Bab IV (Pembalasan)

“Iya nih, kebanyakan bungkuk tadi” Sahut Mei.

“Kamu juga kan enggak terbiasa kerja, di rumah kamu ada asisten rumah tangga, jadi wajarlah hahahaha,” Ucap Yalisa.

“Iya, makanya olah raga bangat jadinya, eh kita pulang naik angkot saja ya?” Sahut Yalisa.

“Aku jalan kaki saja, rumah aku kan cuma 10 menit dari sini” Ucap Yalisa.

“Yah, masa aku sendiri yang pulang naik angkot? Aku bayarin deh,” Ujar Mei.

Yalisa berjalan menuju Mei dan duduk di samping Mei.

“Mei, kamu tuh jangan sering bayarin apa-apa buat aku dong, itu membuat aku jadi hutang budi banyak,” Ucap Yalisa.

“Kalau merasa hutang budi, bayarnya nanti kalau kamu udah sukses! Jangan sombong sama aku, temani aku dalam suka dan duka, hahaha, eh eh eh angkotnya datang tuh,” Ucap Mei.

Karena angkot sudah datang Yalisa dan Mei pulang ke rumah mereka masing-masing, sesampainya Yalisa di rumah, Yalisa bergegas mengganti baju di kamar setelah itu Yalisa berjalan menuju dapur, saat dia membuka tudung nasi yang ada di atas meja, Yalisa terdiam sejenak melihat isi tudung nasi yang tidak ada hidangan apapun lalu dia mengusap kepalanya dan mulai duduk di atas bangku kayu yang ada di samping meja makan mereka.

“Untung tadi aku sudah makan banyak di sekolah, apa ibu bawa nasi ke kebun ya?” gumam Yalisa.

Yalisa menjadi kepikiran akan ibunya, lalu Yalisa melihat jam dinding rumahnya yang menunjukkan pukul 17.30, dia tambah kepikiran lagi karena ibunya belum pulang juga, tidak mau duduk saja Yalisa pergi ke kamarnya dan mengambil celengan yang ada dalam lemari plastik bajunya, dia melihat celengan yang bagian bawahnya tersalasiban.

“Coba kita lihat sisa berapa tabungan ku.” Yalisa pun membuka celengannya dan mulai mengeluarkan isi di dalamnya, banyak uang koin dan kertas semua berjumlah Rp. 250.000

“Alhamdulillah, lumayan buat beli beras dan lauk ke warung.” Yalisa mengambil uang tabungannya sebanyak Rp 100.000 untuk berbelanja beras dan lauk di warung, Yalisa membeli beras sebanyak 5 kg dan ikan kaleng sebagai lauknya, selesai berbelanja Yalisa pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah Yalisa mulai mengeluarkan alat-alat memasak, saat Yalisa sedang sibuk memasak ibunya telah pulang dari kebun.

“Assalamu'alaikum Yalisa.” Yalisa menoleh ke arah pintu.

“Wa'alaikumussalam bu, ibu sudah pulang?” Ucap Yalisa.

“Iya nak, eh kamu lagi masak apa?”

Bu Alisyah berjalan menuju dapur dan melihat apa yang ada di dalam kuali.

“Wah... kayaknya enak Lis,” Ucap bu Alisyah.

“Oh... menurut ibu gitu ya?” sahut Yalisa, bu Alisyah menganggukkan kepalanya dengan menepuk bahu anaknya itu.

“Tapi kamu dapat uang dari mana buat beli beras sama ikan kaleng? Tanya bu Alisyah.

“Aku ambil dari celengan bu,” jawab Yalisa.

“Emangnya isi celengan kamu masih ada?” tanya bu Alisyah lagi.

“Masih bu, tenang saja,” jawab Yalisa.

“Ya sudah ibu mandi dulu ya, bentar lagi magrib soalnya,” Ucap bu Alisyah.

Selepas percakapan singkat itu, Yalisa dan ibunya melaksanakan aktivitas masing-masing, sebelum mereka makan, Yalisa dan ibunya melaksanakan sholat magrib terlebih dahulu selesai sholat baru ibu dan anak ini makan malam bersama dengan obrolan hangat.

Selesai makan, Yalisa membereskan piring dan mangkuk yang ada di atas meja, setelah semuanya beres Yalisa istirahat menuju kamarnya, Saat akan tidur ia teringat akan PR yang di berikan bu Amel, jadi dia mengerjakan tugasnya terlebih dahulu baru beristirahat kembali.

Pagi harinya seperti biasa Yalisa berangkat menuju ke sekolah dengan berjalan kaki, saat ia sedang fokus berjalan tiba-tiba ada yang melempar kepalanya dengan gelas air Atua dan itu membuat rambutnya basah, saat Yalisa melihat siapa yang melemparnya, ternyata itu adalah Zuco, Zuco yang nebeng di motor Ninja 300 berwarna merah Riski tertawa sambil meledek.

“Kamu belum mandi ya!” Ucap Zuco.

Yalisa kesal tapi hanya bisa menahan amarah, saat Yalisa mengkibas-kibas rambutnya yang basah, ada sebuah tangan yang mengulurkan sapu tangan padanya, saat Yalisa menoleh ke wajah pemilik sapu tangan tersebut, Yalisa merasa senang karena itu adalah Leo.

“Sejak kapan kamu ada di belakang ku?” Ucap Yalisa.

“Baru saja, aku lihat rambut mu basah.” Sahut Leo dengan melontarkan senyuman tipis.

“Ah iya,” bibir Yalisa mendecak

“Hujan ya?”

Tanya Leo sambil melihat langit, yang otomatis Yalisa melihat ke arah langit juga, seketika Yalisa sadar kalau Leo hanya bercanda, dengan tawa kecil Yalisa berkata.

“Iya, ada hujan dadakan tadi, hehehe.” jawab Yalisa.

“Harusnya kamu lapor ke ke guru kelakuan mereka barusan,” Ucap Leo.

“Sudah sering, tapi guru enggak mau ambil pusing, kata mereka itu cuma perkelahian anak-anak,” Sahut Yalisa.

Leo menatap serius Yalisa dengan perasaan iba. “Kalau begitu repot ya, aku rasa kamu harus lebih banyak sabar lagi,” Ucap Leo.

“Aku sudah pada batasnya,” Sahut Yalisa

“Apa?” Tanya Leo ingin memperjelas ucapan Yalisa.

Dengan senyuman kecil Yalisa mencoba meyakinkan Leo.

“Tenang saja, aku sudah biasa kok, Ayo kita pergi, keburu bel nanti.” Yalisa berjalan sambil melap kepalanya dengan sapu tangan dari Leo. Sesampainya di kelas Mei menyapa Yalisa.

“Woi, kenapa lagi?” hih... Rambut kamu basah?”

Mei memegang rambut Yalisa dengan bibir yang cemberut.

“Apa pinggang mu sudah baikan?” Tanya Yalisa sambil melihat ke arah pinggang Mei, Mei tertawa kecil.

“Sudah dong, itu rambut kamu yang ngerjain Riski lagi?

“Yang lempar air si Zuco, yang bawa motor si Riski,” ucap Yalisa.

“Keterlaluan bangat ya mereka, ngak habis fikir, kenapa sih mereka itu ngak ada bosannya gangguin kamu, pada hal kamu kan enggak ganggu mereka.” Mendengar Mei mengoceh karena membela dirinya, Yalisa merasa senang, dan hatinya mulai baikan.

“Sudahlah, ngak apa-apa, lagian kan udah biasa juga,” Ucap Yalisa.

“Kayaknya kita harus kasih mereka pelajaran deh,” ujar Mei.

Yalisa melirik Mei yang memberikan saran, yang menurutnya itu akan menimbulkan masalah baru.

“Kalau kita balas, yang ada kita akan dapat masalah baru, kamu emang enggak kapok Mei, dapat hukuman seperti kemarin?” ucap Yalisa.

“Justru itu, aku kena hukum karena ulah mereka semua, jadi mereka harus di balas juga.” ujar Mei, Yalisa hanya menggelengkan kepala nya.

“Hmm, Perasaan ku makin enggak enak kalau kita sampai ngelakuin ide kamu Mei,” Ucap Yalisa.

“Tenang saja, semua akan berjalan dengan lancar,” Sahut Mei

Saat percakapan mereka masih berlangsung bel tiba-tiba berbunyi pelajaran pertama mereka di mulai dengan lancar.

Sampai saat pengumpulan tugas, Riski melempar kepala Yalisa beberapa kali dengan batu kerikil, Yalisa melihat ke samping yang bangku Riski berada di barisan kedua bangku ke tiga, di sebelah barisan bangku Yalisa.

Seperti biasa, Riski terang-terangan memperlihatkan kalau itu adalah ulahnya, karena kesal dengan kelakuan Riski, akhirnya Yalisa menyetujui ide dari Mei, untuk memberikan Riski dan Zuco pelajaran.

Pada waktu kelas kosong di jam istirahat kedua, Yalisa dan Mei, mengambil buku tugas Riski dari tasnya, dan membuangnya ke sungai yang ada di balik tembok sekolah mereka.

Setalah mereka melakukan aksinya, Yalisa dan Mei pergi menuju kantin untuk jajan, kemudian Yalisa berbisik ke telinga Mei.

“Aku takut,” ucap Yalisa.

“Tenang saja, lagiankan dia enggak ada bukti kalau mau menuduh kita, kamu santai saja, jangan panik nanti malah ketahuan lagi,” Ucap Mei.

Yalisa dan Mei bergegas ke kelas karena bel telah berbunyi, saat mereka telah memasuki kelas semua teman-teman mereka sudah ada di ruangan, dua sahabat ini bergegas menuju bangku mereka duduk, baru saja mereka duduk, bu Amel memasuki ruangan dan meletakkan buku-bukunya di atas meja.

Bersambung...

HAI READERS YANG MANIS JANGAN LUPA UNTUK SELALU DUKUNG AUTHOR DENGAN KASIH LIKE, KOMEN, HADIAH, VOTE SERTA TEKAN FAVORIT TERIMAKASIH BANYAK ❤️

Instagram :@Saya_muchu

Terpopuler

Comments

Alisyah

Alisyah

nextkab

2022-01-08

0

Ciara_Meirika

Ciara_Meirika

emmmm...

2022-01-06

0

Rey Abdullah (Pena: Kutam)

Rey Abdullah (Pena: Kutam)

Sama sihhh😣

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I (Kelas Neraka)
2 Bab II (Rencana Jahat)
3 Bab III (Hukuman)
4 Bab IV (Pembalasan)
5 Bab V (Hari Sial Si Pembuat Onar)
6 Bab VI (Meminta Keadilan Part I)
7 Bab VII (Meminta Keadilan Part II)
8 Bab VIII (Derai Air Mata Part I)
9 Bab IX (Derai Air Mata Part II)
10 Bab X (Sengsara Membawa Nikmat Part I)
11 Bab XI (Sengsara Membawa Nikmat Part II)
12 Bab XII (Iri)
13 Bab XIII (Penasaran)
14 Bab XIV (Kepolosan Leo Part I)
15 Bab XV (Kepolosan Leo Part II)
16 Bab XVI (Debaran Part I)
17 Bab XVII (Debaran Part II)
18 Bab XVIII (Yalisa)
19 Bab XIX (Sampai Besok)
20 Bab XX (Kembalinya Setan Sekolah)
21 Bab XXI (Tidak Tau Diri)
22 Bab XXII (Kuasa Riski)
23 Bab XXIII (Masa Lalu)
24 Bab XXIV (Ikatan Cinta)
25 Bab XXV (Api Asmara)
26 Bab XXVI (Tak Beranjak)
27 Bab XXVII (Membangun Sisi Kelam)
28 Bab XXVIII (Meracau Dalam Hati)
29 Bab XXIX (Putus Cinta)
30 Bab XXX (Masalah Besar)
31 Bab XXXI (Akibat Berbohong)
32 Bab XXXII (Merasa Cemburu)
33 Bab XXXIII (Hilang)
34 Bab XXXIV (Dimana pak Ari?)
35 Bab XXXVI (Proses Penyelidikan)
36 Bab XXXVI (Blasteran Neraka)
37 Bab XXXVII (Mau Kamu)
38 Bab XXXVIII (Khilaf Bersama Mu)
39 Bab XXXIX (Curiga)
40 Bab XL (Deg!)
41 Bab XLI (Bertemu Mata)
42 Bab XLII (Ada Apa Dengan Mei?)
43 Bab XLIII (Berani)
44 Bab XLIV (Ulang Tahun Mei)
45 Bab XLV (Bukti)
46 Bab XLVI (Isi Hati)
47 Bab XLVII (Bersama Leo)
48 Bab XLVIII (Menginap Di Villa Leo)
49 Bab XLIX (Bersama mu)
50 Bab L (Mei Lissah Part I)
51 Bab LI (Mei Lissah Part II)
52 Bab LII (Mei Lissah Part III)
53 Bab LIII (Mei Dan Riski Kasih Tak Sampai)
54 Bab LIV (Donor)
55 PENGUMUMAN!
56 Bab LVV (Pura-pura)
57 Bab LVI (Hasil Laboratorium)
58 Bab LVII (Tertangkap)
59 Bab LVIII (Permohonan)
60 Bab LXI (Keputusan)
61 Bab LX (Debat)
62 Bab LXI (Sedih)
63 Bab LXII (Mencontek PR)
64 Bab LXIII (Putus)
65 Bab LXIV (Terimakasih Untuk Segalanya)
66 Bab LXV (Sedih Karena Mu)
67 Bab LXVI (Obsesi )
68 (2023)
69 Save Yalisa Pamit
70 Bab LXIX (Ingin Bertemu)
71 Bab LXX (Tamu Tak Berakhlak)
72 Bab LXXI (Aku Rindu)
73 Bab LXXII (Perhatian)
74 Bab LXXIII (Curhat)
75 Bab LXXIV(Penasaran)
76 Bab LXXV (Siapa?)
77 Bab LXXVI (Taruhan)
78 Bab LXXVII (Agresif)
79 Bab LXXVIII (Diet)
80 Bab LXXIX (Melabrak PHO)
81 Bab LXXX (Intropeksi Diri)
82 Bab LXXXI (Menguji Perasaan)
83 Bab LXXXII (Nomor Misterius)
84 Bab LXXXIII (Pemerasan)
85 Bab LXXXIV (Katakutan)
86 Bab LXXXV (Pertunangan M& L)
87 Bab LXXXVI (Amarah Pak Doni)
88 Bab LXXXVII (Naik Ranjang)
89 Bab LXXXVIII (Sesak Nafas)
90 Bab LXXXIX (Bukan Mertua)
91 Bab XC (Takut)
92 Bab XCI (Hukuman Pak Doni)
93 Bab XCII (Perpanjang)
94 Bab XCIII (Peruntungan Kancing Baju)
95 Bab XCIV (Jangan Memaksakan Takdir)
96 Bab XCV (Sentil VS Cubit)
97 Bab XCVI (Berdebat)
98 Bab XCVII (Egoisnya Hati)
99 Bab XCVIII ( Ssst Main Hati)
100 Bab XCIX (Antara Kau Dan Dia)
101 Bab C (Belum Siap Jadi Ibu)
102 Ba CI (Merasa Berdosa)
103 Bab CII (Kecemasan Riski)
104 Bab CIII (Kronologi Kematian Bu Alisyah)
105 Bab CIV (Bertikai)
106 Bab CV (Api Cemburu)
107 Bab CVI (Kalut)
108 Bab CVII (Kecewa)
109 Bab CVIII (Liburan)
110 Bab CIX (Tanda)
111 Bab CX (Di Mabuk Cinta)
112 Bab CXI (Tak Sadar)
113 Bab CXII (Putus)
114 Bab CXIII (Kekuatan Sang Ayah)
115 Bab CXIV (Felicia Si Pacar Baru)
116 Bab CXV (Bimbang)
117 Bab CXVI (Perundungan)
118 BAB CXVII (Drop Out)
119 Bab CXVIII (Menyerah)
120 CVXIX (Menyesal)
121 Bab CXX (Ada Apa Dengan Riski?)
122 Bab CXXI (Dimana?)
123 Bab CXXII (Love You)
124 Bab CXXIII (Katakan Cinta)
125 Bab CXXIV (Balikan)
126 Bab CXXV (Bu Dita Sakit)
127 Bab CXXVI (Ketulusan Hati Mei)
128 Bab CXXVII (Cinta Tulus)
129 Bab CXXVIII (Rencana)
130 Bab CXXIX (Kejujuran)
131 Bab CXXX (Memaafkan)
132 Bab CXXXI (Keputusan Pak Doni)
133 Bab CXXXII (Fitting Baju Pengantin)
134 Bab CXXXIII (Hari Pernikahan)
135 Bab CXXXIV (Jangan main-main)
136 Bba CXXXV (Kombinasi Rindu)
137 Bab CXXXVI (Pengantin)
138 Bab CXXXVII (Malam Pertama)
139 Bab CXXXIII (Kemalangan Pak Aryo)
140 Bab CXXXIX (Pergi)
141 Bab CXL (Memarahi Riski)
142 Bab CXLI (Pudar)
143 Bab CLXII (Menangis)
144 Bab CXLIII (Malam Pertama)
145 Bab CXLIV (Di Tinggal)
146 Bab CXLIV (Menuntaskan Hajat)
147 Bab CXLV (20 Mei 2020)
148 Bab CXLVI (23 September 2023)
149 Salam Cinta
150 Pernikahan Berdarah!
151 Tolong Othor!!!
152 Pelakor Tak Berdosa
153 Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
154 Terpaksa Menikahi Perjaka Tua
155 Istri Sholehah Berubah Menjadi Menyeramkan
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab I (Kelas Neraka)
2
Bab II (Rencana Jahat)
3
Bab III (Hukuman)
4
Bab IV (Pembalasan)
5
Bab V (Hari Sial Si Pembuat Onar)
6
Bab VI (Meminta Keadilan Part I)
7
Bab VII (Meminta Keadilan Part II)
8
Bab VIII (Derai Air Mata Part I)
9
Bab IX (Derai Air Mata Part II)
10
Bab X (Sengsara Membawa Nikmat Part I)
11
Bab XI (Sengsara Membawa Nikmat Part II)
12
Bab XII (Iri)
13
Bab XIII (Penasaran)
14
Bab XIV (Kepolosan Leo Part I)
15
Bab XV (Kepolosan Leo Part II)
16
Bab XVI (Debaran Part I)
17
Bab XVII (Debaran Part II)
18
Bab XVIII (Yalisa)
19
Bab XIX (Sampai Besok)
20
Bab XX (Kembalinya Setan Sekolah)
21
Bab XXI (Tidak Tau Diri)
22
Bab XXII (Kuasa Riski)
23
Bab XXIII (Masa Lalu)
24
Bab XXIV (Ikatan Cinta)
25
Bab XXV (Api Asmara)
26
Bab XXVI (Tak Beranjak)
27
Bab XXVII (Membangun Sisi Kelam)
28
Bab XXVIII (Meracau Dalam Hati)
29
Bab XXIX (Putus Cinta)
30
Bab XXX (Masalah Besar)
31
Bab XXXI (Akibat Berbohong)
32
Bab XXXII (Merasa Cemburu)
33
Bab XXXIII (Hilang)
34
Bab XXXIV (Dimana pak Ari?)
35
Bab XXXVI (Proses Penyelidikan)
36
Bab XXXVI (Blasteran Neraka)
37
Bab XXXVII (Mau Kamu)
38
Bab XXXVIII (Khilaf Bersama Mu)
39
Bab XXXIX (Curiga)
40
Bab XL (Deg!)
41
Bab XLI (Bertemu Mata)
42
Bab XLII (Ada Apa Dengan Mei?)
43
Bab XLIII (Berani)
44
Bab XLIV (Ulang Tahun Mei)
45
Bab XLV (Bukti)
46
Bab XLVI (Isi Hati)
47
Bab XLVII (Bersama Leo)
48
Bab XLVIII (Menginap Di Villa Leo)
49
Bab XLIX (Bersama mu)
50
Bab L (Mei Lissah Part I)
51
Bab LI (Mei Lissah Part II)
52
Bab LII (Mei Lissah Part III)
53
Bab LIII (Mei Dan Riski Kasih Tak Sampai)
54
Bab LIV (Donor)
55
PENGUMUMAN!
56
Bab LVV (Pura-pura)
57
Bab LVI (Hasil Laboratorium)
58
Bab LVII (Tertangkap)
59
Bab LVIII (Permohonan)
60
Bab LXI (Keputusan)
61
Bab LX (Debat)
62
Bab LXI (Sedih)
63
Bab LXII (Mencontek PR)
64
Bab LXIII (Putus)
65
Bab LXIV (Terimakasih Untuk Segalanya)
66
Bab LXV (Sedih Karena Mu)
67
Bab LXVI (Obsesi )
68
(2023)
69
Save Yalisa Pamit
70
Bab LXIX (Ingin Bertemu)
71
Bab LXX (Tamu Tak Berakhlak)
72
Bab LXXI (Aku Rindu)
73
Bab LXXII (Perhatian)
74
Bab LXXIII (Curhat)
75
Bab LXXIV(Penasaran)
76
Bab LXXV (Siapa?)
77
Bab LXXVI (Taruhan)
78
Bab LXXVII (Agresif)
79
Bab LXXVIII (Diet)
80
Bab LXXIX (Melabrak PHO)
81
Bab LXXX (Intropeksi Diri)
82
Bab LXXXI (Menguji Perasaan)
83
Bab LXXXII (Nomor Misterius)
84
Bab LXXXIII (Pemerasan)
85
Bab LXXXIV (Katakutan)
86
Bab LXXXV (Pertunangan M& L)
87
Bab LXXXVI (Amarah Pak Doni)
88
Bab LXXXVII (Naik Ranjang)
89
Bab LXXXVIII (Sesak Nafas)
90
Bab LXXXIX (Bukan Mertua)
91
Bab XC (Takut)
92
Bab XCI (Hukuman Pak Doni)
93
Bab XCII (Perpanjang)
94
Bab XCIII (Peruntungan Kancing Baju)
95
Bab XCIV (Jangan Memaksakan Takdir)
96
Bab XCV (Sentil VS Cubit)
97
Bab XCVI (Berdebat)
98
Bab XCVII (Egoisnya Hati)
99
Bab XCVIII ( Ssst Main Hati)
100
Bab XCIX (Antara Kau Dan Dia)
101
Bab C (Belum Siap Jadi Ibu)
102
Ba CI (Merasa Berdosa)
103
Bab CII (Kecemasan Riski)
104
Bab CIII (Kronologi Kematian Bu Alisyah)
105
Bab CIV (Bertikai)
106
Bab CV (Api Cemburu)
107
Bab CVI (Kalut)
108
Bab CVII (Kecewa)
109
Bab CVIII (Liburan)
110
Bab CIX (Tanda)
111
Bab CX (Di Mabuk Cinta)
112
Bab CXI (Tak Sadar)
113
Bab CXII (Putus)
114
Bab CXIII (Kekuatan Sang Ayah)
115
Bab CXIV (Felicia Si Pacar Baru)
116
Bab CXV (Bimbang)
117
Bab CXVI (Perundungan)
118
BAB CXVII (Drop Out)
119
Bab CXVIII (Menyerah)
120
CVXIX (Menyesal)
121
Bab CXX (Ada Apa Dengan Riski?)
122
Bab CXXI (Dimana?)
123
Bab CXXII (Love You)
124
Bab CXXIII (Katakan Cinta)
125
Bab CXXIV (Balikan)
126
Bab CXXV (Bu Dita Sakit)
127
Bab CXXVI (Ketulusan Hati Mei)
128
Bab CXXVII (Cinta Tulus)
129
Bab CXXVIII (Rencana)
130
Bab CXXIX (Kejujuran)
131
Bab CXXX (Memaafkan)
132
Bab CXXXI (Keputusan Pak Doni)
133
Bab CXXXII (Fitting Baju Pengantin)
134
Bab CXXXIII (Hari Pernikahan)
135
Bab CXXXIV (Jangan main-main)
136
Bba CXXXV (Kombinasi Rindu)
137
Bab CXXXVI (Pengantin)
138
Bab CXXXVII (Malam Pertama)
139
Bab CXXXIII (Kemalangan Pak Aryo)
140
Bab CXXXIX (Pergi)
141
Bab CXL (Memarahi Riski)
142
Bab CXLI (Pudar)
143
Bab CLXII (Menangis)
144
Bab CXLIII (Malam Pertama)
145
Bab CXLIV (Di Tinggal)
146
Bab CXLIV (Menuntaskan Hajat)
147
Bab CXLV (20 Mei 2020)
148
Bab CXLVI (23 September 2023)
149
Salam Cinta
150
Pernikahan Berdarah!
151
Tolong Othor!!!
152
Pelakor Tak Berdosa
153
Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
154
Terpaksa Menikahi Perjaka Tua
155
Istri Sholehah Berubah Menjadi Menyeramkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!