Alex membawa andin ke kamar kakaknya, menaiki anak tangga satu persatu dengan perlahan. Sesampainya didepan pintu kamar kedua di lantai atas, alex berhenti dan memandang andin. Alex tersenyum kemudian
mengetuk pintu kamar.
Tok...Tok...Tok...
"kak! buka pintunya ini aku Alex."
"masuk aja gak dikunci." Terdengar suara seorang wanita dari dalam.
alex mengajak andin masuk ke kamar kakaknya. Tampak seorang wanita tengah duduk santai di atas sofa ditepi jendela kamarnya yang tengah sibuk membaca buku.
"bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya alex pada anggun.
anggun tak menjawab, dia melirik wanita yang berdiri disamping alex dengan tatapan curiga. Anggun berdiri dan mendekati Andin, dia berjalan memutari andin, menatap andin sambil memicingkan matanya. Menilai dari ujung rambut sampai ujung sepatunya sembari mengangguk-anggukkan kepala. setelah puas dia berjalan kesamping alex dan menggandeng tangan adiknya sambil berbisik ditelinganya.
"ini calon adik ipar kakak? udah mulai nyari bini baru kamu sekarang?" bisik anggun menggoda adik sematawayangnya.
"kakak ada-ada saja. Dia temenku, namanya Andin. Dia dokter spesialis kandungan. dia aku ajak kesini buat ngecek kondisi kakak, gak usah mikir macem-macem!" sahut alex dengan ekspresi mengancam.
Anggun tersenyum melihat ekspresi adiknya itu. Sambil kembali duduk disofa kamarnya.
Anggun mempersilahkan andin dan alex untuk duduk.
"jadi bener wanita itu bukan kekasihmu?" Tanya anggun memastikan. Sedangkan andin yang mendengar pertanyaan anggun raut wajahnya sudah memerah karna malu.
"kakak!" Pekik alex sambil menatap anggun sinis.
"ok! kali ini aku percaya! lagi pula siapa yg mau sama pria kaku bagai balok kayu sepertimu!?" kata anggun sambil tertawa sinis.
"kalaupun kamu dan dia ada apa-apa kakak juga setuju kok." Imbuh anggun sambil tersenyum pada andin.
"cukup kak!"Jawab alex mulai kesal pada sang kakak. Pasalnya alex merasa tidak nyaman karna andin mendengar perbincangan mereka.
selanjutnya alex menceritakan perihal kondisi kakaknya pada andin, dia menunjukkan hasil tes dan rekam medis yang pernah dilakukan anggun sebelumnya. Andinpun melihat rekam medis anggun dengan seksama. Dibolak balik, dilihat dari depan sampe belakang. Dari atas sampai bawah lalu ke atas lagi terus kebawah lagi terus dibalik lagi😁. Dan setelah memahami situasinya barulah andin mulai menjelaskan.
"begini mbak anggun. Sebenarnya situasi mbk saat ini belum bisa melanjutkan kehamilan mbk...."
"tuh kan!? jawabannya sama aja!" Belum selesai andin berbicara, anggun menyela karna merasa tidak puas mendengarnya.
"saya belum selesai bicara mbk! didengerin dulu baru nanti mbk anggun berkomentar." jawab andin sambil tersenyum pada anggun.
Anggun menurut, ia memilih diam dan mendengar penjelasan andin dengan seksama.
"jadi untuk situasi mbk saat ini sebenarnya belum boleh hamil. Sebab kondisi rahim mbk anggun blm memungkinkan untuk menampung janin."
"tapi saya gak mau menggugurkan kandungan saya din. Saya akan pertaruhkan apapun demi anak ini. Saya menginginkan anak ini din! apapun resikonya!"anggun mencoba menjelaskan perihal keinginannya.
"saya mengerti mbk, saya sangat paham keinginan mbk anggun untuk segera memiliki momongan, tapi mbk anggun juga harus memikirkan diri mbk anggun sendiri. Mbk anggun bisa hamil lagi setelah melakukan perawatan dan menstabilkan kondisi mbk anggun." andin mencoba menjelaskan
"Tidak! Pokoknya saya akan tetap mempertahankan anak ini apapun resikonya."jawab anggun mempertegas keputusannya.
"baiklah kalau mbk anggun memaksa saya akan coba membantu mbk anggun semampu saya. lnsya Allah atas izin dari Allah kita bisa sama-sama berjuang untuk menyelamatkan bayi dan juga ibunya nanti." jelas andin
raut wajah anggun langsung berubah, yang awalnya marah karna lagi-lagi disuruh menggugurkan kandungannya, tapi setelah mendengar penjelasan dari andin, anggun berubah menjadi senang. Anggun mengusap perutnya yang masih rata sembari menitikkan air mata.
"apa kamu benar-benar akan membantuku din?" tanya anggun memastikan perkataan andin.
"tentu saja! Tapi ada syaratnya." jawab andin sambil tersenyum dan memindahkan posisi duduknya berdekatan dengan anggun.
"apa syaratnya?" tanya anggun antusias.
"mbk bener-bener harus bedrest sampai 9 bulan ke depan. Jika mbk anggun ada aktifitas diluar sebaiknya dihindari dulu untuk sementara waktu. Tiap hari harus meminum vitamin dan obat penguat kandungan yang akan saya berikan. Mbk anggun juga harus rajin kontrol minimal 2 kali dalam 1 minggu untuk terus memantau perkembangan janin dan juga kondisi fisik mbk anggun sendiri. Bagaimana?" Jelas andin panjang lebar.
"ok aku siap! asal itu untuk anakku apapun akan aku lakukan." jawab anggun sambil memeluk andin.
Andin membalas pelukan anggun. Alex melihat percakapan dan interaksi antara andin dan kakaknya membuat dia tersenyum melihat keduanya. Tak terasa senyum itu semakin mengembang dan hatinya merasa hangat melihat keduanya. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap mereka dari balik pintu kamar anggun yang memang tidak ditutup rapat. ialah Ibu rossa yang sedari tadi sedang mencuri dengar obrolan anak-anaknya. ia tampak terharu melihat 3 orang dihadapannya saat ini. Dia mengagumi sosok andin yang saat ini masih memeluk anggun putrinya. Ibu rossa merasa andin adalah gadis yang sangat baik dan cocok bersanding dengan putranya. Tanpa terasa bulir-bulir hangat jatuh tepat dipipinya. itu adalah air mata bahagia yang ditunjukkan seorang ibu untuk anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Wina wiwin
kritik ya thor mungkin utk penulisan nama diawali huruf besar
2021-06-15
0
Farida Ida
lanjut...
2020-10-13
0
Siluet Jingga
aku hadir thor....
2020-10-11
0