Setelah puas bermain-main akhirnya mereka pun bergegas untuk pulang kembali ke tenda camping mereka.
"Teman temanku pohon pohon dan bunga bunga kami semua pamit pulang dulu ya , kami sudah lelah dan perlu beristirahat agar besok pagi bisa bangun dengan hati gembira serta bisa kembali ke kota S."Ucap Rani tanpa berbisik sehingga semua pohon dan bunga mengangguk angguk tanda setuju.
Semua kejadian itu di saksikan langsung oleh teman teman Rani yang lainnya.
Erlyen pun pergi dan memeluk sebuah pohon besar yang dari tadi melindungi mereka dari panas teriknya matahari.
"Temanku nanti kita akan kembali kesini ya kita akan bermain main bersama lagi." ucap Erlyen tersenyum.
"Ayo teman temanku sampai jumpa di lain waktu ya,"ucap Rani sambil tersenyum bahagia.
"Teman temanku sayang ayo kita berpegangan tangan sambil tutup mata,"ucap Rani pada teman temannya dan mereka pun melakukan seperti perintah Rani.
Dalam sekejap mereka pun tiba dengan aman di tenda mereka.
" Wow amazing " ucap Ditta dan Neta yang baru pertama kali mengalami hal aneh tadi.
"Ayo semuanya kita masak masak dulu untuk makan malam kita ya,"ucap Erlyen sambil menyalakan lampu teplok dan lampu emergency yang sudah mereka sediakan saat hendak berangkat camping itu.
Masing masing dari mereka pun mulai melakukan tugas mereka.
45 menit kemudian semuanya sudah selesai dan mereka pun bergantian untuk mandi.
**
"Ayo makan malam teman temanku sayang," ucap Rani sambil menghidangkan semua menu hasil masakan mereka.
Hening sejenak hanya terdengar piring dan sendok beradu saat ini.
Selesai makan mereka semua melakukan aktivitas bersih bersih piring piring kotor dan membersihkan semua sampah yang berserakan dimana-mana dan kemudian membakarnya.
Kemudian Rani mengambil gitar kesayangannya untuk memainkan beberapa musik dan mereka bernyanyi bersama sama di depan api unggun yang mereka buat.
hampir tengah malam mereka pun berserah diri pada Tuhan dan mulai tidur.
Baru saja beberapa menit Rani memejamkan matanya tiba tiba terdengar suara lembut dan halus memanggil namanya.
"Maharani... Maharani... ayo bangun nak kamu akan mengikuti latihan lagi,"ucap suara itu sambil menghembuskan nafas seperti suara angin yang lembut.
Rani langsung bangun dan melangkah tanpa suara keluar dari tenda.
"Selamat malam Guru!"Sapa Rani sambil menjabat tangan Pak Tua dan mencium punggung tangan orang tua itu.
"Bagaimana seharian tadi di kaki gunung, apakah teman temanmu senang dengan pohon pohon dan binatang binatang liar itu?"Tanya Pak Tua sambil melipat kedua tangannya di dada.
" Mereka sangatlah senang dan suatu saat ingin kembali ke sini, untungnya ada salah satu temanku yang ijazahnya belum di ambil dari sekolah makanya kita harus pulang agar dia bisa mengurus ijazahnya itu " ucap Rani.
"Guru latihan kita malam ini apa saja yang harus saya persiapkan?" tanya Rani pada Pak Tua.
" Tidak perlu Persiapan cukup fokus saja pada diri sendiri dan tenangkan batin ini masih bagian dari ketenangan batin " ucap Pak Tua lagi.
" Baiklah Guru " ucap Rani sambil fokus pada batu berlian di tangan Guru Tua itu.
" Fokus nak fokus..." ucap Pak Tua lagi dan tanpa diketahui Rani, Pak Tua memberikan tenaga dalam ke tubuh Rani yang sedikit bergetar karena masuknya tenaga dalam itu, cahaya yang masuk ke tubuh Rani berwarna biru dan putih seperti saat Rani lahir Ibunya pernah melihat cahaya biru dan putih masuk ke dalam tubuh Rani.
Apakah semua berkaitan? Kita tunggu dan lihat karena hanya waktu yang akan menjawab semuanya.
Setelah selesai latihan, Rani merasa tubuhnya sangat segar dan ringan.
" Aku merasa badanku sangat ringan Guru, apa gerangan yang terjadi saat aku fokus pada ketenangan bathin tadi Guru" ucap Rani sambil memberi hormat pada Pak Tua itu.
" Aku memberimu sedikit tenaga dalam untuk menjaga dirimu pada saat saat mendesak baru bisa kamu gunakan nak " ucap Pak Tua sambil tersenyum.
" Terima kasih Guru " ucap Rani sambil menunduk penuh hormat pada Pak Tua yang dianggap Rani sebagai Guru atau Suhunya.
" Guru esok kami akan kembali ke kota S apakah kita bisa bertemu di kota S seperti malam ini ? " ucap Rani sambil menatap wajah tua Sang Guru.
" Kalau kamu ingin bertemu bayangkan saja wajah Guru atau nama Guru pasti Guru akan segera hadir dalam keadaan apapun " ucap Pak Tua itu sambil tersenyum lebar
" Guru bolehkah saya memetik sedikit buah buahan untuk dibawa ke kota S " ucap Rani lagi.
" Boleh dan sangat boleh, pohon pohon itu akan sangat bahagia bila ada yang memetik buahnya, mereka merasa hidup mereka sangat berarti sekali karena bisa bermanfaat bagi orang lain " ucap Pak Tua sambil mengelus janggutnya yang berwarna putih bersih itu.
Janggut itu semakin berkilau saat tertimpa cahaya rembulan malam.
" Guru boleh saya bertanya lagi ? " tanya Rani lagi pada Pak Tua itu.
" Pasti boleh nak, apa yang mau di tanyakan " ucap Pak Tua lagi.
" Guru, kenapa kalung pemberian Guru tak ada seorang pun yang mampu melihatnya padahal jelas jelas kalung itu sangat terlihat indah dipandang mata " ujar Rani lagi.
" Kalung itu hanya ku buatkan khusus untukmu dan hanya kamu sendiri yang bisa melihatnya nak " ucap Pak Tua itu meyakinkan Rani bahwa kalung pemberiannya itu hanya bisa dilihat oleh dirinya sendiri.
" Guru apa kalung ini tidak apa apa kalau kena air ? " tanya Rani lagi.
" Iya tidak apa apa kalung itu materialnya dibuat dari air, tanah, udara, angin, api dan kayu jadi cocok dimanapun kamu berada tidak akan mempengaruhi kualitas dari kalung itu " ucap pak Tua. lagi sambil tersenyum lebar mendengar pertanyaan dari Rani.
" Terima kasih Guru sudah membuatkan kalung yang sangat indah ini, kalung ini akan selalu melekat di leherku ya Guru " ucap Rani lagi.
" Kalung itu bisa mendeteksi kejahatan maupun kejadian masa depan yang akan terjadi dan kalung itu bisa membantu mu saat menyelesaikan kasus " ucap Pak Tua lagi.
" Apabila kamu menemukan masalah kalung itu sebagai petunjuknya " ucap pak Tua lagi sambil tersenyum.
" Kamu adalah titisan Peri dan Bidadari dari kahyangan sehingga kamu patut untuk dilindungi agar keturunanmu tidak punah " gumam Pak tua itu yang tak lain adalah kakek buyutnya Rani.
" Guru apa aku bisa menyelesaikan masalahku saat aku mendapat masalah ? tanya Rani lagi.
" Pasti bisa dong percayalah pada kata hatimu kalau kamu mampu melewati semua cobaan hidup yang menimpa dirimu " ucap Pak Tua lagi.
" Nak jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga pagi pergilah ke tenda mu dan tidurlah agar esok bisa mempersiapkan diri untuk kembali ke kota S karena orang tuamu sudah menanti kedatangan kamu dan sahabat sahabat mu " ucap Pak Tua sambil memasukkan buah buahan kedalam karung plastik yang sudah di siapkan oleh Rani.
Rani pun memejamkan matanya dan kembali ke tenda camping kemudian masuk tenda dan kembali tidur dengan sangat lelapnya.
** Hallo readers mohon maaf jika ada kata kata yang salah mohon untuk komentar,like dan votenya ya terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments