Bab V (Hari Sial Si Pembuat Onar)

“Sampai dimana kemarin pelajaran kita?” semua siswa menjawab sampai halaman 205.

“Oh iya, kemarin ada tugaskan? Ayo tugasnya kumpulkan ke meja ibu,” Titah bu Amel.

Siswa/i satu persatu menyerahkan tugasnya ke meja bu Amel, sementara Riski sibuk menggeledah isi tasnya dengan teliti, karena dia tidak menemukan buku PR nya, bu Amel yang melihat Riski grasa grusu langsung menanyainya.

“Apa ada masalah?” ucap bu Amel.

“Ah itu bu, buku saya hilang?” Sahut Riski.

Kemudian bu Amel menatap dengan sinis.

“Hilang apa ngak di kerjakan?” ucap bu Amel dengan aura mengintimidasi.

“Saya sudah kerjakan bu, saya juga sudah bawa tadi, saya yakin bangat bu.” ucap Riski, lalu bu Amel menggelengkan kepalanya.

“Cih, yang begini saya juga enggak suka, berbohong, sementara Yalisa dan Mei mengumpul tugas, pada hal mereka enggak masuk pelajaran saya kemarin, kamu ini kalau mau berbohong lebih bagus dikit.” Ucap bu Amel.

Riski menelan air ludahnya karena merasa gugup.

“Anak-anak zaman sekarang suka sekali berbohong demi menutupi kesalahan yang di lakukan,” Ucap bu Amel.

“Saya enggak bohong bu,” Sahut Riski.

“Kamu sudah bohong masih berani menjawab terus!” Bentak bu Amel

Seisi ruangan menjadi sunyi karena mendengarkan bu Amel memarahi Riski, Riski yang tidak terima di tuduh berbohong terus saja menjawab perkataan demi perkataan yang bu Amel lontarkan.

Bu Amel yang berdiri duduk ke kursinya memeriksa terlebih dahulu PR siswa/i nya sambil marah-marah.

“Ternyata benar ya kata guru lain, kamu ini anak yang bandel, suka mengganggu orang lain, sering berbuat kasar dan onar, mungkin untuk guru lain perbuatan kamu akan di diamkan, karena mereka sudah bosan menegur kamu, tapi itu tidak berlaku untuk saya, ini kelakuan perdana kamu yang saya terima, kalau memang kamu sudah mengerjakan tugas, kumpulkan jangan banyak gaya, orang tua mu menitipkan kamu ke sekolah untuk di didik, bukan untuk jadi liar sendiri sesuka mu, karena nanti kalau kamu jelek yang di salahkan dan di tuntut adalah sekolah, saya suka bingung dengan orang tua yang berfikir kalau sekolah bertanggung jawab penuh atas otak dan attitude kalian semua,” Ucap bu Amel.

Kuping Riski yang panas mendengar bu Amel tidak selesai-selesai dengan pidatonya mulai bergumam.

“Anji*g.” Zuco, yang mendengar gumaman Riski menggelengkan kepalanya.

“Oh iya, jangan-jangan bener lagi, yang mengunci Mei dan Yalisa di toilet wanita adalah kamu, wah wah wah..., Apa perlu saya usut masalah itu juga? Karena mereka berdua ada saksi, secara kamu dan Mei kan bilang kalau mereka itu bertemu cowok, kalau kamu ketahuan bohong, luar biasa sekali kelakuan kamu.” Bu Amel menatap tajam ke arah Riski.

“Coba kamu maju ke depan bawa buku, kerjakan tugas kamu yang hilang.” Titah bu Amel.

Ada sedikit perasaan takut Yalisa dan Mei melihat bu Amel memperlakukan Riski secara berlebihan, mereka berdua sesekali bertatapan dengan cemas, sementara Riski yang maju ke depan di minta bu Amel untuk duduk di lantai tanpa alas dan meja di sudut ruangan dekat jendela kaca.

“Kalau memang sudah mengerjakan pasti cepat selesai, kalau enggak selesai kamu terima goreng panas dari saya.” Ucap bu Amel dengan judes.

Perasaan Riski bercampur aduk marah kesal benci malu ingin memberontak, tapi dia masih bisa menahannya karena tidak mau berurusan lebih panjang dengan bu Amel, ia juga takut nilainya anjlok karena satu masalah ini, Riski melihat dengan selidik, siapa kira-kira yang melakukan hal itu padanya.

“Ngapain kamu, kerjakan! Oke anak-anak buka pelajarannya lagi, ibu akan menjelaskan pelajaran yang di buku, kalian perhatikan dengan serius,” Titah bu Amel.

Riski yang memang dasarnya mencontek kesulitan mengerjakan PR nya sampai jam pelajaran bu Amel hampir selesai dia hanya mampu mengerjakan 5 dari 10 soal.

“Sudah mengerti anak-anak.” Tanya bu Amel yang telah selesai menejelaskan pelajaran hati itu.

Anggota kelas menjawab sudah, karena kalau bilang tidak, bu Amel akan menyuruh siswa itu maju ke depan untuk mengerjakan soal, yang langsung di arahkan oleh bu Amel.

“Kamu sudah selesai?” Lirik bu Amel ke Riski.

Riski menggelengkan kepalanya, bu Amel meminta PR tersebut untuk di koreksi olehnya, Riski hanya bisa pasrah dan menyerahkan tugasnya itu.

Saat di periksa bu Amel dari 5 soal yang dapat ia kerjakan satu pun tidak ada yang benar al hasil bu Amel memberikan nila nol besar di bukunya, lalu menyerahkan kembali buku tersebut ke Riski.

“Oke anak-anak, ada soal kan disana, kalian kerjakan itu, di kumpul minggu depan, nah buat kamu! Sekali lagi jangan ulangi kebohongan mu, paling parahnya dari tadi kamu tidak ada minta maaf sedikit pun, saat di periksa kamu cuma mampu mengerjakan 5 soal, mengejutkannya kamu dapat nilai 0, mau jadi apa kamu? Ulurkan kedua tangan mu.” titah bu Amel.

Kemudian bu Amel mengambil rol kayu panjang dan memukul telapak tangan Riski masing-masing 5 kali pukulan dengan sangat keras, Riski yang sudah sangat malu memelototi bu Amel.

“Kalau kamu enggak terima, belajarlah lebih baik lagi, kalau mau lapor orang tua silahkan, akan ku suruh kamu untuk pindah sekolah, ah satu lagi, masalah Yalisa dan Mei akan saya selidiki, ketahuan kamu ada di balik semua ini, orang tua mu harus menghadap sekolah, duduk sana.” ucap bu Amel dengan perasaan risih pada Riski.

Setelah bu Amel mempersilahkan Riski duduk bel pun berbunyi, dan bu Amel memohon pamit pada mereka semua, setelah bu Amel keluar Riski berteriak keras.

“aaa!!!!!!!!!”

Zuco dan Marco coba menenangkan Riski dengan mengatakan.

“Sabar Nanti kita akan selidiki pelakunya.” ucap Zuco menenangkan Riski, Marco juga mencoba memberikan saran pada Riski.

“Pulang sekolah kita cegat semua teman sekelas,” ucap Zuco.

“Ahhh!”

Riski berteriak untuk melegakan hatinya yang seperti tertimpa batu besar, Marco dan Zuco saling tatap-tatapan karena takut pada Riski yang emosinya masih meledak-ledak, baru duduk sebentar Riski berdiri kembali dari tempat duduknya sambil menunjuk ke semua teman-teman kelasnya.

“Pokoknya kalian semua, jangan ada yang keluar kelas, sebelum lolos dari interogasi yang aku ajukan sama kalian satu persatu,” Titah Riski.

Yalisa semakin panik mendengar ancaman Riski, jantungnya berdegup kencang tak beraturan.

“Haduh gimana dong kalau ketahuan Mei?Kamu sih pake acara balas dendam segala, ketahuan babak belur kita berdua.” ucap yalisa, sambil berbisik Mei coba menenangkan Yalisa.

“Santai, jangan panik, kamu tenang rilex, slow ngak akan ketahuan kalau kita bersikap biasa saja” ucap Mei.

Karena tidak mau mendapatkan azab baru dari Riski dan kawan-kawan, Yalisa mencoba mengendalikan emosi dan rasa takutnya, saat ketegangan itu masih berlangsung guru yang akan mengajar mata pelajaran selanjutnya pun datang.

“Siang anak-anak, maaf bapak terlambat sedikit karena ada panggilan alam tadi hehehehe.” pak guru merasa heran karena semua siswa hening meski pak guru telah membuat humor.

“Kelas kok sepi bangat kayak kuburan, semangat-semangat, meski pun ini kelas siang, kalian harus tetap semangat.” ucap pak guru lagi.

Hanya sebagian siswa/i saja yang merespon candaan pak guru tersebut, selama pelajaran berlangsung kelas seolah hilang semangat belajar, akibat ancaman dari Riski.

Setelah kelas usai pak guru memohon pamit, dan waktu pulang juga sudah tiba, lalu Riski kembali menegaskan.

“Jangan ada yang keluar sebelum berhadapan dengan ku, Yovi kamu cek para cewek,” Titah Riski.

Riski, Zuco, Marco dan Yovi bergegas maju ke depan kelas, kemudian Riski memerintahkan Marco jaga di pintu untuk mengawasi guru.

Bersambung...

HAI READERS YANG MANIS JANGAN LUPA UNTUK SELALU DUKUNG AUTHOR DENGAN KASIH LIKE, KOMEN, HADIAH, VOTE SERTA TEKAN FAVORIT TERIMAKASIH BANYAK ❤️

Instagram :@Saya_muchu

Terpopuler

Comments

Rey Abdullah (Pena: Kutam)

Rey Abdullah (Pena: Kutam)

Kalu aku ada disitu, aku langsung maju ke depan dan langsung pukul pipinya

2021-12-31

0

Rey Abdullah (Pena: Kutam)

Rey Abdullah (Pena: Kutam)

Yeyyy Riski dapet telor ceplok yang gede

2021-12-31

0

Rey Abdullah (Pena: Kutam)

Rey Abdullah (Pena: Kutam)

HEHEHE

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I (Kelas Neraka)
2 Bab II (Rencana Jahat)
3 Bab III (Hukuman)
4 Bab IV (Pembalasan)
5 Bab V (Hari Sial Si Pembuat Onar)
6 Bab VI (Meminta Keadilan Part I)
7 Bab VII (Meminta Keadilan Part II)
8 Bab VIII (Derai Air Mata Part I)
9 Bab IX (Derai Air Mata Part II)
10 Bab X (Sengsara Membawa Nikmat Part I)
11 Bab XI (Sengsara Membawa Nikmat Part II)
12 Bab XII (Iri)
13 Bab XIII (Penasaran)
14 Bab XIV (Kepolosan Leo Part I)
15 Bab XV (Kepolosan Leo Part II)
16 Bab XVI (Debaran Part I)
17 Bab XVII (Debaran Part II)
18 Bab XVIII (Yalisa)
19 Bab XIX (Sampai Besok)
20 Bab XX (Kembalinya Setan Sekolah)
21 Bab XXI (Tidak Tau Diri)
22 Bab XXII (Kuasa Riski)
23 Bab XXIII (Masa Lalu)
24 Bab XXIV (Ikatan Cinta)
25 Bab XXV (Api Asmara)
26 Bab XXVI (Tak Beranjak)
27 Bab XXVII (Membangun Sisi Kelam)
28 Bab XXVIII (Meracau Dalam Hati)
29 Bab XXIX (Putus Cinta)
30 Bab XXX (Masalah Besar)
31 Bab XXXI (Akibat Berbohong)
32 Bab XXXII (Merasa Cemburu)
33 Bab XXXIII (Hilang)
34 Bab XXXIV (Dimana pak Ari?)
35 Bab XXXVI (Proses Penyelidikan)
36 Bab XXXVI (Blasteran Neraka)
37 Bab XXXVII (Mau Kamu)
38 Bab XXXVIII (Khilaf Bersama Mu)
39 Bab XXXIX (Curiga)
40 Bab XL (Deg!)
41 Bab XLI (Bertemu Mata)
42 Bab XLII (Ada Apa Dengan Mei?)
43 Bab XLIII (Berani)
44 Bab XLIV (Ulang Tahun Mei)
45 Bab XLV (Bukti)
46 Bab XLVI (Isi Hati)
47 Bab XLVII (Bersama Leo)
48 Bab XLVIII (Menginap Di Villa Leo)
49 Bab XLIX (Bersama mu)
50 Bab L (Mei Lissah Part I)
51 Bab LI (Mei Lissah Part II)
52 Bab LII (Mei Lissah Part III)
53 Bab LIII (Mei Dan Riski Kasih Tak Sampai)
54 Bab LIV (Donor)
55 PENGUMUMAN!
56 Bab LVV (Pura-pura)
57 Bab LVI (Hasil Laboratorium)
58 Bab LVII (Tertangkap)
59 Bab LVIII (Permohonan)
60 Bab LXI (Keputusan)
61 Bab LX (Debat)
62 Bab LXI (Sedih)
63 Bab LXII (Mencontek PR)
64 Bab LXIII (Putus)
65 Bab LXIV (Terimakasih Untuk Segalanya)
66 Bab LXV (Sedih Karena Mu)
67 Bab LXVI (Obsesi )
68 (2023)
69 Save Yalisa Pamit
70 Bab LXIX (Ingin Bertemu)
71 Bab LXX (Tamu Tak Berakhlak)
72 Bab LXXI (Aku Rindu)
73 Bab LXXII (Perhatian)
74 Bab LXXIII (Curhat)
75 Bab LXXIV(Penasaran)
76 Bab LXXV (Siapa?)
77 Bab LXXVI (Taruhan)
78 Bab LXXVII (Agresif)
79 Bab LXXVIII (Diet)
80 Bab LXXIX (Melabrak PHO)
81 Bab LXXX (Intropeksi Diri)
82 Bab LXXXI (Menguji Perasaan)
83 Bab LXXXII (Nomor Misterius)
84 Bab LXXXIII (Pemerasan)
85 Bab LXXXIV (Katakutan)
86 Bab LXXXV (Pertunangan M& L)
87 Bab LXXXVI (Amarah Pak Doni)
88 Bab LXXXVII (Naik Ranjang)
89 Bab LXXXVIII (Sesak Nafas)
90 Bab LXXXIX (Bukan Mertua)
91 Bab XC (Takut)
92 Bab XCI (Hukuman Pak Doni)
93 Bab XCII (Perpanjang)
94 Bab XCIII (Peruntungan Kancing Baju)
95 Bab XCIV (Jangan Memaksakan Takdir)
96 Bab XCV (Sentil VS Cubit)
97 Bab XCVI (Berdebat)
98 Bab XCVII (Egoisnya Hati)
99 Bab XCVIII ( Ssst Main Hati)
100 Bab XCIX (Antara Kau Dan Dia)
101 Bab C (Belum Siap Jadi Ibu)
102 Ba CI (Merasa Berdosa)
103 Bab CII (Kecemasan Riski)
104 Bab CIII (Kronologi Kematian Bu Alisyah)
105 Bab CIV (Bertikai)
106 Bab CV (Api Cemburu)
107 Bab CVI (Kalut)
108 Bab CVII (Kecewa)
109 Bab CVIII (Liburan)
110 Bab CIX (Tanda)
111 Bab CX (Di Mabuk Cinta)
112 Bab CXI (Tak Sadar)
113 Bab CXII (Putus)
114 Bab CXIII (Kekuatan Sang Ayah)
115 Bab CXIV (Felicia Si Pacar Baru)
116 Bab CXV (Bimbang)
117 Bab CXVI (Perundungan)
118 BAB CXVII (Drop Out)
119 Bab CXVIII (Menyerah)
120 CVXIX (Menyesal)
121 Bab CXX (Ada Apa Dengan Riski?)
122 Bab CXXI (Dimana?)
123 Bab CXXII (Love You)
124 Bab CXXIII (Katakan Cinta)
125 Bab CXXIV (Balikan)
126 Bab CXXV (Bu Dita Sakit)
127 Bab CXXVI (Ketulusan Hati Mei)
128 Bab CXXVII (Cinta Tulus)
129 Bab CXXVIII (Rencana)
130 Bab CXXIX (Kejujuran)
131 Bab CXXX (Memaafkan)
132 Bab CXXXI (Keputusan Pak Doni)
133 Bab CXXXII (Fitting Baju Pengantin)
134 Bab CXXXIII (Hari Pernikahan)
135 Bab CXXXIV (Jangan main-main)
136 Bba CXXXV (Kombinasi Rindu)
137 Bab CXXXVI (Pengantin)
138 Bab CXXXVII (Malam Pertama)
139 Bab CXXXIII (Kemalangan Pak Aryo)
140 Bab CXXXIX (Pergi)
141 Bab CXL (Memarahi Riski)
142 Bab CXLI (Pudar)
143 Bab CLXII (Menangis)
144 Bab CXLIII (Malam Pertama)
145 Bab CXLIV (Di Tinggal)
146 Bab CXLIV (Menuntaskan Hajat)
147 Bab CXLV (20 Mei 2020)
148 Bab CXLVI (23 September 2023)
149 Salam Cinta
150 Pernikahan Berdarah!
151 Tolong Othor!!!
152 Pelakor Tak Berdosa
153 Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
154 Terpaksa Menikahi Perjaka Tua
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab I (Kelas Neraka)
2
Bab II (Rencana Jahat)
3
Bab III (Hukuman)
4
Bab IV (Pembalasan)
5
Bab V (Hari Sial Si Pembuat Onar)
6
Bab VI (Meminta Keadilan Part I)
7
Bab VII (Meminta Keadilan Part II)
8
Bab VIII (Derai Air Mata Part I)
9
Bab IX (Derai Air Mata Part II)
10
Bab X (Sengsara Membawa Nikmat Part I)
11
Bab XI (Sengsara Membawa Nikmat Part II)
12
Bab XII (Iri)
13
Bab XIII (Penasaran)
14
Bab XIV (Kepolosan Leo Part I)
15
Bab XV (Kepolosan Leo Part II)
16
Bab XVI (Debaran Part I)
17
Bab XVII (Debaran Part II)
18
Bab XVIII (Yalisa)
19
Bab XIX (Sampai Besok)
20
Bab XX (Kembalinya Setan Sekolah)
21
Bab XXI (Tidak Tau Diri)
22
Bab XXII (Kuasa Riski)
23
Bab XXIII (Masa Lalu)
24
Bab XXIV (Ikatan Cinta)
25
Bab XXV (Api Asmara)
26
Bab XXVI (Tak Beranjak)
27
Bab XXVII (Membangun Sisi Kelam)
28
Bab XXVIII (Meracau Dalam Hati)
29
Bab XXIX (Putus Cinta)
30
Bab XXX (Masalah Besar)
31
Bab XXXI (Akibat Berbohong)
32
Bab XXXII (Merasa Cemburu)
33
Bab XXXIII (Hilang)
34
Bab XXXIV (Dimana pak Ari?)
35
Bab XXXVI (Proses Penyelidikan)
36
Bab XXXVI (Blasteran Neraka)
37
Bab XXXVII (Mau Kamu)
38
Bab XXXVIII (Khilaf Bersama Mu)
39
Bab XXXIX (Curiga)
40
Bab XL (Deg!)
41
Bab XLI (Bertemu Mata)
42
Bab XLII (Ada Apa Dengan Mei?)
43
Bab XLIII (Berani)
44
Bab XLIV (Ulang Tahun Mei)
45
Bab XLV (Bukti)
46
Bab XLVI (Isi Hati)
47
Bab XLVII (Bersama Leo)
48
Bab XLVIII (Menginap Di Villa Leo)
49
Bab XLIX (Bersama mu)
50
Bab L (Mei Lissah Part I)
51
Bab LI (Mei Lissah Part II)
52
Bab LII (Mei Lissah Part III)
53
Bab LIII (Mei Dan Riski Kasih Tak Sampai)
54
Bab LIV (Donor)
55
PENGUMUMAN!
56
Bab LVV (Pura-pura)
57
Bab LVI (Hasil Laboratorium)
58
Bab LVII (Tertangkap)
59
Bab LVIII (Permohonan)
60
Bab LXI (Keputusan)
61
Bab LX (Debat)
62
Bab LXI (Sedih)
63
Bab LXII (Mencontek PR)
64
Bab LXIII (Putus)
65
Bab LXIV (Terimakasih Untuk Segalanya)
66
Bab LXV (Sedih Karena Mu)
67
Bab LXVI (Obsesi )
68
(2023)
69
Save Yalisa Pamit
70
Bab LXIX (Ingin Bertemu)
71
Bab LXX (Tamu Tak Berakhlak)
72
Bab LXXI (Aku Rindu)
73
Bab LXXII (Perhatian)
74
Bab LXXIII (Curhat)
75
Bab LXXIV(Penasaran)
76
Bab LXXV (Siapa?)
77
Bab LXXVI (Taruhan)
78
Bab LXXVII (Agresif)
79
Bab LXXVIII (Diet)
80
Bab LXXIX (Melabrak PHO)
81
Bab LXXX (Intropeksi Diri)
82
Bab LXXXI (Menguji Perasaan)
83
Bab LXXXII (Nomor Misterius)
84
Bab LXXXIII (Pemerasan)
85
Bab LXXXIV (Katakutan)
86
Bab LXXXV (Pertunangan M& L)
87
Bab LXXXVI (Amarah Pak Doni)
88
Bab LXXXVII (Naik Ranjang)
89
Bab LXXXVIII (Sesak Nafas)
90
Bab LXXXIX (Bukan Mertua)
91
Bab XC (Takut)
92
Bab XCI (Hukuman Pak Doni)
93
Bab XCII (Perpanjang)
94
Bab XCIII (Peruntungan Kancing Baju)
95
Bab XCIV (Jangan Memaksakan Takdir)
96
Bab XCV (Sentil VS Cubit)
97
Bab XCVI (Berdebat)
98
Bab XCVII (Egoisnya Hati)
99
Bab XCVIII ( Ssst Main Hati)
100
Bab XCIX (Antara Kau Dan Dia)
101
Bab C (Belum Siap Jadi Ibu)
102
Ba CI (Merasa Berdosa)
103
Bab CII (Kecemasan Riski)
104
Bab CIII (Kronologi Kematian Bu Alisyah)
105
Bab CIV (Bertikai)
106
Bab CV (Api Cemburu)
107
Bab CVI (Kalut)
108
Bab CVII (Kecewa)
109
Bab CVIII (Liburan)
110
Bab CIX (Tanda)
111
Bab CX (Di Mabuk Cinta)
112
Bab CXI (Tak Sadar)
113
Bab CXII (Putus)
114
Bab CXIII (Kekuatan Sang Ayah)
115
Bab CXIV (Felicia Si Pacar Baru)
116
Bab CXV (Bimbang)
117
Bab CXVI (Perundungan)
118
BAB CXVII (Drop Out)
119
Bab CXVIII (Menyerah)
120
CVXIX (Menyesal)
121
Bab CXX (Ada Apa Dengan Riski?)
122
Bab CXXI (Dimana?)
123
Bab CXXII (Love You)
124
Bab CXXIII (Katakan Cinta)
125
Bab CXXIV (Balikan)
126
Bab CXXV (Bu Dita Sakit)
127
Bab CXXVI (Ketulusan Hati Mei)
128
Bab CXXVII (Cinta Tulus)
129
Bab CXXVIII (Rencana)
130
Bab CXXIX (Kejujuran)
131
Bab CXXX (Memaafkan)
132
Bab CXXXI (Keputusan Pak Doni)
133
Bab CXXXII (Fitting Baju Pengantin)
134
Bab CXXXIII (Hari Pernikahan)
135
Bab CXXXIV (Jangan main-main)
136
Bba CXXXV (Kombinasi Rindu)
137
Bab CXXXVI (Pengantin)
138
Bab CXXXVII (Malam Pertama)
139
Bab CXXXIII (Kemalangan Pak Aryo)
140
Bab CXXXIX (Pergi)
141
Bab CXL (Memarahi Riski)
142
Bab CXLI (Pudar)
143
Bab CLXII (Menangis)
144
Bab CXLIII (Malam Pertama)
145
Bab CXLIV (Di Tinggal)
146
Bab CXLIV (Menuntaskan Hajat)
147
Bab CXLV (20 Mei 2020)
148
Bab CXLVI (23 September 2023)
149
Salam Cinta
150
Pernikahan Berdarah!
151
Tolong Othor!!!
152
Pelakor Tak Berdosa
153
Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
154
Terpaksa Menikahi Perjaka Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!