Bab 1 Hari

..."Cita-Cita itu ialah memperindah martabat manusia, memuliakannya, mendekatkan paa kesempurnaan."...

...□□□...

Pagi itu matahari sedang beranjak naik. Sinarnya menghangatkan sisa dinginnya malam. Zara yang terlihat anggun dengan gaun berwarna abu-abu itu sangat cocok di pakaiannya. Riasan natural pada wajahnya cocok sekali dengan rambut hitam yang ditata rapi. Dengan meninggalkan beberapa helai rambut yang menjuntai indah membingkai wajahnya. Tak lupa ia memakai heels hitam yang akan membungkus kaki jenjangnya sepanjang hari ini. Setelah beberapa saat Zara mengamati dirinya di pantulan cermin dan merasa oke, dia segera meraih tas selempang kecil yang telah ia siapkan di atas ranjang. Ia segera turun menuju lantai bawah.

Salah satu gedung serbaguna yang terletak di daerah Banjarmasi kota, kini telah ramai oleh rombongan orang lalu lalang. Para tamu yang

datang telah menuju tempat duduk yang disediakan, mereka nampak siap menjadi saksi sepasang kekasih yang berada di atas panggung. sebuah janji cinta yang akan segera di kumandangkan beberapa saat lagi oleh mempelai pria, kepada wanitanya.

Ruangan yang bisa dibilang sangat luas tersebut kini terlihat sangat cantik dengan dekorasi ala pernikahan raja dan ratu itu sangat menakjubkan dengan bunga-bunga dan nuanaa cream, golden yang sangar mencolok. Dua kata yang mampu menggambarkan dekorasi ruangan ini adalah mewah dan elegan.

Ada spektrum berbeda ketika melihat yang sebenarnya terpendam dalam diri seorang Putri Zara Camira. Di satu sisi, hidupnya bak pelangi yang penuh warna. Disisi lain ia mengenal betul rasanya gelap tanpa rona. Namun, sisi ini tak ingin ia tunjuk pada siapa pun yang mengenalnya. Baik teman, tetangga, sahabat terutama sang mama. Biarlah mereka mengenal Zara dengan semua kerusuhannya saja.

Di hadapan para tamu undangan yang datang ke gedung serbaguna tersebut kini hadir dua sejoli yang tampak sangat begitu bahagia, dua sejoli yang tengah merasaka manisnya cinta, dan akan segera mengikrarkan janji sucinya.

Sedangkan Zara duduk di pojok kiri sebuah gedung dan mencoba menguatkan hatinya, dan menghapus air mata yang terus menerus keluar tak bisa berhenti, tapi apa ia harus menghadiri acara ini meski hati nya belum sembuh, sang mempelai wanitanya adalah anak dari adik mamanya. Dan sang laki-laki ialah pacarnya... bukan matan pacarnya untuk saat ini. Hatinya masih terlalu kelu dan sakit, membuat matanya sama sekali tak bisa diajak kompromi.

"Za, lo baik-baik aja kan?" Suara Anis, salah satu sahabatnya yang setia menemaninya.

"Hahaha, yaiyalah baik-baik aja." jawab Zara cepat.

"Seharusnya lo nggak maksain buat datang kesini," suara Anya kini terdengar lesu, ada nada sedih disana. Lagi lagi Zara menanggapi hal tersebut dengan tawanya, ia sekekali menyakinkan sahabatnya tersebut dengan tawanya. Meski sebenarnya ada setitik ulu hatinya yang sakit disini. Ia tak mau memperlihatkan ia bersedih apa lagi keluarganya tahu perihal ini.

Karena terlalu lama di luar gedung ia, memutuskan masuk kembali ke gedung serbaguna, Memperkirakan jika Dika sudah mengucapkan janji sucinya degan Fika peremuan ayu yang berasal dari keturunan keraton. Dari keluarga sang ayah, sangat berbanding terbalik dengan sosok Dika yan tengil. Mungkin karena itulah mereka bersatu.

"Lo gapapa?" untuk kesekian kalinya Anis dan Anya bertanya.

"Nggak pa pa kok, selagi ia tak menyakiti orang yan gue sayang,"

Mereka sangat tahu jika Zara sangat sayang dengan Fika. Karena hanya Fika dan zara lah yang anak perempuan di keluarga mereka. sisanya hanya anak laki-laki.

"Ehh makan dulu yok," ajak Zara membawa sang sahabat untuk mengambil makanan.

"Ayokk Zara, itu yang gue tunggu dari tadi.." ujar Anis.

Ia akui bahwa pernikahan mantan pacarnya ini dan sepupunya ini sangat elegan dan mewah serta dekorasi yang membuat orang terkagum sama pernak-perniknya.

"Bentar ya, gue mau kesana dulu" Zara meletakkan piring soto yang tadi ia pegang dan kemudian berjalan ke arah pintu masuk samping gedung yang terlihat sepi disana ia melihat sang mama dan ayahnya yang sedang berengkar kecil.

"Nanti aku mau pernikahan Zara harus lebih mewah dari ini?"

"Tapi pah?"

"Kenapa....?"

"Karena ia bukan anak kandung kita... makanya mama melarang melakukannya.."

"Mama takut pah,"

"Takut?"

Zara yang mendengar seperti itu, ia merasa di tusuk oleh pedang tepat di ulu hatinya. Mungkin jika tidak ada dinding ia akan terjatuh, ternyata itu alasan kenapa keluarga Dika menolaknya. meski secara halus tapi ia tahu makna dari kata kata tersebut.

...selamat datang...

...berkomentarlah dengan sopan, hargailah setiap orang jika kalian ingin dihargai, dan bacalah sesuatu dengan cermat sebelum berkomentar...

...A.alfn...

...cerita ini hanya untuk orang-orang yang sabar menanti mau belajar bersama disini tidak suka menghakimi. Karena saya tidak suks berdebat untuk sesuatu yang tidak penting....

...attitude adalah cerminan diri terimakasih...

Terpopuler

Comments

Aulia Alfina

Aulia Alfina

Bismillah

2020-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 prakata
2 Bab 1 Hari
3 Bab 2 Berbeda
4 Bab 3 Hati
5 Bab 4 Raga
6 Bab 5 Menentang
7 Bab 6 Merelakan
8 Bab 8 Ikhlas
9 Bab 9 kenapa?
10 Bab 10 Attitude
11 Bab 11 Bahagia
12 Bab 12 perjodohan
13 Bab 13 Absurd
14 Bab 14 Jomblo
15 Bab 15 pilihan
16 Bab 16 Cinta
17 Bab 17 senyum?
18 Bab 18 Menjauh?
19 Bab 19 kabar?
20 Bab 20 Bertahankah?
21 Bab 21 Jarak
22 Bab 22 kenapa?
23 Bab 23 Menyerah
24 Bab 24 berani?
25 Bab 25 Pasti
26 Bab 26 bonus
27 Bab 27 Bonus Tahun Baru!
28 Bab 28 kata?
29 Bab 29 cast!
30 Bab 30 puisi ke-2!
31 Bab 31 cuap-cuap kegelisahan
32 Bab 32 subuh
33 Bab 33 Toleransi
34 Bab 34 jaga diri dari covid-19
35 Bab 35 Memandang
36 Bab 36 "Gadis"
37 Bab 37 Bismillah
38 Bab 38 SUAMIKU MILIK WANITA LAIN.
39 Sedikit kisah
40 Prolog
41 Sakit
42 Cinta
43 Ingatan
44 Pilihan yang Menyakitkan
45 Luka Lama, Senyum Baru
46 Luka yang Belum Sembuh
47 Ketika yang Lama Kembali Mengetuk
48 Dua Pintu, Satu Langkah
49 Langkah yang Terbelah
50 Langkah yang Terbelah
51 Aku, Kamu, dan Masa Lalu yang Tak Mati
52 Aku, Kamu, dan Masa Lalu yang Tak Mati
53 Langkah yang Goyah, Luka yang Bertumbuh
54 Cinta yang Tak Kembali Sebelumnya
55 Jeda untuk Luka, Waktu untuk Pulih
56 Yang Belum Sempat Diucapkan
57 Antara Janji dan Luka
58 Jeda dan Perenungan
59 Luka yang Terlupa
60 Jika Harus Pergi
61 Satu Per Satu Luka Itu Sembuh
62 Satu Hari Sebelum Sidang
63 Antara Janji dan Langkah Baru
64 Langkah Tanpa Bayangan
65 Langkah Tanpa Bayangan
66 Hujan Menyimpan Jawaban
67 Percaya Lagi
68 Episode 68 – “Percaya Lagi”
Episodes

Updated 68 Episodes

1
prakata
2
Bab 1 Hari
3
Bab 2 Berbeda
4
Bab 3 Hati
5
Bab 4 Raga
6
Bab 5 Menentang
7
Bab 6 Merelakan
8
Bab 8 Ikhlas
9
Bab 9 kenapa?
10
Bab 10 Attitude
11
Bab 11 Bahagia
12
Bab 12 perjodohan
13
Bab 13 Absurd
14
Bab 14 Jomblo
15
Bab 15 pilihan
16
Bab 16 Cinta
17
Bab 17 senyum?
18
Bab 18 Menjauh?
19
Bab 19 kabar?
20
Bab 20 Bertahankah?
21
Bab 21 Jarak
22
Bab 22 kenapa?
23
Bab 23 Menyerah
24
Bab 24 berani?
25
Bab 25 Pasti
26
Bab 26 bonus
27
Bab 27 Bonus Tahun Baru!
28
Bab 28 kata?
29
Bab 29 cast!
30
Bab 30 puisi ke-2!
31
Bab 31 cuap-cuap kegelisahan
32
Bab 32 subuh
33
Bab 33 Toleransi
34
Bab 34 jaga diri dari covid-19
35
Bab 35 Memandang
36
Bab 36 "Gadis"
37
Bab 37 Bismillah
38
Bab 38 SUAMIKU MILIK WANITA LAIN.
39
Sedikit kisah
40
Prolog
41
Sakit
42
Cinta
43
Ingatan
44
Pilihan yang Menyakitkan
45
Luka Lama, Senyum Baru
46
Luka yang Belum Sembuh
47
Ketika yang Lama Kembali Mengetuk
48
Dua Pintu, Satu Langkah
49
Langkah yang Terbelah
50
Langkah yang Terbelah
51
Aku, Kamu, dan Masa Lalu yang Tak Mati
52
Aku, Kamu, dan Masa Lalu yang Tak Mati
53
Langkah yang Goyah, Luka yang Bertumbuh
54
Cinta yang Tak Kembali Sebelumnya
55
Jeda untuk Luka, Waktu untuk Pulih
56
Yang Belum Sempat Diucapkan
57
Antara Janji dan Luka
58
Jeda dan Perenungan
59
Luka yang Terlupa
60
Jika Harus Pergi
61
Satu Per Satu Luka Itu Sembuh
62
Satu Hari Sebelum Sidang
63
Antara Janji dan Langkah Baru
64
Langkah Tanpa Bayangan
65
Langkah Tanpa Bayangan
66
Hujan Menyimpan Jawaban
67
Percaya Lagi
68
Episode 68 – “Percaya Lagi”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!