Chapter 4

Michael tersenyum mendengar ucapan Lucas yang begitu polos.

"Apa kamu akan melakukan apapun untuk, Momy?.", tanya Michael pada anak kecil yang kini resmi menjadi putranya.

"Yah.", jawabnya yakin. ia terlihat seperti pria dewasa yang memiliki tanggung jawab penuh pada kebahagiaan orang tuanya.

"Anything?.",

"Anything.", jawab Lucas, cakap. membuat Michael tersenyum dan mengusap rambut ikal milik Lucas.

"Kamu, seorang anak laki-laki yang tangguh. aku, sangat beruntung tuhan mengirimkan mu dan Momy untuk menemaniku.",

"Kalau begitu, bisakah paman berjanji untuk membantuku menjaga Momy?!.", mata kecilnya menatap memohon pada Michael.

"Itu tidak perlu, sayang. Momy is hero, Momy bisa menjaga diri Momy sendiri.", sahut Davika. membuat Michael meliriknya sesaat sebelum akhirnya berucap.

"Ofcours.", jawab Michael. membuat wajah Lucas nampak ceria.

"But, call me Dady.", pinta Michael pada Lucas.

"No!.", sahut Davika. ia tidak ingin Lucas memanggil Dady pada orang lain selain Arthur. dan jawaban itu malah membuat Michael tersenyum.

"Lalu, Lucas harus memanggilku apa?.",

"Dia bisa memanggilmu apapun, tapi bukan Dady.", jawabnya. Davika terlihat emosi, membuat Lucas menatapnya tidak mengerti.

"Tapi sekarang, aku adalah orang tuanya juga.",

"Tidak ada alasan untuk mendapatkan panggilan itu.", jawabnya, lantas Davika membuang muka. memilih menatap hiruk pikuknya jalanan yang mereka lewati.

"I can your call, Papa.", jawabnya. manik biru kehijauan milik Lucas yang di warisi dari Dady nya itu, menatap Michael. membuat pria yang baru saja resmi menjadi ayahnya tersenyum dan mengusap rambut pirangnya.

"Ok. TOS!.", ajaknya mengepalkan tangannya mengajak putra barunya untuk TOS. yang segera disambut oleh Lucas dengan kepalan tangan dan akhirnya pun mereka melakukan TOS.

Mobil berhenti di pelataran hotel Sheraton Grand Sydney Park. Seorang pelayan segera membuka pintu mobil untuk Michael dan Davika serta Lucas.

Michael turun lebih dulu, baru mengulurkan tangan untuk membantu teman kecilnya keluar dari mobil, lalu mengulurkan tangannya lagi untuk istrinya, Davika.

Ruangan privacy sudah disiapkan Jonas untuk pasangan pengantin baru dan putranya. langsung saja, Jonas memimpin jalan tuan dan nyonya nya untuk segera masuk ke hotel dan menuju ruangan mereka.

Ruangan yang akan digunakan untuk beristirahat dan merias diri sebelum puncak acara nanti malam berlangsung.

Ruangan yang sangat besar dengan pintu kamar yang terhubung ke kamar lain. sehingga mereka bisa memantau Lucas saat istirahat di ruangan lain.

Begitu masuk, pemandangan yang disuguhkan selain ranjang yang telah dihiasi oleh bunga-bunga, juga ada sepasang baju yang sudah disiapkan untuk acara nanti malam. tidak lupa dengan set baju untuk Lucas.

Michael menginginkan sebuah photo pernikahan. jadilah ia juga memanggil fotografer profesional.

Foto pertama yang di ambil adalah foto sendiri-sendiri baru foto mereka berdua. sementara Lucas menunggu Momy dan Michael dengan beristirahat di kamar samping yang juga dilayani oleh beberapa pelayan.

"Kenapa harus foto juga?.", tanya Davika. ia menolak untuk mengabadikan momen ini.

"Karena aku menginginkannya.", jawab Michael yang masih berbenah untuk persiapan foto pernikahannya dengan bantuan penata busana dan penata rias profesional.

Selesai merapikan riasan dan jas yang di pakai Michael, mereka segera membantu Davika merapikan riasan dan gaunnya.

"Aku bisa lakukan sendiri.", ucapnya menghentikan langkah kaki para orang sewaan suaminya.

"Menurutlah!.", perintahnya sambil memberi isyarat sebuah ancaman. yang membuat Davika menghela nafas kesal dan mempersilahkan mereka untuk merias wajahnya lagi.

"Lakukanlah.", ucapnya pelan.

"Kami akan membuat wajah anda terlihat cantik, Nyonya.", ucap salah satu dari mereka.

"Aku sudah cantik dari lahir. itu sebabnya, tuanmu tergila-gila padaku.", jawabnya asal dengan gaya jutek. yang membuat Michael tersenyum mendengarnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pemotretan di lakukan beberapa kali, karena Davika menolak dengan alasan lelah dan ingin segera beristirahat. sementara Lucas menolak saat Michael mengajaknya berfoto bersama. ia lebih memilih menulis sesuatu pada buku kecil yang disimpan di balik jas nya.

"Halo, boy?!.", sapa Davika yang baru saja membuka pintu kamar Lucas dan menyapanya.

"Selesai?!.", tanyanya. yang di jawab anggukan dan senyuman oleh Davika. membuat jagoannya merentangkan tangan meminta sebuah pelukan.

Davika segera masuk dan menutup pintu, lalu berjalan ke arah Lucas dan memeluknya. ia memeluk Momy nya erat, sangat rindu karena sedari pagi mereka sudah berpisah.

Kalaupun bertemu, hanya bisa menunggui Momy nya di ruang rias dan hanya bisa melihat. karena Momy nya sedang di rias, sementara dia sendiri juga harus di persiapkan untuk acara pernikahan Momy dan Papa barunya.

"Miss you, Mom.", ucapnya di pelukan Davika.

"Miss you to, Baby.", jawabnya yang tidak kalah erat memeluk putra semata wayangnya untuk beberapa saat.

"Ok. apa yang tadi, kamu lakukan?!. sementara Momy berfoto dengan paman Michael?.", tanya Davika setelah melepas pelukannya.

"Aku, menulis surat untuk Dady.", jawabnya. yang membuat Davika terdiam. sejenak, ia merasa sesak mendengar jawaban putranya. tapi, ia pernah berjanji pada Lucas, bahwa ia tidak akan menangisi kepergian Dady nya lagi. karena Lucas selalu bilang, kalau Momy nya sedih, Dady juga pasti ikut sedih di sana.

Davika menghela nafas dalam untuk mengurangi beban di dadanya. ia kemudian berusaha tersenyum di depan Lucas.

"Ok. coba, tunjukkan pada Momy.", pintanya pada Lucas. bocah kecil itu segera mengeluarkan buku kecil dari balik jas nya. ia membuat lembar demi lembar semua catatannya. sampai pada selembar halaman yang ia tulis hari ini untuk Dady nya.

*Hallo, Dady.....

How are you today?. I hope your always happy on paradise.

hari ini, Momy berbahagia dengan Papa baruku. tidak masalah kan, if i call him, Papa?. forever, only your Dady for me 😘.

Dady, my Mom's very beautiful. Dady, bisa melihatnya dari surga, kan?!. pasti Dady sangat bahagia melihat Momy, begitu cantik. pray for us always happy, dan beri kekuatan pada Papa Michael agar selalu bisa menjaga kami. aamiin...,

Love Dady...

send love for Momy and Lucas.😊❤️*

Davika menahan air matanya yang menggenang. ia tidak mengizinkannya jatuh, tidak saat berada di depan Lucas. ia memalingkan wajahnya saat Lucas selesai membaca surat untuk Dady nya.

Cepat-cepat Davika menyeka air matanya, dan segera menoleh pada Lucas. saat ia menanyakan pendapatnya.

"Apakah bagus, Mom?.", Davika mengangguk dan tersenyum menatap putranya.

"Dady, pasti senang.", jawab Davika. membuat Lucas tersenyum.

"Ok. mau kirim doa untuk, Dady?.", tanya Davika. menawarkan pada Lucas.

"Ofcours.", jawabnya bersemangat.

"Ok. satukan kedua tangan, letakkan di depan dada, tundukkan kepala dan pejamkan mata. mulai berdoa!.", ucapnya memberi aba-aba yang di ikuti oleh Lucas dengan gerakan. Lucas mulai memimpin doa untuk Dady nya.

"Tuhan pangkal semua insan. engkau telah memanggil Dady ku, Arthur Steve Jason. untuk....

Davika melihat Lucas berdoa dengan mata terpejam. sementara ia mulai menitikkan air mata.

"Sayang. maaf telah melukaimu, tapi alasanku kamu pasti lebih tau. tidak perduli siapa yang terikat bersamaku, tak mampu menyangkal bahwa kamulah penguasa hatiku.", ucap Davika dalam doanya.

"Aminn...", ucap Lucas, yang sudah selesai mendoakan Dady nya kemudian mengusap wajah dengan kedua tangannya.

🍓TO BE CONTINUED 🍓

Davika Ellena

Lucas Steve Jason

Michael Alexander Surrel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!