365 Days Of Wedding Agreement
Mia kecil berlari tertawa bahagia melewati jalan setapak disebuah taman di kediaman keluarga Wilmark. Jauh meninggalkan Kakek Max dan Ayahnya yang berjalan santai di belakangnya. Tiba-tiba, Ia melihat seekor kupu-kupu dengan sayap kuning keemasan terbang di hadapannya, lalu Mia kecil mengikuti arah kupu-kupu itu terbang. Mia kecil berusaha meraih kupu-kupu tersebut, namun kupu-kupu itu terbang semakin jauh dan semakin tinggi. Mia kecil tidak dapat meraihnya. Mia kecil tidak menyadari bahwa Ia sudah jauh meninggalkan Kakek Max dan Ayahnya. Mia kecil menatap sekelilingnya ternyata sekarang Ia berada di pusat taman.
Mia kecil memandangi bunga-bunga indah yang bermekaran, Tiba-tiba pandangan matanya jatuh kearah seorang remaja laki-laki dengan tampang inocentnya yang duduk di bangku taman. Wajahnya nampak serius, tatkala Ia membaca sebuah buku yang berada ditangannya. Mata Hazelnya meneduhkan bagi siapapun yang dipandangnya.
Suara panggilan Kakek Max dan Ayah berhasil membuyarkan konsentrasi remaja laki-laki itu, tapi hal itu tidak berlaku untuk Mia kecil. Tatapan Mia kecil masih terfokus dengan pahatan indah yang di ciptakan Tuhan itu.
Tatkala sang remaja menoleh ke sumber suara, tatapannya bertubrukan dengan bola mata besar milik Mia kecil. Bola mata hitam legam yang bening.
Ia memandang lekat wajah Mia kecil dan menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman. Senyum termanis yang membuat jantung Mia kecil berdetak lebih cepat dari biasanya. Senyum yang tanpa sadar membuat Mia mengabaikan panggilan dibelakangnya dan menuntun Mia kecil melangkahkan kakinya mendekati sang remaja tersebut.
Setelah jarak mereka terkikis dan saling berhadapan, bibir mungil yang sedari tadi mengatup itu mulai membuka dan kata bertama yang keluar dari mulutnya adalah:
"kakak ayo kita menikah?" Mia kecil berkata dengan penuh harap dan dalam benaknya Ia harus memiliki remaja tersebut.
Tapi tanpa di sadari remaja itu tiba-tiba mengelus pucuk kepala Mia kecil lembut mengantarkan getaran di tubuh Mia kecil bak setruman listrik dan menjawab:
"Hei bocah, bagaimana mungkin Kita akan menikah jika kamu saja sekarang masih meminum susu?"
Wajah Mia kecil seketika berubah menjadi merah, Ia segera mengelap wajahnya dan membalas kata-kata remaja tersebut,
"Aku sudah tidak minum susu" sanggah Mia kecil.
Remaja itu tiba-tiba mencondongkan tubuhnya mendekati Mia kecil, mengikis jarak wajah mereka berdua dan berkata,
"Bagaimana mungkin, bahkan sekarang aku mencium bau susu dari wajahmu?"
Jantung Mia kecil berdebar-debar dan wajahnya saat ini sangat panas, mungkin jika dilihat wajahnya sekarang sangat merah seperti tomat yang sudah masak.
"Dan, mungkin jika kamu bertambah tinggi kita bisa saja menikah, jadi berusahalah untuk cepat tumbuh tinggi sehingga kita bisa menikah." tambah remaja itu diikuti dengan senyumnya yang entah apa maksudnya.
Seketika kata-kata itu membuat Mia kecil menjadi salah tingkah dan dalam hatinya Mia kecil membulatkan tekad untuk cepat tinggi agar dapat cepat menikah dengan remaja itu.
Mia kecil menganggap serius setiap kata-kata yang terlontar dari mulut manis remaja laki-laki itu.
Ditengah hamparan bunga yang bermekaran, Mia kecil jatuh cinta untuk pertama kalinya. Jatuh cinta pada pandangan pertama. Jatuh cinta pada iris mata hazel yang menatapnya hangat. Jatuh cinta dengan senyum manis seorang remaja pewaris Medicine Hospital bernama Alexander Wilmark.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Nike Ardila Sari
Hai, Kak😍
2022-10-03
1
Ilmara
Hai kak mampir🤗 semangat nulisnya
2022-10-03
1
Estin Toisuta
haii kak, sukses selalu kerenn
2022-10-02
1