Daisy dan Ibu mereka duduk di Paviliun taman sambil menikmati secangkir teh dan kue-kue.
"ibu ingin berbicara kepada Daisy", ucap ibu.
"Iyah ibu silahkan", ucap Daisy.
"sekarang Daisy berumur 17 tahun, masa-masa dewasa sudah saatnya Daisy masuk kedunia para bangsawan. Jadi Daisy harus bersikap baik", ucap ibu sambil menyeruput secangkir teh.
"baik ibu saya akan berusaha dengan baik dan bersikap dengan sopan kepada para bangsawan", ucap Daisy.
sekarang usia saya memang 17 tahun tetapi jiwaku ini usia 20 tahun tentu saja saya kan bersikap dengan baik di hadapan para bangsawan itu. kedepannya pasti saya akan sering mengikuti acara minum teh para putri dan nyonya bangsawan. Dulu memang saya sangat menyukai bahkan harus menggunakan gaun yang paling bagus. didalam acara itu para bangsawan hanya mengobrol menunjukkan siapa yang paling hebat dan paling cantik persis seperti para sosialita sebenarnya acara itu membosankan hanya bergosip. batin Daisy.
"ibu bangga kalau memang Daisy sudah bersikap dewasa. 2 bulan lagi akan diadakan pesta debut kamu tenang saja ibu akan mempersiapkan semuanya dengan baik. Daisy anak seorang Marquess dan cucu dari seorang Duke yang terhormat jadi harus diadakan dengan mewah", ucap ibu.
"baik ibu saya akan mempersiapkan diri dengan baik", ucap Daisy.
"besok kamu harus belajar tata Krama dengan Countess Rowena jadi berusahalah dengan baik", ucap ibu.
"baik ibu", ucap Daisy sambil menyeruput teh.
Daisy hanya menurut dengan semua apa yang di ucapkan oleh ibunya.
Tetapi didalam pikiran Daisy pelajaran tata Krama baginya tidak cukup dia harus belajar mengenai hukum, politik dan ekonomi di kerajaan ini tetapi ilmu itu hanya bisa dipelajari oleh kaum lelaki saja. Bagi kaum perempuan mereka akan belajar tata Krama, kelas merias, menjahit dan menyulam bahkan mereka diam-diam belajar bagaimana menggoda laki-laki yang memiliki gelar lebih tinggi dari keluarganya.
Urutan gelar kebangsawanan di Kerajaan Tryvon yaitu:
Duke
Marquess
Count
Earl
Viscount
Baron
Baronet
Daisy bergelar Marquess mengikuti ayahnya tetapi keluarga Marquess Bradley merupakan Marquess yang terkuat dari 5 keluarga bergelar Marquess yang lainnya, karena Marquess Bradley mendapatkan dukungan kuat dari keluarga Duke Frunklin ayah dari ibunya Daisy yaitu nyonya Laura. 3 keluarga Marquess lainnya merupakan saudara dari ayah Daisy mereka mempunyai hubungan darah dan kekeluargaan yang sangat erat. 2 keluarga lainnya bergelar Marquess tetapi bukan saudara dari ayahnya Daisy dan tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Daisy. Tentu saja gelar-gelar tersebut akan terus menerus dalam kegenerasi berikutnya.
"ibu apakah saya boleh belajar mengenai ilmu ekonomi juga?", ucap Daisy. Mendengar hal berikut ibu Daisy hampir saja tersedak.
"ilmu ekonomi? ibu tidak salah dengar?", ucap ibu.
"Iyah saya benar-benar serius ingin mempelajarinya bukan hanya ilmu ekonomi, ilmu politik bahkan hukum ingin mempelajarinya, memang saya ini perempuan tapi aku tidak ingin menjadi perempuan yang biasa, aku ingin menjadi perempuan yang tangguh dan hebat ingin di pandang derajat lebih baik oleh para bangsawan. Apa ibu tidak senang putri ibu dikenal dengan putri yang cerdas?", ucap Daisy dengan penuh semangat sambil mengepal kedua tangannya.
Ibu Daisy mendengarkan hal tersebut kebingungan dan keheranan putrinya yang dulu suka bikin onar kepada para pelayanan dan selalu bersikap seenak kepada para pelayanan sekarang benar-benar berbeda dia berubah menjadi wanita yang dewasa, tanpa disadari air mata menetes sendiri di pipi ibu Daisy. Ibu Daisy sangat terharu dengan perkembangan anaknya menjadi lebih baik dan mau belajar.
"ibu aku tau itu memang buat lelaki tapi apa ibu bisa membatu saya untuk bisa belajar ilmu itu, tidak perlu ke akademi karena itu memang khusus laki-laki ibu cukup mengirimkan para guru yang paham mengenai ilmu politik, ekonomi dan hukum di kerajaan ini. ibu mendengarkan ku?? ibu kenapa menangis?? tidak boleh yaa", ucap daisy kini matanya benar-benar berbinar.
" ibu bukan menangis.. ibu terharu mendengar ucapan dari anak ibu yang ingin belajar dengan giat. Baik ibu kan menuruti permintaan mu. Ibu akan mengirimkan mu para guru yang berkualitas mengenai ilmu politik, ekonomi, dan hukum. Ibu akan memberitahu Duke Frunklin kakekmu pasti dia bahagia mendengarkannya..", ucap ibu sambil tersenyum.
"benar ibu? waah terimakasih banyaak", ucap daisy sambil memeluk.
Merekapun kembali masuk kerumah. Daisy langsung menuju ke kamarnya. Daisy memutuskan untuk membuat perencanaan karena dia sudah tahu apa yang akan terjadi di masa depannya dia harus mempersiapkannya dengan baik untuk bisa membalas dendamnya.
"lilith apakah kamu bisa memberikan kertas dan pena", ucap Daisy.
"baik nona.. nona memang sekarang bisa menulis dan membaca bukankah nona tidak bisa yaa?", ucap pelayan lilith.
"sekarang sudah bisa lilith, aku sudah pandai membaca dan menulis 'diriku yang dulu memang bodoh, tapi dijaman ini perempuan bangsawan memang kebanyakan tidak terlalu pandai membaca dan menulis mereka hanya bisa menulis dan membaca kosakata yang tidak berat' ayo berikan aku kertas dan penanya?", ucap Daisy.
"ini nona", ucap pelayan.
Daisy duduk di meja seperti meja kantor. Kamar Daisy memang sangat luas sekitar 7meter kali 5 meter. Daisy harus menulis beberapa rencana apa yang dia lakukan sebelum masa regina atau pemilihan menjadi ratu. Dia harus pandai segala hal dari wanita licik itu. Menurut Daisy ilmu yang didapat masa perkuliahannya belum cukup karena Daisy mengambil jurusan ekonomi tapi dia mempelajari ekonomi yang terjadi pada saat itu bukan ekonomi di kerajaan ini.
yang pertama aku harus menguasai ilmu tata Krama dahulu kemudian ilmu ekonomi, ilmu politik, dan ilmu hukum, aku harus menguasai nya dalam kurun waktu 1 tahun. Kemudian 1 tahun aku harus terjun langsung dan melihat kejadian langsung politik di kerajaan ini harus tahu siapa pejabat dan silsilah keluarga kerajaan. wanita licik itu juga pasti mempelajari menggoda pria karena putra mahkota itu tertarik karena dia pandai menggoda dengan rayuan manisnya tentu saja putra mahkota langsung jatuh hati pada godaan wanita itu. Dia tidak pandai dalam ilmu politik tapi dia sangat licik. Tentu aku akan mengambil jalan lain untuk menyingkirkan mereka berdua. ucap batin Daisy.
Daisy menyimpan catatan-catatan itu kedalam kotak dan di simpan didalam lemari bajunya.
"nona.. nona saatnya makan malam tuan marquess sudah datang", ucap pelayan.
"baik saya akan segera turun", ucap Daisy.
Daisy pun bergegas turun dari tangga dan menuju makan keruang makan.
" ayah sudah datang? bagaimana kerjaan hari lancar semua??" ucap Daisy.
"Iyah semuanya lancar. Teman-teman ayah pada membicarakanmu yang sebentar lagi debut masa kedewasaan ayah jadi tidak sabar menunggu hari itu", ucap ayah sambil tersenyum.
"ha ha ha saya juga tidak sabar", ucap Daisy sambil tersenyum.
merekapun menikmati makan malam bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Bzaa
semangat Daisy
2023-05-18
0
Lux Pras
Semangat & Lanjut 🆙
2020-12-05
0
Caramelatte
semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"
2020-11-30
0