“Siap…!!”,singkat Borneo lalu pergi untuk segera menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk peperangan termasuk merekrut banyak pasukan dan membawa armada-armada tempurnya .
Beberapa saat kemudian….
“yang mulia …seluruh pasukan perang dan armada perang sudah hamba siapkan”,ucap borneo melaporkan.
“Bagus..,tunggu apalagi…Serang sekarang dan bawa pusaka itu kemari…!!”,tegas Kutai memberikan perintah.
“Laksanakan!”,singkat Borneo lalu pergi beserta seluruh pasukan dan armada tempur Kawadomas dibawah komandonya menuju Kawaratu.
[beberapa hari sebelum Borneo dan pasukannya menyerang Gapura]
Di Gapura tempat Semarang berjaga,ia merasakan halusinasi segerombolan pasukan perang menyerang dirinya dan…..?. Semarang yang mempunyai kemampuan Indrajagat terbangun…,mengetahui bahwa Gapura akan diserang ia mempersiapkan diri dan para prajurit penjaga Gapura untuk bersiaga,ia juga berusaha menghubungi istana untuk memberitahukan keadaan tersebut.
Tibalah hari dimana Borneo dan pasukannya menuju Kawaratu untuk merebut ke- 8 pusaka tersebut,Borneo yang memimpin pasukan dan seluruh armada tempur Kawadomas tiba di Kawaratu tepatnya tak jauh dari gunung berapi dimana dalam gunung tersebut Gapura berada,disaat bersamaan Semarang yang sudah mengetahui akan adanya penyerangan tersebut ia bersama prajurit-prajuritnya telah siaga menghadang ,lantas mereka berdua berbincang….
“Semarang…!!,kedatanganku kesini hanya untuk mengambil pusaka yang bukan milikmu”,teriak Borneo.
“Jadi jangan buang-buang tenagamu,cepat serahkan saja ke-8 Kora itu..!!”,Borneo kembali menegaskan.
“Tidak akan pernah!!,Walaupun pusaka ini bukan milikku tapi aku ditugaskan untuk menjaganya terutama dari orang sepertimu..!!,maka langkahi dulu mayatku jika kau menginginkannya..!!”,timpal Semarang.
“Baiklah jika memang itu mau mu..!!,SERANG…!!!”,seru Borneo memerintahkan pasukannya.
Perang pun tak terelakan,dua kubu saling baku hantam…saling adu kesaktian …saling adu kemampuan..BAKBIKBUK!!.....BAKBIKBUK…!!JLEGERRR…!!perang semakin sengit dengan kekuatan kedua kubu yang bisa dikatakan seimbang.
Dari Istana …Madura yang sudah diberitahu akan penyerangan Borneo ke Gapura segera memerintahkan putra sulungnya yang juga sebagai panglima perang kerajaan untuk membantu Semarang….
“Ra Toba sepertinya Semarang membutuhkan bantuanmu”,ujar Madura.
“Mohon maaf paduka,bukankah paman Semarang sangat sakti?dia pasti akan memenangkan pertarungannya”,jawab Ra Toba.
“Ini bukan soal sakti atau tidaknya,ini masalah rasa empati,etika berkeluarga,dia itu pamanmu..!!,apakah kau hanya berdiam diri melihat dia bertarung mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan kerajaan ini??!!”,ucap Madura sedikit meninggikan nada suaranya.
“Baiklah…,hamba akan membantu paman Semarang”,jawab Ra Toba dengan raut wajah ketus kemudian pergi…
Rombongan yang dipimpin Ra Toba langsung menuju Gapura ,ia juga didampingi oleh Ra Bali dan Ra Bintan yang juga ikut bersamanya menggunakan kendaraan khas panglima perang Kawaratu diiringi dengan seratusan pasukan kerajaan,dalam perjalanan ia pun memikirkan sesuatu…
‘’Kenapa ayahanda memilih Semarang kalau ternyata masih saja harus menerima bantuan dariku,ini tidak bisa dibiarkan…aku harus melakukan sesuatu…aaarrrggghhh tapi apa yang harus aku lakukan??!!”,gerutu Ra Toba dalam benaknya.
Disisi lain dalam rombongan pasukan ….
“Kak Bali…,belakangan ini hubungan kak Toba dengan paman Semarang sepertinya ada yang aneh?”Tanya Ra Bintan berbisik.
“Aneh kenapa?”,bisik Ra Bali balik bertanya.
“Ya aneh….tadi aku dengar percakapan ayahanda Suhu dengan kak Toba,kak Toba sangat kesal ketika diminta oleh ayahanda Suhu untuk membantu paman Semarang,perjalanan kita ini pun sepertinya terpaksa”jawab Ra Bintan.
“Entahlah ..aku juga merasa demikian”ucap Ra Bali menutup percakapan,
“Kalian sedang membicarakan apa??!!”,tanya Ra Toba tiba-tiba dan merasa ingin tahu karena melihat kedua adiknya sedang berbisik.
“Ooohh…Itu kak ...eee..kami bicarakan strategi perang kak..”,jawab Ra Bali gelagapan karena terkejut.
“Iya strategi kak…kami lagi membicarakan strategi”,timpal Ra Bintan berusaha membantu ketegangan Ra Bali
“Strategi apa?,yasudah jangan banyak bicara…kalian siapkan prajurit!, kita sudah mau sampai”,ucap Ra Toba.
”Siap!!”,jawab Ra Bali dan Ra Bintan serentak.
Sang panglima perang Kawaratu yang didampingi kedua adiknya dan prajurit Kawaratu tiba ditempat dimana kedua kubu saling melancarkan serangan, tanpa berpikir panjang ia langsung bergegas turun dari armadanya dan memasuki arena pertempuran,ia pun ikut bertempur untuk membantu pamannya,dengan bantuan Ra Toba ,Ra Bali,Ra Bintan dan pasukannya pertempuran tak terlihat lagi seimbang seperti tadi,jelas pasukan yang dipimpin Borneo kini kalah jumlah dengan gabungan pasukan Semarang dengan pasukan Ra Toba,Borneo yang sadar akan hal itu lalu memutuskan untuk menghentikan pertarungan tersebut sebelum semakin banyak kerugian yang dideritanya baik kematian pasukan dalam jumlah yang lebih banyak maupun kerusakan parah armada tempurnya maka ia pun menyuruh seluruh pasukannya mundur dan perang pun berakhir dengan kemenangan kubu Semarang.
Borneo berserta semua pasukannya lari terpontang-panting meninggalkan kerajaan Kawaratu,setibanya di Kawadomas dengan rasa malu dan takut Borneo menghadap sang Suhu Kutai….
“Mohon ampun yang mulia…”,ucap Borneo memelas sembari bersimpuh dan bersujud.
“Apa yang terjadi ?”,tanya Kutai dengan mata menyorot tajam.
“Ampun yang mulia…hamba gagal menjalankan tugas ,hamba kalah menghadapi Semarang”,jawab Borneo terbata-bata.
“APAAAA…!!!”,teriak Kutai terkejut mendengar kabar tersebut.
“Ampun beribu-ribu ampun yang mulia..”,lirih Borneo kembali memelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments