SAVE YALISA
⚠️Biasakan suka dan komen, karena itu adalah bentuk dukungan pada author⚠️
Hari ini sama seperti hari sebelumnya, bersiap-siap untuk ke sekolah, namun perasaan Yalisa selalu tidak tenang setiap kali ia akan pergi ke sekolah, karena seperti biasa teman-teman sekelasnya akan mengejek dia lagi.
“Yalisa, kenapa kamu masih tiduran nak? Emang enggak ke sekolah?”ucap bu Alisyah ibunya Yalisa.
“Bentar bu,” sahut Yalisa.
“Bentar gimana sih? Ini sudah jam 7, nanti kamu telat 7.30 sudah bel ini anak mau sekolah apa enggak sih?”
Yalisa bangun dari tempat tidurnya dan bergegas mandi, ibunya juga kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi Yalisa. Setelah selesai mandi Yalisa memakai seragamnya dengan terburu-buru.
“Bu, Lisa berangkat dulu ya.” Yalisa pada bu Alisyah.
“Nah kan! Main berangkat saja, makan dulu nanti sakit nak!” ucap bu Alisyah.
“Udah telat bu.” sahut Yalisa.
“Bukan cuma telat, tapi telat bangat kenapa sih kamu selalu saja begitu?” ucap bu Alisyah.
“Udah ah bu, Lisa ngak ada waktu buat debat, Lisa berangkat ya bu.” tutur Yalisa seraya berlalu dari rumahnya.
“Anak ini kenapa sih? Hampir tiap hari begitu, apa ada masalah ya di sekolah? Tapi kalau ada kan pasti gurunya lapor ke saya” bu Alisyah terus merasa penasaran.
Sesampainya di sekolah, benar saja Yalisa terlambat, dia melihat dari gerbang sekolah, semua siswa/i telah berbaris mengikuti apel pagi.
“Telat lagi?” tanya pak Rido satpam di sekolah Yalisa.
“Iya pak.” ucap Yalisa dengan wajah masam.
“Kamu enggak bisa masuk, lagi pula kamu anak cewek kenapa terus-terusan terlambat? Minggu ini udah berapa kali?” ucap pak Rido.
“Berkali-kali pak,” Sabut Yalisa.
“Jangan begitu terus, nanti kamu panggilan orang tua lo?” ucap pak Rido.
“Saya sebenarnya malas buat masuk sekolah pak,” Ucap Yalisa.
“Karena teman-teman mu ngebully kamu terus ya?” Tanya pak Rido.
“Iya pak,” Yalisa menganggukkan kepalanya.
“Aku bosan seperti ini terus, rasanya enggak nyaman,” jawab lanjut Yalisa.
“Emang kamu enggak melapor ke guru?” ucap pak Rido.
“Mereka bahkan ikut tertawa, guru sampah!” hardik Yalisa.
“Ummmm, kamu kalau enggak tahan pindah sekolah saja,” ucap pak Rido.
"Enggak bisa pak, orang tua ku enggak punya uang,” sahut Yalisa.
“Ya sudahlah, kamu sabar saja, lagian kamu kan bentar lagi disini,” ucap pak Rido.
“Iya, bentar nya benar-benar bikin aku makan hati,” sahut Yalisa.
Di tengah percakapan mereka ternyata apel pagi telah usai. Siswa/i yang terlambat di persilahkan masuk. Pak guru yang bernama Roni memegang rol panjang di tangan kanannya.
“Kamu!” sambil menunjuk Yalisa dengan rol panjang. “kenapa selalu terlambat!” Hardik pak Roni
"Maaf pak, saya telat bangun,” ucap Yalisa dengan menundukkan kepalanya.
“Setiap hari?” tanya pak Roni.
“Iya pak, maaf,” jawab Yalisa.
“Mau jadi apa kamu kalau begitu terus? Kamu mau bapak panggil orang tua mu?” ucap pak Roni dengan mata melotot.
“Jangan pak, besok enggak akan terlambat lagi,” sahut Yalisa.
“Ya sudahlah bapak bosan lihat wajah kamu, sana kamu kembali ke kelas, tapi ingat Yalisa! telat sekali lagi, kamu panggilan orang tua” ucap pak Roni dengan nada mengancam.
“Siap pak,” sahut Yalisa.
Setelah di izinkan masuk kelas, Yalisa pun berjalan menuju kelas XII 1 jurusan Seni, saat ia masuk ke dalam kelas teman-temannya menyambut dengan tatapan sinis kepadanya.
“Telat lagi?!”
Tanya Riski dengan suara lantang, Yalisa tak menggubris perkataan Riski, dia terus berjalan menuju tempat duduknya yang terletak paling belakang barisan meja pertama dari pintu masuk ruangan kelas.
“Paling dia enggak tahan karena semua orang ngebully dia disini!”
Jawab Marco, Semua teman sekelasnya mulai tertawa kecuali Mei.
“kamu kok telat mulu sih?” tanya Mei pada Yalisa.
“Aku malas masuk sekolah,” jawab Yalisa.
Riski yang selalu menjahili Yalisa datang ke meja Yalisa.
“Eh t*i, kalau kamu malas sekolah berhenti saja! Atau kalau enggak, kamu pindah sekolah bab*," ucap Riski.
“Mana mampu orang tuanya memindahkan dia sekolah, ibu nya saja cuma tukang karet, tua kurus, kalau jalan saja ngos-ngosan hitam dekil, pengen aku ludahin woi Yalisa emak kamu saking jijiknya, mending kalau naik angkot, ini jalan kaki mungkin ada 6 km kali jauhnya, ampun lihat orang miskin seperti kamu!” ucap Zuco dengan lancang.
Tak tahan orang tuanya ikut di hina, Yalisa berdiri dan memelototi Zuco. Riski yang melihat Yalisa ingin melawan langsung memukul kepalanya dengan keras.
“Sadar kamu ya, t*i kayak kamu enggak boleh ngomong anjin*, manusia jelek, pendek hidup lagi, kenapa kamu enggak mati saja sih! Lihat muka kamu bawaannya tuh jadi emosi,” hardik Riski.
“Salah aku apa sebenarnya? Setiap hari kalian membully aku, menghina ku dan juga orang tua ku, aku kan enggak minta makan sama kalian, heh kamu Zuco! Biar pun orang tua ku cuma petani, tapi dia itu sangat berharga buat aku, dan kamu ngak boleh menghina orang tua ku! kamu sendiri udah gimana? Ayah dan ibu mu telah bercerai, sampai-sampai kamu di titip kan ke tante mu!” ucap Yalisa.
Zuco yang mendengar perkataan Yalisa merasa tersinggung, tanpa fikir panjang Zuco langsung melempar Yalisa dengan botol air minum. Riski tertawa melihat Yalisa yang melawan pada Zuco.
“e e ehh..., dia mulai melawan Zuco,” ucap Riski.
“Iya Zuco, keluarga kamu di hina seperti itu, apa lagi soal orang tua Co, memang enggak punya otak ya dia!”
Yovi mencoba memanas-manasi Zuco, dan beberapa orang lainnya juga menertawakan Zuco, tak terima dengan perkataan Yalisa Zuco menghampiri Yalisa dengan langkah yang sangat cepat.
“Heh ******* bisa-bisanya ya kamu menghina keluarga ku! Mau aku tonjok lagi kayak kemarin?!” ucap Zuco dengan mengancam Yalisa.
“Itu kan memang kenyataan! Kamu sendiri yang bilang ke aku dulu, lagian emang kamu siapa sih! Dari dulu enggak pernah berubah, harusnya kamu jadi anak yang baik jangan selalu ngebully orang lain!”
Zuco menunjuk Wajah Yalisa dengan mata melotot.
“Asal kamu tau ya! Kamu enggak berhak buat ngomong apa pun, walau pun aku menghina kan kamu! Meremehkan orang tua mu, kamu tetap enggak berhak buat membalas!”
Zuco bicara dengan keras pada Yalisa, Yalisa yang sudah tidak tahan, terus saja menjawab perkataan Zuco.
“Kenapa enggak? Ngomong sama presiden saja bisa, kok ke kamu enggak? Kamu menghina orang tua ku, masa aku ngak bisa lakuin hal yang sama, seburuk-buruk orang tua ku di mata kamu, lebih buruk kan dirimu sendiri, dia itu orang tua, kamu juga punya orang tua, cuma karena aku miskin makanya kalian begini, dengar ya, kamu itu masih anak Smk, enggak usah belagu, kesini saja masih naik angkot bukan kendaraan sendiri udah gitu ongkos masih di kasih tante kamu lagi, bukan orang tua mu,”
Semua orang yang ada di kelas mulai berkumpul mengerumuni Yalisa dan Zuco.
“Wah wah wah, Gawat ini Co, parah nih!” Riski duduk di atas meja dan menggoyang-goyang kakinya.
“Iya Ki, lama-lama ngelunjak nih anak,” Sahut Zuco
“Udah lah kalian ngapain sih bertengkar, jam pelajaran sudah mau mulai, lagian kamu duluan Ki, Zuco, tapi malah panas sendiri,” ucap Mei mencoba mendamaikan mereka.
“Diam kamu Mei, mau belain si bab* ngepet ini?” sahut Zuco.
“Belain atau enggak itu terserah aku, lagian kalian buat ribut saja tiap hari, pusing tau! bubar-bubar,” ucap Mei.
Saat Yalisa akan duduk ke kursinya, tiba-tiba Zuco menarik rambut Yalisa.
“Apa lagi sih! udah deh, cape tahu bertengkar sama kamu.” ucap Yalisa seraya memegang tangan Zuco yang sedang menjambak rambutnya.
“Minta maaf enggak kamu!” Hardik Zuco.
“Buat apa? Lagian kan kamu duluan!” ucap Yalisa.
“Minta maaf enggak sekarang, kalau ngak mau, aku enggak akan lepasin rambut kamu yang bau asem ini!” titah Zuco.
“Heh, jangan kayak banci deh, aku enggak mau minta maaf, kalau kamu enggak minta maaf duluan” hardik Yalisa balik kepada Zuco.
“Enggak tau malu ya!” ucap Zuco seraya memberi tamparan ke pipi kiri dan kanan Yalisa.
“Ayo Zuco lagi, tonjok tuh mulutnya, biar enggak bisa melawan lagi!” ucap Riski.
“Lepasin!” pinta Yalisa dengan menjerit kesakitan, kemudian Mei mencoba melepaskan tangan Zuco dari rambut Yalisa.
Bersambung....
HAI READERS YANG MANIS JANGAN LUPA UNTUK DUKUNG AUTHOR DENGAN KASIH LIKE, KOMEN, VOTE SERTA TEKAN FAVORIT TERIMAKASIH BANYAK ❤️
Instagram : @Saya_muchu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Bayo angin parholong nasip
rasa in tuh
2022-12-28
0
Bayo angin parholong nasip
astagfirulloh kasihan banget
2022-12-28
0
💕febhy ajah💕
coba mampir disini sapa tahu menarik.
2022-08-27
1