Jauh sebelum bumi tercipta #4

“Mengapa kau gagal menjalakan perintahku borneo?!!,mengapa kau tak bisa merebut ke-8 pusaka itu??!!,mengapa..!!!”,bentak Kutai sambil memegang kerah baju Borneo lalu mengangkat tubuhnya.

“Ampun yang mulia ampun..hamba bisa saja memenangi pertarungan jika saja Ra Toba tidak ikut campur”,jawab Borneo dengan nafas terengah-engah.

“Jadi Semarang dibantu oleh Ra Toba?”,Tanya Kutai.

“Benar ,..yang mulia”,jawab Borneo.

“Hmmmm…”,Kutai yang tak berkata lagi hanya mengepalkan tangan kanannya.

Setelah kekalahan dan gagal merebut ke-8 Kora,Kutai pun semakin gelap mata dan ia kembali mengatur rencana untuk merebut pusaka tersebut,ia sadar bahwa pasukan Semarang sangat kuat dan tidak mudah untuk dikalahkan sehingga mustahil untuk menang apabila dilawan dengan strategi perang terbuka,Kutai yang berinisiatif untuk turun tangan langsung lalu menyusun strategi .

Sementara di Gapura setelah kemenangan Semarang atas bantuan Ra Toba…

“Terimakasih Raden Toba,paman sungguh-sungguh berterimakasih karena Raden telah sudi membantu dan ikut andil dalam penyelamatan pusaka kerajaan”,ucap Semarang

“Tak usah kau berterimakasih kepadaku paman,berterimakasihlah kepada ayahanda karena beliau lah yang mengirimkan aku untuk membantumu”,timpal Ra Toba.

“Tapi Raden…,walau ayahanda yang menyuruh Raden,namun sesungguhnya yang bertempur adalah Raden,jadi..”belum selesai Semarang berbicara…

“Sudahlah paman,aku harus segera ke istana masih banyak tugas yang harus aku kerjakan disana”,timpal Ra Toba memotong ucapan Semarang,lantas bergegas pergi menaiki armadanya diikuti oleh para prajurit kecuali Ra Bali dan Ra Bintan yang memutuskan untuk tinggal sejenak,Semarang yang melihat kebencian Ra Toba kepada dirinya hanya bisa menghela nafas dan berusaha memahami kekecewaan yang mungkin masih dirasakan keponakannya itu.

“Paman ..ada apa dengan kalian berdua?,mengapa kak Toba seperti itu?”,Tanya Ra Bintan penasaran.

“Iya paman,beritahu kami apa yang sebenarnya terjadi?”,timpal Ra Bali…,dan Semarang pun menceritakannya…

Keesokan harinya di halaman depan istana Ra Java dan Ra Jaya tengah asyik bermain magic atau sihir,mereka berdua memang memiliki kemampuan memainkan sulap,pandai berilusi,memanipulasi serta melakukan Mukaribu yaitu jurus menirukan segala wujud seperti menyerupai oranglain,hewan & tumbuhan. tiba-tiba didatangi seorang seorang gadis muda berparas cantik .…, Ra Java dan Ra Jaya kedua anak baru gede itu usianya kini dalam masa puberitas jadi mereka sekarang memiliki birahi yang lagi pada puncaknya,mereka kerap menggoda,merayu dan menjahili wanita-wanita yang ada di lingkungan istana terutama yang berparas cantik,jadi momen kedatangan gadis muda itu ….pas sekali untuk mereka…..

“ Permisi …,maaf saya hanya ingin bertanya”,ucap gadis itu sambil tersenyum.

“Oh silahkan…bertanyalah”,jawab Ra Java seketika berhenti bermain.

“Sekali lagi saya minta maaf,saya sudah mengganggu kalian bermain”,ucap gadis itu kembali sambil membungkuk….

“Waaaaa..besarrrr”,bisik Ra Java kepada Ra Jaya.

“Apa yang besar kak”,Tanya Ra Jaya kebingungan.

“Itutu….itu…payudaranya itulohhh”,jawab Ra Java sembari menggeplak kepala adik kembarnya itu.

“ OOooo..nganu toh…iyaya besarrrrr”,ujar Ra Jaya dengan suara sedikit keras…ia yang baru sadar matanya langsung terbelalak melihatnya. ternyata mereka berdua sedang mengintip belahan payudara gadis itu yang terlihat jelas saat membungkuk,mendengar kata-kata Ra Jaya tiba-tiba gadis itu kembali tegak dan langsung bertanya…

“Maaf… apa yang besar?”,Tanya gadis itu dengan wajah kebingungan

“iya..iya besar..hmmm.. nganu…halaman istana besar”,Ra Jaya yang terkejut menjawab dengan gelagapan.

“Iya benar istana ini besar,mungkin kamu akan nyasar kalau tidak berjumpa kami berdua”timpal Ra Java agar gadis itu tidak curiga,dan si kembar saling menatap tersenyum menyeringai .

“Oh iya,kamu tadi mau bertanya apa?”,Tanya Ra Java seketika mengalihkan situasi .

“Apakah benar disini adalah istana kerajaan Kawaratu?”Tanya gadis itu.

“Benar ini istana kerajaan Kawaratu…kalau boleh tau ada keperluan apa kamu kesini?”,jawab Ra Java dan balik bertanya.

“Begini… saya dari salah satu kota yang ada di penjuru kerajaan ini,saya kesini mendapat rekomendasi dari kepatihan untuk melamar kerja di istana”,jawab gadis itu .

“Ooo begitu…oh ya ngomong-ngomong nama kamu siapa?”,Tanya Ra Jaya.

“Oh iya maaf,sampai lupa saya memperkenalkan diri…kenalkan nama saya Samarinda”,jawab Samarinda sembari mengulurkan tangan.

“Saya Ra Jaya dan ini kakak saya Ra Java…salam kenal kembali”,sahut Ra Jaya langsung menjabat tangan Samarinda erat-erat.

“Apa…?!,Ra Jaya…?,Ra Java…?,Jadi….?,kalian berdua Raden di istana ini?”,Tanya Samarinda terkejut setelah mendengar nama kedua remaja itu.

“Betul”,jawab Ra Java singkat,.seketika Samarinda bersimpuh dihadapan Ra Java dan Ra Jaya.

“Mohon ampun Raden,ampuni hamba yang telah lancang ini..”,ucap Samarinda memelas.

“Tak apa…,tak usah kamu meminta maaf,ayo bangun”,ujar Ra Java.

“Iya ngapain minta maaf,kamu belum mencuri hatiku kok…baru hampirr…hehe”,gurau Ra jaya sembari menyeringai menatap Ra Java.

“Ehm…kalau begitu mari saya antar kedalam,siapa tau kami bisa bantu mencarikan kerja yang layak untuk kamu”,ujar Ra Java.

Setelah menggoda Samarinda yang baru saja mereka kenal ,kemudian mereka berdua membawa Samarinda kehadapan Suhu Maluku dengan niat membantu Samarinda agar mendapat suatu pekerjaan,namun tanpa dibantu oleh mereka pun ternyata Samarinda memang sebetulnya sudah ditunggu oleh sang permaisuri untuk menjadi pengajar sekaligus penasihat sang panglima perang kerajaan Ra Toba,si kembar yang tadinya sangat bersemangat seketika merasa lunglai tak bergairah mengetahui akan hal itu,tapi ya sudah mereka ikhlas karena si kembar memang cukup dikenal sangat menyegani dan menghormati sang kakak yaitu Ra Toba.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***