PERJALANAN HIDUP
Hari mulai gelap seorang gadis berjalan melangkah kan kaki nya turun dari bus yang 3 jam lalu ia naiki.
"Terimakasih ya pak!" ucap nya pada supir bus.
"Sama-sama neng, hati-hati kalau bawa tas, ini kota keras jangan sampai teledor." supir bus menasehati gadis, yang akan turun, dari bus yang di kendarai nya.
"Iya pak. terimakasih sudah mengingatkan."
Gadis itu melihat jam di pergelangan tangan nya, jam sudah menujukan pukul 18:00 WIB, adzan magrib telah usai berkumandang. ia mencari mushola di sekitar terminal tersebut, tak butuh waktu lama ia menemukan mushola itu!
Gadis itu melangkahkan kaki nya menuju mushola, ia melihat ada tempat penitipan barang, ia menitipkan tas yang berisi baju-baju nya, dan tas ransel yang ia gendong di punggung nya tetap ia bawa, karena di dalam nya ada barang - barang penting milik gadis tersebut!
Gadis itu memasuki tempat wudhu di mushola. setelah usai mengambil wudhu, ia masuk ke dalam mushola mengambil mukenah di lemari yang telah di siapkan, tas ransel yang ia bawa di letakan di samping nya. di dalam mushola tak begitu banyak orang sholat, mungkin banyak yang telah usai, di karenakan tadi saat mau mengambil wudhu, ia melihat sudah banyak orang yang keluar dari mushola!
Setelah melaksanakan ibadah sholat magrib. gadis itu keluar dari mushola, ia mengambil tas yang tadi ia titipkan.
Gadis itu mendekati taksi yang terparkir di area parkir terminal.
"Permisi pak. bisa antarkan saya ketempat ini!" gadis itu menunjukan kertas yang bertuliskan alamat tempat kerja mbak Lastri.
"Bisa mbak, silahkan masuk!." supir taksi membuka kan pintu untuk gadis itu, lalu menjalankan mobil taksi nya ke alamat yang telah di tunjukan.
30 menit telah berlalu. taksi berhenti di depan rumah yang tidak terlalu besar, tapi sangat mewah pagar bewarna hitam, yang tidak terlalu tinggi itu ia perhatikan, karena gadis itu ingin memastikan, sesuai apa tidak, dengan perkataan mbak Lastri. kalau pagar rumah majikan nya berwarna hitam, gadis itu melihat nomor rumah dari balik pagar dan semua nya sama seperti yang di ucapkan oleh mbak lastri.
"Berapa pak!" gadis itu menanyakan biaya taksi yang mengantarkan nya.
"Sesuai argo ya mbak ini habis 80 ribu!" supir taksi memberikan kertas kecil, yang bertuliskan jumlah argo yang harus gadis itu bayar!
Taksi pun pergi. gadis itu mendekati pagar rumah tersebut dan menekan bel rumah yang terpasang di dinding pagar.
Ting......
Tong......
Ting......
Tong.....
Seorang laki-laki berumur sekitar 35 tahun berwajah cina keluar dari pintu, dan mendekati pagar tempat gadis itu berdiri.
"Selamat malam pak!" sapa gadis itu.
"Selamat malam mbak. ada yang bisa di bantu?" jawab laki laki cina itu.
"Saya tetangga nya mbak Lastri, yang mau bekerja di sini."
"Oh iya mbak, Lastri sudah cerita, silahkan masuk mbak."
Gadis itu berjalan mengekori laki-laki cina di depan nya... saat masuk kedalam rumah nya, terdengar suara yang memanggil gadis tersebut, dan sumber suara itu terdengar dari arah anak tangga, pemilik suara itu mbak Lastri.
"Neng kamu sudah sampai!" Ucap mbak Lastri sambil menuruni anak tangga, dan di tangan nya, membawa nampan dan piring kotor bekas makanan.
"Iya mbak Lastri." jawab gadis itu.
"Neng kenalin ini majikan mbak Lastri, yang akan menjadi majikanmu." Ucap mbak lastri.
Gadis itu berjabat tangan. dengan laki - laki cina yang membuka kan pagar, dan seorang perempuan cina, menghampiri kami.
"Nama saya Wahyu Diana"
"Saya YongAn. dan ini istri saya Zhouwen."
"Iya bapak ibu."
Yaa! Wahyu Diana adalah nama gadis itu......
Wahyu Diana di suruh duduk di ruang tamu oleh pasangan suami istri tersebut... dan suami istri itu menjelaskan semua pekerjaan yang harus Wahyu kerjakan, suami istri itu juga menceritakan anak tunggal nya, yang sudah duduk di bangku SD, setelah penjelasan selesai, Wahyu di antar oleh mbak Lastri menuju kamar yang akan ia tempati.... kamar yang tidak besar, dan tidak kecil, satu ranjang tempat tidur, dan lemari pakaian ada disana.
"Neng ini kamar nya.... semoga kamu betah tinggal di sini, besok mbak Lastri harus pulang ke desa, malam ini terakhir mbak kerja, mbak sudah cerita sama tuan dan nyonya, kalau kamu juga mau ikut ujian sekolah paket, buat kelulusan sekolah"
"Iya mbak. terimakasih." Wahyu memeluk mbak Lastri dengan sangat erat.
"Kamu harus betah ya Nduk, demi ibu di desa dan sekolahmu."
"Iya mbak"
Malam semakin larut jam sudah menujukan pukul 10 malam. Wahyu berbaring di atas ranjang, mata nya yang belum bisa terpejam itu pun, memandangi langit - langit kamar, tak terasa butiran cair bening nan hangat itu, lolos dari ujung mata.
FLASHBACK
"Neng kamu sudah yakin dengan keputusan mu? besok pergi ke kota J. dan mau ikut ujian sekolah di sana?" ibu Fatimah berbicara kepada anak nya.
"Iya bu. Wahyu sudah yakin, ibu doain Wahyu ya."
" Ibu pasti mendoakanmu. dan selalu merestuimu." ucap bu Fatimah seraya mengelus kepala anak nya.
Singkat cerita......
👇
Aku Wahyu Diana... umurku 17 tahun, aku anak kedua dari dua bersaudara, aku memiliki seorang kakak perempuan, berumur 22 tahun, nama nya Larasati, dan aku biasa memanggil nya dengan sebutan Kak Ara.
Kak Ara sudah menikah, dan tinggal tak jauh dari rumah ini, rumah kak Ara dan rumah ibu hanya berbeda RT saja.
Ibuku 'Fatimah' nama nya... ibu seorang singgle mother, ayah kami telah di panggil sang pencipta, karena sakit yang di derita.
Saat aku berusia 10 tahun... ayah telah tiada, ibu berusaha seorang diri menghidupi kedua anak nya, dengan bekerja serabutan!!!
Aku memutus kan keluar dari sekolah. karena aku tidak tega, melihat ibu banting tulang sendiri, untuk menghidupi dirinya, dan aku anak terakhir nya.
Keputusanuku sudah bulat. aku memutuskan pergi merantau ke kota J, dan bekerja sebagai Asisten rumah tangga, di tempat mbak Lastri (tetangga desa) bekerja.
FlASHBACK SELESAI
.
.
.
Wahyu mengerjapkan mata nya ia melihat jam yang menempel di dinding kamar. jarum jam menujukan jam setengah 4 pagi.
Karena sudah terbiasa bangun pagi saat di desa. dan tidak ada kata bermalas-malasan, untuk seorang Wahyu Diana bangun dari tidur.
Wahyu merapikan ranjang tidur nya... setelah selesai, ia berjalan ke arah kamar mandi, yang berada di sebelah kamar nya, dan tak jauh dari tempat cucian baju.
Wahyu menyegarkan tubuh nya dengan mandi. setelah selesai mandi ia mengambil wudhu, dan menjalakan ibadah sholat subuh.
setelah selesai beribadah, Wahyu memulai pekerjaan nya, yang telah di ajarkan oleh mbak Lastri, ia memulai bersih-bersih rumah, mulai dari menyapu mengePel lantai, dan menyiram tanaman, setelah pekerjaan bersih-bersih selesai Wahyu memulai masak dan menyiapkan sarapan!
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Melia Hua
Baru baca
2021-10-24
0
aidaaira
hai kak jiwa aq mampir dikaryamu,smangat💪💓
2021-01-21
1
Selvi Ardian
akuu mampir kakak....
sdh aku jadikan fav niy
2021-01-21
1