Chapter 3

"Apapun yang ingin kamu katakan, aku hanya ingin mengingatkan. jangan pernah bermimpi melahirkan keturunan Surrel!. aku tidak ingin memiliki cucu dari seorang janda.", ucapnya. amarah Natalie meledak-ledak.

"Nyonya. harap kontrol emosi anda, itu buruk untuk kesehatan.", ucap Joe, orang kepercayaannya mengingatkan.

"Yang Joe, bilang benar. kontrol emosi!, bukankah anda masih harus berpura-pura bahagia di depan Michael atas pernikahannya denganku?.", Davika mengingatkan calon ibu mertuanya dengan ledekan.

"Nona. tolong jangan membuat emosi nyonya meledak-ledak lagi.", ucap Joe.

"Sebaiknya, kamu bawa nyonya mu keluar, Joe. tekanan darahnya akan cepat naik bila terus disini", ucap Davika.

Joe mempersilahkan Natalie keluar. ia keluar dengan amarah yang masih bergejolak di dadanya. tapi begitu bertemu dengan banyak orang, ia dengan cepat merubah ekspresi wajahnya. membuat Joe berfikir, Natalie memiliki kepribadian ganda.

Davika menghela nafas dalam. ia harus tenang untuk saat ini, meskipun rasanya ingin menangis. dua tahun hidup tanpa seorang Arthur bukanlah hal mudah baginya. dan sekarang, saat ia mulai melangkah lagi dan menata hidupnya bersama Lucas, harus terusik dengan hadirnya Michael dan Natalie dalam hidupnya.

"Sayang?!.". suara khas yang selalu ia rindukan, suara ibu mertuanya yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri. Davika tersenyum melihat ibu dan ayah mertuanya, serta adik iparnya dan Lucas masuk menemukan.

Sarah Amanda Jason dan Hobs Steve Jason, segera menghampiri Davika. kedua mertuanya memeluknya erat. mereka bahagia, akhirnya Davika bersedia membuka hatinya untuk pria lain selain putranya.

"Hei!..., you cry?!.", ucap Natasha yang melihat kakak iparnya menangis di pelukan kedua orangtuanya. mendengar hal itu, Sarah dan Hobs segera melepaskan pelukan mereka.

"Kenapa menangis?, pengantin tidak boleh menangis. lihatlah!, eyeliner mu akan luntur dan membuat riasan di wajahmu jelek.", ucap Sarah. menenangkan Davika.

"I always think, akan menjadi menantu perempuan kalian yang paling cantik. tidak pernah berfikir akan meninggalkan kalian, but now......, ucapannya terhenti, Davika tidak sanggup melanjutkan. terlalu sesak baginya.

"What do you think?. bagi kami, kau selalu menantu yang paling cantik. pernikahan mu dengan Michael tidak akan merubah hubungan kita. tidak peduli, there is Arthur or no!, kamu adalah menantu dan anak tercantik di mata kami.", Hobs mengambil alih menjawab pemikiran Davika.

"Ya. you beautiful, very beautiful. sampai ayah melupakan ku sebagai anak perempuannya.", ucap Natasha yang di sambut tawa mereka. membuat suasana yang awalnya sedih jadi ceria.

"Baiklah, ibu. aku akan merapikan sedikit make-up kakak ku yang sedikit berantakan ini. karena sebentar lagi ia harus menuju altar.", Natasha mengedipkan matanya dengan ceria yang membuat keluarganya mengangguk bahagia.

Saat yang di tunggu tiba. Michael sudah berdiri di altar menunggu Davika yang sedang bersiap memasuki ruang pemberkatan.

Dengan Hobs yang menggandeng tangannya sebagai wali di sisi kanannya, dan Lucas yang ingin mengantarkan Momy nya ke pelaminan di sisi kirinya, membuat Davika menghela nafas dalam beberapa kali.

"Santai saja. dia tidak lebih tampan dari, Arthur.", bisik Hobs menggoda menantunya. membuat Davika menahan senyum disana.

"That's right, Kakek.", sahut Lucas. tanpa menoleh ke arah Momy dan kakeknya yang berdiri di samping mereka. membuat kakeknya tersenyum kecil melirik cucunya yang tumbuh kian besar.

"Duplikat sempurna dari Dady nya.", ia membisikkan itu ketelinga Davika, menantunya. membuat Davika tersenyum dan sedikit menghilangkan ketegangannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Begitu Davika memasuki ruangan semua pandangan mata yang hadir tertuju padanya. ia terlihat begitu cantik dan anggun.

Michael yang menatapnya dari altar pun terpesona. pada dasarnya saja Davika memang cantik tanpa riasan, apalagi sekarang di dandani sedemikian rupa untuk acara pernikahan mereka. membuatnya menjadi pusat perhatian.

Davika dengan di dampingi ayah mertua dan putranya berjalan perlahan menuju altar. dan saat sampek disana, Hobs memberikan tangan Davika pada Michael.

"Bahagiakan putriku, atau kami akan mengambilnya kembali.", bisiknya pada Michael, ketika ia dan Lucas hendak pergi untuk duduk di tempat yang sudah disediakan. dan Michael hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan.

Michael dan Davika sudah berdiri di depan pendeta. mereka siap menerima pemberkatan upacara pernikahan yang akan di langsungkan sebentar lagi.

Pendeta memulai dengan mengucapkan rasa syukur dan terimakasih. dilanjutkan dengan pengucapan janji dari kedua mempelai.

"Dihadapan Tuhan, imam, para orang tua dan para saksi maka, saya Michael Alexander Surrel, dengan niat yang suci dan ikhlas hati telah memilihmu, Davika Ellena menjadi istri saya. saya berjanji, untuk selalu setia kepadamu dalam susah maupun senang, dalam suka maupun duka diwaktu sehat ataupun sakit, dengan segala kelebihan dan kekuranganmu. saya akan selalu mencintai dan menghormatimu sepanjang hidupku. saya bersedia menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak yang di percayakan Tuhan pada kita, nanti. dan saya akan mendidik mereka. demikian janji saya, di hadapan Tuhan dan Injil yang suci ini."

Selesai Michael membaca janji nikahnya, Davika pun membaca janji nikah yang sama di hadapan pendeta, orang tua dan para saksi serta keluarga yang hadir.

Setelah mereka di sah kan sebagai pasangan suami istri, Michael segera membuka tudung pengantin yang menutupi wajah Davika. ia mencium Davika untuk pertama kalinya di hadapan semua orang yang hadir.

Tepuk tangan yang riuh terdengar menggema di seluruh ruangan menyaksikan itu.

Begitu acara pemberkatan selesai, Michael memanggil Lucas untuk mendekat pada mereka dengan isyarat tangannya. Lucas pun menghampiri mereka.

Michael mengajak Lucas dan Davika untuk keluar dari gereja. orang-orang mengikuti mereka menunggu Davika melempar bunga dan menangkapnya.

Dan ketika sudah berada di luar gereja, Davika pun melemparkan bunganya ke belakang yang mana segera menjadi rebutan bagi semua yang hadir.

Mobil pengantin sudah disiapkan, seseorang membuka pintu mobil untuk Davika. dan ia segera mengajak Lucas untuk masuk, disusul kemudian dengan Michael. barulah orangnya menutup pintu dan masuk ke dalam mobil, lalu duduk di belakang kemudi.

"Mana mobil yang akan menjemput tuan Hobs sekeluarga?.", tanya Michael pada orang kepercayaannya sekaligus sopir pribadinya, Jonas.

"Sudah disiapkan, tuan. begitu kita pergi, mobil itu akan segera sampai dan membawa mereka ke hotel tempat acara nanti malam.", jawabnya.

"Good. aku mengandalkan mu, Jonas.",

"Dengan senang hati melayani anda, tuan.",

Mobil segera berjalan menuju hotel Sheraton Grand Sydney Hyde Park. hotel yang terletak di pusat kota Sydney ini cukup mewah dikelasnya.

Kalau hanya pernikahan pura-pura, bukankah lebih baik tidak usah mengadakan resepsi di tempat seperti itu?!. atau bahkan tidak usah melakukan resepsi sama sekali. itu hanya akan menarik perhatian wartawan bukan.

"Bukankah, mengadakan resepsi akan menarik perhatian wartawan?.", tanya Davika.

"Memang sudah saatnya, dunia tahu siapa istriku.", jawabnya tenang. ia menoleh pada Lucas.

"Halo, jagoan. kita akan jadi teman mulai sekarang.", ucapnya sambil mengusap rambut anak tirinya.

"Selama, kamu baik pada Momy ku.", ucapnya polos.

🍓TO BE CONTINUED 🍓

Terpopuler

Comments

Miqolatte

Miqolatte

Tulisannya menarik, cukup rapi, enak dibaca, alurnya mengalir. Author keren, semangat berkarya! 💐

2024-03-25

0

ERBE

ERBE

like mendarat
wih mkin menarik aja ceritanya
di tunggu kelanjutannya Thor

salam dari Pendekar Kegelapan

2020-10-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!