...🌺🌺🌺🌺🌺...
'Huuuuuffffhh... Baru bisa nafas! kalau dikit lagi masih ditanya-tanya bisa kehabisan nafas nih!' gumam nya kesal. Vini sedikit kaget dengan tepukkan dipundak nya.
"Eh...kamu! Aku kira siapa tadi!" ujar Vini dengan senyum ramah.
"Iya ini Aku, maaf ya ngagetin." Vini hanya mengangguk-angguk. "Eh sih Bella mana, kok belum nampak pucuk hidungnya?!" Tanya Satya yang juga sahabat karib mereka semenjak kuliah.
'Ihhh... kok pada nanyain Bella terus sih ke aku? Nih Satya lagi, tanya aku kek? Pilih kasih amat jadi kawan, untung ganteng kalau ngak udah ku tapol!' kesal Vini dalam hatinya.
"Ntah lah, mungkin bakalan terlambat hari ini. tadi pas ku telpon masih baru bangun katanya." Ujar Vini dengan datar.
"Loh, tumben sih Bella jam segini baru bangun? Biasanya dia loh yang paling datang cepat dari pada kita-kita!" Satya membayangkan kemalasannya jika berhubungan dengan tidur.
🏠Kediaman Ken Wijaya🏠
Sedangkan yang tengah dibicarakan pun, baru siap memakai atribut-atributnya sebagai dosen hari ini.
"Huuuf... kenapa aku kelihatan seperti anak SMA mau pawai sih?" helaan nafas berat Bella untuk dirinya sendiri. Bella memperhatikan dirinya di cermin, dengan tinggi yang hanya 155 cm membuatnya malah seperti Anak sma ketimbang menjadi seorang dosen.
"Aduh... Ayu sekali non Bella. Non Bella guru ya?!" Mbok Iyem yang datang mengantarkan sarapan langsung memuji Bella.
"Ah Mbok bisa saja. iya Mbok, aku sekarang menjadi dosen di kampus yang tidak jauh dari sini!" Ujar Bella malu-malu.
"Mbok mah doakan Non Bella terus kok. Tapi Mbok juga nggak paham, Mbok aja cuman tamatan SD, abis tuh langsung kerja!" Ucap Mbok Iyem yang kikuk.
'Kasihan Mbok Iyem. Bersyukur nya aku yang masih bisa sekolah sampai ke perguruan tinggi! sedangkan orang diluar sana untuk makan pun harus kerja keras dulu!' syukur Bella dalam hatinya.
"Gitu ya Mbok, Mbok berniat mau belajar lagi ngak?!" tanya Bella dengan tersenyum hangat.
"Mau sih Non tapi Mbok nggak ada waktu! Sekarang Mbok lagi fokus cari uang buat biayain kuliahnya Anak satu-satunya Mbok Non!" Ujar Mbok Iyem yang begitu semangat membayangkan wajah anaknya.
"Jadi Mbok Iyem punya anak ya. Kuliah dimana Mbok?! Udah semester berapa?!" Bella memakan rotinya suapan demi suapan.
"Iya punya Non, kuliahnya di malang Non. Udah semester 3. Non mau berangkat jam berapa?!" pertanyaan Mbok Iyem sontak membuat Bella kocar kacir meraih Tasnya.
"Bella berangkat dulu Mbok. Sampaikan salam Bella ke Ayah ya." memberikan salam kepada Mbok iyem. Bella berlari keluar kamar, menuruni tangga dan langsung keluar rumah.
'Sungguh senang sekali bisa melihat duplikat non Lesi. Sudah sopan, baik hati dan lembut pula. sayangnya pak Ken tidak menyayangi non Bella!' pikir Mbok Iyem sedih.
"Hati-hati ya Non!!" Mbok Iyem yang mengejar Bella pun akhirnya hanya bisa melihat Bella sudah memasuki mobil pribadi keluarga.
Dengan berat hati Bella harus menerima keadaan yang ada. Dengan waktu yang begitu mepet tak mungkin dirinya harus mencari taksi atau sejenisnya.
'Huuuffff.... semoga Dekan Hana tidak marah padaku!' harapannya dari dalam hati.
"Kemana kita Non?" Ujar pak Sudirman sih supir pribadi.
"Ke Kampus Universitas Pendidikan Indonesia ya pak!" Mobil melesat kearah Kampus.
🏠Kediaman Ken Wijaya🏠
"Pak Sudirman, pak Sudir!!" Teriak Adelia mencari keberadaan sang supir. 'Kemana sih tua bangka itu? Dicari-cari ngak muncul-muncul! Mau dipecat kayaknya!' kesal Adelia.
"Kenapa sayang, kok pagi-pagi udah teriak aja?" Ujar Biangka lembut.
"Itu Mi, Pak Sudirman, Adel cari-cari nggak ketemu-ketemu." ucapnya kesal. Saat mereka tengah berbicara, Mbok Iyem pun datang setelah mendengar teriakkan Adel.
"Maaf non Adel cari Pak Sudirman ya? Pak Sudirman nya lagi ngantar Non Bella ke kampus!" Pernyataan itu sontak membuat Adel muak.
'Bella lagi Bella lagi! Kenapa sih istimewa banget dia? Tunggu aja pembalasan Aku Bel!' kesal Adelia penuh amarah.
Seperkian menit kemudian, Adelia pun mengporak-porandakan kamarnya menyalurkan rasa amarah.
"Udah dong marah nya Del, nanti kalau Papi kamu tau dia bisa marah loh!" Adel pun berhenti dan terduduk di atas tempat tidurnya.
"Kenapa sih semua fasilitas Adel diambil Bella Mi? Adel udah muak lihatnya Mi! Hiksss-Hiksss..." Adel menangis di dekapan sang ibu.
'Dasar gadis itu, tidak ibu tidak anak menyusahkan saja! Awas ya Bella, sebentar lagi kamu bakalan saya usir dari sini!' pikir licik Biangka dalam hatinya.
"Kita harus membuat rencana dulu sayang. Mami juga ngak suka ada dia disini. tapi kalau kita main kasar takutnya nanti kita yang diusir. Kan sih tua bangka itu sangat menyayangi cucunya itu!" bisikkan Biangka masih bisa di dengar Adel dan seseorang dari sela pintu kamar.
"Secepatnya kita harus usir dia Mi. Pokok Adel udah capek melihat itu semua!" Biangka mengangguk atas ucapan sang anak.
'Aku sudah tau mereka akan melakukan ini pada anakku. Aku tidak akan membiarkan Bella kembali menjadi korban mereka!' gumam Ken dari balik pintu kamar Adelia.
🏬Kampus🏬
'Akhirnya aku sampai juga. Vini dimana ya?' pikir Bella tergesa-gesa berjalan memasuki kampus.
Tes-tes 1 2 3... Suara hiruk di lapangan membuat langkah Bella teralihkan ke sana.
"Huuuuf... untung aku ngak terlambat!" Ujar Bella menepuk pundak Vini.
"Ngak terlambat pala mu? ini udah jam setengah 9 mbak, kemana aja? upacara perkenalan udah selesai, semua udah mau bubar dan tinggal kamu aja yang nggak jadi perkenalkan diri!!" Bella melongo kaget.
'Lah udah selesai ya?! Aku kira baru mau mulai!' lesunya kemudian.
"Udah yuk ke kantor dulu cari Profesor!" Vini menarik tangan Bella.
Dari kejauhan komplotan geng semester 7 tengah memperhatikan kedatangan Bella sedari tadi.
"Seriusan deh Rael gue lihat tuh cewek itu tadi kayak anak SMA." Kedua temannya tertawa tanpa diikuti cowok yang bernama Rael itu.
"Gue juga ngerasa gitu Gibran, Gue kira ada acara pawai apa gitu." Ujar salah satu sahabat Rael yang ikut bodi shaming.
'Kenapa sih nih bocah-bocah selalu berisik. Membuat telinga gue sakit aja! ngurusin cewek aja terus, ngurusin game kek sekali-kali!' ujar Rael kesal dan tidak peduli. Mahasiswa semester 7 bernama Rael itu tak memperdulikan ucapan sahabat-sahabatnya. Ia malah berlalu pergi menuju kantin agar bisa keluar dari sekolah.
"Eh, lo mau kemana Rael?" Serentak Gibran dan Vino.
"Gue mau cabut. Ngapain ke kampus kalau cuman ngurusin cewek, mending main game di basecamp!" Langkah Rael pun diikuti sang sahabat.
"Rael emang the bast deh pokoknya! gue ikut ya?!" ujar Gibran dengan cara semangat.
"Gue juga!" Tambah Vino.
"Ya udah ayuk!" Akhirnya mereka bertiga cabut melalui pintu kantin. Ibu kantin yang sudah terbiasa di sogok pun membiarkan rencana cabut Rael berhasil tanpa diketahui dosen.
🏫Kelas🏫
Setelah memperkenalkan diri. Bella mengambil absen satu per satu Mahasiswa dan mahasiswi yang akan ia ajar untuk kedepannya.
"Jadi Gibran Wibawa, Rael Genandra, sama Vino Ibraham kemana?" tanya Bella bingung dan menunggu penjelasan dari beberapa mahasiswa atau mahasiswi nya.
"Cabut buk." ujar seisi kelas menunjuk tas yang masih tergeletak di atas kursi.
'Ih... awas saja ya! aku paling nggak suka Mahasiswa yang cabut di jam pelajaran kayak gini! Tidak menghargai dosen!' gerutu Bella dalam hatinya.
"Bukannya pengamanan dan disiplin di kampus ini no 1 ya, kenapa masih ada juga yang cabut?" Ujar Bella geram.
"Jangan urusin buk, biarin aja. Mending ibuk ngajar aja!" Ujar salah satu mahasiswa membuat Bella menggeleng keras.
"Biasanya mereka cabut kemana? Biar nanti saya susulin!" Seisi kelas berbisik-bisik.
"Biarin aja buk, nanti juga balik!!" titah salah satu mahasiswa nya.
"Nggak bisa gitu dong, meski ibuk disini cuman Dosen sementara tapi ibuk punya tanggung jawab sama kalian." Bella menjelaskan bahwa dirinya Dosen pengganti, menggantikan seorang Dosen yang izin cuti melahirkan. "Baik lah kalau kalian tidak mau memberitahu ibuk. Ibuk bakalan bilang ke Dekan kalau seisi kelas bekerja sama dengan Mahasiswa-mahasiswa yang cabut itu!" Seisi kelas mulai saling menatap. Tatapan Bella teralihkan pada Mahasiswi yang duduk paling depan, mengacungkan tangan. Semuanya membeku di tempat.
"Di... basecamp buk, seberang Kampus kan ada restoran lantai 2. Nah, di lantai 2 itu basecamp mereka!" seisi kelas mulai melongo.
'Gue nggak ikut bicara!' Ujar beberapa mahasiswa di kelas itu.
"Owh di sana, terimakasih ya. Baik lah buka buku kalian hal 48-68. Lansung ringkas, pas ibuk kembali semua sudah dikumpulkan di atas meja!" Bukannya menolak semua nya malah memulai kegiatan masing-masing.
'Ini mah bukan ngeringkas, tapi ngeprint buku secara manual!' ketus salah satu mahasiswa yang tidak terima.
"Ibuk mau kemana?" tanya mahasiswi yang memberitahu keberadaan mahasiswa yang cabut tadi.
"Mau ke basecamp anak-anak itu!" Seisi kelas kaget.
"Wihhh... mending jangan buk, tidak usah! mending Ibuk di sini aja bareng kami! jangan berurusan sama Rael buk!" tambah seorang mahasiswa di pojok lakang.
'Kenapa semua pada takut sama anak-anak itu sih?' Bella mulai menaruh curiga.
"Tenang aja, Ibuk bakalan urusin mereka! kalian lanjutkan saja, Ibuk pergi dulu!" Tanpa menghiraukan ucapan anak-anak kelas.
'kayaknya Dosen pengganti kita bakalan cepat diusir dari sekolah!' pikir para mahasiswa dan siswi di kelas itu.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
De'Ran7
perasaan baru sehari tuh orang ada disitu deh..udah capek aja kayak sedang maraton aja..manja bener
2022-10-23
0
Dinasti22
Fighting, Author 💪🏻
2020-12-23
1
Ftl03
semangat thor jangan lupa mampir ceritaku
2020-12-16
1