Bab 3 Memancing Belut

Ellena sampai di bagian sungai yang dimaksud setelah bertanya pada warga yang tinggal paling pinggir desa. Tidak sulit menemukan lokasi tempat belut tinggal karena dengan mata telanjang pun seekor belut besar terlihat berenang damai di dalam sungai yang bening

.

Sepertinya Linda kurang memberi informasi. Dia bilang cuma belut besar, bukan belut raksasa berukuran satu orang dewasa dengan gigi-gigi tajam layaknya piranha. Dan hewan itu benar-benar bukan makhluk ramah.

“Shhhh…”

“Belum apa-apa sudah marah saja.” Ellena melangkah mundur dan menghindar saat si belut raksasa mengibaskan ekornya hingga tembakan air terbang ke atas Ellena seperti peluru. Melihat targetnya berhasil menghindar si belut semakin keras mendesis penuh ancaman. Tubuh nya yang berwarna coklat tua menegang mulai mengeluarkan kilat-kilat berbahaya.

Harusnuya Ellena takut. Tapi mata miliknya justru melihat sesuatu yang lain. Bibi Em selalu berkata secerdas apapun hewan tidak akan pernah melampaui manusia. Hewan harusnya tidak menyerang saat tidak diganggu. Kemungkinan penyebab di belut cepat marah ialah sudah muak dengan banyaknya orang masuk ke teritorialnya atau ada penyebab lain.

“Hm? Apa jenis kelamin belut ini?” guman Ellena seraya kembali menghindari bola-bola air yang meluncur ke arahnya. Kali ini serangan itu mengandung listrik hingga mampu membuat retakan cukup parah di tanah. Seolah marah dengan pertanyaan Ellena, si belut menjulurkan kepalanya ke atas permukaan air dan mendesis menunjukkan seluruh gigi tajamnya.

Ellena mundur lebih jauh. Dia tidak mengerti kenapa diserang sedemikian rupa oleh hewan di depannya. Tidak ada yang mengatakan kalau si belut sangatlah agresif pada penyusup teritorialnya. Ellena berpikir keras bagaimana mengalahkan lawan di depannya.

“Belut ini telah berevolusi,” Itu adalah satu-satunya alasan logis kenapa ukuran dan serangan belut itu lebih besar dan mematikan daripada informasi yang dia dapat dari Guild.

“Selain itu…belut ini terlalu pemarah.” Tindak tanduk si belut mengingatkan Ellena pada induk Ular yang sedang menjaga sarangnya.

Hm? Ellena langsung menyadari sesuatu.

“Kalau dugaanku benar, kau dan anak-anakmu benar-benar akan menyusahkan di masa depan.” Membalas perkataan Ellena, si belut mendesis semakin keras. Makhluk besar bertubuh licin itu semakin bernafsu ingin membunuh Ellena yang telah mengetahui rahasianya.

Ellena mengambil pisau dan tali dari ransel nya serta mematahkan dahan pohon. Tangannya bergerak cepat, mengikat tiga pisau pada ujung dahan yang diambil. Dalam waktu singkat, sebuah tombak bermata 3 pisau berada di tangan Ellena. Kemudian gadis itu mengambil pisau dan tali lagi. Ellena mengikat pangkal pisau dengan tali sedang ujung tali yang lain dia ikat di pergelangan tangannya.

Awan mendung mulai berarak diatas langit.

Selama ini Ellena selalu menghindari serangan si belut raksasa. Bola-bola air bertenaga listrik dia hindari dengan baik. Tubuhnya yang kecil memudahkan Ellena untuk bergerak gesit. Mata emerald nya tidak lepas memperhatikan lawannya yang menyerang dengan tidak sabaran.

Ellena menunggu. Menunggu kesempatan miliknya.

Si belut kembali mendesis marah karena tidak bisa mengenai targetnya. Dia semakin agresif meluncurkan serangan hingga pada satu kesempatan, si belut tidak menyadari bahwa posisinya telah berada jauh dari tempatnya berjaga. Kini si belut naik ke darat.

Ellena lalu melempar pisau bertalinya—mengikat si belut erat. Tidak membuang waktu Ellena menghunus tombaknya pada tubuh si belut raksasa. Menusuk kedua mata makhluk itu. Mata tombaknya yang berjumlah tiga memberi tiga kali serangan dan luka yang lebih dalam. Si belut mengerang murka.

“Berisik!” Ellena mengangkat tinggi tombaknya dan menusuk sekuat tenaga kepala sang belut. Lawannya menggelepar mengeluarkan darah. Dalam keadaan sekarang nya si belut melepaskan serangan terkuatnya.

“ARRRGGGHH”

Ellena berteriak saat tubuhnya di sengat kekuatan luar biasa. Tulang-tulangnya berderak dan seluruh tubuhnya merasa sakit tidak terkira. Pandangannya gelap seketika.

.

.

.

Ellena hanya kehilangan kesadarannya selama beberapa menit. Matanya buram lantaran kepalanya yang pening. Saat merasa lebih baik, Ellena menyadari dia berbaring di tanah. Tubuhnya berlumuran darah bukan miliknya. Jasad belut raksasa tergeletak dengan tombak nya menancap di atas kepala yang telah patah gagangnya.

“Aku bau amis.” Keluh Ellena mencium bau tubuhnya sendiri.

Misinya menghabisi belut raksasa ternyata menghabiskan lebih banyak waktu. Langit telah petang dengan setitik semburat orange di barat.

“Semoga bibi suka oleh-oleh belut bakar.” Dengan cekatan Ellena bekerja. Dia mengeluaran kresek besar dari tas mungilnya dan mengikatnya rapat-rapat. Dengan sedikit tarikan Ellena berhasil menyimpan jasad buruan senilai 20 koin emasnya.

Tapi Ellena tidak langsung meninggalkan tempat. Memastikan sekitar telah aman, Ellena melepas bajunya dan membersihkan tubuh nya.. Tubuhnya sangat bau amis hingga jika Ellena kembali ke penginapan sekarang, hanya akan di tendang keluar lagi oleh bibinya.

“Aku benci air.” ungkap Ellena merasakan air membuat tubuhnya lebih lelah dari sebelumnya. Ellena tidak menyukai mandi tapi peraturan bibi Em yang memaksanya giat bersentuhan dengan air. Lalu Ellena mengingat dugaan nya tentang si belut yang menjadi sangat agresif karena menjaga sarangnya.

“Seingatku belut tinggal dan bersarang di lubang berlumpur.” Ellena menggaruk belakangnya bingung tentang bagaimana seekor belut bertempat tinggal di sungai bermata air jernih. Tapi kemudian mata nya menatap sesuatu yang janggal di kedalaman sungai.

Ellena benar-benar tidak mau berlama-lama di air. Tapi memikirkan warga yang harus menghadapi hewan semacam ini lagi, terlebih lebih dari satu…

“Bibi Em akan menyuruhku tidur di kandang kuda malam ini.” Gerutunya sebal kemudian menyelam ke dalam sungai.

.

.

.

Malam itu ialah malam seperti biasa.

Para petualang pria berkumpul dan minum bersama. Transaksi jual-beli. Permohonan misi. Sungguh, hari itu mengalir seperti hari-hari sebelumnya.

Sampai Linda merasakan hawa dingin mencekam datang dari arah pintu. Melihat sekeliling, Linda menyadari bukan hanya dia yang merasakannya. Seluruh ruangan yang tadinya ramai seketika menjadi hening—meninggalkan beberapa bisik-bisik kepada sosok yang baru saja membuka pintu Guild.

Saat melihat siapa yang menyebabkan suasana mencekam itu, bulu kuduk Linda langsung berdiri. Secara spontan tubuhnya berdiri tegak dengan senyum kaku saat sosok wanita cantik nan penuh aura misterius sampai di depan mejanya.

“Se-Selamat malam Nyonya Emily. Malam yang cerah hari ini ya?” sapa Linda ramah berusaha professional terhadap pekerjaannya. Meski dia tidak bisa mencegah keringat dingin menetes dari dahinya.

Namun seolah sedang mengejeknya, langit tiba-tiba mengeluarkan guntur petir amat keras dan hujan kemudian turun dengan lebatnya. Linda tersenyum kikuk meski mengumpat habis-habisan dalam hati.

Mata Emily menatap tajam perempuan Admin di depannya.

“Simpan basa-basimu, Linda. Sekarang, katakan dimana keponakanku!”

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Mo_Moe

Mo_Moe

baguss 👍👍

2022-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : ARTI MU BAGIKU
2 Bab 2 Mengambil Misi di Desa Lily
3 Bab 3 Memancing Belut
4 Bab 4 Barang Dagangan yang punya Kaki dan Tangan.
5 Bab 5 Hukuman Langit
6 Bab 6 Seorang Nona
7 Bab 7 Nora Gress
8 Bab 8 Kota Delos
9 Bab 9 Pak Tua Xeain
10 Bab 10 Pelatihan Xeain
11 Bab 11 Sebulan Berlalu
12 Bab 12 Kebiasaan
13 Bab 13 Laki-Laki Asing
14 Bab 14 Belajar untuk Ujian
15 Bab 15 Kemampuan Ellena
16 Bab 16 Pertemuan Ketiga
17 Bab 17 Menyimpang
18 Bab 18 Misi Ujian Praktik
19 Bab 19 Nora Berulah
20 Bab 20 Anggota Party
21 Bab 21 Anggota Party 2
22 Bab 22 Anggota Party 3
23 Bab 23 Kerja Sama Tim Ini Mungkin...
24 Bab 24 Perjalanan
25 Bab 25 Ular Naga
26 Bab 26 Hidup
27 Bab 27 Nama Asli
28 Bab 28 Sungguh Sial
29 Bab 29 Terkejut pada Sebuah Tato
30 Bab 30 Desa Sylfhim
31 Bab 31 Reyna Freya
32 Bab 32 Taman Eden
33 Bab 33 Kisah Guardian Of Divernia
34 Bab 34 Melihat Siapa?
35 Bab 35 Monster Yang Mengalahkan Jenius
36 Bab 36 Menjadi Raja Hutan
37 Bab 37 Pelukan Hangat
38 Bab 38 Dua Hal
39 Bab 39 Badai Pertama
40 Bab 40 Badai Kedua
41 Bab 41 Pergi Berburu
42 Bab 42 Tinju Petir
43 Bab 43 Bocah Mengerikan
44 Bab 44 Bubuk Gatal
45 Bab 45 Rencana Bubuk Gatal Berhasil
46 Bab 46 Teman Baru
47 Bab 47 Ellena Polos, Zeni Manis dan Andesz Kesal
48 Bab 48 Nora dan Perkumpulan Gosip
49 Bab 49 King Kong
50 Bab 50 King Kong 2
51 Bab 51 Cahaya Kecil
52 Bab 52 Wukong
53 Bab 53 Dibawa Tanpa Perlawanan
54 Bab 54 Selamat Datang di Pesta Dark Elves
55 Bab 55 Monster Legenda kelas Menengah. Naga Rank Menengah.
56 Bab 56 Naga Orochi
57 Bab 57 Pemimpin Suku Dark Elves
58 Bab 58 Menyelamatkan Ellena
59 Bab 59 Zeni Gugur. Pertarungan Terus Berlanjut
60 Bab 60 Pertarungan Para Monster Legenda Masih Berlanjut
61 Bab 61 Pertarungan Masih Berlanjut II
62 Bab 62 Ahli Pedang. Jenius Pedang. Kesatria Pedang.
63 Bab 63 Wahai Naga Agung Druk
64 Bab 64 Naga Agung Hitam Druk
65 Bab 65 Akhir Dari Frega
66 Bab 66 Ibu
67 Bab 67 Si Tongkat Yang Bicara
68 Bab 68 Merasa Sedih
69 Bab 69 Permohonan Sedih
70 Bab 70 Bangun 1
71 Bab 71 Bangun II
72 Bab 72 Bangun III
73 Bab 73 Mudah Di Cintai
74 Bab 74 Dimana Zeni?
75 Bab 75 Meratapi Yang Telah Tiada
76 Bab 76 Berguru
77 Bab 77 Lebih Kuat Dari Siapa Pun
78 Bab 78 Akan Kubalas Kau Freyaaa
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : ARTI MU BAGIKU
2
Bab 2 Mengambil Misi di Desa Lily
3
Bab 3 Memancing Belut
4
Bab 4 Barang Dagangan yang punya Kaki dan Tangan.
5
Bab 5 Hukuman Langit
6
Bab 6 Seorang Nona
7
Bab 7 Nora Gress
8
Bab 8 Kota Delos
9
Bab 9 Pak Tua Xeain
10
Bab 10 Pelatihan Xeain
11
Bab 11 Sebulan Berlalu
12
Bab 12 Kebiasaan
13
Bab 13 Laki-Laki Asing
14
Bab 14 Belajar untuk Ujian
15
Bab 15 Kemampuan Ellena
16
Bab 16 Pertemuan Ketiga
17
Bab 17 Menyimpang
18
Bab 18 Misi Ujian Praktik
19
Bab 19 Nora Berulah
20
Bab 20 Anggota Party
21
Bab 21 Anggota Party 2
22
Bab 22 Anggota Party 3
23
Bab 23 Kerja Sama Tim Ini Mungkin...
24
Bab 24 Perjalanan
25
Bab 25 Ular Naga
26
Bab 26 Hidup
27
Bab 27 Nama Asli
28
Bab 28 Sungguh Sial
29
Bab 29 Terkejut pada Sebuah Tato
30
Bab 30 Desa Sylfhim
31
Bab 31 Reyna Freya
32
Bab 32 Taman Eden
33
Bab 33 Kisah Guardian Of Divernia
34
Bab 34 Melihat Siapa?
35
Bab 35 Monster Yang Mengalahkan Jenius
36
Bab 36 Menjadi Raja Hutan
37
Bab 37 Pelukan Hangat
38
Bab 38 Dua Hal
39
Bab 39 Badai Pertama
40
Bab 40 Badai Kedua
41
Bab 41 Pergi Berburu
42
Bab 42 Tinju Petir
43
Bab 43 Bocah Mengerikan
44
Bab 44 Bubuk Gatal
45
Bab 45 Rencana Bubuk Gatal Berhasil
46
Bab 46 Teman Baru
47
Bab 47 Ellena Polos, Zeni Manis dan Andesz Kesal
48
Bab 48 Nora dan Perkumpulan Gosip
49
Bab 49 King Kong
50
Bab 50 King Kong 2
51
Bab 51 Cahaya Kecil
52
Bab 52 Wukong
53
Bab 53 Dibawa Tanpa Perlawanan
54
Bab 54 Selamat Datang di Pesta Dark Elves
55
Bab 55 Monster Legenda kelas Menengah. Naga Rank Menengah.
56
Bab 56 Naga Orochi
57
Bab 57 Pemimpin Suku Dark Elves
58
Bab 58 Menyelamatkan Ellena
59
Bab 59 Zeni Gugur. Pertarungan Terus Berlanjut
60
Bab 60 Pertarungan Para Monster Legenda Masih Berlanjut
61
Bab 61 Pertarungan Masih Berlanjut II
62
Bab 62 Ahli Pedang. Jenius Pedang. Kesatria Pedang.
63
Bab 63 Wahai Naga Agung Druk
64
Bab 64 Naga Agung Hitam Druk
65
Bab 65 Akhir Dari Frega
66
Bab 66 Ibu
67
Bab 67 Si Tongkat Yang Bicara
68
Bab 68 Merasa Sedih
69
Bab 69 Permohonan Sedih
70
Bab 70 Bangun 1
71
Bab 71 Bangun II
72
Bab 72 Bangun III
73
Bab 73 Mudah Di Cintai
74
Bab 74 Dimana Zeni?
75
Bab 75 Meratapi Yang Telah Tiada
76
Bab 76 Berguru
77
Bab 77 Lebih Kuat Dari Siapa Pun
78
Bab 78 Akan Kubalas Kau Freyaaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!