Episode 3. Pulau Pribadi

Adelia panik menatap lautan di bawahnya. Karena tak bisa bicara, Adelia menggerak-gerakkan kepalanya seolah menunjuk ke luar. Ia menatap  lelaki berjas sambil melotot. Maksudnya ia takut dibawa terbang di atas laut.

Lelaki berjas menyadari  kecemasan gadis itu.

“Sorry. Kenapa juga mereka menyumpal mulutmu kayak gini.” Lelaki itu melepaskan sapu tangan yang menyumpal mulut Adelia.

Pfuuhh! Adelia lega mulutnya sudah tak tersumbat.

“Ini apaan sih?! Kenapa kita di atas laut? Saya mau dibawa kemana?!” Semburnya ke lelaki berjas.

“Saya tidak boleh membocorkan tujuan!” Lelaki berjas  menjawab santai.

“Heh! Saya harus pulang! Kamu gak bisa menculik saya kayak gini! Saya gak kenal kamu! Dan saya juga gak kenal kedua orang di mobil tadi!”

“Santai aja! Kamu pasti  menyukai kejutan luar biasa yang sudah menunggumu di pulau itu!”

“Kejutan di pulau?! Kamu ngomong apa sih?!” Adelia jengkel.

“Ini bukan acara biasa. Ini acara spesial. Mereka yang di pulau sudah bekerja keras menyiapkan penyambutanmu….”

“Heh! Kenapa mereka harus nyambut saya? Lagian kita mau ke pulau apa?”

Lelaki berjas menunjuk ke bawah. “Kamu akan suka ke  pulau yang indah itu. Lihat...!  Indah kan?”

Dari jendela helikopter Adelia menatap ke arah lelaki itu menunjuk. Di bawah tampak  sebuah pulau yang tak terlalu besar. Mungkin luasnya hanya beberapa hektar. Tapi pulau itu sungguh hijau dan cantik. Dikelilingi air laut yang biru jernih pulau itu semakin menonjol keindahannya.

Adelia memperhatikan, ada sebuah bangunan besar di pulau itu. Seperti rumah peristirahatan yang mewah. Dari atas kelihatan ada kesibukan beberapa orang di sekitar rumah.

“Itu pulau apa?”

“Pulau pribadi. Hanya pemilik dan orang yang diizinkan yang boleh masuk kesana.”

“Kenapa saya harus dibawa ke pulau pribadi?” Adelia makin tak mengerti. “Apa maksud semua ini?!”

Si lelaki berjas  tersenyum. “Saya cuma boleh bilang ini kejutan. Dan saya  hanya menuruti perintah untuk membawa kamu ke pulau ini. Kamu tinggal ikuti aja semuanya!”

“Enggak! Saya gak mau ikut! Buat apa saya ikut kesana?!”

“Kamu keras kepala juga ya. Dengar! Kalau kamu mau kerja sama, kamu gak akan luka!” Pisaunya kembali diacungkan ke depan Adelia. “Tapi, kalau kamu berontak… Saya akan memaksa kamu dengan kekerasan untuk mengikuti acara di pulau!”

“Hhihh! Kamu jahat! Kalian semua yang terlibat dalam urusan ini pasti komplotan penjahat!”

Lelaki itu tertawa. “Bisa iya, bisa enggak! Oh iya. Kenapa juga  dua orang tadi  mengikat kedua tanganmu? Lebay mereka. Ini  harus dilepaskan.” Dia melirik ke tangan Adelia yang masih terikat.

“Mestinya kamu lepaskan  dari tadi. Sakit tau!” Adelia jengkel.

Melihat sikap Adelia, lelaki itu mengangkat pisaunya yang tajam  berkilat.

Adelia terpekik! “Aaargghhh..! Jangan…! Jangan tusuk saya!”

“Tenaangg…. Saya justru ingin melepaskan ikatanmu.” Lelaki itu tertawa kecil.

Adelia terdiam. Malu.

“Jangan bergerak. Nanti tanganmu bisa luka!”

Dengan pisaunya lelaki itu melepaskan tali yang mengikat tangan Adelia. Adelia meringis ngeri takut pisau itu mengenai kulitnya.

Sungguh cekatan lelaki itu menggunakan pisau. Tak perlu lama tali pengikat tangan Adelia sudah lepas. Adelia menggerakkan kedua tangannya yang terasa pegal.

“Aku harap tanganmu tidak lecet.”

“Ini lecet! Tangan saya  kebas. Nyaris mati rasa diikat dari tadi!”

“Sabar Nona. Kamu harus merasakan sedikit kesusahan untuk mendapatkan kenikmatan luar biasa yang menantimu di pulau ini! Nanti baru kamu sadari bahwa kamu adalah perempuan yang sangat beruntung.”

Makin bingung Adelia jadinya. “Sekarang kamu ngomong saya beruntung. Sebenarnya ada apa ini? Kalian mau ngapain saya di pulau itu?!”

“Well…”

“Astaga...! Jangan-jangan....." Adelia terdiam.

Ia menatap si lelaki yang masih tersenyum sambil memegang pisau. "Jangan-jangan kamu dan teman-teman kamu akan menjadikan saya budak s*ks di pulau itu?!” Mata Adelia terbeliak. Ngeri memikirkan kemungkinan itu.

Si lelaki tertawa kecil. “Budak s*ks. Darimana kamu bisa menduga separah itu? Tentu saja enggak!”

“Kamu ngomong enggak tapi sambil ketawa?!” Adelia nyolot. “Sekarang tolong kamu  jelasin! Kenapa saya dipaksa ke pulau ini?!”

Si lelaki menyeringai lebar. Ia menggelengkan kepala dengan  santai. Lalu  melebarkan kedua telapak tangannya di depan dada dan mengibaskannya ke samping. Menunjukkan ia  tetap tak mau menjelaskan.

Adelia mendengus! Jengkel sekali karena lelaki itu tak mau menjelaskan.

“Sudah. Duduk saja yang manis. Kita mau mendarat.”

Di pulau itu ada helipad atau landasan tempat helikopter mendarat. Helikopter mengarah ke helipad.

Perlahan-lahan helikopter turun merendah. Mesin helikopter terus melambat seiring pesawat itu mendekati  landasan. Lalu  helikopter mendarat dengan mulus di helipad.

“Kita sudah sampai.”

Pintu helikopter dibuka. Adelia dibantu turun oleh si lelaki berjas. Saat turun, kembali kibasan baling-baling membuat rambutnya berkibaran.

Setelah agak jauh dari helikopter, lelaki itu berkata tegas ke Adelia. “INGAT! Kamu sudah berada di pulau ini! Dan ini pulau pribadi tanpa orang luar boleh masuk! Kalau kamu masih mau keluar dari pulau ini dengan selamat, kamu harus ikuti  apa yang sudah disiapkan orang disini buat kamu!” Lelaki berjas mengancamnya sambil menunjukkan pisau.

“Paham kan?!”

Adelia mengangguk meski ia tak suka dengan ancaman itu. Tentu saja ia masih ingin keluar dari pulau ini.

Oke, kalau ia harus menurut agar bisa keluar dari pulau ini, ia akan menurut.

Lelaki berjas lantas menaruh pisau ke dalam bagian bawah sepatu kulitnya yang bergaya sepatu bot cowboy. Rupanya sepatu itu didesain khusus memiliki  sebuah kantung pisau di sampingnya.

Ternyata ada 3 orang menunggu Adelia di dekat landasan helikopter. Seorang lelaki kemayu berpakaian putih halus bersama  dua orang perempuan yang juga mengenakan pakaian putih. Mereka menatap Adelia yang dibawa lelaki berjas.

“Jadi ini orangnya?” Lelaki kemayu bertanya kepada lelaki yang memakai jas. Suara lelaki kemayu itu  rada cempreng, suara hidung. Cara bicaranya sungguh feminin. Sepertinya lelaki aneh ini pemimpin dua perempuan yang bersamanya.

Lelaki berjas mengangguk. “Benar.”

“Aih cantiknya…!” Lelaki kemayu menatap Adelia.

“Kamu dandani  agar dia lebih cantik!”

“Siaaap…!” Si lelaki kemayu menjawab. “Yuk, Cinnn. Kita ke rumah. Biar kamu dandan dulu.” Si lelaki kemayu menuntun Adelia.

Adelia diam saja mengikuti orang-orang itu. Ternyata ia  dibawa berjalan ke arah bangunan besar yang tadi Adelia lihat dari udara.

Dilihat langsung dari dekat, jelas bahwa  bangunan itu memang sebuah rumah peristirahatan bergaya tropis yang sangat besar. Didominasi bahan dari kayu dan material pilihan, bangunan itu tampil indah dan kokoh. Aneka tanaman hias dan rerumputan yang tumbuh segar di halaman membuat bangunan itu semakin menonjol   keindahannya. Dari depan bangunan itu, terhampar langsung pemandangan laut yang biru segar. Sungguh sebuah rumah peristirahatan yang keren.

Sambil berjalan lelaki itu memperhatikan penampilan Adelia.

“Kamu ini cantik banget lho. Tapi   baju kamu kok jelek banget?”

Adelia jengkel juga mendengar ucapannya. Menurut Adelia ini salah satu baju terbaiknya. Dia sudah bela-belain  membeli baju itu saat diskon 70%  di mall. Sudah pake baju mahal, masih dibilang bajunya jelek banget!

“Tapi tenang aja. Kita sudah menyiapkan baju spesial buat kamu. Baju yang indah mempesona dan akan membuat kamu cantik tra la lala….” Lelaki kemayu itu terus mencerocos.

BERSAMBUNG…….

Terpopuler

Comments

Ayam Hutan Sumatra

Ayam Hutan Sumatra

apakah orang yang menyuruh penculikan itu akan menerima adelia

2024-01-17

0

Jian Septia

Jian Septia

salah culik

2021-06-12

0

weny

weny

salah org kyy

2021-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Membersihkan Kamar Big Boss
2 Episode 2. Penculikan
3 Episode 3. Pulau Pribadi
4 Episode 4. Panggung Surprise
5 Episode 5. Lelaki Gagah Berwajah Tampan
6 Episode 6. Gadis Istimewa
7 Episode 7. Calon Suami Untuk Melody
8 Episode 8. Melody Berusaha Kabur
9 Episode 9. Uang Dan tas Mewah
10 Episode 10. Pemukiman Padat Di Daerah Pesing
11 Episode 11. Uang Dan Tas Dirampas
12 Episode 12. Aksi Nekad Melody
13 Episode 13. Cewek Mahal Di Pinggir Jalan
14 Episode 14. Mobil Yang Bisa Jalan Sendiri
15 Episode 15. Gairah
16 Episode 16. Kehangatan
17 Episode 17. Pekerja Profesional Di Lampu Merah
18 Episode 18. Diusir Dari Hotel
19 Episode 19. Sudah Dekat Tapi Tak Terlihat
20 Episode 20. Hand Phone Mewah
21 Episode 21. Jangan Ganggu Orang Ngupil
22 Episode 22. Razia Gembel
23 Episode 23. Razia Berlanjut
24 Episode 24. Melody Dilacak
25 Episode 25. Kesegaran Di Kolam Renang
26 Episode 26. Panti Penampungan Sosial
27 Episode 27. Bapak dan Ibunya Adelia Dipisah
28 Episode 28. Susilo Bambang Darmadi Rahmat Sumarno
29 Episode 29. Tegang
30 Episode 30. Singa Ingin Mencabik Mangsa
31 Episode 31. Tuan Baja Jadi Sandera
32 Episode 32. Dijaga Opi Kumis
33 Episode 33. Kang Pilip
34 Episode 34. Handuk David Beckham
35 Episode 35. Bopak Menolong Tuan Baja
36 Episode 36. Adam Menyerbu
37 Episode 37. Boneka Kesayangan Wagiman
38 Episode 38. Berebut Nasi Uduk
39 Episode 39. Sepedas Cabe Rawit Setan
40 Episode 40. Adelia VS Deni
41 Episode 41. Penuh Harap Bertemu Bapak Ibu
42 Episode 42. Pertemuan Yang Sangat Dinantikan
43 Episode 43. London Party
44 Episode 44. Tas Mewah Yang Terlalu Mirip
45 Episode 45. Rahasia Besar Barton
46 Episode 46. Bayi Yang Terombang-Ambing Di Lautan
47 Episode 47. Melody Belanja Pakaian Dalam
48 Episode 48. Melody Memang Nyelekit Kit Kit
49 Episode 49. Barton Bukan Boneka
50 Episode 50. Rayuan Pulau Kelapa
51 Episode 51. Gadis Kaya Untuk Deni
52 Episode 52. Prilly Diramal Menggendong Bayi Kembar
53 Episode 53. Calon Istri Datang
54 Episode 54. Deni Masih Cinta Adelia
55 Episode 55. Adelia Diramal Bakal Tajir Melintir
56 Episode 56. Informasi Tentang Ibu Kandung Barton
57 Episode 57. Puri Bangsawan Inggris
58 Episode 58. Pernikahan Bermodal Timun Raksasa
59 Episode 59. Perempuan Galak Bernama Laesi
60 Episode 60. Melody Bertemu Black Panther
61 Episode 61. Sebuah Tanda Khas Di Pisang
62 Episode 62. Prilly Menangkap Penjahat
63 Episode 63. Pesona Axton Si Black Panther
64 Episode 64. Oven Pembakar Banana Pastry
65 Episode 65. Aksi Lorena Di Kolam Renang
66 Episode 66. Melody Belum Kenal Nobita
67 Episode 67. Elvi Sukaesih Butuh Duit
68 Episode 68. Di Tepi Sungai Thames
69 Episode 69. Barton Memecat Pembantu
70 Episode 70. Thames River Boat Cruise
71 Episode 71. Feeling Mak Laesi Terhadap Melody
72 Episode 72. Masih Cinta
73 Episode 73. Melody Goyang Melon
74 Episode 74. Nenek Gerandong Minta Ubi
75 Episode 75. Mak Laesi Bertemu Adelia
76 Episode 76. Adelia Menolong Mak Laesi
77 Episode 77. Salah Orang
78 Episode 78. Rumah Kontrakan Adelia Berhantu
79 Episode 79. Syereeemmm
80 Episode 80. Adelia Bertemu Calon Istri Deni
81 Episode 81. Melody Jadi Model Iklan
82 Episode 82. Hadiah Barton Untuk Adelia
83 Episode 83. Audisi Pembantu Idol
84 Episode 84. Dua Pembantu Baru Di Rumah Barton
85 Episode 85. Melody Ketemu Nobita
86 Episode 86. Undangan Makan Di Rumah Big Boss
87 Episode 87. Berebut Makanan
88 Episode 88. Barton Memberikan Nafas Buatan Ke Adelia
89 Episode 89. Para Orang Tua Suka Adelia
90 Episode 90. Lamaran
91 Episode 91. Jalan-Jalan Ke Paris
92 Episode 92. Sampai Ketemu Lagi (TAMAT)
93 Episode 93. Bonus Cerita 1 Ulang Tahun Si Kembar
94 Episode 94. Bonus Cerita 2 Siapa Dalang Penculikan?
95 Episode 95. VISUAL
96 Episode 96. BONUS CERITA 3 Sequel Novel Ini: BIG BOSS BARTON
97 Episode 97. BONUS Sequel: PEMBALASAN SANG CEO
98 Episode 98. Yuk Baca PEMBALASAN SANG CEO
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode 1. Membersihkan Kamar Big Boss
2
Episode 2. Penculikan
3
Episode 3. Pulau Pribadi
4
Episode 4. Panggung Surprise
5
Episode 5. Lelaki Gagah Berwajah Tampan
6
Episode 6. Gadis Istimewa
7
Episode 7. Calon Suami Untuk Melody
8
Episode 8. Melody Berusaha Kabur
9
Episode 9. Uang Dan tas Mewah
10
Episode 10. Pemukiman Padat Di Daerah Pesing
11
Episode 11. Uang Dan Tas Dirampas
12
Episode 12. Aksi Nekad Melody
13
Episode 13. Cewek Mahal Di Pinggir Jalan
14
Episode 14. Mobil Yang Bisa Jalan Sendiri
15
Episode 15. Gairah
16
Episode 16. Kehangatan
17
Episode 17. Pekerja Profesional Di Lampu Merah
18
Episode 18. Diusir Dari Hotel
19
Episode 19. Sudah Dekat Tapi Tak Terlihat
20
Episode 20. Hand Phone Mewah
21
Episode 21. Jangan Ganggu Orang Ngupil
22
Episode 22. Razia Gembel
23
Episode 23. Razia Berlanjut
24
Episode 24. Melody Dilacak
25
Episode 25. Kesegaran Di Kolam Renang
26
Episode 26. Panti Penampungan Sosial
27
Episode 27. Bapak dan Ibunya Adelia Dipisah
28
Episode 28. Susilo Bambang Darmadi Rahmat Sumarno
29
Episode 29. Tegang
30
Episode 30. Singa Ingin Mencabik Mangsa
31
Episode 31. Tuan Baja Jadi Sandera
32
Episode 32. Dijaga Opi Kumis
33
Episode 33. Kang Pilip
34
Episode 34. Handuk David Beckham
35
Episode 35. Bopak Menolong Tuan Baja
36
Episode 36. Adam Menyerbu
37
Episode 37. Boneka Kesayangan Wagiman
38
Episode 38. Berebut Nasi Uduk
39
Episode 39. Sepedas Cabe Rawit Setan
40
Episode 40. Adelia VS Deni
41
Episode 41. Penuh Harap Bertemu Bapak Ibu
42
Episode 42. Pertemuan Yang Sangat Dinantikan
43
Episode 43. London Party
44
Episode 44. Tas Mewah Yang Terlalu Mirip
45
Episode 45. Rahasia Besar Barton
46
Episode 46. Bayi Yang Terombang-Ambing Di Lautan
47
Episode 47. Melody Belanja Pakaian Dalam
48
Episode 48. Melody Memang Nyelekit Kit Kit
49
Episode 49. Barton Bukan Boneka
50
Episode 50. Rayuan Pulau Kelapa
51
Episode 51. Gadis Kaya Untuk Deni
52
Episode 52. Prilly Diramal Menggendong Bayi Kembar
53
Episode 53. Calon Istri Datang
54
Episode 54. Deni Masih Cinta Adelia
55
Episode 55. Adelia Diramal Bakal Tajir Melintir
56
Episode 56. Informasi Tentang Ibu Kandung Barton
57
Episode 57. Puri Bangsawan Inggris
58
Episode 58. Pernikahan Bermodal Timun Raksasa
59
Episode 59. Perempuan Galak Bernama Laesi
60
Episode 60. Melody Bertemu Black Panther
61
Episode 61. Sebuah Tanda Khas Di Pisang
62
Episode 62. Prilly Menangkap Penjahat
63
Episode 63. Pesona Axton Si Black Panther
64
Episode 64. Oven Pembakar Banana Pastry
65
Episode 65. Aksi Lorena Di Kolam Renang
66
Episode 66. Melody Belum Kenal Nobita
67
Episode 67. Elvi Sukaesih Butuh Duit
68
Episode 68. Di Tepi Sungai Thames
69
Episode 69. Barton Memecat Pembantu
70
Episode 70. Thames River Boat Cruise
71
Episode 71. Feeling Mak Laesi Terhadap Melody
72
Episode 72. Masih Cinta
73
Episode 73. Melody Goyang Melon
74
Episode 74. Nenek Gerandong Minta Ubi
75
Episode 75. Mak Laesi Bertemu Adelia
76
Episode 76. Adelia Menolong Mak Laesi
77
Episode 77. Salah Orang
78
Episode 78. Rumah Kontrakan Adelia Berhantu
79
Episode 79. Syereeemmm
80
Episode 80. Adelia Bertemu Calon Istri Deni
81
Episode 81. Melody Jadi Model Iklan
82
Episode 82. Hadiah Barton Untuk Adelia
83
Episode 83. Audisi Pembantu Idol
84
Episode 84. Dua Pembantu Baru Di Rumah Barton
85
Episode 85. Melody Ketemu Nobita
86
Episode 86. Undangan Makan Di Rumah Big Boss
87
Episode 87. Berebut Makanan
88
Episode 88. Barton Memberikan Nafas Buatan Ke Adelia
89
Episode 89. Para Orang Tua Suka Adelia
90
Episode 90. Lamaran
91
Episode 91. Jalan-Jalan Ke Paris
92
Episode 92. Sampai Ketemu Lagi (TAMAT)
93
Episode 93. Bonus Cerita 1 Ulang Tahun Si Kembar
94
Episode 94. Bonus Cerita 2 Siapa Dalang Penculikan?
95
Episode 95. VISUAL
96
Episode 96. BONUS CERITA 3 Sequel Novel Ini: BIG BOSS BARTON
97
Episode 97. BONUS Sequel: PEMBALASAN SANG CEO
98
Episode 98. Yuk Baca PEMBALASAN SANG CEO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!