Ia segera menghapus air matanya dan memeluk Lucas agar putranya tidak tau bahwa ia baru saja menangis.
"Are you Ok, Mom?.", tanyanya.
"Ya. Momy, hanya ingin memeluk Lucas. tadi pagi, Momy sibuk dan nanti malam juga masih harus menemani paman Michael untuk acara resepsi. jadi, selama ada waktu Momy mau peluk, Lucas.", ucapnya berbohong. sambil terus memeluk Lucas dan beberapa kali menghapus air matanya.
"Tunggu aku dan Lucas, sayang. kita pasti akan bersama lagi.", batinnya.
Pintu kamar Lucas terbuka. Michael menyusul mereka, setelah selesai memberikan arahan pada beberapa orang kepercayaannya untuk mensterilkan dan mengamankan acara nanti malam.
Perlahan, ia memeluk Davika dari belakang. mereka terlihat seperti keluarga kecil sekarang, saling memeluk satu sama lain.
Berbeda dengan Lucas yang tersenyum di pelukan Michael dan Davika. berbeda dengan Davika yang ingin marah, tapi hanya bisa menahan karena Lucas.
"Kita, sudah lama tidak berpelukan bertiga seperti ini ya, Momy?!.", ucap Lucas. ia terlihat sangat bahagia. Davika hanya tersenyum mendengarnya.
"Kita bisa melakukan ini setiap hari.", ucap Michael.
"Sungguh?!.", tanya Michael sumringah.
"Tentu!.", ucap Michael, mengangguk yakin dan tersenyum dengan gayanya. membuat Lucas merasakan kehadiran Dady nya lewat Michael.
"Ok. harus berapa lama lagi, kita berpelukan seperti ini?.", tanya Davika yang berada di tengah, terhimpit antara Michael dan Lucas.
"Ouwh..., sebentar lagi Momy.", ucapnya. Lucas lebih mengeratkan pelukannya pada Momy nya dan Michael.
"Iya, sebentar lagi juga bagus.", sahut Michael menyahut ucapan Lucas. membuat Davika meliriknya sebal. ia tau, Michael sedang mengambil kesempatan, karena Michael tau, ia tidak mungkin menolak semua permintaan Lucas.
"Tok...,
"Tok...,
"Tok...,
Pintu kamar di ketuk dari luar, membuat Michael melepaskan pelukannya. Davika merasa lega, akhirnya lepas juga dari pelukan Michael.
"Aku, buka pintu dulu.", ucapnya yang berdiri dan merapikan jasnya. ia membuka pintu kamar tempat Lucas beristirahat yang menghubungkan dengan kamar yang akan ia tempati bersama Davika saat acara selesai nanti malam.
Michael membuka pintu kamarnya, ibunya sudah berdiri di depan pintu dengan Joe yang setia mendampinginya.
"Sayang.", sapanya, begitu melihat putra kesayangannya membuka pintu untuknya.
Ia memeluk anaknya erat. sebelum akhirnya, masuk ke dalam untuk melihat persiapan pesta nanti malam.
"Bagaimana persiapannya, sayang?!.", tanya Natalie. yang melihat ruangan bersih tidak ada siapapun. baik itu perias ataupun Davika dan Lucas.
"Everything ok, Mom.", jawabnya.
"Davika?.", tanyanya pada Michael. mencari menantunya.
"Sedang istirahat.", ucapnya sambil membuka pintu kamar yang menghubungkan dengan kamar Lucas. terlihat Davika sedang bergurau dengan Lucas disana.
"Hei, boy. apa yang kalian bicarakan?!.", tanya Michael. ia menghampiri Lucas dan Davika. membuatnya terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia di mata Natalie. membuat Natalie kesal dan dongkol dengan keharmonisan yang sedang di pertontonkan mereka.
"Iya. apa yang sedang kalian bicarakan?!.Oma, juga ingin tau.", ucapnya mulai berakting manis di depan Michael. menyapa cucu tirinya dan menantunya, serta ikut duduk di sofa bersama mereka. membuat Davika tersenyum kecil dengan aksi mertua barunya.
Lucas melihat Natalie dengan aneh. membuat Michael tersenyum dan mengenalkan ibunya pada putra sambungnya.
"Lucas, my boy. this your grandma. kamu bisa panggil, Oma.", ucap Michael.
"Hai. my name, Lucas.", ucapnya, menyapa Natalie. ia tersenyum manis, manik kehijauannya bercahaya.
"Ouch..., my child.", ucap Natalie. dengan gaya gemas, lalu merangkup kedua pipi anak berambut pirang itu. dan Lucas tersenyum dengan perlakuan Natalie.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Katakan!, pada Oma. apakah, kamu menginginkan seorang adik?.", tanya Natalie. seolah-olah ia juga menginginkannya.
"Dady, yang menginginkannya.", jawab Lucas polos. membuat Natalie, menoleh pada Michael seketika. ia tersenyum palsu pada putranya.
"Tentu saja, Dady-mu akan memberikan. iya kan, sayang?!.", ucapnya pada Michael.
"Ofcours.", jawab Michael. membuat Natalie semakin melebarkan senyum palsunya dan menahan amarah.
"No!. maksudku, Dady ku yang menginginkannya. kalau Papa, aku tidak tau dia menginginkannya atau tidak?.", ucap Lucas menjelaskan maksud ucapannya sebelumnya.
"Oo..., begitu?.", ucap Natalie. ada rasa lega tergambar di wajahnya.
"But, no problem. Mama, akan segera memiliki cucu lagi.", ucapnya pada ibunya. menjawab pertanyaan Lucas tentang apakah ia menginginkan keturunan dari davika atau tidak.
Natalie menahan emosi mendengar jawaban anaknya. awalnya, ia hanya basa-basi agar terlihat begitu menyayangi Davika dan putranya, tapi kenapa malah ia mendengar jawaban yang tidak ingin di dengarnya?!.
"Tuan, perias sudah datang.", lapor Jonas pada Michael yang di jawab anggukan.
"Davika, mau dirias?!. baiklah, Mama akan keluar sekarang. kalian bersiap-siaplah.", ucap Natalie yang segera beranjak berdiri dari sofa.
"Oma. apakah, Oma menginginkan seorang cucu perempuan dari, Papa?.", tanya Lucas tiba-tiba pada Natalie. ia tersenyum dan menahan amarah bersamaan. sebelum akhirnya berucap.
"Laki-laki atau perempuan. Oma, akan sangat menyayanginya. sama seperti, Oma menyanyangimu.", jawabnya. Michael terlihat bahagia, ibunya bisa cepat akrab dengan Lucas.
"Tentu Lucas, akan memiliki adik laki-laki dan perempuan. benar kan?!.", sahut Michael yang di jawab anggukan oleh Lucas.
"Mama, juga mengharapkan hal yang sama. iya kan, Davika?!.", ucap Natalie. penuh penekanan saat menyebutkan nama Davika. membuat Davika tersenyum dan mengangguk, menambah bumbu jengkel di hati mertuanya.
Pada akhirnya, Natalie pergi keluar ruangan karena sudah tidak bisa lagi bersandiwara di depan anaknya. ia memilih untuk mengecek semua persiapan resepsi pernikahan putranya dengan Joe, yang akan di gelar nanti malam.
Davika mulai duduk lagi di depan kaca, sementara dua orang mulai merias wajahnya dan menata rambutnya.
"Aku, ingin riasan yang sederhana.", ucap Michael yang sedang mengawasi mereka dengan duduk di sofa bersama Lucas.
"Sebenarnya. tidak perlu merias wajah, Momy.", ucap Lucas yang membuat Michael mengerutkan keningnya.
"Tidakkah, Papa melihatnya?!. my Mom's very beautiful?. meskipun tanpa riasan, Momy ku tetap yang paling cantik. ia bahkan terlihat lebih muda.", ucap Lucas, memuji ibunya. membuat Michael langsung menoleh dan mengamati istrinya.
"Sangat cantik.", gumamnya.
"Papa. look at this!.", perintahnya sambil menunjukkan game yang sedang ia mainkan Michael. tapi rupanya Michael tidak mendengarnya, ia masih sibuk mengagumi paras cantik davika, yang kini resmi menjadi istrinya.
Lucas yang menyadari hal itu, tersenyum.
"Jagalah, Momy ku.", ucapnya. membuyarkan fokus Michael yang sedang menikmati kecantikan alami wajah Davika, dengan meraih lengan Michael.
"Ofcours.", jawabnya.
"Promise?!.", tanyanya lagi, mengulurkan jari kelingkingnya.
"Promise.", jawab Michael. lalu mengeluarkan jari kelingkingnya dan menautkan pada jari kelingking kecil milik Lucas.
"Tolong!. jangan buat, Momy ku sedih. aku hanya punya dia.", ucapnya, suaranya terdengar sedih.
"Hei.., what happen?!.", tanya Michael. saat menyadari Lucas sedih.
🍓TO BE CONTINUED 🍓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments