Episode 3 Autoimun

Setelah peristiwa terlukanya tangan Ellen, di Senin paginya ia tidak terlihat di sekolah hingga beberapa hari kemudian. Hal ini mengundang sejuta tanya di benak Erick, salah satunya adalah apakah karena tangannya lecet menjadi penyebab tidak masuknya Ellen ke sekolah.

Erick pun mencari jawaban atas pertanyaannya melalui Nisa di saat istirahat dan tempat terbaik untuk mencarinya adalah kantin, karena Nisa tidak pernah melewatkan jam istirahat tanpa bertransaksi di kantin sekolah, yang nampak layaknya sebuah pujasera.

Tak membutuhkan waktu yang lama, Erick dengan mudah menemukan Nisa, gadis berkacamata dengan rambut model Dora, diantara puluhan siswa yang sedang menikmati jam makan siang mereka.

"Nisa!" panggil Erick sambil berjalan menghampiri.

Nisa pun terkejut, mendengar namanya tiba-tiba dipanggil. Ia pun mencari asal suara yang memanggil namanya dan tiba-tiba saja senior tampan pujaan hati berjalan ke arahnya.

Mimpi apakah diriku semalam, nggak ada angin nggak ada hujan, ngapain abang ganteng ini memanggil diri ini? tanyanya dalam hati.

Tanpa Erick sadari, suaranya telah berhasil mengundang perhatian para siswa Doremi. Bagaimana tidak? Erick yang dikenal sebagai makhluk tanpa ekspresi dan hanya satu perempuan yang pernah ia ajak bicara, yaitu hanya Ratri seorang. Tetapi kini, tiba-tiba ia memanggil adik kelasnya dan bahkan menghampirinya di tengah keramaian kantin, tanpa memperdulikan efek yang akan diciptakan nantinya.

"Nis, Ellen kemana, kok nggak masuk?" tanya Erick tanpa basa-basi.

Nisa pun tersenyum penuh makna mendengar pertanyaan Erick, sambil lirih berkata, "Hoo, ternyata karena nggak ada Ellen."

Erick pun tetap lanjut bertanya tanpa memperdulikan kata-kata Nisa barusan.

"Jadi kenapa, apa dia sakit? nggak mungkin karena lecetnya, kan?"

"Mungkinlah Kak, siapa tahu lukanya infeksi terus bernanah, trus akhirnya diamputasi," jawab Nisa dengan santainya.

Seketika itupun Erick menyesal telah bertanya kepada Nisa dan ia berucap dengan datar, "Sepertinya kamu kebanyakan nonton film. Menyesal aku harus bertanya!"

Tanpa mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, Erick meninggalkan kantin dengan kesal, tetapi tidak dengan Nisa yang sibuk dengan skenario di dalam kepalanya.

Sepulang sekolah, Nisa memutuskan untuk pergi ke rumah Ellen, dengan membawa cerita tentang mantan ketua PMR itu.

"Len, kenapa nggak masuk-masuk juga, emang jari kamu bener diamputasi?" tanya Nisa sambil memperhatikan jari-jari tangan Ellen.

"Emang siapa yang bilang jariku diamputasi?" tanya Ellen bingung sambil menunjukkan jari-jarinya yang baik-baik saja.

"Aku yang bilang ke kak Erick, pas tadi siang waktu dia nanyain kenapa kamu nggak masuk," jawab Nisa santai.

Bola mata Ellen membesar, alisnya terangkat dan jari jemarinya pun terkepal, lalu ia berseru, "Ya Allah ini anak! serius, aku bingung kenapa bisa temenan ama kamu ampe bertahun-tahun!"

Tetapi, dalam sekejap saja, ekspresi Ellen tiba-tiba berubah dari kesal menjadi penasaran. Lalu, ia bertanya, "Eh, trus kak Erick gimana pas kamu jawab gitu?"

"Dia bilang kalau aku kebanyakan nonton film, trus dia pergi aja, tau deh kemana perginya, apa ke hatimu?" jawab Nisa sambil tertawa.

Ellen pun melayangkan jitakan andalannya ke kening Nisa.

"Auu sakit tauk! Idih marah ni yee, apa malu nii?" goda Nisa kembali.

"Tau dah! Herman, kok bisa aku punya temen kek kamu?" sungut Ellen.

"Iye, iye dah, maap. Nah, trus nape kamu nggak masuk? perasaan, kamu nggak kenapa-kenapa deh, anggota tubuh lengkap, suhu badan normal, kaki masih napak ..."

Dengan memicingkan matanya dan memberikan tatapan dingin khasnya, Ellen memotong kalimat Nisa, "Dan sekarang apakah kamu mengira aku berubah jadi kunti?"

Nisa tertawa puas melihat sahabatnya yang cepat tanggap akan maksud pertanyaannya itu.

"Maaf, maaf. Nah, sekarang jawab pertanyaannya, kenapa kok nggak masuk?" tanya Nisa lagi.

"Seperti yang aku bilang tadi, aku sakit, tapi In syaa Allah Senin depan gue sudah masuk lagi," jawab Ellen.

"Sakit apa sih? kayaknya sekarang kamu baik-baik aja," selidik Nisa karena ia tidak melihat perbedaan ketika Ellen sehat dan sakit seperti saat ini.

"Autoimunnya kambuh, sekarang aku kena hipertyroid," jawab Ellen.

"Duh canggih amat nama penyakitnya! emang itu apaan, tapi kamu kok nggak keliatan sakit?" tanya Nisa.

"Emang keliatannya baik-baik aja, tapi berat badanku tiba-tiba turun, gampang capek, tangan suka juga gemetaran. Jadi sementara ini aku di rumah dulu, sampai keluhannya berkurang atau hilang. In syaaAllah, Ahad besok mau periksa darah lagi, semoga hasilnya bagus," jelas Ellen.

"Aamiiin, semoga baik-baik aja ya, Len. Kasian abang kesayangan kehilangan pujaan hatinya," goda Nisa.

Jitakan kedua pun berhasil mendarat di kening Nisa yang kembali membuat Nisa tertawa.

"Besok kalau ada yang nanyain, jawab aja aku sudah baikan. In syaaAllah, hari Senin sudah bisa masuk lagi," ucap Ellen.

Setelah berbincang-bincang dan memberikan materi pelajaran serta tugas-tugas dari sekolah, Nisa pun pamit pulang ke rumah.

Keesokan harinya, Nisa datang lebih awal ke sekolah untuk dapat bertemu Erick di halaman sekolah. Tak lama menunggu, Erick tiba di sekolah dengan sepedanya bersama dengan Ratri yang membonceng di belakang, serta Adit yang merupakan sahabatnya sejak berseragam putih merah.

"Kak Erick!" panggil Nisa setengah berteriak, membuat semua mata mengarah padanya.

Erick pun berjalan menghampiri Nisa.

"Napa teriak-teriak manggil?" tanya Erick.

"Nggak papa, cuma mau kasih info, kalau junior kesayangan nggak masuk karena sakit, katanya autoimunnya kambuh. Nah, sekarang Ellen itu sakit ... hmm, duh! kan aku lupa nama penyakitnya! Sebentar, hmm hiper.. tori.. tiro.. hmm apa ya? pokoknya itu deh Kak, tapi tenang katanya in syaaAllah hari Senin bakalan masuk kalau keluhannya berkurang," jawab Nisa.

"Ellen sakit autoimun? sejak kapan? sakitnya kayak gimana?" tanya Erick.

"Aku juga nggak ngerti sama sakitnya Ellen, tapi semenjak kelas dua atau tiga, Ellen memang suka tiba-tiba nggak masuk sekolah sampai seminggu," jawab Nisa.

"Hoo gitu, ya sudah, makasih infonya ya," ucap Erick yang segera berjalan menuju kelasnya.

"Terus aku dapat hadiah apa nih?!" tanya Nisa yang membuat Erick menghentikan langkahnya.

"Hah, hadiah? hmmm nanti pas istirahat, ambil coklat di kantin aja ya," jawab Erick.

"Eh beneran Kak, aku dapet coklat?" tanya Nisa setengah tak percaya.

"Iya, nanti kamu ke kantin, ambil coklat, terus jangan lupa bayar dan bilang makasih sama ibu kantin yaa," jawab Erick sambil melanjutkan berjalan menuju kelasnya.

"Mantan ketua nggak beres nih! aku seperti disanjung tetapi ketika sudah berada di atas, langsung dihempaskan begitu saja! sakit Kaak !" teriak Nisa kepada Erick yang sudah menghilang di lantai dua.

Tetapi, akibat teriakan itu banyak mata yang menuju ke arah Nisa, seolah bertanya, ada apa gerangan yang terjadi diantara mereka berdua?

Sedangkan Erick yang diteriakkan dari jauh, memilih tidak perduli dan hanya tertawa kecil sambil melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

Sepulang sekolah, Erick segera membuka internet di komputernya, untuk mencari tahu tentang autoimun dan jenis penyakitnya.

Hmm tadi Nisa bilang sakitnya tiro-tiro apa sih, tanyanya dalam hati sambil menggaruk-garuk kepalanya karena bingung.

Lalu, setelah berhasil mencari informasi tentang autoimun, Erick pun mendapatkan nama penyakit yang diderita Ellen.

Oh mungkin ini nama penyakitnya, hipertiroid. Sepertinya bukan penyakit berbahaya, semoga kamu segera kembali sehat ya, Len, batin Erick berharap.

Episodes
1 Episode 1 Awal Masuk Sekolah
2 Episode 2 Ellen Terluka
3 Episode 3 Autoimun
4 Episode 4 Tidak Dikenali
5 Episode 5 Mengundurkan Diri
6 Episode 6 Eh Kaget!
7 Episode 7 Bertemu Ibu Ellen
8 Episode 8 Ucapan Selamat
9 Episode 9 Insiden Toilet
10 Episode 10 Bodyguard Sejati
11 Episode 11 Kunjungan Pertama
12 Episode 12 Membahas Pembullyan Ellen
13 Episode 13 Awal Pekan yang Bahagia
14 Episode 14 Tembakan Pertama
15 Episode 15 Akhir Kejulidan
16 Episode 16 Ditraktir Makan
17 Episode 17 Bertemu Kembali
18 Episode 18 Interogasi
19 Episode 19 Masuk SMU
20 Episode 20 Three Musketeers
21 Episode 21 Tidak Dijemput
22 Episode 22 Ke Rumah Ellen
23 Episode 23 Reuni Online
24 Episode 24 Emosi
25 Episode 25 Kesal
26 Episode 26 Abang-Adek
27 Episode 27 Pesta BBQ
28 Episode 28 Insiden Makan Siang
29 Episode 29 Akhir Pertemuan
30 Episode 30
31 Episode 30 Lulus
32 Episode 31 Gelato
33 Episode 32 Farewell Party
34 Episode 33 Perpisahan ke-2
35 Episode 34 Pertemuan Singkat
36 Episode 35 Pengumuman Kelulusan
37 Episode 36 Kedatangan Erick
38 Episode 38 Lamaran dadakan
39 Episode 37 Pagi Hari yang Aneh
40 Episode 38 Kunjungan Balasan
41 Episode 39 Kegalauan Ellen
42 Episode 40 Berpamitan di Bandung
43 Episode 43
44 Episode 41 Pengumuman
45 Episode 42 Persiapan Pernikahan
46 Bertukar Tempat
47 Wejangan dari Emir
48 Keseruan Akad Nikah Erick dan Ellen
49 Resepsi
50 Testimoni Keluarga
51 Setelah Acara
52 Makan Siang Pertama
53 Pasca Resepsi
54 Drama Kado Pernikahan
55 Happy Shopping
56 Menuju Negara Matahari Terbit
57 Tiba di Jepang
58 Gagal Romantis
59 Diary Erick
60 Persiapan Presentasi yang Terganggu
61 Selepas Gala Dinner
62 Menikmati Keindahan Tokyo di Malam Hari
63 Presentasi
64 Pengumuman Kompetisi
65 Malam Pertama?
66 Pameran
67 Honeymoon Singkat di Ryokan
68 Kembali ke Jakarta
69 Kelelahan Psikis yang Dialami Ellen
70 Sadar
71 Amnesia Parsial
72 Abang Siapa, Sih?
73 Pulang ke Rumah
74 Gathering Episode Kesekian Kalinya
75 Rencana Liburan
76 Pulang Bulan Madu dan Umroh
77 Triplets
78 Bonus Ellen & Nisa JakJapan Matsuri
79 Ellen dan Nisa Kota Wisata
80 Ellen dan Nisa Izin ke Bandung
81 Ellen dan Nisa Trip to Bandung
82 Erick dan Emmir Pembahasan TA
83 Kembali ke Jakarta
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1 Awal Masuk Sekolah
2
Episode 2 Ellen Terluka
3
Episode 3 Autoimun
4
Episode 4 Tidak Dikenali
5
Episode 5 Mengundurkan Diri
6
Episode 6 Eh Kaget!
7
Episode 7 Bertemu Ibu Ellen
8
Episode 8 Ucapan Selamat
9
Episode 9 Insiden Toilet
10
Episode 10 Bodyguard Sejati
11
Episode 11 Kunjungan Pertama
12
Episode 12 Membahas Pembullyan Ellen
13
Episode 13 Awal Pekan yang Bahagia
14
Episode 14 Tembakan Pertama
15
Episode 15 Akhir Kejulidan
16
Episode 16 Ditraktir Makan
17
Episode 17 Bertemu Kembali
18
Episode 18 Interogasi
19
Episode 19 Masuk SMU
20
Episode 20 Three Musketeers
21
Episode 21 Tidak Dijemput
22
Episode 22 Ke Rumah Ellen
23
Episode 23 Reuni Online
24
Episode 24 Emosi
25
Episode 25 Kesal
26
Episode 26 Abang-Adek
27
Episode 27 Pesta BBQ
28
Episode 28 Insiden Makan Siang
29
Episode 29 Akhir Pertemuan
30
Episode 30
31
Episode 30 Lulus
32
Episode 31 Gelato
33
Episode 32 Farewell Party
34
Episode 33 Perpisahan ke-2
35
Episode 34 Pertemuan Singkat
36
Episode 35 Pengumuman Kelulusan
37
Episode 36 Kedatangan Erick
38
Episode 38 Lamaran dadakan
39
Episode 37 Pagi Hari yang Aneh
40
Episode 38 Kunjungan Balasan
41
Episode 39 Kegalauan Ellen
42
Episode 40 Berpamitan di Bandung
43
Episode 43
44
Episode 41 Pengumuman
45
Episode 42 Persiapan Pernikahan
46
Bertukar Tempat
47
Wejangan dari Emir
48
Keseruan Akad Nikah Erick dan Ellen
49
Resepsi
50
Testimoni Keluarga
51
Setelah Acara
52
Makan Siang Pertama
53
Pasca Resepsi
54
Drama Kado Pernikahan
55
Happy Shopping
56
Menuju Negara Matahari Terbit
57
Tiba di Jepang
58
Gagal Romantis
59
Diary Erick
60
Persiapan Presentasi yang Terganggu
61
Selepas Gala Dinner
62
Menikmati Keindahan Tokyo di Malam Hari
63
Presentasi
64
Pengumuman Kompetisi
65
Malam Pertama?
66
Pameran
67
Honeymoon Singkat di Ryokan
68
Kembali ke Jakarta
69
Kelelahan Psikis yang Dialami Ellen
70
Sadar
71
Amnesia Parsial
72
Abang Siapa, Sih?
73
Pulang ke Rumah
74
Gathering Episode Kesekian Kalinya
75
Rencana Liburan
76
Pulang Bulan Madu dan Umroh
77
Triplets
78
Bonus Ellen & Nisa JakJapan Matsuri
79
Ellen dan Nisa Kota Wisata
80
Ellen dan Nisa Izin ke Bandung
81
Ellen dan Nisa Trip to Bandung
82
Erick dan Emmir Pembahasan TA
83
Kembali ke Jakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!