Mengikuti Mereka

Saat ini Fera baru saja selesai kuliah nya.

"Ciee yang satu kelompok sama Vano, "ledek Tisa menyenggol lengan Fera oleh sikut nya.

Fera langsung tertawa," Aku senang sekali Tisa, ini adalah keberuntunganku, "Fera tersenyum." Rasanya aku ingin cepat-cepat besok, bisa kerja kelompok dengan Vano, aaaahh aku tidak sabar, Tuhan Trima kasih," Fera nampak semangat dan kegirangan.

" Sabar Nona putri, " Bersiap untuk keluar kelas," Ayoo kita pulang."

Fera mengangguk, mereka menuju parkiran mobil.

"Hati-hati, sayang, " ucap Tisa berpelukan dengan Fera.

Fera memasuki mobil, dan mulai ingin melajukan mobil nya.

" Kenapa mobil nya tidak nyala juga sih?" dengus Fera, Beberapa kali Fera menyalakan mesin mobil nya, tapi belum juga menyala. Fera keluar dari mobil.

" Ada apa?" tanya Tisa menghentikan langkah kaki nya, baru saja mau menuju mobil nya.

"Mobil ku mogok. " jawab Fera. dia keluar dari mobil nya.

" Yasudah naik mobil ku saja. "

" Tidak perlu,"Fera nampak tersenyum penuh makna, dia melirik Vano, yang baru saja ingin menaiki motor gede nya. Ya, Vano memang sering menggunakan motor gede jika pergi ke kampus.

" Vano," panggil nya, Fera menghampiri Vano.

"Ada apa? "tanya Vano yang sedang memakai helm nya.

"Boleh aku numpang ikut di motor mu? Mobil ku mogok. "Fera memelas, berharap Vano bisa menerima permintaan nya.

" Tidak bisa. Kau bisa numpang dengan teman mu, si Tisa, " jawab Vano dengan acuh.

" Emmm, "Fera nampak berfikir," Mobil Tisa juga sama mogok nya, ya mogok," Fera sedikit gugup, membuat Tisa geleng-geleng kepala.

"Kau bisa jemput pak sopir mu kan?sudah jangan ganggu aku, aku mau pulang," ucap Vano tanpa melihat sedikit pun ke arah Fera, mata Vano beralih pada sosok gadis yang dia cintai.

Anindita sedang menyalakan motor sederhana nya, yang sejak tadi tidak meyala juga.

"Ada apa, Anin?" Vano mendekat ke arah Anin.

"Ini motor ku seperti nya mogok," jawab Anin yang masih saja mencoba untuk menyalakan motor nya.

" Yasudah kau numpang bersama ku saja, "Vano menawari Anin, membuat Fera langsung terkejut dengan mata melebar.

"Tapi nanti motor ku gimana?" tanya Anin.

" Biar, nanti di benerin di bengkel, kau tenang saja, aku yang urus, Ayoo naik. "Vano dengan sangat senang, menawari Anin. Dia mulai menaiki motor nya.

Anin mengangguk, Vano memang selalu baik pada nya.

" Fera, aku duluan ya, "Ucap Anin, yang sejujur nya merasa tidak enak dengan Fera, karna tadi Anin tahu, Fera mengajak Vano untuk pulang bersama.

Fera mengangguk mencoba untuk tersenyum. Hati nya sakit, ia menunduk, buliran air mata jatuh di pipi lembut nya. entah air mata yang ke berapa kali, karna Vano selalu membuat nya sakit hati.

"Andai aku seberuntung, Anin, "Gumam Fera menyeka air mata nya.

Tisa menghampiri Fera, ia memeluk Fera," Aku bilang tadi langsung ikut dengan ku dimobil aku,"Tisa sedikit kesal pada sahabat nya yang selalu tidak mendengarkan ucapan nya.

"Sabar, jika sudah waktu nya, Tuhan akan kabulkan semua nya untuk mu. "Tisa mengusap lembut punggung sahabat baik nya itu.

Fera mengangguk, melepaskan pelukan Tisa," Ya, Aku hanya perlu bersabar. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, " Fera tersenyum, dia mencoba menghibur diri nya sendiri.

" Gitu dong, " Tisa menyeka air mata sahabat nya, menyibakan rambut Fera ke belakang telinga,"Jangan menangis lagi, Ayo pulang bareng aku," ajak nya, di jawab anggukan oleh Fera.

"Tapi, aku ingin ikuti mereka, " Fera menahan tangan Tisa.

" Fera jangan gila deh, kita pulang saja, tidak ada guna nya juga mengikuti mereka. "

" Ada, aku ingin tahu, mereka melakukan apa saja. Ayoo jangan banyak ngomong, nanti ketinggalan, "Rengek nya dengan terburu-buru.

Tisa hanya menghela nafas panjang, tapi tak urung ia turuti kemauan sahabat nya itu,hingga akhir nya Fera dan Tisa mengikuti Vano dan Anin.

" Biar aku saja yang nyetir," Ucap Fera, karna melihat Tisa menyetir nya dengan pelan,"Kita sudah ketingalan jauh, " Fera merasa kecewa," Aku harus lebih ngebut lagi, " langsung menanjabkan gas mobil itu.

" Fera, pelan-pelan, aku belum menikah, tidak mau mati duluan," teriak Tisa yang nampak ketakutan, memegang sabuk pengaman dengan erat.

"Berdoa saja pada Tuhan hehehe, " Fera malah tertawa, "Nah itu mereka, "Akhir nya Fera melihat punggung Anin yang sedang di bonceng.

"Mereka sangat lengket," wajah Fera langsung berubah muram, "Anin begitu erat memeluk Vano. Andai saja aku yang di posisi Anin."

" Aku bilang apa? tidak usah ngikutin mereka, yang ada kamu sakit hati kan?"Tisa sedikit kesal,dia mengusap pelan pundak Fera yang saat ini masih menyetir.

" Tapi kan aku penasaran. "

" Ya, iya penasaran, tapi ujung-ujung nya apa? sakit hati kan?" Tisa nampak kesal.

Fera terdiam, menarik nafas dalam dan menghembuskan nya secara perlahan," Tidak apa-apa, aku tidak boleh menyerah dan jangan bersedih, " ucap nya pada diri sendiri.

___________

"Rumah mu di mana?" tanya Vano dengan suara yang sedikit di keraskan, karna banyak nya bunyi kendaraan di perjalan pulang nya.

"Aku tinggal di Apartment A, di jalan B," jawab Anin.

Vano mengangguk," Aku akan ngebut, Pegangan yang kencang, paluk aku," senyum sunging Vano munculkan.

"Kenapa harus ngebut? " Anin bingung, yang ada kan kalau ngebut bisa terjadi kecelakaan?

"Emmm, karna aku ada urusan yang mendadak, " Alasan! itu karna Vano, ingin merasakan hangat nya pelukan Anin.

"Ya," Anin tersenyum, langsung memeluk Vano dengan erat, Vano memegang jemari Anin dengan sebelah tangan nya. menciptakan senyuman yang bahagia, ini kali pertama Anin memeluk nya, dan ia bisa sedekat ini dengan gadis yang di cintai nya.

Hanya butuh waktu 45 menit, mereka sampai Apartment yang di singgahi Anin.

"Kau tinggal di Apartment sini? " tanya Vano, melihat sebuah Apartmen yang sangat sederhana.

"Iya,"Jawab Anin tersenyum. "Kenapa? jelek yah? "

Vano mengangguk kecil.

"Aku tidak punya banyak uang untuk menyewa Apartmen yang mewah, " Anin dengan santai nya menjawab karna memang Anin termasuk orang yang apa ada nya.

Vano hanya tersenyum, ia merasa kasihan pada wanita yang telah lama ia cintai.

" Trima kasih, Vano, karna sudah mengantarku pulang," ucap Anin.

" Ya, aku sangat senang, karna kau mau aku antar pulang. Bahkan setiap hari pun aku rela jika harus antar jemput mu ke kampus, "Ucap Vano dengan kesungguhan nya.

"Tidak usah, itu akan merepotkan mu," Anin merasa tidak enak, Vano memang selalu baik pada nya.

"Kau tahu kan aku menyukai mu. Apapun yang kau inginkan, aku siap mambantu mu. "

" Trima kasih, " Anin tersenyum, dia merasa beruntung dekat dengan lelaki yang sangat baik pada nya.

" Yasudah, aku pulang dulu yah. "Vano pamit dan segera memakai helm.

" Ya, hati-hati. jangan kebut-kebutan. "Anin memperingati.

Vano mengangguk," Aku senang kau perhatian padaku. "Ucap nya, membuat wajah Anin bersemu merah.

Sementara dari kejauhan, Fera masih melihat Vano dan Anin yang sedang mengobrol.

" Jadi itu tempat yang di singgahi Anin? sangat sederhana, aku jadi kasihan sama Anin, " ucap Fera. merasa empati pada Anin.

Tisa mengangguk setuju.

" Tisa, lihatlah mereka begitu akrab, " senyum muram muncul kembali di wajah Fera.

" Sudahlah jangan bersedih, lagi pula mereka juga belum pacaran kan? " Tisa mencoba menghibur sahabat nya.

" Ya, kau benar, "Fera tersenyum," Selagi Vano masih belum pacaran, aku masih bisa mengejar Vano, ya, kan?" Fera tersenyum getir, walau hati nya tidak merasa yakin jika Vano mau dengan nya.

Bersambung

Yukk yg penasaran dengan kisah nya Anin, bisa lihat di novel ku yang judul nya "Mr.Arogan and fosessive" cerita nya baper dan ngakak.

Terpopuler

Comments

yousi yosua

yousi yosua

lanjut kn thor menarik ceritanya👍👍

2021-04-16

1

Desna Ndet

Desna Ndet

tanjapp terus thorr 😊

2020-10-24

2

shifa

shifa

next thor

2020-10-24

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Mengikuti Mereka
3 Melukis Wajahnya
4 Kamu Jahat!
5 Bukan Dia!
6 Khawatir
7 Jangan Menggangguku Lagi!
8 Pingsan?
9 Demam
10 Salah Paham
11 Vano??
12 Tidak Pernah Mencintaimu
13 Mengantarnya Pulang
14 Mengantarnya Pulang
15 Bingung Dan Bimbang
16 Mengajak Fera
17 Vano?? Siapa dia??
18 Memutuskan Hubungan
19 Keadaan Yang Memaksa
20 Mengantarnya
21 Ribut
22 Erika??
23 Pindah Ke Apartement
24 Jerman
25 Jerman (part 1)
26 Jerman (part 2)
27 Jerman (part 3)
28 Hanya Pura-pura
29 Apapun Akan Di Lakukan
30 Alasan Selama Ini
31 Sebuah Penolakan
32 Panik
33 Bagaimana Ini??
34 Mengantarnya Pulang
35 Sampai Detik Ini
36 Memantapkan Hati
37 Vano Terkejut
38 Akan Bermimpi Indah
39 Kalung
40 Kecelakaan
41 Alisa?
42 Pertunangan??
43 Menolak
44 Sahabat SMA
45 Dua Minggu Lagi
46 Apartemen Vano
47 Apartemen Vano (part 1)
48 Kebetulan
49 Reunian Kampus
50 Menikah?
51 Kau Sudah Menghancurkanku!
52 Berkhianat!
53 Menghentikan?
54 Hubungan Yang Rusak
55 Pernikahan Yang Sendu
56 Pernikahan part 2
57 Perkara Selimut
58 Normal Atau Tidak?
59 Malam Pertama?
60 Hadiah??
61 Gara-Gara Susu
62 Mengganggu Lagi
63 Bulan Madu??
64 Tidak Akan Mengkhianatinya
65 Menyerah
66 Dititik Menyerah
67 Mencarinya
68 Ke Bandara
69 Hotel
70 Oma
71 Murka
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Prolog
2
Mengikuti Mereka
3
Melukis Wajahnya
4
Kamu Jahat!
5
Bukan Dia!
6
Khawatir
7
Jangan Menggangguku Lagi!
8
Pingsan?
9
Demam
10
Salah Paham
11
Vano??
12
Tidak Pernah Mencintaimu
13
Mengantarnya Pulang
14
Mengantarnya Pulang
15
Bingung Dan Bimbang
16
Mengajak Fera
17
Vano?? Siapa dia??
18
Memutuskan Hubungan
19
Keadaan Yang Memaksa
20
Mengantarnya
21
Ribut
22
Erika??
23
Pindah Ke Apartement
24
Jerman
25
Jerman (part 1)
26
Jerman (part 2)
27
Jerman (part 3)
28
Hanya Pura-pura
29
Apapun Akan Di Lakukan
30
Alasan Selama Ini
31
Sebuah Penolakan
32
Panik
33
Bagaimana Ini??
34
Mengantarnya Pulang
35
Sampai Detik Ini
36
Memantapkan Hati
37
Vano Terkejut
38
Akan Bermimpi Indah
39
Kalung
40
Kecelakaan
41
Alisa?
42
Pertunangan??
43
Menolak
44
Sahabat SMA
45
Dua Minggu Lagi
46
Apartemen Vano
47
Apartemen Vano (part 1)
48
Kebetulan
49
Reunian Kampus
50
Menikah?
51
Kau Sudah Menghancurkanku!
52
Berkhianat!
53
Menghentikan?
54
Hubungan Yang Rusak
55
Pernikahan Yang Sendu
56
Pernikahan part 2
57
Perkara Selimut
58
Normal Atau Tidak?
59
Malam Pertama?
60
Hadiah??
61
Gara-Gara Susu
62
Mengganggu Lagi
63
Bulan Madu??
64
Tidak Akan Mengkhianatinya
65
Menyerah
66
Dititik Menyerah
67
Mencarinya
68
Ke Bandara
69
Hotel
70
Oma
71
Murka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!