Pertemuan

Daisy mengelilingi rak buku satu persatu mencari buku-buku dengan teliti. Daisy hanya menemukan buku ekonomi tetapi belum menemukan tentang hukum. Akhirnya Daisy memutuskan menaiki tangga untuk mencari di rak paling atas karena buku itu terletak cukup tinggi Daisy mengambilnya sambil berjinjit dan berusaha meraih nya.

"huh.. se..di..Kit lagih", ucap Daisy terbata-bata.

sekuat tenaga Daisy meraih buku itu tetapi bukunya jatuh.

bruk..

"AW..ssst", ucap seorang laki-laki dengan besuara berat kesakitan karena kepalanya tertimpa buku.

Daisy pun langsung bergegas turun.

"maaf kan aku tuan, saya tidak melihat tuan ada di bawah", ucap Daisy sambil membungkuk diri.

"kau siapa?? aku tidak pernah melihatmu??", ucap laki-laki itu.

Ketika Daisy melihat wajah laki-laki itu Daisy terkejut. "hah", ucap Daisy sambil membungkam mulut dirinya sendiri.

Daisy terkejut laki-laki itu merupakan anak dari Duke Richardson yaitu Edwin Richardson.

Seluruh badannya bergetar dia terngiang dengan masa lalu bahwa saat dia menjadi ratu Edwin Richardson dibunuh oleh putra mahkota yang ingin naik tahta karena Edwin di tuduh ingin merebut tahta raja.

"kenapa kamu?? apa aku semenakutkan itu?", ucap Edwin.

"maafkan aku tuan Duke?", ucap Daisy sambil menundukkan kepala.

"kau tau kalo aku seorang Duke?", ucap Edwin.

Tetapi Daisy hanya diam. Edwin mengambil buku yang tadi jatuh di kepalanya.

"Hukum Kerajaan", ucap Edwin membaca buku yang tadi di ambil oleh Daisy. "kenapa seorang lady membaca buku berat seperti ini?", ucap Edwin.

"hmmm... hmmm.. itu saya suruh oleh kakak saya Herry untuk mencari buku itu, saya hanya menurutnya", ucap Daisy sambil terbatah-batah. Daisy harus berbohong jika ia membaca buku itu maka Duke Edwin akan merasa curiga.

"Herry? Merquess Herry Bradley?", ucap Edwin.

"Iyah iyaa tuan Duke itu kakak saya.. tadi saya bersama kakak saya, sepertinya kakak saya ada perlu jadi saya di perpustakaan", ucap Daisy.

"Herry punya seorang adik perempuan? baiklah ini bukunya", ucap Edwin menyerahkan buku yang di cari Daisy.

"terimakasih tuan Duke", ucap daisy sambil membungkuk.

Edwin melangkah keluar menuju pintu perpustakaan sebelum keluar Edwin memutar badan dan melihat Daisy tanpa disadari Edwin tersenyum kecil di wajahnya.

menarik, dalam benak Duke Edwin dan melanjutkan keluar dari perpustakaan.

Melihat Edwin sudah keluar dari perpustakaan Daisy langsung menghela napas panjang karena pada saat mengobrol dengan Edwin Daisy terus menahan napas karena saking gemetarnya.

Duke Edwin Richardson sangat dikenal oleh seluruh rakyat Kerajaan Tryvon dia seorang pria yang dingin, memiliki tatapan mata yang tajam seperti burung elang yang melihat mangsa dari ketinggian langit, ketika ada pemberontak tidak main-main Duke Edwin akan menghabiskan seluruh pemberontak sampe ke akar-akarnya, dia juga seorang panglima besar dalam peperangan, dan tidak ada seorang pun yang berani dengannya. Tetapi Duke Edwin berteman dekat dengan kakaknya Daisy karena mereka seumuran yaitu 20 tahun.

Daisy pun langsung duduk dan membaca buku-buku yang tadi di cari. Daisy membaca dengan teliti dan mencatat beberapa hal yang penting dari buku tersebut sekitar 1 jam 25 menit Daisy berada di perpustakaan.

"Daisy.. apa kamu sudah selesai membaca?", ucap Herry sambil menepuk bahu Daisy.

"MAMA..", ucap Daisy teriak.

"mama? kamu ganti panggilan? bukan ibu lagi?", ucap Herry.

"kakak ini mengagetkan aku sajah.. aku jadi latah..", ucap Daisy.

"apa kamu sudah selesai membacanya?", ucap Herry.

"Iyah kakak apakah di toko buku ada buku yang berjudul buku-buku ini?", ucap Daisy sambil menjualkan buku-buku yang ada diatas meja.

"hmmm... sepertinya ada.. ayo ikut kakak kita akan membeli buku itu sambil pulang kerumah", ucap Herry.

Merekapun keluar dari istana menuju toko buku yang berada di pusat kota.

"Tuan merquess dan lady buku apa yang anda cari??", ucap pemilik toko buku.

"apakah tuan menjual buku Ekonomi dan Hukum Kerajaan?", ucap Daisy.

Pemilik toko itu pun terkejut dengan apa yang disebutkan oleh Daisy.

"buku itu untuk ayah saya", ucap Herry.

"baiklah silahkan duduk dan menunggu sebentar saya akan mencari buku yang anda cari", ucap pemilik toko.

Di kerajaan ini hanya para lelaki lah yang diperbolehkan mempelajari mengenai politik sedangkan para perempuan mereka hanya sibuk dengan mempercantik diri.

"ini tuan buku yang anda cari", ucap pemilik toko diperlihatkan buku tersebut.

"Iyah benar? tolong bungkus dengan rapi", ucap Herry

"semuanya 5 koin emas tuan", ucap pemilik toko.

Herry pun membayarkannya dan mengambil buku. Mereka masuk kedalam kereta dan kembali ke rumah.

Merekapun berkumpul untuk makan bersama.

"Daisy besok Countess Rowena akan datang dan segera mengajar mengenai tata Krama", ucap ibu.

"baik ibu", ucap Daisy.

"bersikap baik lah kepada Countess Rowena memang dia seorang guru yang tegas tetapi dia seorang yang profesional", ucap ibu.

"Iyah ibu", ucap Daisy. Daisy hanya menuruti kata-kata ibunya saja kalau tidak pasti kan diomeli habis-habisan.

Sepertinya Daisy harus tidur lebih awal dan bangun pagi-pagi.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

ceritanya menarik... sukses ya tor💪👍

2023-05-18

0

Alchord40

Alchord40

Edwin itu orang dibunuh sama putra mahkota kah?

2021-02-01

1

Little Peony

Little Peony

Like like

2020-11-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!