Chapter 2

"Are you Ok, mom?.", suara dari pria kecil kesayangannya membuyarkan ingatannya saat awal bertemu dengan Michael, sampai ia menyetujui pernikahan pura-pura ini.

"Yes, baby. i'm fine.", jawabnya tersenyum. ia tidak ingin membuat Lucas sedih. ia cukup terpukul saat Dady nya pergi secara tiba-tiba dalam sebuah kecelakaan.

Ya, waktu itu. Arthur baru saja mengantar Lucas ke sekolah sebelum bekerja. sedang Davika sudah lebih dulu berangkat karena ada meeting di pagi hari.

Arthur adalah seorang "best Dady". ia yang terbaik bagi keluarganya, she is angel of Lucas. dan kejadian kecelakaan yang tepat di depan sekolah Lucas, dengan Lucas dan beberapa penjaga sekolah sebagai saksi mata, membuat Lucas trauma hingga menyebabkan ia kesulitan bicara.

Mobil Arthur baru saja hendak ingin menyebrang saat dua mobil ugal-ugalan yang sedang berkejar-kejaran menabraknya dengan cukup keras di bagian depan, tepatnya samping mobil Porsche milik Arthur.

Tabrakan pertama cukup membuat mobil itu rusak, sedang tabrakan kedua dari mobil yang mengejar mobil pertama, yang juga tidak kalah kerasnya, mampu membuat mobil Arthur terbalik dan mobil pertama ringsek.

Lucas berteriak histeris memanggil Dady nya. beberapa penjaga sekolah memanggil polisi dan ambulan untuk pertolongan pertama. sementara Lucas yang terus memberontak ingin menolong Dady nya di tahan oleh beberapa orang guru. ia tak henti-hentinya berteriak memanggil Dady nya sambil menangis.

Arthur sempat di larikan ke rumah sakit dan mendapatkan pertolongan pertama. sebelum akhirnya di nyatakan kritis dan meninggal.

Lucas menangis histeris, sementara Davika hanya terdiam memeluk putranya, pikirannya kosong.

Berbulan-bulan lamanya setelah kepergian Arthur, ia bagaikan mayat hidup. tubuhnya semakin kurus dan tak terawat. ia membisu, pandangan matanya redup dan tak berarah.

Hari-harinya habis ia gunakan untuk merenung dan berdiam diri, menganggap kepergian suaminya adalah kesalahannya, karena tidak menemaninya mengantarkan Lucas seperti biasa pada hari itu.

Hanya adik Arthur, Natasha Steve Jason dan kedua mertuanya yang tanpa lelah mendampinginya dan Lucas keluar dari trauma psikis yang di alami keduanya.

Natasha rajin mengajak Lucas dan Davika untuk terapi psikiater. hasil terapi terlihat pada Lucas, ia mulai mau berbicara lagi, tapi setiap mengingat tentang Dady nya, ia akan mengatakan itu dengan menangis.

Berbeda dengan Davika. semua jenis terapi tidak mempan baginya, Natasha dan keluarganya faham, berat untuk Davika menerima semua, terlebih kepergian kakaknya yang begitu mendadak.

Sampai saat, Natasha dan keluarganya benar-benar hampir menyerah. Lucas datang kepada momy nya, ia mengusap lembut pipi ibunya dan berucap.

"I know. It's tough, but stay with me, mom.", ucapnya. ia berusaha agar ibunya melihat matanya. ia merangkup kedua pipi ibunya dan mengarahkan pandangan ibunya untuk mau melihatnya.

"Always stay with me.",

"I can't be alone.",

"Fist my hand.",

"Please!, stay with me!.", ucap bocah kecil itu menangis.

Saat itulah, Davika mulai merespon, ia menatap putranya. air matanya menetes. jadilah, mereka menangis berpelukan. membuat Natasha dan kedua orang tuanya ikut menangis haru dan bahagia, karena setelah hampir tiga bulan, Davika akhirnya mau merespon dan melihat mereka lagi.

Perlahan Davika dan Lucas bangkit. berusaha menerima kenyataan, bahwa orang yang mereka cintai sedang menunggu mereka di surga. mereka saling menyemangati satu sama lain, berjanji tidak akan saling meninggalkan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Mom.", panggilnya. yang membuat Momy nya menoleh dan mencoba merespon putranya.

"Are you very happy?.", tanyanya. membuat Davika terdiam dan ragu menjawab pertanyaan dari putranya.

"Karena, kalau Momy tidak bahagia. aku akan mengatakan padanya untuk membatalkan pernikahan ini.", lanjutnya.

Momy nya adalah satu-satunya miliknya saat ini. ia tidak ingin Momy nya sedih, ataupun susah karena menikah dengan orang lain. melihat Momy nya tidak memiliki cahaya kehidupan saat Dady nya meninggal sudah cukup baginya. ia tidak ingin itu terulang lagi.

"Kenapa?.", tanya Davika pada pria kecilnya.

"Because, i am boy. dan aku penjaga Momy.", jawabnya.

"Momy is fine.", jawabnya tersenyum.

"Fine?, not happy?.", tanya bocah kecilnya dengan lirikan menyelidik, mirip Dady nya. cara berpikir Lucas sangat kritis, dan itu ia dapatkan karena sering ngobrol, bercerita dan bertukar pikiran dengan Dady nya.

Davika tersenyum hingga mengeluarkan suara tawa kecilnya untuk memecah kecanggungan antara ia dan putranya.

"Jangan begitu!. karena kamu terlihat seperti orang tua.", ucapnya, yang malah membuat Lucas mengerutkan keningnya. gaya bicara dan cara Momy nya mengalikan pembicaraan, benar membuktikan jika Momy nya tidak ingin pernikahan ini terjadi. tapi yang menjadi pertanyaan di pikirannya adalah, jika Momy nya tidak setuju, kenapa tetap melakukan pernikahan ini.

"I will go see him.", ucap Lucas tiba-tiba.

"Why?!.",

"Karena aku tidak akan biarkan siapapun menyakiti, Momy.", jawabnya.

"No!. bukankah, Lucas sudah lama menginginkan seorang Dady?. sekarang, Momy akan mengabulkannya.",

"No!, if mom not happy. aku hanya ingin Momy bahagia.",

"Momy, very happy. Lucas, tidak perlu khawatir.", ucapnya dengan senyuman.

Pintu ruangan tempat Davika berada terbuka. seorang wanita cantik dengan postur bak model masuk, lalu seseorang yang mengikutinya menutup pintu.

Orang yang selalu setia mengikuti kemanapun majikannya pergi itu segera mengambilkan tempat duduk untuk majikannya dan mempersilahkan.

Davika yang sudah tau, itu adalah calon ibu mertuanya segera meminta Lucas untuk keluar sebentar.

"Pergilah!. lihat, apa nenek, kakek dan bibi Natasha sudah datang?!.", ucapnya pada Lucas yang di jawab dengan anggukan.

Bocah kecil itu melangkah pergi, membuka pintu dan menutupnya setelah keluar.

"Kamu, terlihat cantik hari ini.", ucap Natalie. Davika tersenyum.

"Wajar, karena Michael menyewa perias kelas atas untuk memoles wajahmu.", lanjutnya. ia mulai merendahkan Davika.

"Setahuku, aku asli cantik dari lahir, nyonya. itulah yang membuat putramu tergila-gila padaku, sekalipun sudah tau, aku seorang janda.", jawabnya. siapa suruh merendahkannya?!. maka, ia akan membalasnya.

Natalie tersenyum kecut menatap Davika. terlalu sombong, pikirnya. Davika sendiri hanya mengimbangi apa yang dilakukan mertuanya. jika mertuanya tidak selalu merendahkan ia, Lucas dan keluarga Arthur, ia mungkin masih diam, tapi Natalie begitu keterlaluan.

"Ingatlah!, untuk tidak menyanjung tinggi dirimu sendiri. Michael menikahi mu hanya untuk menyelamatkan nama baik keluarga.", ucapnya. ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke depan Davika.

"Banyak yang akan di alami perusahaan dan keluarga kami, jika ia tidak menikahi mu. jadi, ia menikah dengan mu bukan karena cinta, tapi karena kami adalah keluarga berpengaruh dan terpandang. jika ada skandal yang terjadi itu akan berakibat buruk pada bisnis dan nama besar Surrel.", Natalie mencoba menekan Davika agar ia tidak sombong dan berada di atas angin.

Davika tersenyum dan melirik mertuanya, yang berdiri di depannya dan menatap ke luar jendela. Davika lantas berdiri.

"Jika benar kalian keluarga yang berkuasa, maka tunjukkan!. kalian bisa menghapus semua skandal itu bukan?!, itu hal yang mudah bagi keluarga Surrel. tapi kenapa putramu memaksaku untuk menikah dengannya, dan mengancam ku dengan foto murahan itu?.", Davika tersenyum sinis kepada mertuanya.

"Kamu!!!....", teriak Natalie, mendengar jawaban Davika.

🍓TO BE CONTINUED 🍓

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!