04. Tempat tongkrongan

Jangan terlalu berharap dengan Manusia, terkadang mereka juga yang mematahkan harapan itu sendiri.

Happy reading!

•••

Motor ninja berwarna hitam, membelah jalanan dengan kecepatan penuh. Dia tidak peduli, dengan ocehan pengguna jalan yang lainnya.

Yang terpenting, untuk saat ini. Dia harus sampai pada tujuannya,

Yaitu di warbun, tempat berkumpul dengan para sahabatnya. Tempat dimana, dia menghilangkan penat sejenak.

Mengapa di sebut warbun? Dikarenakan, anak-anak tongkrongan Aksa. Sering menyebut pemilik warung, dengan sebutan Bunda. Maka dari itu, dinamakan Warbun.

Aksa pun melepas helm full face nya, dia menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul.

"Hay, bro. Gimana sama Hyra?"sapa Gara. Aksa tidak menjawab, sapaan Gara. Dia malahan berlalu, dan memesan makanan.

"Lu kek gatau, Aksa aja! Jangan pernah sebut nama dia, di depan Aksa lagi, dodol!"sahut Bryan.

Memang benar, apa yang dikatakan Bryan. Aksa tidak suka, jika ada orang yang ikut campur dengan masalah pribadinya.

"Masalahnya, Hyra disini! Jadi pacar Aksa, kalo kata gue. Semisal udah gak suka, ya lepasin aja!"sambung Fajar.

Brak

Aksa menggebrak meja, yang tadinya dia ingin makan sekarang tidak berselera.

Lalu Aksa, menatap Fajar dengan tatapan dingin serta datar, memang disini fajar lah yang paling banyak diam. Tapi sekali dia berbicara, dia akan frontal.

Dia tidak perduli, lawan bicaranya tersinggung. Toh, dia benar mengatakan hal seperti itu dan sesuai fakta.

"Mampos, singanya sebentar lagi ngamuk!"heboh Rey.

Aksa ya Aksa, Fajar ya Fajar. Aksa dengan sifat yang cuek, tidak peduli, kasar. Dan Fajar dengan sifat, pendiam, keras kepala. Jika mereka sudah beradu, entahlah apa yang akan terjadi.

"Kalian saling suka ya? Kok tatap-tatapan?"tanya Bryan. Gara yang sedang greget pun menampol kepala Bryan. Hingga Bryan, meringis kesakitan.

"Ngerusak suasana aja, anjing!"umpat Gapin. Memang tadi suasananya, sedang panas. Saat mata elang Aksa, dan mata tajam Fajar bertemu.

"Udah lah, jangan gelud! Mending kita ke arena balap,"celetuk Rey. "Nah, gue setuju!"sambung Gara.

Memang hari ini, mereka ada jadwal balap. Dimana Aksa, dan Dewa akan bertemu. 2 orang, yang sedari dulu bermusuhan. Tidak pernah akur, dikarenakan masa lalu mereka.

Tanpa babibu, Aksa mengambil kunci motornya. Dia melajukan kecepatan motornya, untuk sampai ke arena balap.

"Aksa mah, kebiasaan! Ninggalin kita mulu,"gerutu Bryan.

"Kita?"kata mereka,

Bryan pun mengangguk,

"Lo aja kali hahaha,"kata mereka serempak.

"Sialan, kalian!"kesal Bryan. Saat Bryan, sedang menggerutu tidak jelas. Ini kesempatan mereka, untuk menjahili Bryan.

Lagi-lagi Bryan, ditinggal.

"Emang takdir gue apa ya? Apa-apa selalu di tinggal?"pasrah Bryan. Lalu dia menyalakan mesin motornya. Dan menuju ke area balap,

***

Bryan datang paling akhir, dia juga yang mendapat cibiran.

"Lambat kek siput,"cibir Rey. Bryan pun menggubris perkataan Rey. Dia malahan memilih untuk duduk, dengan napas yang terengah-engah.

"Kenapa lo?"tanya Gara. "Motor gue mogok, *****. Capek banget, suer!"jawab Bryan dengan napas yang belum teratur,

Mereka semua menahan tawanya, tawa mereka tak tertahan. Akhirnya, pecah.

"Buahahaha, berhasil! Yessss,"heboh Rey. Kehebohan Rey, mengundang tatapan aneh dari mereka.

"Jangan-jangan, ini ulah kalian?"tebak Bryan.

Mereka pun mengangguk, Bryan menggerutu tidak jelas. Dia mengatakan, jika mereka jahat, tidak punya hati, gada akhlak, dll.

Satu motor berwarna biru datang, menghampiri gerombolan Aksa. Aksa memang sudah berada disitu, sedari tadi. Tapi dia, tidak memedulikan tingkah laku teman-temannya.

Memang sudah seperti sifat mereka, selain konyol, gila, mereka juga memalukan. Walaupun begitu, Aksa masih menganggap mereka.

Sang pemilik motor biru turun, dia melepas helm nya. Lalu menghampiri Aksa,

"Kali ini lu, akan kalah sama gue!"ujar pemilik motor itu, sebelum dia pergi. Dia sengaja, menyenggol bahu Aksa.

"Emang bener ya, yang namanya Dewa tuu gila. Selain gila, suka halu lagi!"tutur Gapin.

Sedari dulu, saat balapan motor. Dewa selalu kalah dengan Aksa, padahal dia selalu menampilkan yang terbaik. Itu lah, yang membuat Dewa semakin benci dengan Aksa.

Fajar pun bersuara,

"Lo hati-hati sama dia, cek lagi kondisi motor lo! Inget, dia licik! Tatapan dia sangat beda, tatapan dia ke lo beda. Ada sorotan kebencian di dalamnya,"jelas Fajar.

Kata-kata Fajar memang selalu benar, dia paham akan gerak-gerik yang mencurigakan. Saat Aksa kembali, mengecek motornya. Ternyata, benar. Rem Aksa di sabotase,

Pantas saja, dia merasa ada yang aneh dengan motornya. Yang jadi pertanyaan, kapan Dewa menyabotase motor Aksa?

"Emang udah gila tuh anak, mending lu pake motor Fajar aja Sa,"ujar Rey.

Aksa pun menyetujuinya, dia masih mending kehilangan motornya daripada kehilangan nyawanya. Dia kira, nyawa bisa di beli di toko mainan?

Dari kejauhan, Dewa memukul stir motornya. Bagiamana, dia bisa tau?

"Kali ini, lo ga akan selamat Sa!"kata Dewa tersenyum miring,

***

Bendera balap, sudah di kibarkan. Berarti balap sudah di mulai,

Di setiap tikungan balap, Dewa selalu memepet Aksa. Tapi untungnya Aksa, bisa menahan keseimbangan.

Untungnya saja, Aksa termasuk orang yang cerdas. Dia membiarkan, Dewa memepet motornya.

Saking fokusnya, ingin membuat Aksa celaka. Dia tidak tahu, jika didepan bukan lagi tikungan.

Dewa kehilangan kendali motornya, lalu dia terjatuh. Aksa pun tersenyum puas,

"Lo salah lawan bro,"ujar Aksa dalam hati.

Lagi, dan lagi Aksa memenangkan balapan kali ini. Sahabat Aksa bersorak-sorai, apalagi para penonton. Mereka sangat ingin, menenggelamkan Dewa ke kolam buaya. Apalagi Rey dan Bryan, dia menyumpah serapahi Dewa.

Jika Rey dan Bryan, bersatu. Dimana Rey, dengan sifat gila dan konyol nya. Bryan dengan sifat, ***** dan tidak ada akhlak nya. Mempunyai pemikiran yang sama, maka mereka berdua akan beradu bacot untuk menyerang lawan bicaranya.

Aksa dan para sahabatnya, menghampiri Dewa. Aksa mengambil satu langkah, hingga jarak keduanya lumayan dekat.

"Cara lo, sampah!"kata Aksa.

Dewa menahan emosinya, sumpah demi apapun. Dia ingin Aksa celaka, tapi kenapa selalu gagal?

Setelah mengatakan seperti itu, Aksa dan sahabatnya balik. Dan meninggalkan arena balap,

Sedangkan di sisi lain, Dewa mengacak-acak rambutnya. Dengan penuh emosi,

"Arghh, sialan! Kenapa gagal sih?! Kenapa gue juga yang jatoh,"ujar Dewa frustasi,

Liat saja, dilain waktu. Dia akan membuat Aksa, celaka. Dan membuat Aksa, bersujud di kakinya.

•••From Qiana•••

Hay semuanya, gimana dengan part kali ini?

Semoga kalian suka ya,

Oh iya! Jangan lupa untuk vote+komen, karna itu wajib hehe.

Masukin ke reading list yaaa, satu lagi dukung selalu Qiana.

Mau next kapan?

Spam next untuk Qiana,

See you next part,

Terpopuler

Comments

Lina Linnot Part III

Lina Linnot Part III

next aja ku baru mampir

2020-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!