Petualangan 5 Sahabat
Cerita ini bermula dari 5 orang sahabat Dina, Manda , Rio, Nadia, dan Fikram. Mereka berencana untuk berlibur ke sebuah tempat. Setelah berunding, akhirnya mereka menemukan tempat liburan yang akan mereka kunjungi. Seusai melakukan persiapan yang matang akhirnya mereka pun melakukan perjalanan ke tempat tersebut, dan akhirnya tiba di pintu masuk tempat mereka berlibur.
"Fiuhh ... akhirnya sampai juga," ucap Fikram.
"Ya, kau benar badanku sudah pegal-pegal karena perjalanan ini," lanjut Manda.
"Selamat datang di Museum Legenda!" kata penjaga pintu berbadan tegak.
"Eh!? Dimana Nadia?" tanya Manda.
Manda pun berjalan keluar museum untuk mencari Nadia.
"Nadia! Nadia!" panggil Manda.
Sesampainya di luar museum, Manda melihat Nadia sedang di depan sambil menghadap dinding museum.
"Mmm, tulisan apa ini?" Pikir Nadia melihat sebuah tulisan aneh di dinding museum.
BAAAA!!
"Hayo, sedang apa?" kejut Manda.
"Eh, penyet-penyet ayam seribu!" kaget Nadia.
"Ahahahaha!! Lagian dari tadi ngapain kamu nglamun disini," kata Manda.
"Huh, mengganggu saja!" gerutu Nadia lirih.
"Apa?"
"Em, tidak-tidak."
"Hey, ayo!" Dina menyela keras dari pintu masuk museum.
"Iya!!" balas Manda.
Manda pun bergegas kedalam museum. Begitupun Nadia yang sebelumnya sudah mengambil foto tulisan di sebuah dinding Museum Legenda. Mereka pun akhirnya tiba di dalam museum.
"Wah!! Keren ya, ada peti mumi emas, lampu kristal, air mancur, sampai lantainya pun ada kristalnya, keren!" kagum Manda.
"Sudahlah, kau terlalu berlebihan," kata Dina melipat tangannya di depan dada.
~SEMENTARA ITU~
Rio sedang memandangi Nadia yang sedang melihat-lihat koleksi museum. lalu ia melamun dan berpikir, "Kenapa Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa Nadia? Kenapa?" pikirnya.
"EPICU. Mmm ... apakah bunga ini tidak mekar atau bentuk bunganya seperti ini? Aneh sekali. Tapi kalau dilihat-lihat ... bentuknya seperti teratai, " gumam Nadia melihat kuncup bunga berwarna biru.
"HEYY!! BERHENTI!!" teriak seseorang.
Sontak semua pengunjung kaget, termasuk kelima sahabat itu.
"Ada apa ini ya?" bisik salah satu pengunjung kepada pengunjung lain.
"Ha! Tertangkap juga kau akhirnya!" Ucap penjaga seraya mengangkat kerah belakang salah seorang pria bertopi dan berjas cokelat tua.
Penjaga itu pun membawa remaja tersebut keluar dari museum.
"Kenapa penjaga
menangkapnya?" kata Manda.
"Entalah, akupun tak tahu," kata Fikram yang merasa Manda bertanya padanya.
"Itu pertanyaan retoris tau!" ketus Manda.
"Iya cantik ...." Goda Fikram.
"Huh!" Manda mendengus kesal.
~HARI MENJELANG SORE~
Kelima sahabat itu pun keluar museum. Mereka tadinya berencana pulang tapi karena hari sudah mulai gelap, akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di penginapan sekitar.
"Yakin ini tempatnya?" kata Fikram ragu.
"Menurut map sih, disini lokasinya," ujar Nadia melihat layar ponselnya.
"Mmmm, lumayan ...." Ujar Dina tersenyum tipis.
"Lumayan apa! Lumayan seram, iya!" sahut Manda bergidik.
"Sudalah ayo masuk, sudah mau malam nih," kata Rio memimpin.
Mereka pun masuk bersamaan.
KRIEKKKKKK ....
Pintu bangunan tersebut terbuka dengan sendirinya, sehingga menampakkan sebuah ruangan yang gelap gulita, senyap dan sunyi layaknya bangunan tidak berpenghuni.
"Halo, apa ada orang?" Tanya Nadia mulai memasuki ruangan yang gelap nan gulita itu.
"Iihh, kok seyem sih tempatnya," kata Manda ketakutan.
"Tempatnya kok gelap banget sih, kaya gua dalam rimba hutan yang sangatttt ... terpencil," kata Fikram bergidik.
"Ngga juga. Sebenarnya ini lumayan keren," kata Dina.
"Kau ini memang suka kegelapan ya, jangan-jangan kau ...." kata Fikram.
"Apa?" kata Dina meninggi.
"Kau ..."
"Apa?!"
"Kau ...."
"APA!!"
"Kau ...."
"APA!!!!!" teriak Dina kesal.
"Sudah-sudah, sebaiknya kita segera mencari pemilik atau seseorang yang bisa membantu kita disini," tegur Rio berbalik.
Tiba-tiba dibelakang Rio ada seseorang dengan senter menghadap kewajahnya yang tua.
"Ri ... Ri ... Rio ... di be ... belakangmu ad ... ada ..." kata Manda ketakutan.
Fikram, Dina serta Nadia menunjuk, seakan memberi isyarat kalau ada seseorang di belakang Rio.
"Apa? Ada apa dibelakangku?Kkenapa kalian begitu?" Rio tak mengerti dengan maksud para sahabatnya itu.
Karena penasaran Rio pun berbalik, dan ....
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Raza Alfz
woah
2022-03-06
0
sri har yanti
mantappp👍👍
2022-02-21
0
Esa Aurelia
persahabatan nih,,
2022-01-21
1