Keesokan harinya, Rina bangun pagi-pagi lagi. Rencananya mau kerumah sakit, ia batalkan. Karna tadi malam Johan mengirim sebuah pesan singkat lewat wa, kalau hari ini ada pesanan yang banyak. Tidak ada karyawan yang bisa libur hari ini. Karna pesanan harus cepat diselesaikan.
Terpaksa pagi-pagi sekali, Rina sudah bangun dan bersiap-siap. Karna, jika datangnya di jam biasa, maka pesanan tidak akan terselesaikan tepat waktu.
Ia buru-buru turun dari kamarnya. Berjalan dengan cepat sambil menyandang tas kecil di pungungnya.
"Lho, non Rina mau kemana sih pagi-pagi begini?" kata bibik saat melihat Rina buru-buru.
"Mau ke cafe bik, ada pesanan yang banyak yang harus disiapkan," kata Rina.
"Gak sarapan dulu baru kerja non?" kata bibik.
"Gak usah bik, gak sempat lagi aku sarapannya. Aku sarapan di cafe ajalah, di sana kan juga ada banyak makanan," kata Rina.
"Oh ya bik, papa mama gak pulang ya tadi malam?" kata Rina bertanya.
"Gak non, semuanya gak ada yang pulang tadi kerumah sejak pergi kemarin," kata bibik menjawab.
"Apa kondisi kak Arjuna sangat parah ya, sehingga semuanya tidak ada yang pulang," kata Rina.
"Kenapa gak tanya sama papa aja non, bagaimana keadaan den Arjuna. Tuan pasti tahu kan, bagaimana kondisi di sana," kata bibik.
"Gak ah bik, nanti ajalah aku lihat langsung kerumah sakit. Tapi aku harus kerja dulu sekarang. Aku berangkat dulu ya bik," kata Rina sambil melanjutkan langkah kaki yang sempat terhenti.
"Iya non, hati-hati ya non di jalannya. Jangan ngebut juga ya non," kata bibik.
"Apaan sih bik, orang aku pakai sepeda juga. Masa dibilang jangan ngebut, kan bukan motor atau mobil bik." kata Rina sambil senyum dengan apa yang bibik katakan.
"Yah, kan sepeda bisa ngebut juga non," kata bibik.
"Iya deh, iya. Aku gak akan ngebut kok, bibik tenang aja deh," kata Rina sambil senyum.
Rina pun keluar dari rumah, mengambil sepeda kesayangan miliknya. Lalu meninggalkan rumah dengan mengayu sepeda kesayangannya itu.
***
Selang beberapa waktu saja dari keberangkatan Rina dari rumah, papa pun pulang kerumah sendirian. Sedangkan mama dan Indah masih tetap tinggal di rumah sakit.
Papa mengetuk pintu rumah, berharap anak kesayangannya masih ada di rumah saat ini. Namun, yang membuka pintu bukan Rina melainkan bibik.
Papa masuk kedalam rumah, sambil melayangkan pandangan kesetiap sudut rumah dan melihat keatas, kekamar anak kesayangannya.
"Rina belum bangun ya bik?" kata papa sambil melangkah menuju tangga naik.
"Non Rina udah berangkat kerja beberapa menit yang lalu tuan," kata bibik.
"Lho, kok pagi sekali anak itu berangkatnya," kata papa menghentikan langkah kakinya.
"Iya tuan, kata non Rina banyak pesanan di cafe. Bosnya meminta ia datang pagi-pagi agar pesanan mereka bisa diselesaikan tepat pada waktunya," kata bibik menjelaskan.
"Oh ya sudah kalau gitu," kata papa membalikkan arah kaki menuju kamarnya. Kamar papa berada di lantai bawah.
"Oh ya bik, Indah ingin di bawakan baju sama makanan. Bibik pergi sama mas Diro ya, saya mau istirahat dulu sebentar," kata papa.
"Sekarang ya tuan?" kata bibik.
"Iya, sekarang aja. Nanti kalau lama-lama anak itu berisik lagi, bibikkan tahu bagaimana sifat anak itu," kata papa.
"Baik tuan, apa baju nyonya harus di bawa juga tuan?" kata bibik.
"Iya, bawakan saja sekalian dari pada bibik harus kembali lagi nantinyakan," kata papa sambil berjalan masuk kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Rina jd kayak anak tiri aja di keluarganya sendiri🤔🤔🤔🤔🤔
2021-11-01
0
Widodo Putra
lanjut
2021-06-15
0
Yuyun Wahyuningsih
Rina anak mandiri...aku suka
2021-05-07
0