Kemarahan dan kekecewaan Azzam terhadap Helena membuatnya ia enggan membuka hatinya kembali untuk seorang wanita, profesi dan cita-cita yang ia rajut bersama Helena kini ia pendam dan takkan pernah ia tekuni, kembali,
"Tuan...dunia Modeling apakah benar-benar akan anda tinggalkan, bukankah ini adalah cita-cita anda..apakah hanya karena nona Helena anda akan menyerah"
"Ya... aku menyerah akan hal itu kau atur saja aku akan menggeluti bidang ku yang satunya"
"Apakah anda serius tuan, anda akan...?:"
"Ya... kau lakukan saja, dan pertemuan dengan dua orang itu, apakah kau sudah mengatur nya"
"Sudah tuan, anda akan menemui nona Helena dirumah nya setelah kepergian suaminya dan anda akan menemui suami nona Helena jam 9 nanti tuan"
"Baiklah" Azzam pun langsung berdiri dan meninggalkan Frans diruangan itu, Azzam masuk kedalam kamarnya, ia menatap semua foto Helena yang terpajang di dinding, foto saat bersama nya memadu kasih, ada sejuta rasa bersalah di hati Azzam untuk suami Helena, mendengar cerita dari Frans ia makin bersalah pada suami Helena,
"Hallo pa..."
"Hallo nak, ada apa... bukankah mamamu ada disana, apkah kau ingin papa kesana juga, bagaimana apakah Frans memenuhi tugasnya menjagamu"
sederetan pertanyaan yang papahnya lontarkan membuat hati Azzam sedikit membaik, ya mereka adalah orang tua terbaik baginya dan bagi saudara-saudara nya,
"Papa tidak perlu khawatir, Frans memenuhi tugasnya jauh dari yang Azzam harapkan, dan mama, aku sudah menyuruh mama pulang tadi pagi, karena lusa Azzam akan pindah ke Jepang untuk meneruskan studi lagi"
"Bukankah kau sudah wisuda"
"Azzam ingin menjadi spesialis bedah pah, dan disana, Azzam akan mendapatkan ilmu baru"
"Kau mengubah impianmu?, bukankah kau selama ini menginginkan menjadi seorang model dan tata busana"
"Seperti nya Azzam tidak ahli dalam bidang itu pa, "
"Baiklah terserah kau saja, tapi papa berharap kau bisa meneruskan bisnis papa nak"
"Ada Arka, dia yang akan meneruskan bisnis papa, lagian dia punya ambisi dalam dunia bisnis, dan juga AZZURA, bukannya dia sudah membantu papa dalam perusahaan?"
"Ya.. baiklah.... kau memang tidak bisa di bantah, jaga kesehatanmu, papa akan menghubungi mamamu"
"Tunggu pa, ada hal yang ingin Azzam sampaikan, ini permintaan Azzam yang pertama ke papa"
"Katakan..."
"Ada salah satu OB di perusahaan papa, aku ingin mengangkat dia menjadi salah satu staf penting di perusahaan, Frans sudah menyelidikinya pa, dan dia pernah mengambil jurusan keuangan, tapi dia belum sempat menyelesaikan kuliahnya, apakah papa bersedia membantu ku"
"Baru kali ini kau meminta hal semacam itu, tapi baiklah, kalau kau sudah menyelidiki latar belakangnya, papa akan percaya"
"Terimakasih pa"
Obrolan antara anak dan ayah pun telah berakhir, Azzam menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya dengan kasar,ia mengambil sebuah kotak dan menaruh semua foto Helena di dalam, hadiah kecil yang Helena berikan, tak luput ia bersihkan dari kamar nya,
Bodohnya aku mencintai istri orang
Pikiran Azzam benar-benar sedang kabut, hubungan yang sudah ia jalani selama 1 tahun harus berakhir seperti ini, entah jawaban apa yang akan Helena berikan nanti,
*Aku akan kerumah mu nanti sore.*
begitulah pesan yang Azzam kirimkan pada Helena,
*Baiklah aku tunggu sayang*
Begitulah pesan singkat dari mereka, Azzam menggenggam ponselnya dengan sangat erat hingga urat tangannya terlihat jelas, air mata mengambang di pelupuk mata, ia terasa amat di rendahkan oleh Helena, tapi... perasaan cintanya melarangnya untuk membuat perhitungan dengan gadis cantik itu,
Jam sudah menunjukkan jam 9 kurang beberapa menit, Azzam dan Frans sudah berada dalam perjalanan,
"Apakah dia akan tau kalau yang menemuinya adalah aku"
"Iya tuan aku mengatakannya kalau tuan ingin bertemu dengan nya secara pribadi, tanpa harus ada yang tahu, meskipun itu istrinya,
Kata istri yang sengaja Frans tekankan membuat hati Azzam yang tadi tenang kini mulai gundah lagi, ada rasa sakit yang tak bisa ia tampakkan, mulai dari Azzam mendengar kabar itu, tidak ada senyum yang terlihat di wajah Azzam, menyadari hal itu Frans tau kalau tuannya kini berada dalam keadaan yang sangat terluka dan kecewa, tapi Azzam memang harus melewati hal itu, dan lebih untungnya Azzam tidak sampai melakukan hal di luar batas yang akan membuatnya menyesali perbuatannya di kemudian hari,
Tak berapa lama mereka pun sampai di sebuah rumah makan, yang sudah Frans pilih untuk pertemuan itu, Frans sudah melihat suami Helena yang duduk di sebuah kursi dekat dengan jendela,
Frans pun membawa Azzam ke arah suami Helena, melihat kedatangan Frans suami Helena langsung berdiri dan membungkukkan badannya,
"Tuan..."
"Kau sudah lama datang"ucap Frans yang melihat kearah Azzam yang masih terdiam melihat suami Helena dari atas ke bawah,
"Tidak tuan, saya baru saja tiba"
"Ini adalah tuan muda Azzam yang ingin bertemu denganmu langsung, kebetulan dia mengetahui kau datang ke kota ini" Frans bicara sambil menarik kursi yang akan di duduki oleh Azzam
"Langsung saja, kau menemui istrimu disini" ucap Azzam dengan sorot mata yang sulit di tebak, entah marah atau luka yang tersirat,
"Benar tuan, saya menemui istri saya, apakah saya melakukan kesalahan tuan"
"Tidak, hanya saja aku ingin bertanya 1 hal padamu, kau sangat mencintai istrimu?"
Oh tuhan... tuan....kenapa kau menanyakan hal bodoh itu, jelas pria di hadapanmu ini sangat mencintai nona Helena, kalau tidak, mana mungkin ia akan berkorban seperti ini,
Ucap Frans dalam hati sambil memandang wajah Azzam yang masih terlihat kaku,
"Iya tuan, saya sangat mencintai istri saya"
"Kalau misalnya istrimu melakukan kesalahan apakah kau akan memaafkannya"
"Pasti tuan, karena setiap kesalahan yang di lakukan istri saya itu pasti ada kesalahan saya,"
Azam terdiam sejenak menatap lekat pria yang ada dihadapannya,
"Siapa namamu?"
"namaku Adi tuan"
"Mulai besok kau akan kerja di bagian keuangan, sekertaris papa akan mengaturnya untukmu,ingat pesan ku, jaga istrimu baik-baik, jika ia melakukan kesalahan tidak seharusnya kau selalu memaafkan namun nasehati dan beri perhatian lebih"
ucap Azzam sambil berdiri dari duduknya, sedangkan pelayan sudah datang dengan membawa makanan yang di pesan Frans,
"bungkus saja, dan kasihkan ke pria ini" ucap Frans yang langsung berlalu mengikuti langkah Azzam, sedangkan Adi tidak mengerti dengan semua yang di katakan anak pemilik perusahaan yang ia tempati,
*D*ari tadi yang tuan muda bicarakan Hanya tentang istri ku, apakah Helena melakukan sesuatu yang membuat jabatanku di naikkan, dan bagian keuangan, itu adalah dimana aku mengambil jurusan saat kuliah, Helena terimakasih,
Ucap adi yang tidak tau akan apa yang sebenarnya terjadi,
Sedangkan Azzam langsung duduk di kursi belakang dan menatap kearah luar melihat Adi yang masih mematung,
Ahh... dia benar-benar laki-laki yang baik, tidak seharusnya kau mempermainkannya Helena,
Ucap Azzam dalam hatinya, Mobil Pun melaju dengan sangat cepat,
"Kita akan kemana tuan"
"Antarkan aku ke kota xxx, aku ingin mengunjungi paman hazel dan juga arka,"ucap Azzam tanpa melihat kearah depan,
******
"Azzam... kau kemari tanpa memberi tahu paman"
"Ah aku cuma mampir sebentar paman, aku dengar kalau arka ada di sini"
"Ya beberapa Minggu yang lalu arka datang kemari, huff tapi bukan arka namanya kalau dia tidak membuat paman mu ini darah tinggi"
"Apa yang arka lakukan kali ini"
"Entahlah, dia pergi ke kota Y, paman dengar dari sekertaris paman dia membuat masalah, tapi syukurlah, sekertaris paman sudah mengatasi masalah itu, meski katanya ini bersangkutan dengan kriminal" ucap sesal paman hazel sambil membenarkan kaca mata yang ia pakai,
"Kriminal... dia tidak mencelakai orang kan paman...?" ucap gelisah Azzam
"Oh tidak, sepertinya hal lain, sebaiknya kau tanyakan langsung, anaknya ada di kamar dia baru kemaren tiba di sini"
tanpa berkata lagi Azzam melangkah menuju ke kamar Arka, ia membuka pintu kamar itu dan terlihat arka yang tertidur tengkurap dia tas kasur nya,
"Arka... arka...."
mendengar suara itu arka langsung bangun, ia menyadari itu adalah suara kakak yang sangat ia takuti,
"Kakak..benarkah ini kau, kenapa kau bisa datang kedalam mimpiku juga"
"Jangan bercanda lagi arka, apa yang kau lakukan aku dengar kau terlibat dalam kasus kriminal, ceritakan padaku"
seketika arka tersadar kalau sekarang ini kakak nya ada di hadapan nya, nyata dan bukan mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Nahira
suka Thor lain dari pada yang lain
2021-02-24
1
Kus Kus
makin seru Thor semangat Thor,karyamu bikin aku ngehalu
2021-01-21
1