Bab 2 Mengambil Misi di Desa Lily

Tiga hari kemudian, mereka sampai di depan pintu masuk Desa Lily.

Desa Lily adalah desa yang kecil dimana semua warganya hidup sederhana namun bahagia. Pintu masuk desa hanya di jaga oleh seorang pria baya ramah yang cuma dua koin perak sebagai biaya masuk desa. Satu koin perak sama harganya dengan seratus koin perunggu, karena itu dengan biaya tersebut pula Ellena dan Bibi Em diperbolehkan melakukan transaksi jual beli dan menginap gratis selama satu hari di satu-satu nya penginapan disana.

Ellena sudah tahu bahwa mereka tidak akan lama singgah di desa kecil itu karena tidak ada yang cocok menjadi pembeli patung bibi Em. Tapi tidak ada salahnya bila dia dan bibi Em ke penginapan sejenak untuk mandi dan makan makanan hangat. Tiga hari diatas kereta, bibi Em hanya memberinya roti mentega dan air madu bekal mereka dari mansion karena tidak ingin membuang waktu di hutan hanya untuk membuat makanan hangat.

Dan meskipun Ellena berpenampilan seperti laki-laki sekalipun, dia diajarkan menjaga dirinya tetap bersih dan tidak bau meski nyatanya Ellena kurang suka dengan air. Sebaliknya, bibi nya tidak akan risih tidak mandi seminggu penuh. Hebatnya tidak akan ada jejak kotoran atau bau busuk darinya.

“Bibi, mari istirahat sejenak. Aroma tubuhku sudah sangat bau dan aku percaya bibi juga tidak suka mencium baunya.” Kata Ellena pada Emily yang menatapnya dengan kening berkerut tapi kemudian menghela nafas.

“Aku tahu kau cuma bosan makan roti dan madu, El.” Ellena menyeringai dalam hati, “Mana mungkin aku bosan bibi. Roti dan air madu kita harus dihemat karena kita masih ada perjalanan sehari lagi ke kota.” Jelas Ellena dengan senyum yang bagi sang bibi menyebalkan.

Kadang dia suka kesal dengan sifat Ellena yang satu itu, suka mempermainkan kata dan emosi orang lain, meski tentu saja, Emily tidak membencinya.

Sementara bibinya masuk mengurus bayaran, Ellena mengurus kereta kuda untuk di titipkan pada pengurus istal penginapan serta meminta agar kudanya di beri makan dan dibersihkan setelah memberikan beberapa 2 koin perunggu.

“Kamar nomer dua sebelah kiri adalah milik kita. Naiklah dulu dan mandi. Segera turun untuk makan siang.” Kata Emily lalu memberi kunci pada Ellena.

“Baik, bibi!Aku segera kembali.”

Ellena tidak membuang waktu. Penginapan Lily bukan tempat yang besar. Isi kamarnya pun sangat sederhana. Hanya satu tempat tidur kayu keras dan meja kursi tua. Beruntung kamar yang dipesan bibinya mempunyai tempat mandi sendiri.

Saat Ellena turun, bibinya telah menunggu dengan meja penuh makanan hangat dan lezat. Selagi menyeruput teh selayaknya cara minum para bangsawan, Emily tersenyum tipis melihat ekspresi anak didiknya yang menurutnya sangat menghibur.

“Habiskan El. Jangan menyia-nyiakan uangku.” Makan yang banyak, dan tumbuhlah kuat dan sehat. Ellena selalu tahu bibinya itu bukan tipe orang yang jujur mengatakan maksudnya jadi Ellena segera mengisi piringnya dan makan dengan lahap.

“Tentu bibi. Perutku longgar setelah tiga hari cuma makan roti.” Katanya riang.

Emily mengangkat alisnya, “Jadi kau benar-benar keberatan—“

“HUWAA—Enak sekali! Bibi ayo coba ini…” Ellena dengan sengaja berkata sendiri dengan ekspresi dibuat-buat lalu menyodorkan sepotong paha ayam panggang pada Emily.

“Hmp.” Emliy mendengus namun tetap menerima suapan Ellena.

Dia tidak tersinggung. Sebetulnya Emily cuma menggoda saja karena melihat murid didik nya panik tidak diberi makan menurutnya lucu. Ellena menyukai semua jenis makanan selama itu tidak pahit. Beruntung Ellena tidak mempunyai alergi dan sangat-sangat jarang sakit.

Ellena diam-diam menghela nafas lega. Sesenang-senang nya dia menggoda sang bibi bukan berarti dia rela kelaparan seharian. Tidak, generasi muda sepertinya butuh banyak makan untuk tumbuh.

“Hei, kau dengar tentang perampokan itu?”

Saat ini memang waktu makan siang, karena itu meja-meja di restoran penginapan agak ramai oleh pengunjung atau warga yang beristirahat. Segerombol pria yang Ellena yakini seorang pemburu dan satu pedagang kecil berbincang seru di dua meja dari mejanya.

“Maksudmu tentang kerabat bangsawan kecil yang dirampok dan di bunuh saat dalam perjalanan ke kota?” kata pria pertama.

Pria kedua menyahuti, “Keluarga malang, yang kudengar keluarga ini punya anak perempuan tapi tidak ditemukan mayatnya.”

“Apa yang dilakukan petugas?” seru orang ketiga.

Pria terakhir, satu-satunya pedagang berdecak selagi meminum arak, “Jangan berharap banyak pada petugas kota, mereka tidak lebih dari orang makan gaji buta. Kerjanya mereka cuma jadi anjing tidak berguna dengan pedang tumpul sebagai pajangan.”

Ellena melirik pada bibinya dan melihat bahwa sang bibi sangat tenang dengan alisnya yang terangkat.

“Jadi orang-orang tidak berguna itu lagi-lagi tidak bisa berbuat apapun?” si pria pertama bertanya kesal.

“Aku sudah tidak heran. Rakyat kecil seperti kita hanya dianggap semut belaka. Pada akhirnya kita yang akan turun tangan sendiri berusaha menyingkirkan para bandit itu.” Terlihat kumpulan pria itu kembali mengumpat dan mengeluh tentang betapa tidak adilnya orang kaya dan sebagainya.

Salah satu tempat terbaik mengumpulkan informasi adalah rumah makan atau penginapan. Dengan ini Ellena tahu ada hambatan dalam perjalanan mereka ke kota.

“Bibi…bagaimana?” tanya Ellena pada sang Bibi. Karena keputusan sepenuhnya berada pada bibinya.

Emily mendengus sebagai balasan. Wajahnya terlihat bosan seakan berita bandit yang marak merampok orang-orang cuma gurauan anak kecil, “Tidak ada yang perlu dirisaukan. Kita teruskan perjalanan besok pagi.”

Ellena cuma mengangguk saja. Dia akan mengikuti bibinya tanpa membantah. Bibinya adalah orang paling keras dan tegas yang pernah dia kenal. Bibi Em tidak segan benar-benar melemparnya ke hutan dan membiarkanya bertahan semalaman di alam liar sebagai hukuman bila Ellena melakukan pelanggaran.

Meski dibilang Ellena lebih dewasa daripada bocah seumurannya, dia tetap memiliki sisi kekanakan. Ellena bisa menjadi sangat keras kepala dan berani. Emily sekarang masih mampu menangani Ellena dengan baik, namun entah dimasa depan.

Ellena menyelesaikan makan siangnya hingga tidak ada yang bersisa di atas meja kecuali piring dan sendok. Merasa kenyang, Ellena memiliki tenaga lebih dalam tubuhnya.

“Bibi, aku akan ke Guild.” Emily mengizinkan. Tahu anak sekaligus murid nya itu hendak menjual buruan hewan serta tumbuhan yang dia kumpulkan dari hutan. “Kembali sebelum matahari terbenam.”

Ellena segera berlari menuju sebuah gedung paling besar dan ramai. Gedung itu tidak lah megah namun kokoh karena kayu nya yang selalu di ganti secara berkala. Saat masuk Ellena melihat kebanyakan orang di dalamnya adalah pria-pria bertubuh besar dan berwajah garang. Dari yang muda, dewasa bahkan ada beberapa yang sudah paruh baya. Mereka semua membawa minimal satu senjata—pedang, tombak, busur dan gada. Ada beberapa perempuan namun nampak sama garangnya dengan para lelaki.

Meski tempat itu sekilas nampak seperti sarang bandit, Ellena tidak merasa takut. Dia dengan tenang melangkah menuju meja Admin seraya menyapa ramah beberapa orang yang dikenalnya.

“Bocah Kecil El, kau datang lagi!” seorang pria dengan kapak besar menyapa.

“Si Kecil El. Kau masih hidup dan tetap pendek.” Itu pria tua pendek dengan janggut semata kaki yang menyapa.

“El, sampaikan salamku pada bibi mu yang seksi itu!” yang ini pria dewasa berambut gondrong yang sedang minum. Dia adalah salah satu penggemar bibinya.

Ellena tersenyum mendengar sapaan mereka, “Hai paman Oka, paman Hogi, paman Tito. Kalian juga ternyata sehat-sehat saja dan tambah jelek. Dan maaf Paman Tito, bibiku tidak suka duda pengangguran.” Ellena cekikan saat disoraki ‘bocah kurang ajar’ oleh para pria itu.

Saat sampai di depan meja Admin, seorang wanita muda dengan seragam menyapa Ellena dengan ramah, “Selamat datang El. Mau menjual apa hari ini?” tanyanya.

Wanita ini bernama Linda. Sudah bekerja di Guild desa Lily sepuluh tahun. Dia warga asli desa Lily yang beruntung bisa menjadi pekerja tetap di Guild.

“Iya kak Linda.” Ellena kemudian mengeluarkan berbagai tumbuhan dari ransel kecilnya.

“Wow El, kau menemukan bunga bintang! Permintaan bunga bintang sedang tinggi.” Linda kemudian sibuk mengambil kertas dan cap. Tangan wanita itu bergerak cekatan mencatat jenis dan berat tumbuhan yang dibawa Ellena lalu menghitung seluruh uang yang dihasilkan. Beruntung di hari ketiga perjalanan ke Desa Lily, Ellena dapat menemukan Bunga Bintang yang tumbuh subur dan dapat menjualnya.

“3 koin emas, 20 perak dan 200 perunggu. Jika saja kau membawa lebih banyak bunga bintang dan tumbuhan itchi, aku bisa memberimu 5 koin emas.” Linda menyerahkan uang itu kepada Ellena yang langsung menyimpannya.

Mendengar perkataan Linda, Ellena tertawa kecil, “Aku akan mengambil 3 koin emas lagi dari mu Linda.” Si perempuan Admin mengangkat sebelah alis menatap Ellna. Namun kemudian dia terkekeh kecil saat Ellena mengeluarkan jasad serigala bulu hitam dewasa dari dalam ransel kecilnya.

“Aku selalu iri kau memiliki tas itu El. Aku harap aku juga memilikinya.” Linda memanggil rekan prianya untuk mengambil buruan Ellena untuk di bawa kepada penjagal hewan yang berada di belakang Guild.

“Harga satu serigala bulu hitam dewasa dengan kondisi sebagus itu 5 koin emas, ada yang inginkan?” Ellena mengangguk, “Aku menginginkan kulit nya untuk kujadikan mantel.”

“Oh? Untuk seseorang?” Ellena mengangguk.

“Pacarmu?” kali ini kepala bersurai pendek nya menggeleng panik.

Linda bahkan tertawa melihat ekspresi Ellena yang menurutnya lucu dan menggemaskan, “Haha…aku bercanda. Aku tahu seberapa menyeramkannya Nyonya Emily. Dia pasti melarangmu punya pacar.”

Ellena nyengir saja. Sudah dibilang bibinya itu lumayan terkenal. Karena sifatnya yang tertutup, orang-orang jadi menilai bibi Em adalah orang galak dan sadis. Yahh…memang benar tapi tidak semengerikan bayangan orang-orang

Setelah menerima uang dari Linda, Ellena kembali mengajukan pertanyaan “Linda, apa ada misi menarik?” Linda berpikir sebentar. Perempuan dewasa itu membuka buku besar di mejanya dan membolak-baliknya seraya berguman.

“Satu-satunya misi yang bisa dilakukan Rank C adalah menangkap belut.” Ellena menyerngit mendengar hal itu, “Serius Linda? Menangkap belut?”

Ellena merasa tersinggung. Berpikir Linda memberinya misi kacangan karna Ellena masih Rank C setelah tiga tahun tidak mencoba naik ke rank yang lebih tinggi.

Di negeriini ada Guild Petualangan. Semacam komunitas bagi petualang. Di tempat ini para petualang bisa menjual buruan mereka. Tidak hanya hewan tapi tumbuhan obat yang dikumpulkan Ellena juga bisa dijual ditempat ini. Awalnya Guild Petualangan cuma berskala kecil, namun dengan seiring waktu Guild itu semakin besar hingga sudah tersebar seluruh negeri. Tidak hanya membeli hewan buruan dan tumbuhan, Guild juga menerima permintaan jasa. Orang-orang bisa memberikan permintaan lalu Guild akan menganilis jenis permintaan dan mengumumkan misi dan jumlah bayaran di papan besar MISION.

Misi hanya boleh dilakukan oleh member Guild saja dan harus mengikuti standar Rank member. Misal misi nya adalah misi rank A maka orang yang masih dibawah B tidak boleh mengambilnya. Sebaliknya, misi rank E tidak boleh diambil oleh orang rank C ke atas. Rank sendiri ada enam tingkat ; Rank E, D, C, B, A dan S. Hanya beberapa orang yang ber-ranking S. Orang-orang ini biasanya adalah orang sangat kuat dan berpengaruh. Contoh nya adalah Ketua Guild Petualang.

Kembali lagi. Ellena menampakkan wajah masam—merasa tersinggung dianggap sedemikian lemah oleh Linda. Tapi Linda yang menyadari itu buru-buru menyela, “Tunggu-tunggu. Jangan langsung kesal begitu El. Dengarkan dulu penjelasanku. Ini bukan hanya sekedar belut.”

Linda kemudian menjelaskan bahwa seorang warga menemukan bahwa di sungai yang biasa digunakan sebagai sumber mata air dan menangkap ikan, terdapat seekor belut besar yang memancarkan listrik hingga ikan-ikan mati. Hal ini tidak terlalu mengganggu aktifitas warga karena bisa mengambil air agak jauh dari tempat si belut tapi tetap saja beberapa warga khawatir belut itu akan berpindah tempat dan menyusahkan di masa depan.

“Bayarannya 20 koin emas. Sudah banyak yang mencoba tapi gagal dan sudah dua minggu tidak ada lagi yang ingin mengambilnya.” Linda mengatakan awalnya bayaran misi ini hanya 5 koin emas tapi karna banyaknya yang gagal menjadikan bayaran nya meningkat meski masih ber Rank C.

Ellena berpikir agak lama. Menangkap belut bukan keahlian Ellena tapi bukan berarti dia tidak tergiur dengan misi ini, apalagi bayaranya cukup baginya untuk membeli barang dan makan enak di kota nanti. Ellena juga kurang suka air bervolume banyak tapi…

“Baiklah. Aku ambil misi ini. Aku akan kembali sebelum petang Linda dan mengambil pesanan kulitku.” Ellena berbalik menuju pintu setelah berpamitan. Tak lupa dia membalas sapaan serta gurauan konyol pria-pria tua yang senang menggoda bocah cantik macam dirinya.

“Jangan sampai terluka El. Aku tidak ingin membuat Nyonya Emily marah!” Bocah berambut hitam dan bermata emerald itu sudah tidak terlihat. Linda berharap Ellena kembali tanpa lecet bahkan misinya gagal sekalipun. Hal terakhir yang Linda harapkan ialah Emily mengamuk dan memporak-porandakan Guild petualangan desa Lily.

Jangan lupa Like!!

Terpopuler

Comments

Agus Suprajatno

Agus Suprajatno

Lanjuuttt

2022-12-15

0

Imam Mahkfud

Imam Mahkfud

suka

2022-11-07

0

Fahmi Salal

Fahmi Salal

Ayo ellena!!

2022-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : ARTI MU BAGIKU
2 Bab 2 Mengambil Misi di Desa Lily
3 Bab 3 Memancing Belut
4 Bab 4 Barang Dagangan yang punya Kaki dan Tangan.
5 Bab 5 Hukuman Langit
6 Bab 6 Seorang Nona
7 Bab 7 Nora Gress
8 Bab 8 Kota Delos
9 Bab 9 Pak Tua Xeain
10 Bab 10 Pelatihan Xeain
11 Bab 11 Sebulan Berlalu
12 Bab 12 Kebiasaan
13 Bab 13 Laki-Laki Asing
14 Bab 14 Belajar untuk Ujian
15 Bab 15 Kemampuan Ellena
16 Bab 16 Pertemuan Ketiga
17 Bab 17 Menyimpang
18 Bab 18 Misi Ujian Praktik
19 Bab 19 Nora Berulah
20 Bab 20 Anggota Party
21 Bab 21 Anggota Party 2
22 Bab 22 Anggota Party 3
23 Bab 23 Kerja Sama Tim Ini Mungkin...
24 Bab 24 Perjalanan
25 Bab 25 Ular Naga
26 Bab 26 Hidup
27 Bab 27 Nama Asli
28 Bab 28 Sungguh Sial
29 Bab 29 Terkejut pada Sebuah Tato
30 Bab 30 Desa Sylfhim
31 Bab 31 Reyna Freya
32 Bab 32 Taman Eden
33 Bab 33 Kisah Guardian Of Divernia
34 Bab 34 Melihat Siapa?
35 Bab 35 Monster Yang Mengalahkan Jenius
36 Bab 36 Menjadi Raja Hutan
37 Bab 37 Pelukan Hangat
38 Bab 38 Dua Hal
39 Bab 39 Badai Pertama
40 Bab 40 Badai Kedua
41 Bab 41 Pergi Berburu
42 Bab 42 Tinju Petir
43 Bab 43 Bocah Mengerikan
44 Bab 44 Bubuk Gatal
45 Bab 45 Rencana Bubuk Gatal Berhasil
46 Bab 46 Teman Baru
47 Bab 47 Ellena Polos, Zeni Manis dan Andesz Kesal
48 Bab 48 Nora dan Perkumpulan Gosip
49 Bab 49 King Kong
50 Bab 50 King Kong 2
51 Bab 51 Cahaya Kecil
52 Bab 52 Wukong
53 Bab 53 Dibawa Tanpa Perlawanan
54 Bab 54 Selamat Datang di Pesta Dark Elves
55 Bab 55 Monster Legenda kelas Menengah. Naga Rank Menengah.
56 Bab 56 Naga Orochi
57 Bab 57 Pemimpin Suku Dark Elves
58 Bab 58 Menyelamatkan Ellena
59 Bab 59 Zeni Gugur. Pertarungan Terus Berlanjut
60 Bab 60 Pertarungan Para Monster Legenda Masih Berlanjut
61 Bab 61 Pertarungan Masih Berlanjut II
62 Bab 62 Ahli Pedang. Jenius Pedang. Kesatria Pedang.
63 Bab 63 Wahai Naga Agung Druk
64 Bab 64 Naga Agung Hitam Druk
65 Bab 65 Akhir Dari Frega
66 Bab 66 Ibu
67 Bab 67 Si Tongkat Yang Bicara
68 Bab 68 Merasa Sedih
69 Bab 69 Permohonan Sedih
70 Bab 70 Bangun 1
71 Bab 71 Bangun II
72 Bab 72 Bangun III
73 Bab 73 Mudah Di Cintai
74 Bab 74 Dimana Zeni?
75 Bab 75 Meratapi Yang Telah Tiada
76 Bab 76 Berguru
77 Bab 77 Lebih Kuat Dari Siapa Pun
78 Bab 78 Akan Kubalas Kau Freyaaa
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : ARTI MU BAGIKU
2
Bab 2 Mengambil Misi di Desa Lily
3
Bab 3 Memancing Belut
4
Bab 4 Barang Dagangan yang punya Kaki dan Tangan.
5
Bab 5 Hukuman Langit
6
Bab 6 Seorang Nona
7
Bab 7 Nora Gress
8
Bab 8 Kota Delos
9
Bab 9 Pak Tua Xeain
10
Bab 10 Pelatihan Xeain
11
Bab 11 Sebulan Berlalu
12
Bab 12 Kebiasaan
13
Bab 13 Laki-Laki Asing
14
Bab 14 Belajar untuk Ujian
15
Bab 15 Kemampuan Ellena
16
Bab 16 Pertemuan Ketiga
17
Bab 17 Menyimpang
18
Bab 18 Misi Ujian Praktik
19
Bab 19 Nora Berulah
20
Bab 20 Anggota Party
21
Bab 21 Anggota Party 2
22
Bab 22 Anggota Party 3
23
Bab 23 Kerja Sama Tim Ini Mungkin...
24
Bab 24 Perjalanan
25
Bab 25 Ular Naga
26
Bab 26 Hidup
27
Bab 27 Nama Asli
28
Bab 28 Sungguh Sial
29
Bab 29 Terkejut pada Sebuah Tato
30
Bab 30 Desa Sylfhim
31
Bab 31 Reyna Freya
32
Bab 32 Taman Eden
33
Bab 33 Kisah Guardian Of Divernia
34
Bab 34 Melihat Siapa?
35
Bab 35 Monster Yang Mengalahkan Jenius
36
Bab 36 Menjadi Raja Hutan
37
Bab 37 Pelukan Hangat
38
Bab 38 Dua Hal
39
Bab 39 Badai Pertama
40
Bab 40 Badai Kedua
41
Bab 41 Pergi Berburu
42
Bab 42 Tinju Petir
43
Bab 43 Bocah Mengerikan
44
Bab 44 Bubuk Gatal
45
Bab 45 Rencana Bubuk Gatal Berhasil
46
Bab 46 Teman Baru
47
Bab 47 Ellena Polos, Zeni Manis dan Andesz Kesal
48
Bab 48 Nora dan Perkumpulan Gosip
49
Bab 49 King Kong
50
Bab 50 King Kong 2
51
Bab 51 Cahaya Kecil
52
Bab 52 Wukong
53
Bab 53 Dibawa Tanpa Perlawanan
54
Bab 54 Selamat Datang di Pesta Dark Elves
55
Bab 55 Monster Legenda kelas Menengah. Naga Rank Menengah.
56
Bab 56 Naga Orochi
57
Bab 57 Pemimpin Suku Dark Elves
58
Bab 58 Menyelamatkan Ellena
59
Bab 59 Zeni Gugur. Pertarungan Terus Berlanjut
60
Bab 60 Pertarungan Para Monster Legenda Masih Berlanjut
61
Bab 61 Pertarungan Masih Berlanjut II
62
Bab 62 Ahli Pedang. Jenius Pedang. Kesatria Pedang.
63
Bab 63 Wahai Naga Agung Druk
64
Bab 64 Naga Agung Hitam Druk
65
Bab 65 Akhir Dari Frega
66
Bab 66 Ibu
67
Bab 67 Si Tongkat Yang Bicara
68
Bab 68 Merasa Sedih
69
Bab 69 Permohonan Sedih
70
Bab 70 Bangun 1
71
Bab 71 Bangun II
72
Bab 72 Bangun III
73
Bab 73 Mudah Di Cintai
74
Bab 74 Dimana Zeni?
75
Bab 75 Meratapi Yang Telah Tiada
76
Bab 76 Berguru
77
Bab 77 Lebih Kuat Dari Siapa Pun
78
Bab 78 Akan Kubalas Kau Freyaaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!