Sedangkan di sebrang kota lain, kisah ku wanita sederhana hidup dengan damai bersama keluargaku yang pas-pas an, aku sekolah sambil bekerja paruh waktu sebagai pelayan toko, kehidupan keluargaku yang pas-pasan ini, membuatku semangat akan hidupku sebelum iblis datang merenggut semuanya dariku,
Saat itu... jam 9 malam aku pulang dari tempat kerjaku dengan membawa sejumlah uang gaji ku, aku senangnya bukan main karena pemilik toko memberiku gaji tambahan untuk kegigihan ku dalam bekerja,
Namun..... saat aku sampai di tengah jalan aku berpapasan dengan seorang pria yang aku fikir dia mabuk, aku beranikan diri tetap melewatinya namun iblis tetaplah iblis ia tidak akan melepaskan mangsanya yg sedari tadi ia tatap,
"Aaaaaa... tolong....tolong ...."teriakku saat tanganku di tarik paksa dari sepedaku hingga sepedaku terjatuh dan akupun jatuh dengan leluasa iblis itu menarik ku, menyeret tubuhku dengan ganas,
"Aku mohon lepaskan aku.... kau mau uangku kan, ini... ambillah... tapi lepaskan aku.... "
ucapku memohon saat ia terus menyeret kedua tanganku ke lorong-lorong kecil di jalan,
Iblis itu tidak mengeluarkan kata sepatahpun namun ku dengar nafasnya yg terasa berat,
"Tolong... tolong... aku mohon lepaskan aku... lepaskan aku tuan... lepaskan aku...aaa.."
teriakku saat tubuhku ia lemparkan ke dinding jalan kecil yang entah dimna itu aku tidak tau
"Tuan... aku mohon... lepaskan aku...."ucapku dengan suara tangisanku air mata sudah tidak bisa mewakili perasaanku, aku memohon namun tidak didengarkan, dengan kasar ia menjambak rambutku sehingga membuat wajahku mendongak , dan saat itulah aku bisa melihat wajahnya,
"Kau takkan bisa kabur lagi, jika ingin menyalahkan salahkan takdirmu, karena kau harus bertemu denganku di saat begini, kau memohon pun percuma, aku tidak akan membiarkan kau pergi sebelum siksaanku ini lepas dari tubuhku" ucapnya dengan suara parau,
"Tuan... aku mohon lepaskan aku, aku tidak punya salah denganmu lepaskan aku tuan..."tangisku teriakku semuanya hanyalah sia-sia ia melepas jambakan di rambutku dan mengikat kedua tangan ku, aku meronta namun tidak bisa, tubuhku lelah karena bekerja, aku mundur dengar cara duduk namun deg.... punggungku terasa sakit saat aku menempelkan punggungku ke dinding,
"Pria itu dengan ganas menyergapku, saat aku berusaha melawan ia menampar keras pipiku hingga terjadilah apa yang tidak aku inginkan, kehormatan ku direnggut oleh pria yg tidak aku kenal, aku mengenali wajah itu, aku mengingat wajah itu, dimna ia meninggalkan ku setelah ia merenggut semuanya dariku, tubuhku.. kini menjadi tubuh yang menjijikkan, pakaianku hancur, rambutku penampilanku sudah hancur aku menangis di lorong kecil,
A...pa .. apa salahku .. mengapa kau memberiku nasib seburuk ini, ayah ibu... Aya benci dengan diri Aya sekarang... Aya tidak bisa menemui ibu ayah,
Tangisanku semakin menjadi, aku mendekap kedua kakiku menangis dengan rasa sakit, wajah itu terus bermain di ingatanku, luka di punggungku tidak kurasakan lagi meski darah sudah membasahi bajuku, aku menangis dengan sejadi-jadinya, betapa terkejutnya aku saat aku mendengar suara ayah
"Aya... itukah kau "ucap ayah dari ujung lorong, ia berlari ke arahku, aku melihatnya dengan penampilanku yang hancur
"Aya... apa yang terjadi nak, mengapa kau seperti ini .. "ucap ayahku yang langsung melepas jaketnya dan memakaikannya untukku, saat ayah menyadari ada luka di punggung ku kekhawatirannya makin menjadi, aku tidak bisa menjawab hanya air mata dan rasa hancur yg terlihat di mataku, ..
"Aya bicaralah nak,"
"Ayah... hidup aya sudah hancur...."tangisku pecah saat kata itu keluar dari mulutku, ayah langsung memelukku,
"Mengapa seperti ini nak, salah apakah kelurga kita, sehingga tuhan selalu menghukum keluarga kita" suara ayah terasa lemah di telingaku,
"Ayah akan berusaha mencari keadilan buatmu nak, kamu tenanglah"
Ayahku menghubungi polisi tak berapa lama kemudian suara mobil polisi datang dan melihat kami,
"Aku mohon pak... beri keadilan buat anak saya,"ucap ayahku yang masih mendekap tubuhku
"Kalian tidak perlu khawatir, bukti keadaan putrimu sudah cukup untuk menjebloskan bajingan itu kedalam penjara dan wajah pria itu sudah terekam di cctv jalan, kalian tenanglah,
Perkataan seorang polisi tidak membuatku tenang saat mereka mengantarkan kami kerumah, ku lihat ibuku yang berlari memelukku, tangisannya menjadi saat ia melihat keadaanku, siapa yang tidak bisa menebak saat melihat keadaanku,
"Sayang ...kamu yang kuat ya nak, polisi akan memberi kita keadilan "ucap ibuku
"Kalian tenanglah, aku pastikan besok pria itu sudah tertangkap orang kami sudah pergi untuk mencari pelaku, "ucap polisi itu,
"Terimakasih pak,"ucap ayahku, aku hanya diam, aku merasa suaraku sudah habis,
Keesokan harinya aku mendengar kalau pria itu sudah tertangkap, tapi aku masih belum tenang aku masih diam menanggapi perkataan ayah dan ibu, kini aku lebih banyak berdiam diri, tatapanku selalu kosong, suaraku tiba-tiba terasa tidak ada, aku tidak punya semangat lagi untuk hidup,
Saat persidangan memanggil keluargaku di situlah kehancuran ku dan keluargaku di mulai, saat uang sudah bicara, semua bisa saja terjadi, kasus pemerkosaan kini menjadi kasus suka sama suka, semua bukti ssctv dan hasil visum kini sudah lenyap karena iblis itu sudah membeli semuanya dengan uang, tapi saat aku mendebgar nama keluarganya, sejak saat itulah aku akan mengingat nama itu keuarga KUSUMA, keluarga terpandang di kota X dan dia adalah salah satu penerusnya, dengan mudah ia membeli semua bukti, hingga kini keluargaku lah yang menanggung resiko nya
Iblis itu datang menemui keluargaku
"Kau..."ucapku
"Ini adalah uang untuk mengganti semua kerugian mu, aku tau aku sudah membuat mu hancur dan kehilangan masa depan mu, tapi aku masih anak yang begitu muda, aku tidak mungkin akan mendekam dalam penjara,"ucapnya dengan santai,
"Apakah dengan uang kau bisa mengembalikan semuanya, kau sudah menghancurkan anak perempuanku dan sekarang kau datang dengan keluargamu dan membuktikan di persidangan kalau putriku adalah wanita yang tidak berpendidikan,"ucap marah ayahku
"Bawa pergi uang harammu...."
ucapan ayah terhenti saat dadanya terasa sakit, ayah memegang kerah bajunya, menahan sakit namun ....
BRAAKK...
Ayahku terjatuh dan pingsan, akupun membawa ayahku kerumah sakit namun ..
perkataan dokter membuat ibuku syok, ayahku meninggal karena serangan jantungnya,
"Aaaaa....mengapa keluargaku menjadi seperti ini, karena malam itu, aku kehilangan semua, saat pemakaman ayah semua tetanggaku mencemohku, memanggilku wanita penghibur, membuat kemarahan ibuku memuncak, namun ku menahan ibuku untuk marah saat masih ada dalam pemakaman,
"Ibu... tenanglah, tuhan tidak tidur, ia melihat semua kejadian ini, maafkan aya ibu karena Aya, ayah tiada, karena Aya hidup kita menjadi perbincangan masyarakat" ucapku dengan tangisan yang tak terbendung lagi,
"Nak kau adalah korban dari ke dzoliman, ibu tau kamu, kau adalah anak yang terbaik, tapi ibu benar-benar tidak bisa terima jika orang lain mengatakan gak itu tentangmu,
"Hidup Aya sudah tidak ada artinya buk, ibu jangan membuat diri ibu tertekan karena Aya,"
"Aya... aku fikir kau adalah anak gadis baik-baik ternyata... diam-diam kau menjebak anak seorang pengusaha terkenal agar kau bisa menaikkan sttus keluarga mu,sungguh penampilanmu yang polos telah membutakan mata kami"ucap salah satu ibu-ibu yang sedari tadi memang menunggu untuk mengataiku,
"Diam...."teriakku,
"Bibik, jika seandainya anakmu di posisiku dan ekonomi ku sedang ada di bawah apakah kau bisa mengatakan hal itu, semua bukti sudah di beli, dia orang kaya dan aku orang tak punya, membalikkan fakta bagi yang kaya itu sangat mudah dan kau... kau menghinaku karena aku kalah dalam persidangan itu, bibi... semoga apa yang aku alami tidak di alami putrimu, sehingga kau tidak bisa merasakan apa yang kami rasakan"ucapku sambil pergi membawa ibuku dan adikku yang hanya diam melihat peraduan mulut antara kau dan tetanggaku itu,
Namun kehidupan dalam masyarakat lebih kejam dari apapun setiap hari ibuku selalu dihina karena memiliki anak sepertiku, hingga kejadian tragis kini terulang pas sebulan ayah meninggal ada seseorang yang melempari rumah kami dengan batu hingga mengenai kepala ibuku,
"Keluarlah kalian dari sini kami tidak ingin kalian tinggal disini dan membuat aib dalam lingkungan ini"ucap salah seorang yang berada diluar,
"Kakak ibu bagaimana ini, semua anak di sekolah sudah mencaciku, kini "
"Ibu .. kepalamu berdarah, biar aya obati"
"Nak... pergilah, pergilah yang jauh dari sini, carilah kehidupan kalian, ibu rasa ibu tidak bisa menemani kalian lagi," ucap ibuku dengan suara yang melemah,
"Apa yang ibu katakan, ibu akan baik-baik saja,"ucapku,
"Ini adalah gelang peninggalan ayahmu, kamu pergilah, dan bawalah sedikit uang yang ada di bawah baju ibu, pergilah yang jauh nak, bawa adikmu, di lingkungan ini kehidupan kalian tidak akan di hargai, mereka hanya melihat apa yang mereka lihat, pergilah nak, pergilah..."ucap ibuku yang kini sudah tergeletak lemas di pangkuanku, Aku berlari keluar mencari bantuan, dan teman-temanku yang masih percaya padaku rela membantuku membawa ibuku kerumah sakit, namun sayangnya saat ibu di periksa ia tidak bisa di selamatkan juga, karena ternyata ibu sudah mengkonsumsi obat-obatan yang membuat akhir-akhir ini merasa susah tidur, lengkap sudah penderitaan ku hanya karena satu iblis dari keluarga KUSUMA, andai aku punya kesempatan aku ingin membalas semua yang telah aku alami,
Aku membenci keluarga Kusuma sampai akhir khayatku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Nahira
Samapi disini masih nyimak
2021-02-24
0
Kus Kus
kok nyesek semua kisahnya 😭😭😭😭😭
2020-11-02
1
Athor gagal kontrak
ohh.. kasihan sekali dirimu.. Next up nya thor
salam sayang dari CINTA RIANTI 😘😘
2020-10-28
0