EPISODE SEBELUMNYA..
Nadia membuka pintu kamar itu.Ia melangkahkan kakinya memasuki kamar. Saat ia memasuki kamar itu, tiba-tiba saja angin bertiup kencang, tentu Nadia mencoba menahan angin itu dengan kedua tangannya. Entah darimana angin itu datang. Dan anehnya lagi, dalam sekejap angin itu pun pergi secara misterius juga.
Merasa angin itu sudah tidak ada, Nadia pun membuka kedua tangannya untuk melihat isi kamar tersebut. Namun, betapa terkejutnya ia saat melihat...
"Ahahaha..ayo kak tangkap aku kalau bisa" ucap seorang gadis mirip Nadia.
"Awas kau ya"
Tampaknya kedua adik kakak itu sedang bermain berkejar-kejaran.Nadia yang melihatnya hanya terheran-heran, matanya terbelakak, tubuhnya serasa tak bisa digerakan, ia juga tak bisa berkata-kata saat melihat hal ini.
"Si...si..si...siapa dia?, kenapa dia mirip sekali dengan ku?" pikir Nadia keheranan melihat dua orang tuan putri memakai gaun serta tiara di kepalanya.
Dengan sang adik memakai pakaian serba biru putih dan tiara berwarna biru berhias beberapa batu kristal merah muda yang menambah kecantikan dari sang putri. Sedang si kakak memakai gaun serba oranye dengan aksen putih dan tiara berwarna putih dengan simbol daun maple berwarna oranye di tengahnya, tak lupa juga terdapat beberapa batu kristal oranye berukuran sedang yang menghiasi tiaranya.
"Dan apa semua ini?" kata Nadia mengedarkan pandangannya ke seisi kamar yang luas dan penuh dengan hiasan bunga-bunga yang indah juga pernak-pernik seorang putri, tak lupa dengan dua tempat tidur mereka yang khas dengan kelambu putih sebagai pelengkap di salah satu sisi ruangan itu.
"Hiaaa..kena kau!...hahaha!!" kata kakak gadis itu menangkapnya.
"Aaaa!!!" jerit gadis itu senang.
"Hahahaha!!!"
Adik kakak itu amat gembira.Namun, tiba-tiba..
Beberapa kelompok prajurit datang dari arah berlawanan dan menahan kakak beradik itu.
"Eh..apa-apaan ini?" kata kakak gadis itu.
"Lepaskan kami!!" jerit gadis itu.
"AHAHAHA!! kalian ini memang sangat polos ya" kata seorang pria bertubuh besar dan berwajah menyeramkan mulai memasuki ruangan itu dan memunculkan wajahnya yang sebenarnya.
"Kau! apa-apaan ini perdana menteri, cepat lepaskan kami atau.." ancam kakak gadis itu.
"Atau?..atau apa hah?..kau mau melaporkan aku ke raja, ayahmu itu?hem?..HAHAHA!!"kata perdana menteri angkuh.
"Ya, aku akan melaporkan kau agar kau segera pergi dari sini!!" lantang kakak gadis itu
"HAHAHAHA!!!" tawa jahat pria berwajah mengerikan itu. "Dasar BODOH!!..kau tahu itu akan percuma, karena aku sudah membuat ayahmu tak berdaya AHAHAHA!!" sambungnya dengan memperlihatkan tubuh ayah kedua kakak beradik itu yang sudah tak berdaya dan bersimbah darah di sekujur tubuhnya.
Melihat hal itu, kakak beradik tersebut teriak histeris dan mengeluarkan cairan bening dari matanya, "Ayah!!" teriak mereka.
"An..anakku.." kata raja terkapar lemas.
"Ayah kalian ini sudah tak berguna lagi, jadi untuk apa dia HIDUP!! ahahaha!!" kata perdana menteri, kejam.
Perdana menteri pun mengangkat pisaunya dan...
JLEBBB...
Pisau perdana menteri itu menancap di tubuh raja dan raja pun meninggal dunia.
"Ayah!!!" teriak mereka berdua.
"AHAHAHAH!!!" tawa jahat Perdana Menteri.
Tiba-tiba...
PRANKK...
Seseorang mengenakan jubah serba hitam masuk lewat jendela.Kaca jendela pecah bertebaran dimana-mana.
"Hah?! siapa dia!?" kaget Perdana Menteri kejam itu.Tanpa basa-basi pria itu langsung meluncurkan perintahnya kepada para prajuritnya, "Prajurit SERANGGG!!!"
Sekelompok prajurit langsung menyerang pemuda berjubah itu.Namun, pemuda itu berhasil mengalahkan mereka semua dan membebaskan kedua kakak beradik itu dari cengkeraman para prajurit perdana menteri licik mereka.
"Ayo, kita pergi dari sini" kata pemuda berjubah itu.
"HIAAA!!!" teriak perdana menteri menyerang pemuda tersebut dari arah belakang.
"Awas!!" kata kakak gadis itu.
"Hah?! AAAAA" teriak pemuda itu karena tertusuk pisau sang perdana menteri.
"Agh..agh" rintihnya lagi.
Perdana menteri itu mendekati kakak gadis itu yang sedang ketakutan dan semakin terpojok.
"Hemm...cepat berikan kekuatanmu padaku" kata perdana menteri.
"Kekuatan?...kekuatan apa?" kata kakak gadis itu.
"Oh, begitu...kau tidak tahu apa-apa ya...berarti kau bukan yang kucari...jadi LEBIH BAIK KAU MATI!!!!" kata perdana menteri mengangkat pisaunya.
"BERHENTI!!" sela seorang gadis dengan lantangnya.
"Adik?" heran kakak gadis itu.
Perdana menteri berbalik, "Siapa kau bisa menghentikan ku, hah!" katanya.
"Aku yang kau cari selama ini, pengkhianat!" kata gadis itu sambil memejamkan mata, menahan amarahnya yang begitu kuat.
Ia lalu mengeluarkan gelombang yang sangat dahsyat.Gadis itu lalu membuka matanya, "Sudah waktunya" ucapnya dengan tatapan penuh keyakinan yang besar.
"HIAAA!!"
Gadis itu pun berubah menjadi kesatria wanita berbaju perang emas dan bersenjata pedang emas serta terdapat lambang kerajaan di beberapa titik.
"Ohoho..jadi selama ini kau anak ramalan itu ya" kata Perdana Menteri.
"Adik, ada apa ini?" tanya kakak gadis itu keheranan.
"Sekarang tidak ada waktu lagi,kakak. Pergi dari sini, sekarang!!" kata gadis itu.
Pemuda berjubah itu bangun dengan memegang lukanya di bagian perutnya dan menghampiri kakak gadis itu.Ia lalu menarik kakak gadis itu dengan maksud membawanya pergi dari tempat itu.
"Tidak, aku tidak mau meninggalkan adikku sendirian disini, adik!!" kata kakak gadis itu memberontak.
Sementara, gadis dengan baju kesatria itu sedang bertarung melawan perdana menteri tersebut. Gadis yang melihat kakaknya tak mau pergi dari situ pun berkata,"Kakak ayo pergi!!" suruh gadis tersebut.
"Hiaa!!!...JLEBB"
Tanpa terduga, perdana menteri itu menyerang dan berhasil menusuk tubuh gadis itu. Gadis itu pun tumbang dan jatuh ke tanah. Sontak kakak gadis itu berteriak histeris.
"Adikkk!!" jeritnya.
"Ka..ka...kakak" rintih sang gadis.
"Hemmm..lemah!! sekarang aku akan ambil apa yang aku cari" ucap Perdana Menteri itu. Ia lalu mengangkat Hiaaa!!" kata perdana menteri itu mengangkat tinggi pedang nya.
Pemuda itu lalu menarik kakak gadis itu keluar dari tempat itu.
"Adik!!!" teriaknya sebelum keluar dari tempat itu.
Lalu cahaya putih yang menyilaukan mulai menyelimuti.
"Nadia.." kata Rio menepuk bahu Nadia.
"Hah?!" Nadia kaget dan tersadar.
"Apa yang kau lakukan disini?" kata Rio.
"Hah...mmm..tidak aku tadi..disini ada...ada.." kata Nadia mencoba menjelaskan apa yang dia lihat barusan.
"Ada apa?" tanya Rio.
"Tadi..ada" kata Nadia melihat kamar itu hanya kamar biasa.
"Tidak ada apa-apa, tapi kenapa kau di kamar ini, kenapa tidak di kamar Dina dan Manda saja?" tanya Rio.
"Oh, kata kakek, kamar itu hanya muat dua orang jadi ya begitulah" jelas Nadia.
"Oooo"
"Lalu kau ke sini ada perlu apa?"
"Oh, aku hanya mau menunjukkan buku ini" kata Rio sambil menunjukkan bukunya.
"Wah, 'Legenda yang Belum Habis'. sepertinya menarik, ayo baca" kata Nadia bersemangat.
Mereka berdua pun masuk bersama-sama ke kamar Nadia.
"Dia memang yang terpilih" kata Kakek San mengintip dari tembok.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Esa Aurelia
eh gimana sih ini main berantem-beranteman apa gimana ya 🤭
2022-01-22
1
Your name
Mereka pasti trauma banget, soalnya hal keji itu dilakukan di depan mereka.
2022-01-22
2
Your name
Di depan mereka lagi
2022-01-22
1