02. Zona

Biarkan aku bertahan, dalam zona ini. Dimana zona mencintai tidak dicintai, dan berjuang tidak dihargai.

Happy reading!

Jangan lupa puter lagunya ya, biar feel-nya lebih dapet lagi wk.

•••

Qiana kembali ke kelasnya dengan keadaan lesu, dan muka ditekuk. Nayla, sahabat Qiana sudah tau. Dia kenapa, Nayla pun menghampiri Qiana.

"Di tolak lagi?" Tebak Nayla. "Iya," jawab Qiana lesu.

"Udah lah Ra, kasian hati lo! Mau seberapa pun, lo perjuangin dia! Dia akan tetap nolak, dia udah gak sayang sama lo lagi Ra!" Kesal Nayla. "Aksa sayang aku kok, cuma dia gamau ngakuin perasaannya! Dia cuma mau tau, gimana aku perjuangin dia!" Kata Qiana bersikeukeh.

"Qiana Almahyra, udah deh terserah lo! Udah kenal cinta, begonya minta ampun!" Ujar Nayla, bertambah kesal. Qiana pun tersenyum, lalu dia berkata " Biarkan aku bertahan, Dalam zona ini. Dimana zona mencintai tidak dicintai, dan berjuang tidak dihargai!"

Nayla yang mendengar penuturan Qiana pun, ikut tersentuh.

"Yaudah deh, semangat ya!"kata Nayla.

Qiana pun mengangguk, dan tersenyum.

"Makasih nay, udah mau ada buat aku. Udah mau dengerin semua keluh kesah aku, jangan pernah berubah Nay!" Kata Qiana tulus. Nayla pun memeluk Qiana, "Gue gak akan pernah ninggalin lo, Ra!" Jawab Nayla.

Setelah waktu di sekolah, Qiana habiskan. Sekarang, adalah waktunya untuk pulang. Qiana pulang terlambat, dikarenakan dia harus piket pada hari ini. Hari sudah mulai petang, tapi tidak ada satupun angkot yang lewat. Dan sialnya, hp Qiana sedang lowbat. Dia lupa membawa, power bank.

Dari kejauhan, ada satu motor yang sedang melintas. Motor itu berboncengan dengan wanita, dan Qiana tau siapa pemilik motor itu. Dia adalah kekasihnya sendiri, Aksa Delvin Arion. Aksa memang melihat Qiana, walaupun dia menggunakan helm full face. Saat melintas di depan Qiana, Aksa menarik tangan wanita yang di Belakang untuk memeluknya.

Pemandangan macam apa ini? Disaat dirinya lelah dengan semua hal, pemandangan ini lewat saja didepan matanya. Bak angin ****** beliung, yang meluluh lantakkan apa saja yang ia lewati. Seperti halnya hati Qiana, kali ini dia kembali terluka. Atas perlakuan Aksa,

Qiana Hampir tiap waktu berfikir, jika saja dia tau awalnya seperti ini. Dia tidak mau terjebak dalam perasaan yang sangat membingungkan, hatinya memang sudah sakit. Tapi kali ini, dia lebih sakit apa yang dia bayangkan.

Hujan mulai turun, seperti nya semesta memang tau. Jika dirinya terluka, Qiana mulai berjalan di bawah derasnya hujan. Kemudian dia menumpahkan, apa yang dia rasakan.

Qiana pulang dengan jalan kaki, dirinya hanya ingin melepas rasa lelah hatinya untuk saat ini. Dia tidak peduli, jika dia sakit besok. Yang penting, untuk saat ini. Qiana bisa menangis, dengan sepuas-puasnya.

•••From Qiana•••

Selamat membaca, jangan lupa untuk tinggalkan vote+komen

Jika kalian di posisi Qiana? Apakah kalian akan melepaskan atau mempertahankan.

Seseorang yang jelas-jelas, sudah tidak peduli denganmu.

Tetap jaga kesehatan, jangan keluar rumah. Semoga keadaan lekas membaik,

Pemalang, 31 Maret 2020

Nabila Sefi Oktaviani.

Share jika suka.

Jangan lupa masukan ke reading list kalian, terima kasih.

Apakah siap untuk menuju ke part selanjutnya?

Jangan lupa spam next, untuk Qiana.

semoga kalian sukaa, jangan lupa taruh komentar kalian.

Terpopuler

Comments

black white_❄

black white_❄

awal perjuanganmu, kalau hatimu sudah lelah hentikan meski itu Sakit😊💪

2021-06-12

0

Lina Linnot Part III

Lina Linnot Part III

syemangat

2020-10-27

0

Anaata Sya

Anaata Sya

Hati Qiana Kuatt...

Datang 2Like....

Keep spirit!!

Bila berkenan bisa mampirr ke karyaku JTK🙂

2020-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!