Sabtu pagi saat bel belum berbunyi ketua OSIS beserta anggotanya memberi pengumuman melalui pengeras suara bahwa akan diadakan acara berkemah bersama untuk semua ekstrakurikuler pada hari Sabtu depan dan semua anak kelas 7 diwajibkan untuk ikut dan yang belum mengikuti ekstrakurikuler diwajibkan untuk memilih salah satu ekskul yang ada di sekolah, karena bingung aku berdiskusi dengan temanku Kinno.
"Kin kamu mau ikut ekskul apa?"
"Udah pilih yang paling aman aja lah, Pramuka!" sahut Kinno.
"Kenapa enggak PMR aja?"
"Jangan nanti kalo ada yang pingsan kita suruh ngangkat, udah Pramuka aja yang lain juga banyak milih Pramuka."
"Ya udah deh klo gitu, bareng aja nanti kita sama yang lain daftar ekskul Pramuka" jawabku.
"aasyiiapp" kata kino.
Bel mulai berbunyi saatnya memulai pelajaran guru pun memasuki ruangan.
Hari ini kami akan belajar pelajaran Matematika dan kebetulan ada tugas jadi kami mengoreksinya bersama-sama.
Waktu istirahat pun telah tiba aku Kinno dan teman teman yang lain bergegas menuju ruang Pembina Pramuka untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Pramuka, untuk sampai kesana kami harus melewati beberapa kelas dan juga kantin, tiba-tiba Kinno menghentikan jalanku.
"Bentar Lan...tunggu bentar."
"apaan Kin?” sahutku.
"Mumpung Kantin masih sepi tunggu bentar, aku jajan es dulu, haus nih."
"Iyaa jangan lama-lama Kin nanti banyak orang di ruang pembina."
Tidak lama Kinno pun kembali dari kantin
"Lah cepat banget, katanya jajan es, mana Es nya?"
"Udah di sini nihh" ucap Kinno sambil menunjuk perutnya.
"Kamu minum Es atau cuci muka sih cepat banget"
" Udah ayo kita daftar.”
"Iyya iyya" sahutku.
Sampai ruangan Pembina Pramuka, aku lihat sudah banyak yang berkumpul untuk mendaftar ,kami pun berdesak-desakan untuk mendaftar.
"Aduh jangan dorong-dorong kenapa sih engappp woyy!" ucap Kinno.
"Duh penuh orang disini" sahutku
"Pak kami daftar Pramuka, paakkk Kinno Sutardi sama Wulan pak, aduh ini siapa sih dorong-dorong woyyy minggir napa sih!!" Ucap Kinno sambil berteriak kesal.
Pembina Pramuka ternyata mendengar teriakan Kinno, aku dan Kinno masing-masing diberi selembar kertas ternyata itu semacam formulir kami disuruh mengisi formulir terlebih dahulu, agar bisa mendaftar menjadi anggota Pramuka, usai mengisi formulir dan menyerahkan ke Pembina Pramuka kami berdua pun kembali ke kelas, sebelum ke kelas aku menyempatkan diri untuk ke kantin karena saat di dalam ruangan Pembina tadi sangat panas dan pengap membuatku haus jadi aku putuskan untuk ke kantin terlebih dahulu.
Tidak lama bel berbunyi, dan kami memulai pelajaran lagi, semua pelajaran berjalan dengan lancar, aku bisa menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru. Sepulang sekolah aku memutuskan untuk meminta Izin kepada mbah dan Ibu ku untuk mengikuti acara berkemah.
"Mbah aku mau minta izin ya, aku mau ikut acara berkemah di sekolah kalau aku enggak ikut, nanti aku enggak dapat nilai tambahan" ucapku.
"Ya sudah Lan, kalau kamu mau ikut tapi ingat pesan mbah ya nduk, hati-hati, jaga sikap, kalau bicara yang sopan” ucap mbahku.
"Ia mbah, Lan bakalan ingat pesen mbah" jawabku.
"Nanti kamu minta izin sama ibu mu ya Lan” kata mbah.
"Iya mbah, kalau Ibu pulang nanti aku langsung minta izin sama ibu."
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu aku pun menghampiri ternyata itu ibu.
"Gimana bu hari ini kerjanya" tanyaku kepada ibu.
"Baik Lan, tapi hari ini ibu banyak kerjaan rasanya capek banget" jawab ibuku.
"Lan pijetin pundak ibu ya" jawabku.
"Gak usah Lan, nggak apa-apa Ibu cuma perlu istirahat aja kok, nanti badan ibu enakan lagi."
"Nggak apa-apa kok bu, lagian ibu kan capek dan juga jarang-jarang ketemu ibu, jadi enggak apa-apa Lan pijetin ibu" jawabku.
Setelah itu kami pun memasuki kamar.
Sambil memijat Ibu aku pun mulai bercerita kepada ibu akan diadakan acara berkemah bersama di sekolah, sambil aku meminta izin dari ibu.
"Bu sekolah ku lagi mengadakan acara berkemah bersama, semua anak kelas 7 wajib ikut. Lan boleh ya ikut, tapi berkemah nya di sekolah kok bu." Tanya ku kepada ibu.
"Ya udah, kalau kamu ikut gak papa , tapi hati-hati di sana, jangan sembarangan kalau ngapa-ngapain harus permisi dulu" kata ibuku.
Sejenak aku terdiam mendengar ucapan ibu sambil berpikir nasehat yang ibu dan mbah itu hampir sama.
"Iya Ibu Lan pasti ingat kok" jawabku
"Kamu enggak belajar nak?" tanya ibu
"Udah bu, tadi sebelum Ibu pulang Lan belajar sambil mengerjakan PR."
"Oh ya, acara nya memang kapan di mulai Lan?" tanya ibu kepadaku.
"Sabtu ini bu kata membinanya, dari sabtu pagi sampai minggu pagi bu satu hari satu malam" jawabku.
"Oh ya sudah kalau begitu Lan, kamu sudah pamit sama mbah Lan?" tanya ibuku.
"Udah bu, tadi pas baru sampai rumah Lan langsung minta izin sama mbah" jawabku.
"Ya sudah kalau begitu kamu tidur sana, Besok kan sekolah!"
"Iya bu" sahutku.
Hari-hari pun telah berlalu, sepeti biasa sampai tiba di hari Sabtu, semua keperluan sudah aku siapkan saat malam hari.
Saat aku selesai berkemas dan akan berangkat tiba-tiba Kinno datang menghampiri ku dengan satu keranjang besar yang terlihat seperti bakul besar menurut ku.
"Lan udah siap kamu?" tanya Kinno
"Iya sudah nih, kok kamu bawaannya banyak banget Kin bawa apa aja sih?" tanyaku
"Kompor, wajan, piring, gelas, sendok, pisau, mie kalo laper tinggal rebus, trus telor buat tamban mie rebus, nih senter, nih Autan biar gak digigit kobra, trus nah ini permen, sama snack nih buat ngemil, trus kopi plus gula biar enggak ngantuk, baju ganti, handuk, sikat gigi berserta odolnya, sabun buat mandi, sandal jepit, nihh bando biar rambut ku gak masuk mata, padahal aku mau bawa rumahku sekalian tapi gak bisa ngangkatnya berat" ucap kinno.
"hahaha,,,,banyak banget Kin kita kan cuma semalam aja kemahnya, ya sudah kita berangkat!” ucapku
Aku dan Kinno pun sampai disekolah, di sana sudah banyak teman-temanku yang berkumpul di lapangan, aku dan Kinno mulai memasuki kelas untuk menaruh barang-barang bawaan kami.
Pembina Pramuka menyuruh semua anggota Pramuka untuk turun ke lapangan untuk segera berbaris, saat itu kami melakukan pembagian regu, aku ditunjuk jadi anggota regu dahlia.
Setelah selesai pembagian regu dan berbaris, Pembina Pramuka pun memberikan arahan-arahan kepada kami, selesai pengarahan kami pun mulai memasang tenda di lapangan, semua anggota terlihat sangat sibuk dengan tendanya, karena aku baru pertama kali ikut ekskul Pramuka jadi aku belum begitu tau cara memasang tenda sama halnya dengan teman satu reguku, akhirnya kami dibantu oleh kakak kelas untuk mendirikan tenda.
Hari mulai malam aku dan teman-teman mulai memasak untuk makan bersama saat sedang asik memasak ternyata kami semua lupa membawa garam, akhirnya aku pun meminta garam ke regu lain. Aku mulai menuju ke luar tenda dan menuju tenda regu lain. Namanya Regu Melati dan ada salah satu teman sekelasku di sana namanya Indah.
"Indah punya garam gak? Reguku gak ada yang bawa garam soalnya lupa."
"Ada kok Lan, nih ambil aja" sahut Indah sambil memberikan garam.
"Iya makasih yaa Ndah" kataku setelah ingin keluar tenda aku melihat ada seseorang anggota Pramuka tapi aku tidak tahu dari regu mana, dia berdiam diri sendirian sambil menundukkan kepalanya dan memeluk kakinya, sesekali aku dengar dia seperti menangis aku akhirnya bertanya kepada teman regu lain yang berdekatan posisi tendanya dengan siswi tersebut.
"Hei, dia anggota regu kamu ya? dia kenapa?” tanyaku.
"Gak tau, dia dari tadi kaya gitu, dia tiba-tiba nanti menangis dan nanti tiba-tiba terdiam."
Aku pun memberikan diri untuk mendekatinya saat aku lihat dengan dekat aku merasa ada yang aneh pada dirinya, seperti ada seseorang masuk kedalam badannya, seperti sosok wanita berambut panjang dan berbaju putih, lalu aku mencoba menyentuh pundaknya seolah-olah menyadarkan dari lamunannya tapi dia sama sekali tidak merespon.
Aku bingung apa yang harus ku lakukan, akhirnya aku memanggil Dion, yah Kami berbicara di dalam hati agar teman-teman tidak mendengar percakapan kami. Lalu Dion berkata aku harus menekan jempol kakinya sambil membaca doa, aku pun melaksanakan perintah Dion setelah aku menekan jempol kakinya dan membaca doa dan dia pun mulai bereaksi, dia berteriak teriak dan meronta-ronta.
"Sakitt...Sakittt" ucap siswi itu berulang-ulang.
Sontak saja, semua anggota Pramuka menghampiri kami saat mendengar teriakan dari siswi itu. Saat siswi itu berontak aku pun meminta bantuan kepada kakak kelas dan teman-teman.
"Tolong dong bantuin aku buat baringkan dia. Dan yang lain minta tolong pegang kaki dan tangannya ya!" ucapku setelah siswi itu dibaringkan dan temannya memegang tubuhnya.
Aku pun mulai beraksi kembali aku meminta Dion untuk menarik keluar makhluk yang ada di tubuh siswa itu dan meminta teman-teman yang ada di situ untuk berdoa bersama siswi itu mulai meronta-ronta kesakitan.
"Kamu kalau tidak keluar akan tambah sakit" ucapku.
"Aku tidak mau, dia telah mengusikku." Sahut siswi itu
Setelah lumayan lama siswi itu tiba-tiba tidak sadarkan diri, lalu aku mencoba untuk menyadarkannya. Ku usapkan air di wajahnya dan memberi minyak kayu putih pada hidungnya, tidak lama akhirnya dia sadarkan diri lalu aku mulai bertanya kepada siswi itu.
"Kamu tadi habis ngapain kok kamu bisa sampai kesurupan?"
"Memangnya aku kenapa?" tanya siswi itu seolah-olah dia tidak ingat dengan apa yang telah terjadi kepadanya.
Lama-lama dia pun mulai mengingat kejadian itu.
"Saat maghrib aku bercanda keterlaluan aku berteriak-teriak sambil nyanyi-nyanyi kencang."
"Oh pantas saja dia marah kepadamu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
fitri rahayu
waow wulan wes koyo bopo seng ono neng kepang/jaranan, seng biasane nambani wong ndadi/kesurupan
2023-01-01
0
👑Keluarga author
transfer energi ghaib buat Wulan😘😘😘 give approach keren
2022-06-09
0
Adinda
bawa kontainet
2021-11-20
0