Rina pada saat jam kerja tadi. Lalu Nayla berkata.

"Perempuan murahan, anda pasti senang melihat anak dan ayah sedang bertengkar karena kamu." Ucap Nayla dengan senyuman sinisnya.

Rika yang saat itu mendengar perkataan Nayla pun menjawab dengan santai.

"Apa saja akan aku lakukan demi uang, bahkan aku bisa merebut anaknya yang sedang bersama mu sekarang. Tetapi uang ayahnya lebih banyak, jadi jangan pernah ganggu aku jika kamu gak mau hancur."

"Perempuan murahan emang gak tau diri." Ucap Nayla yang emosi melihat Rika tetapi kemudian papa nya Adi dan Rika pun masuk ke hotel tanpa rasa malu dan mereka pun berlalu.

Adi yang saat itu merasa kacau, perasaannya sedih dan hancur melihat keluarganya seperti ini tetapi dengan adanya Nayla disampingnya Adi merasa agak lebih baik dari sebelumnya.

Kemudian Nayla pun mengajak Adi untuk pulang karena Nayla tahu perasaan yang sedang Adi alami tidaklah mudah untuknya menerima semuanya lalu Nayla menyetir mobilnya dengan pelan tetapi di lihatnya Adi hanya terdiam tak mampu menangis didepan Nayla dan hanya melihat pemandangan dari kaca mobil saja.

Sesampainya dirumah Nayla, Adi menggendong Putra yang terlihat pulas tidurnya dan mencoba memeluknya dengan erat. Lalu menidurkan nya dikamar sambil mencium kening Putra dengan meneteskan air mata.

"Adi jika perasaanmu ingin menangis maka menangislah jangan pernah ditahan, bukan seorang wanita aja yang bisa menangis bahkan seorang pria pun bisa melakukan nya, jangan terlihat kuat saat kamu sedang lemah." Ucap Nayla sambil menatap Adi yang sedang merasa sedih lalu Adi pun memeluk Nayla dengan tangisannya.

"Menginaplah malam ini jika kamu merasa sedang enggak dalam keadaaan baik-baik aja, dan tertidurlah bersama Putra atau aku bisa menemani mu sampai tertidur, semua orang pasti punya masalahnya masing-masing dan aku berharap kamu akan tetap kuat dan semangat menjalani hari-harimu." Tutur Nayla dengan lembut dan penuh perhatian, Nayla mencoba menguatkan Adi yang saat itu hanya terdiam melepaskan pelukannya dari Nayla.

Kemudian Nayla pun beranjak pergi tetapi tangannya ditahan Adi dan Adi berkata. "Makasih yaa Nay untuk malam ini dan makasih udah di izinkan menginap dirumahmu tanpa peduli omongan dari tetangga."

"Gapapa. Cepat membaik yaa." Ucap Nayla membalikkan badannya dan pergi ke kamarnya. Lalu mereka pun tertidur.

***

Terpopuler

Comments

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜

oalah nay kenapa berani sekali menyuruh seorang laki" menginap walaupun itu teman mu..
semoga para tetangga mu mulutnya gak pake karet 2 ya nay..

2022-10-12

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

hati2 bawa orang nginap ya

2022-09-14

1

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

loh ko adi disuruh menginap sih..nayla nayla apa bedanya km sama Rika..sebenarnya ada hubungan apa antara adi dan nayla

2022-09-14

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Namaku Nayla
2 Chapter 2. Akibat Bergosip
3 Chapter 3. Cerita Adi
4 Chapter 4. Awal Pertemuan
5 Chapter 5. Pria Tampan
6 Chapter 6. Party
7 Chapter 7. Kegiatan Sehari-hari
8 Chapter 8. Sekolah Baru Putra
9 Chapter 9. Ibu Kecil
10 Chapter 10. Ling Queen Square
11 Chapter 11. Perampokan
12 Chapter 12. Kerja Sampingan
13 Chapter 13. Bioskop
14 Chapter 14. Penyesalan Rakha
15 Chapter 15. Kepergian Rina
16 Chapter 16. Bintang Iklan
17 Chapter 17. Iya. Aku mau
18 Chapter 18. Masalah selesai
19 Chapter 19. Jepang
20 Chapter 20. Gadis Kecil
21 Chapter 21. Pengalaman baru
22 Chapter 22. Kepulangan
23 Chapter 23. Putraku
24 Chapter 24. Jia Li
25 Chapter 25. Sangat Kacau
26 Chapter 26. Pertolongan
27 Chapter 27. Ketulusan
28 Chapter 28. Kepercayaan
29 Chapter 29. Ibu kecil mencintainya?
30 Chapter 30. Penculikan
31 Chapter 31. Dalam kesulitan
32 Chapter 32. Bukti Penculikan
33 Chapter 33. Perjuangan
34 Chapter 34. Misi Berhasil
35 C35. Putra Kecelakaan
36 C36. Rakha tersenyum kembali
37 C37. Melamar di pemakaman
38 C38. Xinyue
39 C39. Ibunda Adi pergi
40 C40. Kesedihan Adi
41 C41. Pertemuan kedua di pemakaman
42 C42. Ungkapan hati Nayla
43 C43. Qiara meninggalkan Putra
44 C44. KE MALL
45 C45. Gaun pilihan kekasih
46 C46. Meet dinner with you
47 C47. Pertemuan dengan nenek
48 C48. Bertemu Xinyue
49 C49. Hadiah untuk Xinyue
50 C50. Ibu guru
51 C51. Surat wasiat
52 C52. Harta warisan
53 C53. Kembali pulang
54 C54. Putra siuman
55 C55. Wajah baru
56 C56. Pernyataan cinta Ani
57 C57. Gaun pengantin
58 C58. Cincin berlian
59 C59. Teman curhat
60 C60. Sang mantan
61 C61. Menikah!
62 C62. Acara pernikahan
63 C63. Langit malam
64 C64. Ada yang berbeda
65 C65. Insting Meimei
66 C66. Sentuhan pertama
67 C67. Awal musim salju
68 C68. Harbin ice festival
69 C69. Festival lentera
70 C70. Inseminasi
71 C71. Niat jahat
72 C72. Perjodohan
73 C73. Masalah perusahaan
74 C74. Penyemangat hidup
75 C75. Sebab-akibat
76 C76. Gerd
77 C77. Memaafkan kesalahan
78 C78. Welcome to the world
79 C79. Teman sepermainan
80 C80. Anniversary
81 C81. Suprise
82 C82. Buah hati
83 C83. Nathe dan Lathe
84 C84. Bikin khawatir
85 C85. Hukuman
86 C86. Kemunculan mantan
87 C87. Dinding pemisah
88 C88. Lathe Penasaran
89 C89. Terungkap
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Chapter 1. Namaku Nayla
2
Chapter 2. Akibat Bergosip
3
Chapter 3. Cerita Adi
4
Chapter 4. Awal Pertemuan
5
Chapter 5. Pria Tampan
6
Chapter 6. Party
7
Chapter 7. Kegiatan Sehari-hari
8
Chapter 8. Sekolah Baru Putra
9
Chapter 9. Ibu Kecil
10
Chapter 10. Ling Queen Square
11
Chapter 11. Perampokan
12
Chapter 12. Kerja Sampingan
13
Chapter 13. Bioskop
14
Chapter 14. Penyesalan Rakha
15
Chapter 15. Kepergian Rina
16
Chapter 16. Bintang Iklan
17
Chapter 17. Iya. Aku mau
18
Chapter 18. Masalah selesai
19
Chapter 19. Jepang
20
Chapter 20. Gadis Kecil
21
Chapter 21. Pengalaman baru
22
Chapter 22. Kepulangan
23
Chapter 23. Putraku
24
Chapter 24. Jia Li
25
Chapter 25. Sangat Kacau
26
Chapter 26. Pertolongan
27
Chapter 27. Ketulusan
28
Chapter 28. Kepercayaan
29
Chapter 29. Ibu kecil mencintainya?
30
Chapter 30. Penculikan
31
Chapter 31. Dalam kesulitan
32
Chapter 32. Bukti Penculikan
33
Chapter 33. Perjuangan
34
Chapter 34. Misi Berhasil
35
C35. Putra Kecelakaan
36
C36. Rakha tersenyum kembali
37
C37. Melamar di pemakaman
38
C38. Xinyue
39
C39. Ibunda Adi pergi
40
C40. Kesedihan Adi
41
C41. Pertemuan kedua di pemakaman
42
C42. Ungkapan hati Nayla
43
C43. Qiara meninggalkan Putra
44
C44. KE MALL
45
C45. Gaun pilihan kekasih
46
C46. Meet dinner with you
47
C47. Pertemuan dengan nenek
48
C48. Bertemu Xinyue
49
C49. Hadiah untuk Xinyue
50
C50. Ibu guru
51
C51. Surat wasiat
52
C52. Harta warisan
53
C53. Kembali pulang
54
C54. Putra siuman
55
C55. Wajah baru
56
C56. Pernyataan cinta Ani
57
C57. Gaun pengantin
58
C58. Cincin berlian
59
C59. Teman curhat
60
C60. Sang mantan
61
C61. Menikah!
62
C62. Acara pernikahan
63
C63. Langit malam
64
C64. Ada yang berbeda
65
C65. Insting Meimei
66
C66. Sentuhan pertama
67
C67. Awal musim salju
68
C68. Harbin ice festival
69
C69. Festival lentera
70
C70. Inseminasi
71
C71. Niat jahat
72
C72. Perjodohan
73
C73. Masalah perusahaan
74
C74. Penyemangat hidup
75
C75. Sebab-akibat
76
C76. Gerd
77
C77. Memaafkan kesalahan
78
C78. Welcome to the world
79
C79. Teman sepermainan
80
C80. Anniversary
81
C81. Suprise
82
C82. Buah hati
83
C83. Nathe dan Lathe
84
C84. Bikin khawatir
85
C85. Hukuman
86
C86. Kemunculan mantan
87
C87. Dinding pemisah
88
C88. Lathe Penasaran
89
C89. Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!