Membohongi Diri

Lagi.....

hari ini sangat buruk bagi Karin. Karin sangat kesal karena sudah hampir sebulan Brian tidak datang menemuinya, mereka masih saling berbagi kabar. Namun, sayang nya sekedar kabar saja sudah tidak cukup bagi Karin. Dia terlalu terobsesi dengan suara dan nyanyian dari Brian.

Baginya suara Brian itu sangat indah, bahkan sanggup memgalihkan pikirannya yang kusut menjadi lebih tenang. Tapi, bukan hanya Karin yang menyukai suara itu. hampir semua pengunjung mengatakan suara Brian itu sangat indah, seindah judul lagu PADI Begitu Indah.

bagi Karin tidak ada vokalis yang lebih keren dan kharismatik selain Brian, bahkan Brian bisa mengiringi suaranya yang sering Fales tiap bernyanyi. Jadi bagi Karin Brian adalah seseorang yang sangat sempurna untuk di idolakannya.

Selain suaranya, mata dan permainan gitarnya pun sangat bagus, Brian juga sangat pandai menjaga hati, agar semua orang yang berada di dekatnya merasa nyaman saat bersamanya.

"Jadi apa kita nggak akan bertemu lagi dalam waktu dekat ini?" bisik Karin dalam pesan suaranya. Suara Karin terdengar sangat sedih dan berat.

"Sepertinya iya kak. Adek sangat sibuk saat ini kak. Adek sedang fokus dengan kesukaan adek kak. Adek lagi serius dengan permainan sepak bola kak," jawab Brian sedikit sedih.

"Ya udah dek, nggak apa-apa kok dek. Semangat ya dek" Karin memberikan semangat kepada Brian dengan suara dibuat buat seakan terdengar bahagia.

Padahal dia menahan rasa rindu terhadap bocah yang dianggap adek kesayangan itu.

Ya katanya cuma adek kesayangan, tapi selalu ada rasa sakit saat dia kecewa setiap kali dia tidak bisa mendapatkan apa yang di inginkan nya atas Brian. Dia sangat merindukan bocah itu.

Tepat tiga bulan yg lalu.

"Assalamualaikum kak" salam dari seseorang dikuar sana.

"Wa'alaikumsalam" jawab Karin sambil menoleh ke arah suara itu datang.

"Hy.... Rizki? dari mana dek?" Karin bertanya seakan tak percaya Rizki adek angkatnya datang menemuinya.

Rizky seorang anak motor yang pernah dia kenal karena sebuah kecelakaan di jalan raya setahun yang lalu, datang berkunjung ke kafe nya. Dan lebih-lebih lagi yang mengejutkan bagi Karin, Rizky membawa rombongan teman-teman motornya.

"Waw..., rame bnget dari mana nih?" tanya Karin senang, "kami dari kota S kakak, tadi ada acara di kota S kak" jawab Rizki. Si pemuda yang sangat tampan dan cool.

"Kami laper kakak, bikinin pesanan dong kak" rengek Rizki pada Karin.

"Ok, mau pesan apa dek?" Karin pun mulai menyiapkan menu untuk mereka semua.

Setelah Karin selesai menyiapkan makanan untuk mereka, anak-anak itu semua makan dengan sangat lahapnya, tiba-tiba ada seorang pemuda yang sangat berantakan sekali gaya rambutnya datang menghampiri Karin dan menggoda Karin dengan memuji masakan Karin dan dia juga merayu Karin layaknya pemuda dewasa yang merayu cewek ketemu dijalan.

Tapi, yah... karena Karin memang super ramah dan ceria, tentu saja Karin mengikuti alur candaan bocah tengil itu. Dan mereka saling bergurau seakan-akan mereka sudah kenal lama sekali, dan dia memang sangat kocak.

Di hari itu Karin mengabadikan momen pertemuan mereka dengan foto bersama. Ya di foto itu juga ada si bocah tengil itu.

Dan siapa sangka. Pertemuan mereka itu awal kisah mereka dimulai. Tentang rasa yang tak biasa.

Ya...., dia adalah Brian, pemuda tengil yang kocak, dan dari awal perjumpaannya dengan pemuda itu Karin sudah terpikat oleh gaya kocaknya.

"'Dan siapa sangka bocah itu sekarang membuat gue jadi uring-uringan" umpat Karin dalam hatinya.

Sandi pulang dan mendapati Karin sedang termenung di kamar.

"Karin, syang? bolehkan?" Karin kaget ternyata Sandi sudah ada di depannya tanpa memakai busana. Sandi baru pulang kerja, dan meminta Karin untuk memandikannya, karena anak mereka yang tua telah pergi mengaji sedangkan yang bungsu telah terlelap setelah sholat Ashar.

"Ya sayang, tentu saja, aku adalah milikmu mas, jadi jangan ragu untuk meminta dan melakukan apapun terhadap diriku" jawab Karin dengan menggoda dan mulai mengikat tinggi rambutnya agar Sandi bisa melihat leher jenjang nya yang putih dan bersih.

Sandi tidak tahan dengan godaan istrinya tersebut, dia langsung mengangkat Karin dan memasukannya ke dalam bathrom.

"Ah..." desah Karin. "Mas aku masih mengenakan pakaian lo" bisik Karin di ujung telinga Suaminya itu. Sandi malah jadi semakin menggila dengan ******* dan bisikan Karin. Dia tidak mengacuhkan kata-kata Karin, yang dia tau, dia sedang bersmangaat dan ingin bercumbu dengan istrinya tersebut.

Karin tidak bisa lagi beregrak leluasa, seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya telah berpindah dilantai kamar mandi , dan Karin tak berdaya untuk bergerak sama sekali karena seluruh tubuhnya telah di kunci oleh tubuh Sandi yang memang kekar itu.

Tubuh mungil Karin, hilang dalam pelukan Sandi, setiap jengkal tubuh Karin, mulai di cumbu penuh gairah oleh Sandi... dan tangan Sandi tidak hentinya bermain kesana kemari,

"Argh.... " desah Karin. Hanya itu, hanya itu suara yang bisa Karin keluarkan saat ini, dia sangat menikmati setiap sentuhan suaminya, hingga akhirnya mereka bercumbu dengn sangat panasnya. tidak puas dengn itu saja, Sandi pun mengangkat Karin dari bathroom, lalu memindahkannya keranjang, dan disana, Sandi jadi pemenang disetiap gerakannya.

Sandi membaca chat Karin dengan Brian, dan banyak lagi lelaki lain yang chat dengan istrinya itu, ya istrinya selalu mendapatkan banyak telepon dan pesan-pesan dari pengangumnya (Karin), tapi hanya dengan Brian Karin sangat menggebu, seakan akan Karin sangat menikmati chat mereka.

Malam selesai mereka bersetubuh, seperti biasa, Karin tidak bisa tidur, dan Sandi hampir tertidur , lalu Karin mengambil handphone nya hendak chatingan dengan Brian. Karena masih pukul dua dini hari itu artinya Brian masih Online, tapi sayang ternyata Mas Sandi belum tertidur.

Lalu Mas Sandi bertanya "kamu ngapain sayang?"

"Mau chat Brian mas" jawab Karin santai.

Dan Karin kaget dengan reaksi Sandi, ternyata Sandi langsung marah, tidak biasanya Sandi marah,

"Kamu tau tidak ini sudah dini hari. Untuk apa kamu chat dengan dia? ini sudah jadwalnya kamu tidur. Ingat kesehatan kamu." Mas Sandi berbicara ketus.

"Hm... ternyata mas Sandi sudah mulai cemburu pada Brian, padahal mas Sandi bukanlah orang yang suka cemburuan" batin Karin.

Suaminya biasanya sama sekali tidak pernah cemburu, ya... wajar saja, karena pada kenyataannya, pasangan kita pasti bisa merasakan apa yang kita rasakan, dan Karin memang merasakan ada yang lain dengan hatinya saat ini, tapi dia tidak terlalu ingin merasakannya, karena Karin hanya menganggap hal ini biasa saja.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BRRTI LO MMG TIPE WANITA GATAL, HRSNYA LO LBH PRHATIAN KE SUAMI LO, BKN KE LAKI2 LAIN DGN ALASAN APAPN

2022-11-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SUAMI MNA YG CEMBURU, KLO SIKAP LO KYK GITU,, LO KN MUSLIM, SEBAGAI WANITA JGALAH RASA MALUMU TRHADAP LAWAN JENIS, KCUALI KPD PASANGN HALAL LOO

2022-11-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!