...~Tanyalah pada angin, apakah ia bisa patah hati ? Sejauh ini ia tidak pernah menjawabnya. Tanyalah padaku, bisakah aku patah hati ? Sejauh ini kau membuatku seperti angin~ Alfin Rizal....
Happy Reading !!!
Sang surya kini telah menampakkan dirinya, memancarkan cahaya memberi kehangatan. Selalu tersenyum menyapa dunia meskipun kadang ia dikeluhkan para penghuni bumi. Sementara di kamar apartement tampak seorang gadis cantik terlihat sedang bersiap-siap, menandungkan sebuah lagu didepan meja rias sembari memoles wajahnya dengan make up tipis.
“Sudah siap.” Ucapnya tersenyum memandang puas karya ciptaan tangannya. Meskipun dengan make up tipis, dia masih terlihat sangat cantik. Tangannya bergerak mengambil sebuah benda pipih diatas tempat tidur lalu segera mencari Nama “My Queen”. Setelah berhasil mendapatkannya ia segera menghubungkan sambungannya.
“Hay Queen.” Sapa Zizi setelah sambungannya tersambung.
“Iya zi, ada apa ?.” Tanya Nana pada Zizi dari balik telefon.
“Lo udah berangkat belum ?.”
“Ini udah dijalan, bentar lagi gue sampai disana kok.”
“Okee, gue tunggu lo di loby hotel aja ya.”
“Okee.” Jawab Nana sebelum memutuskan sambungan teleponnya.
Hari ini mereka ada seminar kedokteran di Hotel terkenal, di Los Angeles. Semua dokter wajib menghadiri acara seminar itu tanpa terkecuali. Lagi pula tiga sekawan itu memang senang menghadari acara seperti ini. Hitung-hitung tambah ilmu, itu kata mereka.
Setelah selesai bersiap-siap, Zizi langsung berangkat ketempat acara itu menggunakan sebuah taksi yang telah ia pesan terlebih dahulu. Butuh waktu yang lumanyan lama untuk bisa sampai dihotel itu. Setelah 30 menit, gadis itu akhirnya sampai juga. Sesuai dengan janjinya tadi, ia segera keloby untuk menemui sahabatnya – Nana. Namun sayang, orang yang dicarinya belum datang. Jadi terpaksa Zizi menunggu kedatangan gadis itu.
“Zizi.” Panggil Nana dari kejauhan. Mendengar namanya dipanggil, Zizi segera menoleh kesumber suara.
“Eh, hay na.” Balas Zizi langsung berdiri dari duduknya.
“Udah lama ya nunggu nya ? Maaf ya, tadi gue ada urusan mendadak.” Ucap Nana merasa tidak enak karena membuat sahabatnya menunggu terlalu lama.
“Ngak kok, santai aja.” Jawab Zizi dengan senyuman tipis dibibirnya.
“Oh iya, Tristan mana ? Belum datang ya ?.” Tanya Nana sembari mengedarkan pandangannya mencari sosok sahabat laki-lakinya itu.
“Ngak tau, kayaknya belum datang deh.” Jawab Zizi dengan mengangkat kedua bahunya. Namun tiba-tiba orang yang sedang mereka bicarakan muncul dihadapan mereka.
“Hay My Queen.. Hay My Princess.” Sapa Tristan. Laki-laki itu telah terbiasa memanggil kedua sahabat perempuannya dengan panggilan itu.
“Hay juga Prince.” Begitu kedua gadis itu memanggil Tristan. Mereka memang memiliki panggilan sayang antara satu dengan yang lainnya. Setelah puas bertegur sapa, mereka akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam aula tempat dimana acaranya akan dimulai. Kebetulan acara kali ini mereka bertiga bersama 4 dokter lainnya yang menjadi panitianya. Makanya meraka datang lebih awal dari pada peserta.
Acara pun berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Saat ini para peserta seminar sudah bubar dan kembali pada aktivitas mereka masing-masing. Disana hanya tinggal para panitia saja.
“Huft… Akhirnya acara ini selesai juga. Gue lega banget.” Ucap gadis cantik yang selalu dipanggil zizi itu menghela nafasnya dengan kasar. Bagaimana tidak, untuk mempersiapkan acara ini dengan matang, Ia harus mengorbankan tidur nyenyaknya selama 3 hari.
“Iya, gue lega banget.” Sahut Tristan. “Eh.. Gimana kalau kita makan bareng direstoran biasanya. Hitung-hitung sebagai tanda kelancaran seminar kita.” KataTristan memberi saran. Namun siapa sangkat sarannya itu hanya akan merugikannya saja. Karena kedua gadis kesayangannya itu malah meminta dia untuk mentraktir mereka. Dengan sangat terpaksa, Tristan menyetujuinya jika tidak mereka tidak akan berbicara dengannya selama satu bulan.
Mereka menghabiskan waktu mereka direstoran sembari menikmati makan siang. Bersenda gurau dan tertawa bersama. Hingga waktu berjalan dengan sangat tepat, hari-hari mereka selalu penuh tawa karena kesebersamaan dari ketiga sahabat itu.
Zizi mengangkat pergelangan tangannya untuk melihat. “Eh guys..Gue duluan, soalnya mau kerumah sakit ada janji sama pasien gue.” Seru Zizi.
Lebih kurang 5 Tahun yang lalu mereka telah lulus dari pendidikan mereka. Mereka juga telah mengambil Spesialis saat ini. Zizi memutuskan untuk mengambil spesialis Obstetri dan Ginekologi sementara Tristan dan Nana memilih mengambil spesialis yang sama yaitu, spesialis Bedah Saraf. Dan saat ini mereka memilih bekerja di Rumah Sakit terkenal di Amerika Serikat.
Iya, Mereka memutuskan untuk menetap di Amerika dan mencari kerja disana. Sepertinya mereka belum siap berpisah dengan negeri paman sam itu. Mungkin tempat itu telah memberikan kenyamanan hingga mereka begitu enggan pulang ketanah air.
“Bareng aja zi, gue juga mau kerumah sakit. Mau cek rekam medis pasien yang mau operasi besok pagi.” Seru Nana. Zizi pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.
“Lo gimana Tris ?.” Tanya Zizi.
“Kalian duluan aja. Gue ngak kerumah sakit soalnya juga ngak yang harus gue kerjain hari ini.” Jawab Tristan.
“Terus lo kemana ?.” Tanya Nana kemudian.
“Biasalah mau kencan gue sama seseorang.” Jawab Tristan dengan muka sok tampannya. Hingga membuat kedua gadis itu mendelik karena kenarsisan dari sahabat mereka itu.
“Gaya nya kayak punya pacar aja, padahal dianya jomblo.” Sahut Azizah.
“Eh.. Jangan salah, gue emang ngak pacar tapi banyak cewek yang mau dekatin gue dan mencari perhatian dari gue. Dari pada lo, jomblo tapi ngak ada yang dekatin” Ucap Tristan dengan nada sombong, ia tidak terima zizi mengatakannya jomblo. Padahal emang jomblo sih, wkwkwk.
Nana hanya memutar bola matanya jenuh melihat perdebatan dari kedua sahabatnya itu. “Mulai lagi deh debat kandidatnya.” Gumam Nana.
***
Hari pun telah sore, Zizi berniat singgah kesebuah café untuk memesan makanan karena ia merasa sangat malas jika harus masak sampai di apartement. Sementara Nana sudah kembali keapartement dari tadi.
Zizi tidak sengaja melihat Tristan sedang mengobrol bersama seorang cewek di café tempat ia akan memesan makanan. “Itu bukannya Tristan ya ?.” Seru Zizi seakan mengenal seseorang yang ada di meja sebelah sana.
Karena penasaran, Zizi pun segera mendekat kearah meja itu tapi tanpa sepengetahuan Tristan. “Iya, benar itu Tristan.” Gumam Zizi sembari berfikir, “Tapi siapa wanita itu ?.” Tanyanya kemudian.
Sementara sebuah meja, Tristan tampak mengusap kepala gadis itu dengan lembut. Tak lupa dengan sebuah senyuman yang sangat manis dibibirnya.
“Iya sayangku.” Ucapan itu yang sempat didengar oleh Zizi dari mulut Tristan. Kata sayang yang sangat romantis ditelinga Zizi namun begitu menyesakkan didadanya.
“Sayang ? Apa dia pacarnya Tristan ?.” Tanya Zizi pada dirinya sendiri. Otaknya dipenuhi dengan begitu banyak pertanyaan namun matanya berespon lain, tiba-tiba saja mata nya berkaca-kaca setelah mendengar kata itu.
Zizi melupakan niatnya untuk membeli makanan. Ia memilih langsung pulang ke apartementnya karena suasana hatinya saat ini sedang tidak baik. Setelah sampai dikamar apartementnya, Zizi langsung membuang tas nya kesembarang tempat, lalu menangis sejadi-jadinya.
“Kenapa rasanya begitu sesak mendengar kata itu keluar dari mulutnya untuk wanita lain.” Ucap zizi menangis dengan terisak-isak.
Seperti biasanya, ia selalu menuangkan isi hatinya pada buku yang sering disebutnya sebagai Catatan Cinta. Karena ia merasa lebih nyaman bercerita pada buku dari pada orang lain jika dalam masalah perasaan.
[Hay Diary… Hari ini aku ketemu dia sedang berkencan dengan wanita lain disebuah kafe. Awalnya aku tidak sengaja bertemu dengannya. Aku sempat ragu kalau itu memang benar dia, hingga akhirnya aku memutuskan untuk memastikannya dengan lebih dekat lagi. Kau tau diary, hatiku rasanya begitu sesak saat mendengar dia memanggil wanita itu dengan kata sayang].
Hallo Readers !!!
Ketemu lagi di ceritanya Dokter Zizi dan perjalanan kisah cintanya. Jangan lupa tinggalin jejaknya ya dengan cara Vote, Like, dan Koment.
With Love,
Author ☺
19.10.2020
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Roroazzahra
lanjut
2020-12-21
0
Mira Zalianti
baru baca udh jtuh cinta aja nih
2020-11-19
0
Nadia Ayu Alhasani Sitorus
suka
2020-10-26
0