Keesokan harinya …
Madura mengadakan acara seremonial untuk serah terima jabatan sekaligus memberikan seperangkat baju jirah untuk dipakaikan pada semarang. Semarang kini telah resmi menerima titah sang Suhu untuk bertugas menjaga pusaka Kerajaan.
Setelah selesai serah terima tugas dengan Semarang, dan masih dalam acara yang sama kini tiba giliran sang Suhu melakukan penobatan kepada Putra Sulungnya. Ra Toba diangkat menjadi seorang Panglima perang Kerajaan Kawaratu yang sebelumnya dijabat oleh Semarang.
Ra Toba pun melakukan serah terima jabatan, ditengah penobatannya sebagai Panglima perang dengan bermasam muka Ra Toba pun bertanya kepada ayahnya…
“Apakah jabatan yang paduka berikan ini hanya sebagai hiburan atas kekecewaan hamba saja?!”,tegas Ra Toba sedikit berbisik.
“Mengapa kau berpikir demikian putraku?”,Jawab Madura pelan sembari menatap tajam kedua mata putranya, percakapan mereka pun terhenti karena penobatan segera dilakukan.
Semarang yang telah resmi ditugaskan untuk menjaga ke-8 Kora tak lagi tinggal di istana kerajaan tapi ia akan tinggal di Gapura tempat dimana dia melaksanakan tugasnya, sebelum pergi meninggalkan istana ia bertemu dengan kedua keponakannya Ra Bali dan Ra Bintan, lalu mengajaknya untuk latihan bertarung adalah aktifitas yang biasa mereka sering lakukan.
Semarang memang mempunyai hubungan cukup dekat dan akrab dengan kedua keponakannya itu, dan tak menunggu lama mereka bertiga pun lantas memulai latihan. Ketiganya bertarung dengan sengit….BAKBIKBUK!!…BAKBIKBUK …!! JLEGERR!! Semarang yang diserang kedua keponakannya tak gentar dan terus memberikan perlawanan…, lalu mengeluarkan senjata andalannya yaitu Suling Sorajagat atau yang biasa ia sebut suling Putri Sora , lantas meniup sulingnya tersebut….
Suara suling pun terdengar sangat merdu nan lembut hingga membuat kedua Raden itu….
“Kak Bali bukankah kita tadi sudah makan banyak ya??”,Tanya Ra bintan sempoyongan
“Iya nih..kok aku jadi lemas banget begini “,jawab Ra bali yang juga ikut sempoyongan .
“Hoaaammm …kak kita tidur aja yukk”,ajak Ra Bintan sambil menguap karena tiba-tiba merasa kantuk yang teramat.
“Ayuuukkk”, jawab Ra Bali singkat lalu mereka berdua tersungkur tergeletak ke tanah.
Suara suling putri Sora terus mengalunkan nada nada yang begitu syahdu membuat damai hingga Ra Bali dan Ra Bintan merasakan efek suara tersebut seperti mabuk, lemas, lelah selelah lelahnya bagai tubuh tak bertulang dan tak berdaya. Tak seberapa lama kemudian….
“Kak Bali …bangun kak…sadar kak… jangan meresapi setiap alunan nada Suling Putri Sora milik paman itu”,ucap Ra Bintan yang mulai tersadar.
“Ayo kak..kita lawan jurus paman dengan jurus yang kita punya…,coba kakak gunakan jurus Ajisukma (jurus mengeluarkan roh dari dalam raga untuk sesaat dan melakukan serangan”,Ra Bintan menyarankan.
“Baiklah aku coba”,jawab Ra Bali lalu berusaha lepas dari pengaruh suara suling Putri Sora tersebut.
Dengan sekuat tenaga Ra Bali dan Ra Bintan berusaha bangkit lantas mereka melakukan Ajisukma,seketika roh kedua kakak beradik itu keluar dari tubuhnya dan langsung menyerang pamannya yang sedang berseruling …ZAP ZAP BRAKKK!!,pukulan telak mendarat ditubuh Semarang hingga membuat ia terjatuh dan akhirnya alunan nada suling sorajagat itu pun terhenti ,Semarang yang mulai merasa lelah kemudian meminta kepada kedua keponakannya untuk berhenti.
“Cukup Raden…!, paman sudah capek nih”,pinta Semarang tersenggal dengan nafas terengah-engah.
“Ayolah Paman…masa baru sebentar udah capek?”ucap Ra Bali.
“Iya nih Paman payah”, sahut Ra Bintan.
“Bukan Paman yang payah…tapi kalian sekarang sudah jauh semakin kuat, jauh semakin pintar”,jawab Semarang.
“Memang semenjak lahir kalian berlima sudah mempunyai kesaktian yang diturunkan dari darah ayahanda dan ibunda kalian, sama seperti seluruh Agan di kerajaan Kawaratu ini apabila kedua orangtuanya sakti maka keturunannya pun turut sakti dan sebaliknya apabila kedua orangtuanya lemah keturunanya pun akan lemah.
Semakin kalian dewasa semakin tumbuh dan kuat pula kesaktian kalian, tetapi walau pun demikian kesaktian yang mengalir bersama darah didalam tubuh kalian tidak akan maksimal bila tak dikembangkan dan berlatih”,sambungnya lagi menjelaskan.
“Jadi saya,kak Toba,Bintan,Java dan Jaya berkesempatan memiliki berbagai macam jurus semenjak lahir?”,Tanya Ra Bali.
“Benar Raden..”jawab Semarang
“Termasuk menguasai jurus legendaris Ragajagat paman?”,Tanya Ra Bintan penasaran.
“Bisa saja…,tapi tak semudah yang Raden bayangkan,jurus itu memerlukan energi yang luar biasa sampai akan membuat raga seseorang hancur hanya menyisakan roh yang menyatu dengan jagat raya ini dan tak akan pernah kembali kecuali…,aku pun belum tau itu,oleh karena itu jurus hanya bisa digunakan dalam kondisi terakhir dimana sudah tidak ada pilihan lain lagi”,jawab Semarang mencoba menjelaskan.
“Satu lagi…Bukan bermaksud membedakan kalian berdua dengan yang lainnya,kalian semua berlima adalah keponakan ku,tapi firasatku diantara yang lain kalian berdualah yang akan memiliki peran penting…”,ucap Semarang lagi dan ingin mencoba memberitahukan sesuatu
“Maksud paman…??”,Tanya Ra Bali dan Ra Bintan bersamaan.
“Hmmm..Maksudku….entahlah…hanya waktu akan menjawabnya…sudahlah lupakan”,Jawab Semarang terbata-bata berusaha menutupi penjelasan tersebut ,dalam benaknya belum saatnya kedua keponakannya itu mengetahuinya .
“Baiklah kalau begitu,kita berdua tidak mau menyita waktu paman terlalu lama,sekarang kan paman sudah jadi penjaga pusaka”,ucap Ra Bali menyudahi kegiatan berlatihnya.
“iya paman..,nanti ada yang mencuri loh kalau kelamaan disini”,sahut Ra Bintan meledek pamannya.
“hehehe”,tawa kecil Semarang sambil berpamitan dengan kedua keponakannya lalu bergegas pergi menuju Gapura.
Tak jauh dari keberadaan kerajaan Kawaratu terdapat pula sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Suhu KUTAI bernama kerajaan KAWADOMAS ,Kutai yang sangat ingin memiliki ke-8 Kora pusaka kerajaan Kawaratu tersebut sudah mendengar kabar bahwa yang kini menjaga Gapura bukan lagi Madura melainkan Semarang sebagai penggantinya,mengetahui itu sang suhu Kawadomas pun merasa penjagaan Gapura oleh Semarang akan lebih mudah ditembus dibandingkan dengan Madura yang kala itu menjaganya.
Kutai memerintahkan BORNEO panglima perang Kawadomas untuk mengatur rencana penyerangan ke Kawaratu,Borneo pun menyanggupinya lantas menyiapkan seluruh pasukan dan armada perangnya…
“Lapor yang mulia…semuanya sudah siap,apakah yang mulia ingin melakukan penyerangan sekarang?”,Lapor Borneo.
“Tidak Borneo,tidak sekarang tunggu saat yang tepat sampai Semarang lengah”,jawab Kutai.
Beberapa hari kemudian….
“Borneo,inilah saat yang tepat,cepat siapkan semua prajurit untuk melakukan penyerangan”,Seru Kutai berapi-api.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
anggita
sblum 🌍🌏tercipta🙌
2021-01-23
1