EPISODE SEBELUMNYA...
Mereka berdua pun masuk bersama-sama ke kamar Nadia.
"Dia memang yang terpilih" kata Kakek San mengintip dari tembok.
...🌹🌹🌹🌹🌹...
Rio dan Nadia pun membaca Novel itu bersama-sama di kasur kamar Nadia. Disaat sedang asyik-asyiknya membaca, tiba-tiba...
Twett!!
Ponsel Rio berbunyi.
"Eh siapa si nih?" kata Rio mengambil ponselnya dari saku celananya.
RIO CHAT
Fikram
Ri, lo dimana? sini cepet, gua bosen sedirian nih
^^^Bodo ^^^
Jahat lu 😒
Rio langsung menutup layar ponselnya, "Ah apaan sih, ganggu orang aja" ujarnya mengembalikan ponselnya ke dalam saku.
"Siapa, Ri?" tanya Nadia sembari membaca.
"Ah bukan siapa-siapa" jawab Rio.
"Oya, sampai mana tadi?" lanjut nya lagi.
"Emmm..kalau aku sampai sini, tapi ngga tau kamu sampai mana tadi?" kata nya menunjuk dengan jarinya.
"Coba aku liat" kata Rio mendekat kepada Nadia dan membuka halaman buku.
Nadia menatap Rio.
"Emmm..Kayanya aku sampai di-_"kata Rio menatap Nadia balik.
Mereka bertatapan. Tiba-tiba...
TOK...TOK..
"Ehemm.." Fikram batuk jaim.
"Hah?!" Rio dan Nadia kaget dan memerah.
"Em..em..kalian sedang apa?" tanya Fikram meledek.
"Ee...tidak..kami...hanya.." kata Nadia dengan pipi memerah dan memalingkan wajah.
Rio pun bangun dari tempat tidur dan menghampiri Fikram.
"Mmm...Nadia aku pergi tidur dulu ya, sepertinya sudah malam...bye, Di" kata Rio mendorong Fikram pergi.
"Eh...eh...apa ini?"kata Fikram.
Fikram dan Rio pun meninggalkan Nadia sendiri dikamar.Nadia pun bangun dari tempat tidurnya dan menutup pintu.
"Kenapa aku deg-degan tadi ya?" tanyanya dalam hati di balik pintu.
"Ah, sudah...mungkin itu hanya pikiranku saja, sebaiknya aku segera istirahat" kata Nadia melangkah ke tempat tidur.
"Eh tunggu, oh tidak aku lupa kalau hanphoneku.." kata Nadia mengambil handphonenya di saku.
"Oh, tidak hanphoneku yang berharga" tangis Nadia melihat hanphonenya lobet.
Nadia pun mencari chargernya di tas.
"Ah ini dia" kata Nadia menemukan charger handphonenya.
Ia pun mengangkat chargernya dari tas.Tanpa ia sadari ada sebuah gulungan kertas yang jatuh.
Dia pergi melangkah mengecash handphonenya.
"Tunggu" langkahnya terhenti melihat gulungan kertas yang berada di tanah.
Ia lalu meletakkan charger dan handphone ke meja belajar yang berada di samping tempat tidur nya.Ia mengambil gulungan itu dan membukanya......
...🖋🖋🖋🖋...
"Ih kau ini apa-apaan sih" kesal Fikram pada Rio.
Rio mendorong Fikram sampai ke kamar mereka. Ia lalu menutup pintu.
"Apa sekarang hah?" Kata Fikram.
"Kau yang apa, kenapa kau terus menggangguku" gerutu Rio.
"Mengganggumu..kapan?"
"Ya kau selalu saja meng-_"
"Oooo...kau merasa terganggu saat sedang bertatapan dengannya kan?" kata Fikram meledek Rio.
"Emm...ti...ti..tidak!" sangkal Rio memerah.
"Alah, ayolah mengaku saja" ledeknya lagi.
"Ah sudalah aku mengantuk, dah" kata Rio pergi ke tempat tidur.
"Aaaa...ayolah katakan padaku, aku juga penasaran" rengek Fikram mengganggu Rio.
"Sudalah Fi aku mengantuk" kata Rio.
"Tidak katakan padaku sekarang" rengek nya lagi sambil melompat lompat di kasur.
"Aduhhh...FiKRAM!!" teriak Rio.
Seketika Fikram berhenti. "Hiaa...tukan bangun...ayo jawab sekarang" ujarnya.
"Aaaa...tidak!!" Rio kembali pura-pura tidur.
"Ayolah" kata Fikram kegirangan.
"TIDAK!!!!!" jerit Rio terusik.
DI KAMAR NADIA
Ia mengambil gulungan itu dan membukanya.cahaya emas yang terang muncul dari dari gulungan kertas dan menghilang.Nadia lanjut membaca gulungan itu.Ketika dia membaca gulungan kertas tersebut wajah menunjukan Nadia tekejut bukan kepalang...
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Your name
Eh, jangan berantem ya..
2022-01-27
1
Esa Aurelia
waduh kertas bersinar emas bisa masuk ke dalam kayaknya..
2022-01-24
1
ifah
ah cie² ekhem* ikut batuk jaim😂😂
wah,,,apa isi kertas itu???
2021-07-20
1