Setelah mengantar Alia sampai di depan rumahnya, Alex menghentikan mobilnya.
" Omongan kita yang barusan, lupain aja ya Al " seru Alex
" Iya, gak apa-apa kok. Gue masuk ya, makasih dah nganterin " ucap Alia sambil tersenyum dan meninggalkan Alex kemudian masuk ke dalam rumah.
Di dalam mobil, Alex hanya memandangi rumah Alia, entahlah apa yang di pikirkan nya, baru setelah 5 menit kemudian dia baru melajukan kendaraan nya pergi.
Setelah Alia masuk ke dalam rumah, dia melihat ibu nya sedang melihat ke jendela.
" Ngapain Bu? " tanya Alia
" Kak, itu anaknya pak Robert kan? " tanya ibu sambil menutup tirai.
" Iya Bu, dia Alex " jawab Alia singkat
" Gimana orangnya?"
" Ih, ibu kepo. Lagian kan ibu tahu dia, dulu waktu SMA kan dia sering main kesini " jawab Alia santai
" Tapi dulu gak sekeren ini kan kak ? " sahut Asmi
" Sekarang emang dia tambah keren Bu, tapi tambah aneh juga sikapnya akhir-akhir ini " ucap Alia lalu menghela nafas panjang
" Aneh gimana? kak jangan macem- macem ya. Dia itu anak bos ayah, kamu harus jaga sikap kamu, inget kan pesan ayah! " tegas ibu nya.
" Iya Bu, Alia inget. Jangan bikin Alex marah iya kan " jawab Alia sambil berkacak pinggang menirukan ucapan ayahnya.
Melihat kelakuan anaknya Asmi tergelak, dan mereka pun tertawa bersama.
Seperti kata ayah untuk tidak membuat Alex tersinggung atau akan mempengaruhi pekerjaan sang ayah. Bukan apa-apa, hanya saja keluarga Alex adalah keluarga yang berpengaruh di kota ini.
Dan lagi bos Ayah juga sangat baik pada ayah, jadi sebisa mungkin keluarga Alia tidak ingin mengecewakan semua kebaikan mereka.
Setelah makan malam ayah dan ibu mengajak Alia ngobrol di ruang tv. Ayah lalu menelfon Aldo.
"Assalamualaikum ayah. " sapa Aldo
" Waalaikum salam salam nak, gimana kabar kamu? " tanya ayah
" Sehat ayah, Aldo baik- baik saja. Ibu dan Alia gimana yah? gimana kuliah alia? maaf yah Aldo belom bisa kirim uang sampai 16 bulan lagi" ucapnya lirih
" Jangan di pikirin ya nak, soal itu ada nak Dimas kok yang bantu Alia. Yang penting sekarang kamu baik-baik aja ya disana. Jaga kesehatan ya nak, jangan banyak pikiran " nasehat ayah pada Aldo
" Iya yah, salam buat ibu ya yah, Aldo tahu ibu pasti sekarang lagi mewek " ucapnya sambil tertawa
" Iya nak, jaga diri baik- baik ya nak, jangan lupa makan teratur " ucap ayah yang juga sudah mulai berkaca-kaca
" Iya yah, assalamualaikum " ucap Aldo
" Waalaikum salam " jawab ayah lalu menutup panggilan telepon nya.
Dan benar saja sedari tadi Asmi memang sudah menangis tanpa suara.
Alia memeluk ibunya untuk menenangkannya.
Melihat itu Adi juga mendekat dan memeluk keduanya.
Aldo adalah anak pertama Asmi dan Adi, hanya beda 3 tahun dengan Alia.
Aldo anak yang sangat baik, dari kecil Aldo tidak mau menyusahkan orang tuanya.
Sejak SMP dia sudah membantu ayahnya dengan membiayai sekolahnya sendiri.
Dia bekerja paruh waktu disebuah counter handphone.
Sewaktu STM dia bekerja paruh waktu di sebuah bengkel.
Dan setelah lulus sekolah dia langsung berangkat ke luar negeri untuk bekerja. Sungguh pekerja keras, bahkan rumah ayah dan ibunya pun sudah ia renovasi menjadi lebih baik.
Asmi selalu menangis ketika mendengar suara anaknya itu.
Ada perasaan yang menyesakkan di dalam dadanya.
Tapi Adi selalu meyakinkannya, bahwa Aldo adalah anak yang luar biasa, tidak seharusnya orangtuanya jadi cengeng, seharusnya orang tua harus bangga punya anak yang luar biasa seperti Aldo.
Tetap saja Asmi dan Alia akan menangis jika mendengar suara Aldo.
Apalagi 4 bulan ini Aldo terkena masalah, karena kelalaian teman satu timnya, pabrik tempatnya bekerja kebakaran.
Untung saja hanya di beri sanksi ganti rugi bukan di penjara.
Hingga 20 bulan gaji yang di dapat Aldo hanya 1/3 nya saja, sisanya untuk membayar ganti rugi.
Karena itu Aldo sedih tidak bisa membiayai kuliah Alia.
" Sudah Bu, Aldo baik-baik aja lho " ucap Adi sambil mengelus punggung Asmi.
" Ibu kangen yah sama Aldo " lirih ibu makin terisak
" Kangen tapi gak mau ngomong, gimana sih Bu " goda ayah
Asmi mencubit lengan Adi
" Ayah ngeselin banget sih " serunya lalu masuk ke kamarnya.
Setelah Asmi masuk ke dalam kamar, Adi menoleh ke arah Alia
" Alia " panggil ayah
" Iya yah " jawab Alia lalu memperhatikan ayah nya
" Lihat perjuangan Abang kamu nak, ayah minta agar kamu jangan kecewakan dia ya " pinta ayah
Alia mengangguk paham
" Iya yah, Alia akan kuliah dengan baik, dan buat Abang Aldo juga ayah sama ibu bangga " ucapnya mantap
Adi mengelus kepala Alia
" Pinter anak ayah, terus gimana dengan hubungan kamu dengan nak Dimas? " lanjut Adi
" Gitu deh yah, bulan depan dia sama keluarga nya mau ke rumah dan membicarakan tentang pertunangan " jawab Alia malas
" Kok kamu gak seneng gitu, mereka kan sudah setuju kalau hanya tunangan saja " ucap Adi
" Iya sih yah, tapi gak enak aja kalau gara-gara gak enak sama keluarga nya mas Dimas, kita jadi harus terima pertunangan ini. Apa Alia kerja paruh waktu lagi aja ya yah, kebetulan restoran kakak nya Novia butuh karyawan " ijin Alia pada ayahnya
" Masalahnya Dimas kan gak mau kamu kerja kak, kemaren dia ngotot bayarin kuliah kamu kan karena kamu kerja di laundry nya Dion
" Iya juga sih yah, jadi gimana? " tanya Alia
" Sekarang kami fokus kuliah saja ya, belajar yang benar. Soal bantuan Dimas nanti ayah sama Aldo yang pikirin, oke " ucap ayah mengacung kan jempol tanganya di depan Alia
" Oke " jawab Alia mengedipkan sebelah matanya.
" Ya sudah, ayah mau istirahat. Kamu juga tidur sana udah malem" kata ayah sambil berjalan meninggalkan Alia.
Alia pun masuk ke dalam kamarnya, dia duduk di kasurnya dan mengambil handphone. Dilihatnya dan dia kaget, 16 panggilan tak terjawab dari Alex, 3 panggilan tak terjawab dari Dimas.
' Ya ampun ' serunya dalam hati.
Kenapa dia bingung bukankah seharusnya dia telpon Dimas dulu.
Tapi tanpa sengaja dia justru menyentuh nama Alex, namun Alia belum menyadari nya dan mengira dia telah menghubungi Dimas
Setelah tersambung
" Mas, maaf ya tadi aku lagi sama ayah ibu " ucap Alia
" Mas? " tanya Alex heran.
" Ups " Alia menutup mulutnya dan melihat ke layar ponsel ternyata dia menghubungi Alex
" Alia, Lo salah orang " teriak Alex
" Sorry gue salah tadi, ada apa Lex? banyak banget lo miss call gue nya ? " tanya Alia sambil terkekeh
" Kangen aja gue sama lo " jawab Alex singkat
" Alex gak lucu tau " balas Alia sambil merengut
" Gue gak lagi ngelucu Al, gue kerumah lo ya ? " pinta Alex
" Mau ngapain? bisa ngomong lewat telpon aja kan " jawab Alia santai
" Pokok nya gue mau ke rumah lo sekarang " tegas Alex
" Ngaco Lo Lex, ini sudah malam " sahut Alia khawatir jika Alex benar-benar datang
" Bentar doang Al, please " pinta Alex lagi
Alia teringat pesan ayahnya untuk tidak membuat Alex marah, Alia lalu menghela nafasnya
" Oke, bentar doang ya " tegas nya
Alex lalu memutus panggilan telponnya dengan Alia.
Dan tiba- tiba terdengar suara ketukan pintu.
Alia segera keluar dari kamar nya dan membuka pintu.
Alia terkejut melihat Alex dihadapannya, bukankan baru saja dia menutup telpon. Sebelum menyuruh Alex masuk, ayah nya Alia yang kebetulan juga mendengar ada yang mengetuk pintu tadi pun keluar dan menghampiri Alia dan Alex.
" Wah, nak Alex ada apa? " tanya Adi
" Ada perlu sama Alia om, boleh ajak Alia ke teras bentar om? ijin Alex
" Oh, boleh tapi setengah jam aja ya nak Alex. Soalnya inikan sudah malam " Adi menunjuk ke arah jam yang sudah menunjukan jam 22.30 .
" Iya om " jawab Alex sambil tersenyum senang
Alia dan Alex duduk di kursi panjang yang ada di depan teras rumah Alia.
" Mau minum apa Lex " tawar Alia
" Gak usah Al, cuma setengah jam kan kata bokap lo, kalo lo bikin minum tinggal 15 menit dong " canda Alex
" Penting banget ya Lex, ada apa? "
tanya Alia penasaran
" Gak tahu ini penting gak buat lo, tapi ini penting buat gue " ucap Alex yang terlihat gelisah
" Soal hati lo yang bermasalah " tebak Alia
" Kok lo tahu Al, kayaknya gue pergi ke tempat yang tepat deh " ucap nya lalu menatap Alia
" Lo abis di tolak cewek ya Lex, atau lo suka tapi gak bisa bilang ke dia? " tebaknya lagi
" Tuh bener lagi " Alex tersenyum
' Ya ampun Lex, senyum lo di tambahin gula ya Lex, manis banget. Bisa diabetes gue kalo lama liatnya ' batin Alia lalu melihat ke arah lain.
" Ya ampun Lex, kalau ditolak ya udah bukan jodoh " kata Alia cuek
" Tapi kalo belum lo tembak, ya harus secepatnya Lex keburu diambil orang nanti " tegasnya lagi
" Kalau sudah diambil orang? " tanya Alex dengan ekspresi yang sulit di artikan
Alia mengerutkan kening nya
" Ikhlasin dong Lex, masa iya lo mau jadi pebinor, gak Alex banget kan! " tegasnya
Dengan raut muka sedih Alex menatap Alia, yang disampaikannya memang benar. Tapi kenapa rasanya tidak semudah itu.
" Al, masih ada kesempatan gak sih buat gue? " tanyanya pada Alia
" Kok nanya gue? " sahut Alia heran
Alex melihat arlojinya, waktunya sepuluh menit lagi. Dia tidak ingin berdebat dengan Alia, Alex memutuskan untuk diam dan hanya memandangi Alia.
Sementara itu tidak jauh dari tempat Alia dan Alex mengobrol, ternyata ada seseorang di dalam mobil yang sedang melihat Alex dan Alia dengan tatapan kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 338 Episodes
Comments
WONG CILIK
asyik
2021-11-23
0
Septh_Ana
Abang yang baik
2021-11-15
0
Alisa Arifin
mulai nih cinta segitiga
2021-11-01
1