Pagi ini Wahyu memasak sarapan pagi dengan cepat. karena Wahyu hanya membuat ayam goreng mentega dan tumis sayur pakcoy,. setelah masak selesai, Wahyu membersihkan dapur yang sedikit berantakan itu.
"Neng sudah selesai masak nya?" Tanya mbak Lastri.
"Sudah selesai mbak. aku gak bisa masak yang aneh-aneh, jadi cuma bisa bikin masakan simple" Wahyu menunjukan hasil masakan nya kepada mbak Lastri.
"Enggak apa-apa Neng. tuan sama nyonya bisa makan semua masakan, asal gak pedas"
"Iya mbak. mbak jadi pulang hari ini?"
"Iya. satu jam lagi mbak Lastri pulang."
Wahyu dan mbak Lastri mengobrol di dapur dan di sela-sela obrolan kami, ada nyonya rumah yang menghampiri.
"Wahyu!"Panggil nyonya Zhouwen.
"Iya bu. ada yang bisa saya bantu?" Wahyu berdiri berhadapan dengan nyonya Zhowen.
"Setengah jam lagi, tolong antar kan Liiu Haosan ke gereja ya, karena saya dan bapak, mau mengantarkan mbak Lastri pulang kedesa. (desa yang sama dengan desa Wahyu) Oh ya, kalau selesai ke gereja, kamu temani Liiu Haosan ke toko buku, kemungkinan saya dan bapak akan sampai rumah sore hari, apa kamu ngerti?"
"Iya bu saya mengerti, saya siap-siap terlebih dahulu."
"Wahyu. kamu panggil anak saya dengan sebutan 'Koko' saja biar gampang"
(Liiu Haosan berumur 8 tahun. anak dari tuan YongAn dan nyonya Zhouwen, dan 'koko' adalah panggilan untuk kakak laki-laki.)
"Iya bu."
Wahyu bersiap-siap mengantarkan Liiu Haosan ke gereja.
Walaupun Wahyu tidak pernah ke gereja. tetapi hari ini Wahyu ke gereja untuk mengantarkan anak majikan nya untuk Misa, di karenakan hari ini, hari minggu, dan umat katolik berbondong bondong pergi ke Gereja untuk Misa!
Wahyu melihat jam yang menempel di dinding kamar jarum jam menunjukan pukul setengah 7 pagi, Wahyu mengambil tas slempang kecil dan memasukkan dompet, serta hape milik nya.
Wahyu keluar dari kamar menuju teras rumah, ia melihat ada bapak paruh baya yang sedang membersihkan mobil.
"Selamat pagi pak"sapa Wahyu
"Pagi neng. Neng yang gantiin mbak Lastri kerja di rumah ini?" Tanya bapak itu.
"Iya pak. nama saya Wahyu" Wahyu mengulurkan tangan.
"Nama bapak. Pardi, bapak supir pribadi Ko Liiu" jawab nya.
"Oh iya. senang berkenalan dengan bapak."
Wahyu kembali masuk kedalam rumah, menghampiri Nyonya Zhouwen yang berada di ruang tamu.
"Bu. maaf mau tanya, koko sudah siap atau belum ya?" tanya Wahyu pada nyonya Zhouwen.
"Liiu masih di atas. kamu tolong samperin ke kamarnya ya." jawab nyonya Zhouwen.
Wahyu menaiki anak tangga. menuju kamar Liiu Haosan,
sesampainya di depan kamar anak majikannya itu, Wahyu mengetuk pintu.
Tok........tok.........tok
Ceklek... (Pintu di buka dari dalam)
"Siapa?"
"Saya Wahyu asisten rumah tangga yang baru di rumah ini. saya di utus nyonya untuk mengantarkan Ko Liiu ke gereja, apa Ko Liiu sudah siap?" Wahyu memperkenal kan diri, karena sejak semalam tiba di rumah ini, Wahyu tidak bertemu dengan Liiu Haosan anak majikan nya.
"Oh masuk lah ke kamarku, tolong bantu bersiap"jawab Liiu Haosan.
Wahyu Diana. mengekori Liiu Haosan, memasuki kamar nya. kamar yang sangat bagus, banyak lampion - lampion kecil menggantung di kamar nya, Wahyu membantu mengambilkan sepatu, lalu memasukan barang - barang penting, dan buku tebal yang telah di siap kan sebelum nya.
"Sudah selesai Ko. apa kita berangkat sekarang?." tanya Wahyu pada Liiu Haosan.
"Iya. tolong bawakan tas ku" titah Liiu Haosan.
Wahyu mengekori Liiu Haosan, menuruni anak tangga, sesampai nya di anak tangga terakhir, Liiu Haosan berucap.
"Mbak tolong ambilkan roti dan susu kotak di meja makan, aku sarapan di mobil" Ucap Liiu Haosan
"Iya Ko. tunggu sebentar" jawab Wahyu.
Wahyu menuju meja makan, mengambil roti dan susu kotak, permintaan Liiu Haosan, di saat Wahyu memasukan roti dan susu kotak ke dalam tas bekal, Nyonya Zhouwen dan tuan YongAn menghampiri Wahyu Diana.
"Wahyu" panggil nyonya Zhouwen.
"Iya bu."
"Ini debit card. kamu pegang ya, dan pinnya tanggal lahir Liiu Haosan, nanti Liiu mau ke toko buku, dan kalau mau membeli makanan di restaurant, atau apapun kamu bayar pakai debit card ini ya, dan ini ada uang, sewaktu waktu di butuhkan." nyonya Zhouwen memberikan debit card dan uang nominal 50 ribu tiga lembar.
"Iya bu"
Wahyu dan Liiu Haosan keluar rumah, dan di sambut oleh pak Pardi, Wahyu dan Liiu Haosan memasuki kursi penumpang dan duduk disana, ia membuka tas bekal, yang berisikan Roti dan susu untuk Liiu Haosan.
"Ko. ini sarapan dulu." Wahyu menyerahkan roti dan susu, kepada Liiu Haosan.
"Iya mbak terimakasih. Maaf gak aku kasih, soal nya ini non hahal. kata mama agama nya mbak Wahyu, Islam" ucap Liiu Haosan.
"Iya Ko. ko Liiu sarapan dulu." jawab Wahyu.
Setengah jam berlalu. mobil yang di kendarai pak Pardi, sudah sampai di halaman parkir Gereja katolik di kota J tersebut.
"Mbak. Ayo masuk" Ucap Liiu Haosan sambil menarik tangan Wahyu Diana
"Tapi Ko" jawab Wahyu ragu-ragu.
"Enggak apa-apa mbak. mbak ikut masuk aja, nanti duduk nya di dekat ku" ucap Liiu Haosan
Wahyu pun ikut masuk kedalam Gereja. bersama Liiu Haosan.
sesampai nya di dalam Gereja, Wahyu melihat kursi berbaris rapi dan sudah banyak umat katolik di dalam gereja tersebut.
Wahyu memperhatikan Liiu Haosan. yang sedang melakukan gerakan tangan, jari tengah kanan menunjuk pada dahi, lalu turun ke dada, dan menujuk bahu kiri dan kanan.
Dan setelah Wahyu perhatikan ternyata itu seperti tanda salib.
Wahyu tersenyum melihat Liiu Haosan. melakuka gerakan itu. karena Wahyu baru pertama kali melihatnya dan masih belum mengerti.
"Mbak ayo duduk di sebelah sana." ucap Liiu Haosan, menarik tangan Wahyu dan mengajak Wahyu duduk di kursi yang berbaris rapi.
"Iya Ko." Wahyu duduk bersebelahan dengan Liiu Haosan. dan memangku tas milik Liiu Haosan tersebut.
"Mbak. tolong keluarkan Al kitab yang di dalam tas."
"Al kitab?"
"Iya. buku tebal yang kamu masukan tadi"
"Oh iya ko." Wahyu mengeluarkan Al kitab, dari tas dan ia berikan kepada Liiu Haosan.
Tidak lama. suara lantunan lagi rohani yang begitu merdu menggema di dalam gedung Gereja, Wahyu hanya duduk, dengan tenang karena takut menggangu.
Wahyu Diana memperhatikan Liiu Haosan, berdoa dengan khusyuk.
Dan tidak lama. ada petugas kolekte datang mengahampiri.
"Mbak. berikan aku uang" Ucap Liiu Haosan.
Wahyu mengambil uang. dan ia serahkan kepada Liiu Haosan, dan pada saat itu juga Wahyu melihat Liiu Haosan memasukan uang tersebut ke dalam kantong yang di bawa oleh petugas kolekte.
"Mbak tunggu disini ya, akuu mau terima komuni." ucap Liiu Haosan.
"Iya Ko Liiu."
Orang-orang berdiri berbaris rapi memanjang dan menerima komuni yang di berikan oleh prodiakon, setelah mendapat komuni, orang-orang tersebut kembali ke kursi tempat duduk nya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
grey
8 tahun ke gereja sendirian pake bawa al kitab lagi sungguh... (isi sendiri)
2021-01-21
1
🍉𖧹ᴢᴀʜʀᴀ°ᵖᵃʳᵏ𖧹࿐🅟🅖
menarik
2021-01-04
0
titin muayanah
dl aq jg sering ikut ke gereja waktu jd baby sister .. majikan q tau aq org muslim jd tiap pergi mkn di cainesfoot , pasti aq di srh makan di kfc
2020-11-21
1