03 Bali! (1) (revisi)

Suasana pantai yang memancarkan keindahan membuat Rania sangat bahagia. Ia sampai melupakan niat ia dan Dimas pergi ke Bali.

Bulan madu!

Berlarian kesana-sini tidak membuat Rania lelah. Entah kenapa pantai sangat sepi hanya ada dirinya dengan Dimas yang sedang sibuk berkutat dengan HP miliknya, mungkin sedang memberi kabar Salsa. Rania tidak memperdulikan nya.

Toh Rania sadar akan keberadaan - nya. Tetap diam walau dihina, diinjak bahkan diremehkan asal tidak merugikan orang disekitar.

Ternyata tingkah Rania tidak luput dari tatapan tajam seorang Dimas. Diam-diam Dimas tersenyum, tidak pernah ia melihat tingkah perempuan seperti itu. Setiap perempuan yang sedang bersama dirinya akan selalu menjaga sikap. Tidak seperti Rania yang bahkan sepertinya lupa akan kehadiran Dimas.

Bahkan Salsa sekalipun. Dimas menggeleng cepat, tidak baik membandingkan kedua wanita yang kini sudah sah jadi istrinya. Lagi pula Salsa jauh diatas dibanding Rania.

Mungkin Rania hanya se-potong kuku milik Salsa. Se-jauh itu perbandingan Salsa dan Rania. Ah, Dimas mengendikkan bahu kemudian melihat kembali Rania.

Dimas yang melihat Rania mulai kelelahan memutuskan untuk membeli es kelapa.

"minum dulu" titah Dimas dengan muka datar, ia tidak mau memperlakukan Rania dengan baik. Ada alasan Dimas melakukan buruk Rania, ia tidak ingin membuat Rania jatuh cinta pada dirinya.

Jika Rania jatuh cinta pada dirinya akan membuat Rania susah pergi saat nanti anaknya lahir. Tidak bisa dipungkiri Rania sangat cantik. Pertama kali melihat saja membuat Dimas langsung berdebar. Tetapi ia harus membuat Rania benci pada dirinya agar semuanya lebih mudah.

Rania menarik es kelapanya dan langsung diminumnya sampai habis, "seger nyaaa" pekik Rania bahagia

"seneng deh setelah sekian lama mau jalan-jalan ke Bali akhirnya tercapai juga" gumam Rania seakan lupa akan kehadiran Dimas yang mendengar gumaman nya, "walaupun aku ke Bali bukan untuk senang-senang tetapi untuk honeymoon. Ya ini baru awal permulaan bagiku" lanjut Rania dengan sedih

"tapi tidak apa-apa. Mungkin ini udah takdir seorang Rania" serunya lalu tersenyum bahagia

Hatinya sudah terlalu beku dan terlalu capek untuk menangis kembali.

Dimas menatap Rania dengan sedih, gara-gara perilaku ia dan Salsa membuat Rania yang tidak tahu apa-apa menjadi terlibat dari permasalahannya.

Awalnya Dimas juga tidak mau akan rencana istrinya, Salsa. Dimas lebih memilih mengambil anak di panti asuhan daripada harus melibatkan perempuan lain didalamnya.

Tapi apa daya, Salsa menolak tegas-tegas usalannya. Karena ia tidak bisa menolak permintaan dari perempuan yang ia cintai. Maka dari itu, ia menerima begita saja saran yang diberikan Salsa. Katakan ia sesosok suami takut sama istri, memang kenyataannya seperti itu.

"maafin saya ya, gara-gara permasalahan saya dan Salsa kamu jadi terlibat"

Ucapan Dimas membuat Rania terkejut. Ia sama sekali tidak sadar jika Dimas berada dibelakangnya, "eh tidak apa-apa, ini juga kemauan saya kok"

~

Rania memandang takjub matahari tenggelam. Suasana begitu romantis. Sepertinya Rania akan sangat bahagia jika datang kesini bersama orang yang dicintainya.

Tapi apa bisa? Mungkin satu atau dua tahun lagi aku sudah menjadi seorang janda. Apakah masih ada yang mau sama aku dan menerima perempuan seperti aku?

"mau ke villa apa langsung makan?" ajak Dimas tiba-tiba menghalau lamunan Rania

"aku mau bersih-bersih dulu mas, badan udah lengket banget sekalian mau rapihin koper. Baru habis itu makan"

Dimas mengangguk, "mau makan di villa atau keluar?"

Seketika Rania tersenyum bahagia, " mau makan diluar mau kulineran" riang Rania. Ia pecinta kuliner, ketika ada acara dikantor yang mengharuskan keluar kota ia akan menyempatkan waktu untuk mencicipi makanan khas daerah mereka.

Oh my good, ditawari seperti ini tentu saja membuat Rania akan kalap. Untung saja ia membawa sisa tabungan, jaga-jaga jika ada sesuatu hal terjadi.

"baik, sekarang kamu bersih-bersih dulu saja. Jangan lupa siapkan baju untuk saya"

"iya mas"

~

Semakin malam, semakin ramai juga pengunjung yang datang dan berlalu lalang. Rania sangat riang melihat berbagai macam stan makanan berjejer.

"mau makan yang mana?" Dimas mulai jengah dengan tingkah Rania yang tidak kunjung memesan makanan hanya melihat-lihat sembari tersenyum riang

"sate lilit" Rania mengucapkan makanan khas bali. Berbeda dengan sate pada umumnya. Biasanya potongan dagingnya ditusuk, tapi sate khas Bali ini dibuat dengan cara daging yang sudah dihaluskan, dililitkan pada batang daun serai atau tangkai bambu.

"apa lagi?"

"sama lawar kuwir deh" Rania menatap gambar makanan tersebut yang tampak menggugah selera. Lawar kuwir merupakan perpaduan antara daging cincang dengan aneka sayuran yang dibumbui rempah- rempah pilihan. 

Karena tempat yang begitu ramai tidak memungkinkan untuk pelayan mengunjungi satu persatu pembeli. Dimas memutuskan untuk memesannya sendiri.

"biar aku aja mas"

"gak usah, saya saja. Minumnya disamakan saja ya es jeruk"

"iya mas. Terima kasih banyak, maaf merepotkan"

Suasana begitu ramai tetapi tidak untuk meja yang sedang diduduki oleh Rania dan Dimas. Benar-benar canggung. Hanya terdengar alunan musik tanpa ada obrolan sama sekali. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Setelah selesai makan dan membayarnya, mereka berjalan menuju villa tempat mereka menginap.

"mas saya bersih-bersih dulu ya"

"hmm" hanya dehaman yang terdengar. Dimas terlalu malas untuk menjawabnya. Untuk apa hal sekecil itu mesti bilang kepadanya.

Selagi Rania membersihkan diri, Dimas memutuskan untuk menelpon istrinya, Salsa.

"Halo sayang, sedang apa?" tanya Dimas ketika Salsa langsung mengangkatnya

"lagi tiduran aja nih, bosen gak ada kamu. Kamu lagi ngapain?"

"lagi mikirin kamu nih" gombal Dimas. Hanya seorang Salsa yang dapat mengubah sifat Dimas 180 derajat. Dimas yang terkenal dingin akan langsung meleleh saat bersama Salsa.

"apaan sih sayang. Bosen banget ya gak ada kamu gak ada yang diajak ndusel-ndusel. Pokoknya lusa aku mau puas-puasin kangen-kangenan sama kamu. Gak mau tau pokoknya harus!"

Dimas tertawa mendengar celotehan Salsa, "iya sayang sabar ya lusa aku pulang kok"

"jangan lupa oleh-oleh ya sayang"

"iyaa, aku tutup dulu ya. Selamat tidur istriku, semoga mimpi indah"

"iya sayang, kamu juga. Ingat jangan sampai kamu jatuh cinta sama perempuan kampung itu" perintah Salsa

"iya sayang iya, aku tutup dulu ya"

Dimas menutup telepon meninggalkan senyuman dibibir laki-laki tersebut. Dimas sangat mencintai istrinya tersebut. Dimas rasa Salsa sangat sempurna dimatanya, sayang Salsa tidak bisa hamil.

Rania yang melihat Dimas tersenyum bahagia memandang foto Salsa tersenyum pedih. Rasanya Rania juga menginginkan sesosok laki-laki yang mencintai dirinya, tapi ya sudahlah mungkin memang ia ditakdirkan untuk selalu membantu kakaknya.

Dimas menatap Rania yang memakai gaun tipis, "saya boleh meminta hak saya saat ini juga? bukankah lebih cepat lebih baik, agar pernikahan ini tidak terlalu membebankan saya"

Rania tertawa sinis, "iya mas saya bersedia"

Dimas yang mendekati Rania mulai merengkuh nya lalu ******* bibir ranum milik Rania. Biarlah sinar bulan menjadi saksi saat Dimas mengambil kehormatan yang Rania telah jaga selama ini.

Terpopuler

Comments

Nur Hidayah

Nur Hidayah

sesuatu yg sagat sulit tuk dikorbankan bs dibayangkan hancurnya hati rania

2021-06-19

3

Yane Kemal

Yane Kemal

Laki2 bisa.... Tanpa cinta

2021-02-25

3

lihat semua
Episodes
1 01 Permohonan (revisi)
2 02 Seorang Istri (revisi)
3 03 Bali! (1) (revisi)
4 04 Bali! (2) (revisi)
5 05 Kedatangan Salsa (revisi)
6 06 Pulang (revisi)
7 07 Kantor (revisi)
8 08 Pindah rumah (revisi)
9 09 Hilang (revisi)
10 10 Vino (revisi)
11 11 Kembali (revisi)
12 12 Nasib (revisi)
13 13 Cemburu (revisi)
14 14 Mengetahui (revisi)
15 15 Arkan (revisi)
16 16 Debat (revisi)
17 17 Kehangatan (revisi)
18 18 Jogging (revisi)
19 19 Sendiri Lagi (revisi)
20 20 Mual (revisi)
21 21 Nasihat (revisi)
22 Part 22 (revisi)
23 Part 23 (revisi)
24 Part 24 (revisi)
25 Part 25 (revisi)
26 Part 26 (revisi)
27 Part 27 (revisi)
28 Part 28 (revisi)
29 Part 29 (revisi)
30 Part 30 (revisi)
31 Part 31 (revisi)
32 Part 32 (revisi)
33 Part 33 (revisi)
34 Part 34 (revisi)
35 Part 35 (revisi)
36 Part 36 (revisi)
37 Part 37 (revisi)
38 Part 38 (revisi)
39 Part 39 (revisi)
40 Part 40 (revisi)
41 Part 41 (revisi)
42 Part 42 (revisi)
43 Part 43 (revisi)
44 Part 44 (revisi)
45 Part 45 (revisi)
46 Part 46 (revisi)
47 Part 47 (revisi)
48 Part 48 (revisi)
49 Part 49 (revisi)
50 Part 50 (revisi)
51 Part 51 (revisi)
52 Part 52 (revisi)
53 Part 53 (revisi)
54 Part 54 (revisi)
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126 (END)
127 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 127 Episodes

1
01 Permohonan (revisi)
2
02 Seorang Istri (revisi)
3
03 Bali! (1) (revisi)
4
04 Bali! (2) (revisi)
5
05 Kedatangan Salsa (revisi)
6
06 Pulang (revisi)
7
07 Kantor (revisi)
8
08 Pindah rumah (revisi)
9
09 Hilang (revisi)
10
10 Vino (revisi)
11
11 Kembali (revisi)
12
12 Nasib (revisi)
13
13 Cemburu (revisi)
14
14 Mengetahui (revisi)
15
15 Arkan (revisi)
16
16 Debat (revisi)
17
17 Kehangatan (revisi)
18
18 Jogging (revisi)
19
19 Sendiri Lagi (revisi)
20
20 Mual (revisi)
21
21 Nasihat (revisi)
22
Part 22 (revisi)
23
Part 23 (revisi)
24
Part 24 (revisi)
25
Part 25 (revisi)
26
Part 26 (revisi)
27
Part 27 (revisi)
28
Part 28 (revisi)
29
Part 29 (revisi)
30
Part 30 (revisi)
31
Part 31 (revisi)
32
Part 32 (revisi)
33
Part 33 (revisi)
34
Part 34 (revisi)
35
Part 35 (revisi)
36
Part 36 (revisi)
37
Part 37 (revisi)
38
Part 38 (revisi)
39
Part 39 (revisi)
40
Part 40 (revisi)
41
Part 41 (revisi)
42
Part 42 (revisi)
43
Part 43 (revisi)
44
Part 44 (revisi)
45
Part 45 (revisi)
46
Part 46 (revisi)
47
Part 47 (revisi)
48
Part 48 (revisi)
49
Part 49 (revisi)
50
Part 50 (revisi)
51
Part 51 (revisi)
52
Part 52 (revisi)
53
Part 53 (revisi)
54
Part 54 (revisi)
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126 (END)
127
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!