Bab II (Rencana Jahat)

“Zuco, jangan gini kenapa? Banci bangat sih!Mentang-mentang keluarga kamu ada guru disini jadi seenaknya kamu, lepasin tangan kamu dari Lisa,” Bentak Mei

“Lepasin!”

Yalisa terus meminta agar Zuco melepaskan tangannya.

“ Plak!!”

Zuco memukul keras bibir Yalisa sampai berdarah, dan melepaskan rambut Yalisa.

“Melawan lagi awas kamu ya! Ingat kamu enggak berhak buat melawan, manusia miskin, manusia sampah, bau busuk! Bapak kamu juga petani busuk yang sudah mati! Dasar anak yatim sialan!”

Ucap Zuco dengan wajah yang penuh emosi, kemudian melepaskan rambut Yalisa.

“Nanti kamu masih dapat bagian dari aku, di tunggu ya,”

Ucap Riski sambil menjitak kepala Yalisa, Yalisa meneteskan air matanya dan duduk kembali ke bangkunya, teman-teman di kelasnya pun kembali duduk ke bangku masing-masing setelah tontonan sedap tadi.

Perlakuan kejam itu sudah Yalisa dapatkan sejak semester pertama masuk ke sekolah, tiada yang perduli kecuali seorang Mei.

“Minum,”

Mei menyodorkan Yalisa sebotol air mineral kemasan botol.

“Makasih ya, Mei,”

Mata Yalisa tak berhenti bergerak, dia juga menghembuskan nafas berat, mencoba menahan air matanya. Perasaan malu marah bercampur dalam hatinya. Dan tak lama guru pun masuk ke dalam kelas.

“Pagi anak-anak,”

Namanya Pak Ari, guru Seni jurusan mereka.

“kamu kok berantakan bangat Lisa? Ngak sisiran ya tadi?” Ucap pak Ari

“Maaf pak,”

Lalu Mei mengadukan perbuatan Zuco pada Pak Ari.

“Itu gara-gara Zuco pak, dia jambak rambut Lisa, dan juga memukul wajah dan bibir Yalisa,”

“Oh ya? Kamu Yalisa tiap hari bertengkar terus, semua orang kamu lawan, kamu itu perempuan lo lawannya kok laki-laki, suka bangat kamu bertengkar ya! Lihat kondisi kamu, lusuh bangat mirip orang gila,” Ucap pak Ari

“ Tapi pak, mereka yang salah,” Sahut Yalisa

“Cukup Lisa, kalau semua kamu musuhi, semua kamu lawan, berarti kamu yang enggak beres! Kita lanjut belajar, kamu kalau mau ikut belajar silahkan, kalau enggak keluar sana,”

Yalisa kembali merasa tertekan, lalu ia merapikan rambutnya dan mengikuti pelajaran sampai selesai.

Setelah selesai jam pelajaran pak Ari Mei mengajak Yalisa ke kantin

“Ayo ke kantin,” ucap Mei.

“Ngak ah, malas,” sahut Yalisa.

Yalisa menggelengkan kepalanya, tapi Mei menarik tangan Yalisa

“Ayo, jangan banyak alasan, kamu belum makan kan? Kamu itu butuh energi untuk melawan para hama itu,”

Yalisa terus menggelengkan kepalanya

“Tenang, aku yang traktir,”

Karena bujukan dari Mei, akhirnya Yalisa mau pergi ke kantin, sesampainya di kantin Yalisa dan Mei memesan nasi goreng, setelah pesanan mereka jadi, mereka berdua mengambil tempat duduk di salah satu meja yang ada dalam di kantin. Saat nikmat-nikmatnya mereka makan, Riski dan gengnya datang ke kantin

“Ada babi tuh,”

Sambil menunjuk Yalisa, Marco dan Zuco pun senyum sinis mereka mulai berjalan mendekati meja Yalisa.

“Enak ya?”

Riski bertanya pada Yalisa, tapi Yalisa tak merespon perkataan Riski dan tetap melanjut kan makannya. Tiba-tiba Zuco meletakkan jari telunjuknya ke dalam nasi goreng Yalisa.

“Baru makan nasi goreng sudah sombong,” Ucap Zuco.

Mei yang merasa risih langsung memukul tangan Zuco.

“Makin kesini makin ngak beretika ya?”

Mei berkata sambil mengunyah nasi gorengnya.

“Mei, alasan aku enggak mengusik kamu, karena kamu anak orang kaya, kalau saja derajat kamu sama dengan si babi, pasti kamu bakalan habis juga!” Ucap Zuco.

Mei menghentikan suapan nasi gorengnya dan menatap Zuco.

“Kalau begitu, apa kita berdua ini sederajat? Kalau harga diri seseorang di tentukan berdasarkan kasta, berarti aku boleh dong buat bully kamu!” Ucap Mei.

Seketika Zuco kehabisan kata-kata, dan Mei melanjutkan perkataannya lagi.

“Tapi sorry bos, aku itu di ajarkan etika dan sopan santun oleh orang tua ku, jadi selain aku kaya, aku juga berkelas dan berbobot, kita enggak sama,” Ucap Mei

Karena Zuco tidak dapat menjawab perkataan Mei, Marco mencoba membela Zuco.

“Walau pun kamu kaya, aku enggak perduli, jangan terlalu ikut campur dengan urusan kami,” Ucap Marco.

“Aduh udah dong, kalian jangan bertengkar gara-gara aku,” Yalisa mencoba melerai.

“Ya sudah, kami sudah selesai, silahkan kalian makan dengan tenang, kami enggak akan mengganggu,”

Ucap Mei sambil mengajak Mei untuk segera pergi dari kantin Riski menatap tajam kepada Yalisa dan Mei, dan ingin merencanakan sesuatu.

“Kayaknya kita harus kasih pelajaran sama Mei, biar kosa katanya enggak semakin berkembang,” Ucap Riski.

Marco dan Zuco pun menganggukkan kepala tanda setuju.

“Aduh Lis, aku kan belum selesai makan,” Ucap Mei

“Sudahlah, Malas bangat ribut sama mereka, kalau di ladenin nanti enggak akan kelar-kelar.” Yalisa memberikan pengertian pada Mei.

“Kamu benar juga sih, eh nanti pulang sekolah main ke Kafe yang baru buka itu yuk!”

“Ya... kamu kan tau kalau aku enggak punya uang,” ucap Yalisa.

“Tenang nanti aku traktir, asal kamu mau ikut,” sahut Mei.

“Kamu makin hari makin boros Mei,” sahut Yalisa.

Mereka berdua pun pergi menuju kelas, tapi tiba-tiba Mei merasa ingin buang air kecil.

“Toilet dulu yuk,” Ucap Mei.

“Ayo buruan, bentar lagi masuk pelajaran matematika,” Sahut Yalisa.

Yalisa dan Mei lari-lari kecil ke toilet, sesampainya mereka ke Toilet, Mei dan Yalisa masuk ke dalam salah satu kamar toilet, tanpa mereka sadari dari luar ada yang mengunci pintu toilet mereka berdua, setelah Yalisa selesai buang hajat, dia mencoba membuka pintu toilet, tapi tidak bisa.

“Mei, kamu iseng bangat sih,kunci pintu toilet ku segala,” Ucap Mei dengan suara keras.

“Apa sih, aku masih di dalam toilet juga bodoh,”

sahut Mei.

“Terus siapa dong yang kunci dari luar,” Ucap Yalisa.

“Setan kali, tenang aku bakalan bukain” Sahut Mei.

Disaat Mei ingin keluar, dia kaget karena pintu toiletnya juga tidak bisa di buka.

“Gawat Lis, aku juga di kunci nih,” ucap Mei.

Mereka berdua mulai merasa panik, karena jam pelajaran akan segera di mulai, dan tiba-tiba bel berbunyi.

“Apes.. apes... ada yang ngerjain kita nih Lis,” Ucap Mei.

“Iya nih, woi ada orang di luar enggak? Tolongin kita dong buat buka pintu.” teriak Yalisa sambil terus mencoba mendorong pintu toilet sebisanya.

“Lis, gawat nih kalau kita sampai enggak masuk mata pelajaran bu Amel, bisa di hukum berat kita,” Ucap Mei.

“Iya Mei, aduh gimana ya? Bu Amel kan guru killer, cari masalah kita kalau enggak masuk pelajaran dia,” Sahut Yalisa.

Mei dan Yalisa terus mencoba membuka pintu sambil meminta tolong, hingga bel berbunyi.

“Tet... Tet... Tet... ”

Jam pelajaran matematika pun telah usai

Yalisa menghela nafas.

“Huff..... Habis deh kita kali ini.”

Ucap Yalisa dengan perasaan lemas. Dan tiba-tiba dari luar kamar toilet terdengar ada langkah kaki mendekat.

“Halo... Siapa di luar, tolong dong bukain pintunya, kita terkunci di dalam!”

Pinta Yalisa, Mei juga ikut meminta tolong.

“Iya siapa saja tolong, kita udah lama nih disini!” Teriak Mei.

Dan langkah kaki itu pun mendekat ke depan pintu toilet Yalisa.

“cetekk...”

Akhir pintu toilet Yalisa terbuka saat Yalisa keluar, dia melihat yang membuka pintu adalah teman satu angkatannya tapi berbeda jurusan dengannya. Namanya Leo, berkulit putih bersih tampan hidung mancung rambut lurus dan tinggi 180 cm, yang membuat Yalisa yang tinggi 150 cm berdiri di sampingnya seperti kurcaci.

“Terima kasih banyak ya Leo, nama kamu Leo kan?” Yalisa berkata dengan tersenyum.

“Iya, kalian berdua betah ya di dalam sini?” Ucap Leo

Bersambung...

HAI READERS YANG MANIS JANGAN LUPA UNTUK SELALU DUKUNG AUTHOR DENGAN KASIH LIKE, KOMEN, VOTE HADIAH SERTA TEKAN FAVORIT TERIMAKASIH BANYAK ❤️

Instagram : @Saya_muchu

Terpopuler

Comments

Indah Nihayati

Indah Nihayati

gregetan dehhh

2022-02-26

0

kekey euis

kekey euis

semngat thor

2022-01-31

0

As Ia🦄

As Ia🦄

mampir kak author semoga bagus😍
semngat 💪

2022-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I (Kelas Neraka)
2 Bab II (Rencana Jahat)
3 Bab III (Hukuman)
4 Bab IV (Pembalasan)
5 Bab V (Hari Sial Si Pembuat Onar)
6 Bab VI (Meminta Keadilan Part I)
7 Bab VII (Meminta Keadilan Part II)
8 Bab VIII (Derai Air Mata Part I)
9 Bab IX (Derai Air Mata Part II)
10 Bab X (Sengsara Membawa Nikmat Part I)
11 Bab XI (Sengsara Membawa Nikmat Part II)
12 Bab XII (Iri)
13 Bab XIII (Penasaran)
14 Bab XIV (Kepolosan Leo Part I)
15 Bab XV (Kepolosan Leo Part II)
16 Bab XVI (Debaran Part I)
17 Bab XVII (Debaran Part II)
18 Bab XVIII (Yalisa)
19 Bab XIX (Sampai Besok)
20 Bab XX (Kembalinya Setan Sekolah)
21 Bab XXI (Tidak Tau Diri)
22 Bab XXII (Kuasa Riski)
23 Bab XXIII (Masa Lalu)
24 Bab XXIV (Ikatan Cinta)
25 Bab XXV (Api Asmara)
26 Bab XXVI (Tak Beranjak)
27 Bab XXVII (Membangun Sisi Kelam)
28 Bab XXVIII (Meracau Dalam Hati)
29 Bab XXIX (Putus Cinta)
30 Bab XXX (Masalah Besar)
31 Bab XXXI (Akibat Berbohong)
32 Bab XXXII (Merasa Cemburu)
33 Bab XXXIII (Hilang)
34 Bab XXXIV (Dimana pak Ari?)
35 Bab XXXVI (Proses Penyelidikan)
36 Bab XXXVI (Blasteran Neraka)
37 Bab XXXVII (Mau Kamu)
38 Bab XXXVIII (Khilaf Bersama Mu)
39 Bab XXXIX (Curiga)
40 Bab XL (Deg!)
41 Bab XLI (Bertemu Mata)
42 Bab XLII (Ada Apa Dengan Mei?)
43 Bab XLIII (Berani)
44 Bab XLIV (Ulang Tahun Mei)
45 Bab XLV (Bukti)
46 Bab XLVI (Isi Hati)
47 Bab XLVII (Bersama Leo)
48 Bab XLVIII (Menginap Di Villa Leo)
49 Bab XLIX (Bersama mu)
50 Bab L (Mei Lissah Part I)
51 Bab LI (Mei Lissah Part II)
52 Bab LII (Mei Lissah Part III)
53 Bab LIII (Mei Dan Riski Kasih Tak Sampai)
54 Bab LIV (Donor)
55 PENGUMUMAN!
56 Bab LVV (Pura-pura)
57 Bab LVI (Hasil Laboratorium)
58 Bab LVII (Tertangkap)
59 Bab LVIII (Permohonan)
60 Bab LXI (Keputusan)
61 Bab LX (Debat)
62 Bab LXI (Sedih)
63 Bab LXII (Mencontek PR)
64 Bab LXIII (Putus)
65 Bab LXIV (Terimakasih Untuk Segalanya)
66 Bab LXV (Sedih Karena Mu)
67 Bab LXVI (Obsesi )
68 (2023)
69 Save Yalisa Pamit
70 Bab LXIX (Ingin Bertemu)
71 Bab LXX (Tamu Tak Berakhlak)
72 Bab LXXI (Aku Rindu)
73 Bab LXXII (Perhatian)
74 Bab LXXIII (Curhat)
75 Bab LXXIV(Penasaran)
76 Bab LXXV (Siapa?)
77 Bab LXXVI (Taruhan)
78 Bab LXXVII (Agresif)
79 Bab LXXVIII (Diet)
80 Bab LXXIX (Melabrak PHO)
81 Bab LXXX (Intropeksi Diri)
82 Bab LXXXI (Menguji Perasaan)
83 Bab LXXXII (Nomor Misterius)
84 Bab LXXXIII (Pemerasan)
85 Bab LXXXIV (Katakutan)
86 Bab LXXXV (Pertunangan M& L)
87 Bab LXXXVI (Amarah Pak Doni)
88 Bab LXXXVII (Naik Ranjang)
89 Bab LXXXVIII (Sesak Nafas)
90 Bab LXXXIX (Bukan Mertua)
91 Bab XC (Takut)
92 Bab XCI (Hukuman Pak Doni)
93 Bab XCII (Perpanjang)
94 Bab XCIII (Peruntungan Kancing Baju)
95 Bab XCIV (Jangan Memaksakan Takdir)
96 Bab XCV (Sentil VS Cubit)
97 Bab XCVI (Berdebat)
98 Bab XCVII (Egoisnya Hati)
99 Bab XCVIII ( Ssst Main Hati)
100 Bab XCIX (Antara Kau Dan Dia)
101 Bab C (Belum Siap Jadi Ibu)
102 Ba CI (Merasa Berdosa)
103 Bab CII (Kecemasan Riski)
104 Bab CIII (Kronologi Kematian Bu Alisyah)
105 Bab CIV (Bertikai)
106 Bab CV (Api Cemburu)
107 Bab CVI (Kalut)
108 Bab CVII (Kecewa)
109 Bab CVIII (Liburan)
110 Bab CIX (Tanda)
111 Bab CX (Di Mabuk Cinta)
112 Bab CXI (Tak Sadar)
113 Bab CXII (Putus)
114 Bab CXIII (Kekuatan Sang Ayah)
115 Bab CXIV (Felicia Si Pacar Baru)
116 Bab CXV (Bimbang)
117 Bab CXVI (Perundungan)
118 BAB CXVII (Drop Out)
119 Bab CXVIII (Menyerah)
120 CVXIX (Menyesal)
121 Bab CXX (Ada Apa Dengan Riski?)
122 Bab CXXI (Dimana?)
123 Bab CXXII (Love You)
124 Bab CXXIII (Katakan Cinta)
125 Bab CXXIV (Balikan)
126 Bab CXXV (Bu Dita Sakit)
127 Bab CXXVI (Ketulusan Hati Mei)
128 Bab CXXVII (Cinta Tulus)
129 Bab CXXVIII (Rencana)
130 Bab CXXIX (Kejujuran)
131 Bab CXXX (Memaafkan)
132 Bab CXXXI (Keputusan Pak Doni)
133 Bab CXXXII (Fitting Baju Pengantin)
134 Bab CXXXIII (Hari Pernikahan)
135 Bab CXXXIV (Jangan main-main)
136 Bba CXXXV (Kombinasi Rindu)
137 Bab CXXXVI (Pengantin)
138 Bab CXXXVII (Malam Pertama)
139 Bab CXXXIII (Kemalangan Pak Aryo)
140 Bab CXXXIX (Pergi)
141 Bab CXL (Memarahi Riski)
142 Bab CXLI (Pudar)
143 Bab CLXII (Menangis)
144 Bab CXLIII (Malam Pertama)
145 Bab CXLIV (Di Tinggal)
146 Bab CXLIV (Menuntaskan Hajat)
147 Bab CXLV (20 Mei 2020)
148 Bab CXLVI (23 September 2023)
149 Salam Cinta
150 Pernikahan Berdarah!
151 Tolong Othor!!!
152 Pelakor Tak Berdosa
153 Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
154 Terpaksa Menikahi Perjaka Tua
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab I (Kelas Neraka)
2
Bab II (Rencana Jahat)
3
Bab III (Hukuman)
4
Bab IV (Pembalasan)
5
Bab V (Hari Sial Si Pembuat Onar)
6
Bab VI (Meminta Keadilan Part I)
7
Bab VII (Meminta Keadilan Part II)
8
Bab VIII (Derai Air Mata Part I)
9
Bab IX (Derai Air Mata Part II)
10
Bab X (Sengsara Membawa Nikmat Part I)
11
Bab XI (Sengsara Membawa Nikmat Part II)
12
Bab XII (Iri)
13
Bab XIII (Penasaran)
14
Bab XIV (Kepolosan Leo Part I)
15
Bab XV (Kepolosan Leo Part II)
16
Bab XVI (Debaran Part I)
17
Bab XVII (Debaran Part II)
18
Bab XVIII (Yalisa)
19
Bab XIX (Sampai Besok)
20
Bab XX (Kembalinya Setan Sekolah)
21
Bab XXI (Tidak Tau Diri)
22
Bab XXII (Kuasa Riski)
23
Bab XXIII (Masa Lalu)
24
Bab XXIV (Ikatan Cinta)
25
Bab XXV (Api Asmara)
26
Bab XXVI (Tak Beranjak)
27
Bab XXVII (Membangun Sisi Kelam)
28
Bab XXVIII (Meracau Dalam Hati)
29
Bab XXIX (Putus Cinta)
30
Bab XXX (Masalah Besar)
31
Bab XXXI (Akibat Berbohong)
32
Bab XXXII (Merasa Cemburu)
33
Bab XXXIII (Hilang)
34
Bab XXXIV (Dimana pak Ari?)
35
Bab XXXVI (Proses Penyelidikan)
36
Bab XXXVI (Blasteran Neraka)
37
Bab XXXVII (Mau Kamu)
38
Bab XXXVIII (Khilaf Bersama Mu)
39
Bab XXXIX (Curiga)
40
Bab XL (Deg!)
41
Bab XLI (Bertemu Mata)
42
Bab XLII (Ada Apa Dengan Mei?)
43
Bab XLIII (Berani)
44
Bab XLIV (Ulang Tahun Mei)
45
Bab XLV (Bukti)
46
Bab XLVI (Isi Hati)
47
Bab XLVII (Bersama Leo)
48
Bab XLVIII (Menginap Di Villa Leo)
49
Bab XLIX (Bersama mu)
50
Bab L (Mei Lissah Part I)
51
Bab LI (Mei Lissah Part II)
52
Bab LII (Mei Lissah Part III)
53
Bab LIII (Mei Dan Riski Kasih Tak Sampai)
54
Bab LIV (Donor)
55
PENGUMUMAN!
56
Bab LVV (Pura-pura)
57
Bab LVI (Hasil Laboratorium)
58
Bab LVII (Tertangkap)
59
Bab LVIII (Permohonan)
60
Bab LXI (Keputusan)
61
Bab LX (Debat)
62
Bab LXI (Sedih)
63
Bab LXII (Mencontek PR)
64
Bab LXIII (Putus)
65
Bab LXIV (Terimakasih Untuk Segalanya)
66
Bab LXV (Sedih Karena Mu)
67
Bab LXVI (Obsesi )
68
(2023)
69
Save Yalisa Pamit
70
Bab LXIX (Ingin Bertemu)
71
Bab LXX (Tamu Tak Berakhlak)
72
Bab LXXI (Aku Rindu)
73
Bab LXXII (Perhatian)
74
Bab LXXIII (Curhat)
75
Bab LXXIV(Penasaran)
76
Bab LXXV (Siapa?)
77
Bab LXXVI (Taruhan)
78
Bab LXXVII (Agresif)
79
Bab LXXVIII (Diet)
80
Bab LXXIX (Melabrak PHO)
81
Bab LXXX (Intropeksi Diri)
82
Bab LXXXI (Menguji Perasaan)
83
Bab LXXXII (Nomor Misterius)
84
Bab LXXXIII (Pemerasan)
85
Bab LXXXIV (Katakutan)
86
Bab LXXXV (Pertunangan M& L)
87
Bab LXXXVI (Amarah Pak Doni)
88
Bab LXXXVII (Naik Ranjang)
89
Bab LXXXVIII (Sesak Nafas)
90
Bab LXXXIX (Bukan Mertua)
91
Bab XC (Takut)
92
Bab XCI (Hukuman Pak Doni)
93
Bab XCII (Perpanjang)
94
Bab XCIII (Peruntungan Kancing Baju)
95
Bab XCIV (Jangan Memaksakan Takdir)
96
Bab XCV (Sentil VS Cubit)
97
Bab XCVI (Berdebat)
98
Bab XCVII (Egoisnya Hati)
99
Bab XCVIII ( Ssst Main Hati)
100
Bab XCIX (Antara Kau Dan Dia)
101
Bab C (Belum Siap Jadi Ibu)
102
Ba CI (Merasa Berdosa)
103
Bab CII (Kecemasan Riski)
104
Bab CIII (Kronologi Kematian Bu Alisyah)
105
Bab CIV (Bertikai)
106
Bab CV (Api Cemburu)
107
Bab CVI (Kalut)
108
Bab CVII (Kecewa)
109
Bab CVIII (Liburan)
110
Bab CIX (Tanda)
111
Bab CX (Di Mabuk Cinta)
112
Bab CXI (Tak Sadar)
113
Bab CXII (Putus)
114
Bab CXIII (Kekuatan Sang Ayah)
115
Bab CXIV (Felicia Si Pacar Baru)
116
Bab CXV (Bimbang)
117
Bab CXVI (Perundungan)
118
BAB CXVII (Drop Out)
119
Bab CXVIII (Menyerah)
120
CVXIX (Menyesal)
121
Bab CXX (Ada Apa Dengan Riski?)
122
Bab CXXI (Dimana?)
123
Bab CXXII (Love You)
124
Bab CXXIII (Katakan Cinta)
125
Bab CXXIV (Balikan)
126
Bab CXXV (Bu Dita Sakit)
127
Bab CXXVI (Ketulusan Hati Mei)
128
Bab CXXVII (Cinta Tulus)
129
Bab CXXVIII (Rencana)
130
Bab CXXIX (Kejujuran)
131
Bab CXXX (Memaafkan)
132
Bab CXXXI (Keputusan Pak Doni)
133
Bab CXXXII (Fitting Baju Pengantin)
134
Bab CXXXIII (Hari Pernikahan)
135
Bab CXXXIV (Jangan main-main)
136
Bba CXXXV (Kombinasi Rindu)
137
Bab CXXXVI (Pengantin)
138
Bab CXXXVII (Malam Pertama)
139
Bab CXXXIII (Kemalangan Pak Aryo)
140
Bab CXXXIX (Pergi)
141
Bab CXL (Memarahi Riski)
142
Bab CXLI (Pudar)
143
Bab CLXII (Menangis)
144
Bab CXLIII (Malam Pertama)
145
Bab CXLIV (Di Tinggal)
146
Bab CXLIV (Menuntaskan Hajat)
147
Bab CXLV (20 Mei 2020)
148
Bab CXLVI (23 September 2023)
149
Salam Cinta
150
Pernikahan Berdarah!
151
Tolong Othor!!!
152
Pelakor Tak Berdosa
153
Lelaki Buaya Darat Pantasnya Di Apakan??
154
Terpaksa Menikahi Perjaka Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!