Tiga tahun sudah berlalu sejak kejadian itu kini Ayana dan Ayumi tumbuh menjadi balita yang begitu menggemaskan.
Banyak dari masyarakat desa yang menjuluki kedua anak kembar tersebut sebagai kembang desa, bagaimana tidak Ayana dan Ayumi memiliki wajah bak boneka hidup dengan kulit yang begitu putih dan mulus, tidak jarang mereka mendapatkan banyak hadiah dari warga setempat yang merasa
begitu menyayangi mereka.
.
Seiring bertambanya usia kini Ayana dan Ayumi sudah mulai bisa berbicara atau melakukan interaksi dengan orang di sekitarnya. Seperti saat ini misalnya saat Ayana dan Ayumi sedang diajari menggabar oleh bi Ema.
"Bibi.. bibi.. pencil walna Ana mana? "Tanya Ayana kepada bi Ema.
" Iyaa bibi punya nyumi juga mana?" Tanya Ayumi juga yang antusias ingin segera mengambar.
" Iya nona -nona muda tunggu ya...
bibi ambil dulu ada di lemari, kemarinkan baru habis di beli sama bunda Ami "jawab bi Ema dengan suara lembutnya sambil tersenyum.
"Ok bibi kita beldua tunggu disiniya "Jawab Ayana antusias dan di ikuti anggukan oleh Ayumi.
" Baik tuan putri " Jawab bi Ema sambil tersenyum.
Hari demi hari terus berjalan hingga pada suatu titik dimana bi Ema mengajak Ayana dan ayumi untuk pergi kepasar.
Ini pertama kalinya bi Ema membawa Ayumi dan Ayana keluar agak jauh dari rumah.
"Ayana sama Ayumi harus janjiya sama bibi, kalau nanti sudah tiba di pasar jangan jauh-jauh dari bibi " Kata bi Ema dengan suara lembutnya.
"Ok bibi " Jawab ayana dan ayumi serempak sambil mengacungkan jempol.
Saat ini mereka baru saja sampai di pasar, karna baru pertama kali datang ketempat ini Ayana dan Ayumi tampak begitu berbinar melihat banyaknya jajanan yang ada dimana -mana.
"Mau itu... itu... " Tunjuk Ayumi pada sala satu penjual kue boluh
"Yang mana sayang...? "Tanya bi Ema mengikuti arah telunjuk tangan Ayumi.
"Ayana juga mau? "Tanya bi Ema lembut.
Dan Ayana hanya membalasnya dengan anggukan sambil tersenyum.
Pada saat bi Ema sedang asik berintraksi dengan penjual bolu tersebut tampah di sadarinya bahwa sala-satu dari anak kembar tersebut telah menghilang entah kemana.
" Pak kue bolunya ya dua " Kata Ema sambil melihat-lihat beberapa jajanan kue lainnya.
" Baik bu " Jawab penjual bolu tersebut sambil tersenyum dan memperhatikan Ayana yang sedang memerhatikan berbagai macam olahan kue-kue yang ada di depan matanya.
Setelah membayar dan mengambil bolu serta kembaliannya barulah bi Ema menyadari bahwa di tempat tersebut hanya ada Ayana
dan di mana Ayumi???
Itulah pertanyaan yang ada di fikiran bi Ema saat ini ,seketika bi Ema langsung syok dan menghabur kesana kenari mencari keberadaan Ayumi sambil terus menggendong Ayana kedalam pelukannya.
" Yang Allah ayumi mana... nona muda hik.... hik... " Teriak bi Ema histeris dan ketakutan sambil menangis mondar -mandir kesana kemari.
"Pak tadi waktu saya kemari bapak lihat saya datang sama dua orang anak kembar nggak? tanya bi Ema panik kepada bapak penjual boluh tersebut.
" Maaf buk tapi dari tadi yang saya lihat cuma ada satu gadis kecil ini tidak ada yang lain, memangnya ibu datang bersama dua anak ibu ya? " Tanya penjual bolu tersebut.
" Iya saya datang sama kedua anak saya, mereka kembar tapi di mana anak saya yang satunya lagi " Jawab bi Ema yang sudah sangat panik.
" Bibi... bibi kenapa nangis...?" Tanya Ayana polos.
" Sayang Ayana tadi lihat dimana dedek Ayumi?" Tanya bi Ema dan melembutkan suaranya.
" Ana ndatau bi, adek tadi ada di sini tapi ko hilang.... hik... hik... " Jawab Ayana dengan suara kas anak kecil yang belum terlalu fasih berbicara sambil terisak, Ayana yang sudah mulai memahami apa yang membuat bi Ema menjadi panik dan ketakutan.
Sementara itu ditempat yang tidak terlalu jauh dari pasar, yang masi dapat di katakan sebagai lingkungan di daerah pasar terlihat seorang balitah berumur 3 tahun sedang berlari untuk mengejar seekor kelinci, dia terlalu fokus mengejar kelinci hingga tidak sadar jikah dia sudah terpisah dari saudari dan pengasunya.
Setelah cukup kelelahan Ayumi berhenti untuk mengejar kelinci tersebut dan seketika dia sadar jika di sekitarnya sudah tidak ada lagi Ayana dan bi Ema, iya langsung menangis ketakutan dan berjongkok serta membenamkan wajanya di dalam kedua lututnya.
" Bibi... hik.. hik kaka..undah... "kata Ayumi sambil terisak dia begitu ketakutan.
Tidak jauh dari tempat gadis tersebut berada terlihat seorang pria dengan tubuh atletis dengan tinggi bada 187 cm yang memiliki wajah tampan dan mempesona terus memperhatikan anak tersebut.
Karna merasa kasihan pria tersebut berjalan menghampiri ayumi kecil, saat berada dihadapan ayumi pria tersebut juga itu berjongkok dan mensejajarkan tingginya dengan posisi ayumi sekarang.
" Anak cantik kenapa menangis? " dan di mana orang tuamu " tanya adres dengan suara lembut nya.
Seketika Ayumi langsung mendongakan kepala dan melihat siapa yang berbicara kepadanya, ketika andres melihat wajah ayumi dia meresa terkejut dan merasa familiar dengan wajah tersebut.
"Hanum... " Ucapnya lirih entah mengapa melihat wajah ayumi dia langsung teringat pada Hanum istrinya.
Ya dia adalah Andres Antaraksa sejak pernikahannya dengan Hanum sekitar 4 tahun yang lalu, tuan antaraksa memberikan gelar nama antaraksa juga padanya. seketika Andres langsung sadar dari lamunannya ketika mendengar suara kecil ayumi yang semakin terisak.
" Hiikk... hiik.. nyumi ndatau " jawab Ayumi sambil sesegukan.
Seketika Andres langsung mengusap pucuk kepalah ayumi dengan lembut entah mengapa dia merasa seperti ada ikatan batin dengan Ayumi, atau mungkin karna Ayumi mengingatkannya pada istrinya Hanum yang entah sekarang dimana keberadaannya.
Sejak kejadian kecelakaan pesawat yang dialami oleh keluarga antaraksa sekitar hampir 4 yang lalu, Andres sudah tidak pernah lagi bertemu dengan istrinya Hanum yang entah dimana keberadaannya sekarang.
***
Flashback
Kejadian sekitar hampir 4 tahun yang lalu
trinng.... trinng...
Suarah ponsel andres berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
" Iya hallo ?" Kata Andes menggankat telpon tersebut tampa melihat siapa nama penelfonya.
" Hallo tuan Andre ini saya Kemal sekertaris pribadi tuan Adam " jawab Kemal di sebrang sana.
" Iya ada apa Kemal ? " Jawab Andres yang masih sibuk mengecek laporan perusahaan di layar komputernya.
" Begini tuan Andres untuk perjalanan bisnis yang akan andah lakukan bersama tuan Adam beberapa hari kedepan, saya di minta tuan Adam untuk...." Kata Kemal terhenti sejenak, dan kemudian melanjutkan ucapannya.
"Memberi kabar bahwa beliau akan melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri, sekalian merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-4 bersama nyonya Mela, dan tuan Adam berencana bembawa serta nona muda Ica "Kata Kemal di sebrang sana.
" Dan tuan meminta saya menghubungi andah untuk serta membawa nona Hanum bersama dengan andah" Lanjut kemal.
" Owh ok, baiklah Kemal, beritahu kepada kak Adam saya akan ikut serta membawa hanum" Kata Andres.
" Tapi sebelum itu saya dan Hanum akan mengecek terlebih dahulu kondisi kehamilan Hanum, apakah bisa untuk pergi dalam perjalanan jauh " Lanjut Andres seketika.
###
Assalamualakum semua, sebelumnya Author mengucapkan terimakasih karena sudah mau mampir membaca cerita Author.
Jangan lupa beri like, komentar positif dan beri votenya yaa... biar Author semangat buat lanjutin nulis ceritanya.
Terimakasih 😊🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
A-Fis Ihan Yos Nano
thor kok penulisan anda pake h ?? trus jika juga jadi jikah,bolu jadi boluh ?? tapi ceritanya bagus
2021-10-07
1
Syafira
dukungan ku mendarat
2021-08-24
1
Rini Sarmilah
hadir😁
2021-08-14
1